Kejutan.

Jantung Sorin seakan berdetak lebih cepat. Hingga seseorang tidak sengaja menabrak bahu Sorin.

"AAAAKKKHHHH.... !" jerit Sorin kesakitan.

"Maaf. Saya tidak sengaja." kata laki-laki yang tengah mengatur nafas, merasa bersalah kepada perempuan yang ditabraknya.

Sorin terkejut melihat laki-laki yang menabraknya. Ia berusaha mengingat kembali. Apakah Ia pernah bertemu laki-laki yang ada dihadapannya sekarang? Sorin diam bertanya-tanya.

"I-iya gak apa." Balas Sorin apa adanya.

"Makasih." ucap cepat laki-laki itu.

Laki-laki yang menabraknya pergi. Sebelum, Sorin menanyakan namanya. Tapi, setelah dipikir-pikir oleh Sorin lagi. Hal itu sangat tidak penting.

Tiba-tiba saja Henry muncul memberikan minuman ke arahnya. Spontan mata Sorin membelalak ke Henry sambil menerima minuman.

"Makasih." Singkat Sorin.

Sorin berusaha untuk tidak memandang Henry terlalu lama. Ia memilih membuang ke pandangan ke arah lain. Namun, Ia sangat lega Henry tidak meninggalkannya.

"Ayo kita kembali mencari tempat tinggalmu."

Ajak Henry membantu mengantarkan Sorin.

***

Saat perjalanan di mobil. Tanpa lelah Henry menyusuri rumah-rumah. Sorin masih belum ingat jalan yang pernah ia lewati sebelumnya.

Tanpa sengaja Sorin melihat pemilik penginapan yang sedang berjalan sambil membawa plastik.

"Berhenti !" Pinta Sorin mendesak.

"Ada apa?" tanya Henry.

"Aku berhenti disini saja." Sorin meminta Henry untuk menurunkan dirinya.

"Kenapa? Bukannya kita belum menemukan tempat tinggalmu?" tanya Henry tidak tahu.

"Sudah Henry. Aku berhenti disini saja. Itu Ibu pemilik penginapan." Jari telunjuk Sorin menunjuk ke arah Wanita yang dikenal Sorin.

"Owh. Baiklah." Henry menghentikan mobilnya.

"Makasih Henry sudah menolongku. Sampai ketemu lagi." Ucap Sorin singkat sebelum akhirnya Ia keluar dari mobil berlari mengikuti Ibu pemilik penginapan.

Sedangkan, Henry masih terdiam memandang tingkah Sorin dari dalam mobil.

Henry mengambil handphone miliknya. Jarinya dengan cepat menekan tombol huruf untuk menelepon seseorang.

"Zel. Tolong urus ada siswa pindahan yang akan menempati kelas favorit." Pinta Henry yang meminta bantuan.

"Ok, siap."

Henry pun mematikan sambungan ponsel. Lalu melajukan mobilnya.

***

"Huft.. akhirnya aman juga." Rasa lega dirasakan Ardi yang tak sengaja menabrak bahu Sorin.

Ardi anak tunggal dari ibu yang tidak memperdulikan kehadirannya. Namun, Ardi tak menghiraukan hal itu.

Ia keluar dari tempat persembunyiannya di balik rumah tembok gang sempit tempat favorite Ardi.

"Kapan ya punya ibu yang peduli sama anak kandungnya sendiri? Nasib nasib." Celoteh Ardi berjalan ke tempat makanan nasi Padang kesukaannya.

***

Belum semenit, Ardi menunggu minuman dan nasi Padang yang sebelumnya sudah dipesannya.

"Tur, Cepetan ke tempat biasa gue makan. Gue tunggu." Ardi menutup sambungan telephone genggamannya.

Fatur datang, makanan juga sudah ada di meja. Ardi yang mengetahui Fatur antusias saling menyapa.

"Ya ampun bro. Gimana kabar Lo? Aduh kulit Lo mana tahan." Ceplos Fatur membuat suasana ramai. Walaupun sebenarnya hanya ada Ardi dihadapannya.

"Alhamdulilah, baik dong. Lo sendiri gimana? Lo gak tau kulit gue kaya gini sering jemur." Timpal Ardi tak kalah ucap.

"Hahaha.. Jemur apaan?" Balas Fatur tak mau kalah.

"Jemur pakaian bro."

"Prettt.. Ardi jemur pakaian. Gue gak percaya. Lo kan sering laundry." Celetuk Fatur, lalu menghabiskan minuman Ardi sampai tandas.

"Sotoy Lo pakai laundryan. Uang bapak Lo! Minuman gue dihabisin!" Teriak Ardi tak terima.

Fatur tersenyum puas lalu memesan nasi Padang.

***

To be continue..

