Rintangan di Sekolah.

Suasana pulang ke sekolah memang banyak ditunggu oleh kalangan anak sekolah. Siswa- siswi lalu lalang kembali ke rumah. Karena aktivitas pembelajaran sudah selesai.

Henry, Sorin dan Ardi berjalan bersamaan menuju parkiran. Mereka bertiga tengah berbincang tentang pelajaran matematika yang telah di kerjakan tadi di kelas.

Henry terlihat sangat pintar saat menyelesaikan soal matematika di depan kelas. Namun, sebenarnya Ia tak sepintar yang orang lain kira. Henry perlu latihan berkali-kali sampai benar dan akhirnya ia bisa menyelesaikan soal di papan tulis.

"Makasih. Kamu sudah bagi ilmu ke aku." ucap Henry ke Sorin sambil berjalan.

Henry mengucapkan kata terima kasih kepada Sorin. Perempuan pertama yang mendapat ucapan terima kasih dari Henry dan belum ada perempuan seberuntung Sorin.

"Sama-sama, Henry. Memang sebenarnya kamu sudah ada bakat untuk menyelesaikannya." Balas Sorin melambungkan senyuman.

"Bisa aja kamu." timpal Henry membuang muka ke samping.

"Henry, Henry Lo harus semangat. Banyakin latihannya kaya Sorin. Dia smart sementara lo..." Celoteh Ardi, lalu berjalan cepat mendahului Sorin dan Henry.

"Apa Lo bilang?! Maksud Lo gue gak pintar?! Cergas Henry sedikit berteriak.

Sorin yang masih disebelah Henry menjawab, "Sudah sudah, kalian jangan bertengkar disini. Memalukan sekali. Kalian sudah besar."

"Gak peduli, emang dia bodoh. Wekgh!" Ardi mengejek Henry kemudian berlari meninggalkan keduanya di belakang.

"BRENGS***! Awas Lo, Ar!"

"Ya ampun, Henry. Jangan marah-marah disini. Aku yang malu."

Henry diam walaupun belum terima.

***

Sorin telah sampai di rumah. Ia telah diantar oleh Henry.

"Makasih ya Hen. Maaf merepotkan."

"Sama-sama. Santai aja Rin. Kalau gitu gue balik ya." Henry pamit kembali ke rumah dengan perasaan lega.

"Iya. Hati-hati." Sorin menunggu Henry melajukan mobilnya sambil melambaikan tangan.

Siapa sangka? Setelah kejadian di kelas karena matematika, genk Butterfly tidak terima. Mereka sengaja membuntuti Henry dan Sorin tanpa ketahuan.

Mereka melihat Sorin tengah terlihat bahagia karena telah diantar ke rumah oleh pujaan hati seorang Vika.

Hati Vika yang melihatnya semakin memanas tingkat dewa. Mereka segan membuat rencana setelah Sorin tak muncul di depan penginapannya.

Mereka tertawa meledek mengetahui rumah milik Sorin.

"Jadi ini rumahnya?! Hahaha.." Disty tertawa lepas.

"Jelek amat rumahnya." Vika menambah ucapan pedasnya.

Rencana mereka di mulai. Sorin telah menampakkan batang hidungnya, Ia terlihat rapi dengan kaos seadanya yang ia miliki.

Sorin pun berangkat. Ia memilih berjalan kaki tanpa bantuan siapapun, termasuk Henry yang sebelumnya menawarinya. Namun, Sorin menolak, Henry sudah banyak berkorban untuk kepentingan pribadinya.

Langkah demi langkah Sorin merasa ada yang sedang mengikutinya. Ia menoleh ke belakang, tetapi tidak ada siapapun. Ia berusaha berjalan cepat melewati jalan tikus agar cepat sampai.

Belum sampai di tempat kerja. PRAK. Suara yang membuat Sorin menoleh kembali ke belakang. Tetap tidak ada siapapun. Namun, Ia merasa di rambutnya ada sesuatu lembek yang menempel. Tangannya ke atas melihat apa yang sedang dirasakannya.

