Little Star
"AKU BISAAA ! Pemandangan didepan mata membuat kegelisahanku sirna seketika," ucap Sorin bersemangat.
Sorin begitu bahagia dan bersyukur bisa merasakan anugerah yang Tuhan berikan kepadanya. Meskipun kehidupannya jauh dari kata cukup, tidak menghalangi langkahnya untuk berjuang melawan rasa takut.
Seorang laki-laki paruh baya datang menghampiri Sorin. Sorin menyambut dengan semangat.
"Bapak waktunya makan siang," kata Sorin dengan suaranya yang merdu.
"Iya nak," jawab Bapak dengan senyum hangat.
Nasi dan lauk, serta sayur seadanya, Sorin buat untuk bapak. Bapak sangat suka dengan masakan yang Sorin buat meskipun sangat sederhana.
Sorin sangat bahagia bisa punya Bapak yang baik. Karena bapak selalu menjaga dan merawat Sorin. Jangan bilang karena Sorin tidak punya ibu. Sorin punya Ibu. Tapi, Ibu Sorin sudah hidup bahagia di surga. Setelah melahirkan Sorin.
Meskipun Sorin tak pernah melihat wajah cantik Ibunya, Sorin tetap percaya Ibu selalu mengawasi Sorin.
Selang beberapa menit. Bapak mengucapkan sesuatu yang membuat hatiku bergetar.
"Sorin, Maaf bapak belum bisa bayar uang sekolahmu. Kata bu Guru, bapak harus melunasinya, kalau tidak kamu tidak dibolehkan untuk sekolah," ungkap Bapak menunduk sedih tanpa melihat wajah Sorin.
Hati bapak mana yang tidak sedih. Sebuah tanggung jawab yang harusnya dilaksanakan belum bisa dipenuhi. Perasaan bersalah yang ditanggungnya seorang diri.
Sorin hanya bisa menggigit bibir berusaha menahan air matanya yang akan jatuh.
"Bapak tidak perlu sedih. Sorin paham dengan keadaan kita sekarang." Sorin berusaha tegar.
"Bapak, izinkan Sorin ke kota ya Pak?" tanya Sorin sambil mengusap air mata yang ia tahan.
"Untuk apa ke kota, Nak?" jawab Bapak tanpa ragu.
"Sorin akan bekerja di kota. Lalu, Sorin akan menabung hasil kerja Sorin untuk bapak dan sekolah lagi." kata Sorin berusaha tersenyum.
"Sorin, Apa kamu tidak lelah?" ucap Bapak lesu.
"Bapak, Sorin tidak lelah. Sorin akan berjuang demi bapak. Sorin minta doa restunya ya pak? Izinkan Sorin pergi, "ucap Sorin lembut.
"Bapak izinkan kamu merantau. Tapi kamu harus jaga diri ya Nak".
Sorin langsung memeluk erat bapaknya. Bapak juga ingin mengantarkan anak kesayangannya ke Stasiun. Sorin mengiyakan keinginan bapak. Walaupun bagi bapak berat. Ini juga demi masa depan anak kesayangannya.
***
Sorin dan Bapak telah sampai di Stasiun. Hari ini sungguh penuh dengan air mata dan berat hati. Tapi, harus bagaimana lagi? Kalau bukan ini adalah satu-satunya cara.
Sorin memandangi mata yang semakin sayu, dengan kondisi beliau yang sudah berumur. Sorin menggenggam tangannya. Seakan tidak ingin meninggalkannya sendirian.
"Nak, Jaga diri baik-baik ya. Kalau ada luang kembalilah ke rumah lagi ya."
"Iya Pak. Bapak juga jaga kesehatan pak."
Bapak hanya membalas dengan senyuman dan anggukan pelan. Tidak lama, Pemberangkatan Gerbong telah dibuka. Sebelum Sorin masuk, Sorin memeluk bapak sebentar. Setelahnya, Ia berjalan masuk menuju gerbong. Sambil ia melihat angka karcis yang dibawanya dan mencari nomer tempat duduk.
***
Sorin telah menemukan tempat duduknya. Terlihat mata Sorin berkaca-kaca. Tidak bisa menahan kesedihannya. Sekarang ia hanya bisa melihat Bapaknya dari kejauhan melalui jendela kereta.
Sesegera mungkin Sorin mengambil tisu di dalam tas kecil miliknya. Ia membersihkan air mata yang sedari tadi tumpah dipipinya.
Beberapa jam kemudian. Ia terbangun setelah perjalanan panjang yang dilalui. Suara informasi terdengar akan berhenti di Stasiun Gambir Jakarta. Sorin bersiap untuk turun menuju pusat kota Jakarta.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Remmy Rocco
Intan keren 😎. ini ngefeel banget.sukak.
2023-06-16
1