Episodes
1 Berawal dari perpisahan.
2 Berjuang keras.
3 3) Bersemangat.
4 Seperti Malaikat.
5 Keberuntungan.
6 Menyembunyikan perasaan.
7 Keberuntungan.
8 Ketakutan.
9 Kejutan.
10 Draft
11 Hari baru sekolah baru.
12 Berusaha sabar.
13 Draft
14 Kebencian.
15 Kebencian yang mendalam.
16 Rintangan di Sekolah.
17 Menyakitkan.
18 Teman Baik.
19 Rasa Peduli.
20 Tidak terduga.
21 Gejolak hati.
22 Beraksi.
23 Draft
24 Jatuh.
25 Khawatir.
26 Sial.
27 Kesedihan.
28 Sayap pelindung.
29 Memendam semua.
30 I'm OK.
31 Senyuman penuh arti.
32 Pura pura lupa
33 Draft
34 Diantara dua pilihan.
35 Merencanakan sesuatu.
36 Degupan kencang.
37 Ikatan.
38 Jeritan hati.
39 Bersama Ardi.
40 Pembuat onar.
41 Kesempatan.
42 Berusaha berpikir positif.
43 Antara Henry dan Ardi.
44 Perhatian.
45 Merah jambu.
46 Kegiatan Sekolah (Jeritan Malam)
47 Awal yang buruk.
48 Kegiatan melelehkan.
49 Lebih waspada.
50 Misterius.
51 Berantakan.
52 Kebersamaan.
53 Menaruh hati.
54 Kehilangan kesadaran.
55 Keberanian.
56 Semakin berharap.
57 Mengkhawatirkan kondisinya.
58 Mengejarmu.
59 Masa Sedih.
60 Menemukanmu.
61 Keluar dari perangkap.
62 Dua pahlawan.
63 Perasaan Apa ini?
64 A & H.
65 Belajar menerima keadaan.
66 Jalan yang dipilih.
67 Jarak.
68 Tak sabar.
69 Cemburu dalam hati
70 Berusaha mengendalikan perasaan.
71 Dunia Henry.
72 Salah tingkah.
73 Moment mengejutkan.
74 Mencoba hal baru.
75 Lapang dada.
76 Proses..
77 Don't Go!
78 Kehilangan semangat.
79 Moment baru.
80 Bukan Perasaan Biasa.
81 Menjatuhkan pilihan.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Berawal dari perpisahan.
2
Berjuang keras.
3
3) Bersemangat.
4
Seperti Malaikat.
5
Keberuntungan.
6
Menyembunyikan perasaan.
7
Keberuntungan.
8
Ketakutan.
9
Kejutan.
10
Draft
11
Hari baru sekolah baru.
12
Berusaha sabar.
13
Draft
14
Kebencian.
15
Kebencian yang mendalam.
16
Rintangan di Sekolah.
17
Menyakitkan.
18
Teman Baik.
19
Rasa Peduli.
20
Tidak terduga.
21
Gejolak hati.
22
Beraksi.
23
Draft
24
Jatuh.
25
Khawatir.
26
Sial.
27
Kesedihan.
28
Sayap pelindung.
29
Memendam semua.
30
I'm OK.
31
Senyuman penuh arti.
32
Pura pura lupa
33
Draft
34
Diantara dua pilihan.
35
Merencanakan sesuatu.
36
Degupan kencang.
37
Ikatan.
38
Jeritan hati.
39
Bersama Ardi.
40
Pembuat onar.
41
Kesempatan.
42
Berusaha berpikir positif.
43
Antara Henry dan Ardi.
44
Perhatian.
45
Merah jambu.
46
Kegiatan Sekolah (Jeritan Malam)
47
Awal yang buruk.
48
Kegiatan melelehkan.
49
Lebih waspada.
50
Misterius.
51
Berantakan.
52
Kebersamaan.
53
Menaruh hati.
54
Kehilangan kesadaran.
55
Keberanian.
56
Semakin berharap.
57
Mengkhawatirkan kondisinya.
58
Mengejarmu.
59
Masa Sedih.
60
Menemukanmu.
61
Keluar dari perangkap.
62
Dua pahlawan.
63
Perasaan Apa ini?
64
A & H.
65
Belajar menerima keadaan.
66
Jalan yang dipilih.
67
Jarak.
68
Tak sabar.
69
Cemburu dalam hati
70
Berusaha mengendalikan perasaan.
71
Dunia Henry.
72
Salah tingkah.
73
Moment mengejutkan.
74
Mencoba hal baru.
75
Lapang dada.
76
Proses..
77
Don't Go!
78
Kehilangan semangat.
79
Moment baru.
80
Bukan Perasaan Biasa.
81
Menjatuhkan pilihan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!