Sorin terkejut melihat putih dan kuning telur ada ditangannya. Baunya menyengat amis.

"Siapa yang melakukan seperti ini?" tanyanya sendiri. Tanpa lama, Sorin memilih kembali berjalan cepat.

Hanya beberapa detik saja. Suara itu terdengar. PRAK. PRAK. PRAK. Semua tepat mengenai Sorin. Sorin merasa bahwa dirinya sedang dilempari telur berulang kali. Ia memilih berlari, meskipun suara lemparan telur terus terdengar. PRAK. PRAK. PRAK. Sorin semakin tergesa-gesa menuju tempat kerjanya.

***

To be continue...

Episodes
1 Berawal dari perpisahan.
2 Berjuang keras.
3 3) Bersemangat.
4 Seperti Malaikat.
5 Keberuntungan.
6 Menyembunyikan perasaan.
7 Keberuntungan.
8 Ketakutan.
9 Kejutan.
10 Draft
11 Hari baru sekolah baru.
12 Berusaha sabar.
13 Draft
14 Kebencian.
15 Kebencian yang mendalam.
16 Rintangan di Sekolah.
17 Menyakitkan.
18 Teman Baik.
19 Rasa Peduli.
20 Tidak terduga.
21 Gejolak hati.
22 Beraksi.
23 Draft
24 Jatuh.
25 Khawatir.
26 Sial.
27 Kesedihan.
28 Sayap pelindung.
29 Memendam semua.
30 I'm OK.
31 Senyuman penuh arti.
32 Pura pura lupa
33 Draft
34 Diantara dua pilihan.
35 Merencanakan sesuatu.
36 Degupan kencang.
37 Ikatan.
38 Jeritan hati.
39 Bersama Ardi.
40 Pembuat onar.
41 Kesempatan.
42 Berusaha berpikir positif.
43 Antara Henry dan Ardi.
44 Perhatian.
45 Merah jambu.
46 Kegiatan Sekolah (Jeritan Malam)
47 Awal yang buruk.
48 Kegiatan melelehkan.
49 Lebih waspada.
50 Misterius.
51 Berantakan.
52 Kebersamaan.
53 Menaruh hati.
54 Kehilangan kesadaran.
55 Keberanian.
56 Semakin berharap.
57 Mengkhawatirkan kondisinya.
58 Mengejarmu.
59 Masa Sedih.
60 Menemukanmu.
61 Keluar dari perangkap.
62 Dua pahlawan.
63 Perasaan Apa ini?
64 A & H.
65 Belajar menerima keadaan.
66 Jalan yang dipilih.
67 Jarak.
68 Tak sabar.
69 Cemburu dalam hati
70 Berusaha mengendalikan perasaan.
71 Dunia Henry.
72 Salah tingkah.
73 Moment mengejutkan.
74 Mencoba hal baru.
75 Lapang dada.
76 Proses..
77 Don't Go!
78 Kehilangan semangat.
79 Moment baru.
80 Bukan Perasaan Biasa.
81 Menjatuhkan pilihan.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Berawal dari perpisahan.
2
Berjuang keras.
3
3) Bersemangat.
4
Seperti Malaikat.
5
Keberuntungan.
6
Menyembunyikan perasaan.
7
Keberuntungan.
8
Ketakutan.
9
Kejutan.
10
Draft
11
Hari baru sekolah baru.
12
Berusaha sabar.
13
Draft
14
Kebencian.
15
Kebencian yang mendalam.
16
Rintangan di Sekolah.
17
Menyakitkan.
18
Teman Baik.
19
Rasa Peduli.
20
Tidak terduga.
21
Gejolak hati.
22
Beraksi.
23
Draft
24
Jatuh.
25
Khawatir.
26
Sial.
27
Kesedihan.
28
Sayap pelindung.
29
Memendam semua.
30
I'm OK.
31
Senyuman penuh arti.
32
Pura pura lupa
33
Draft
34
Diantara dua pilihan.
35
Merencanakan sesuatu.
36
Degupan kencang.
37
Ikatan.
38
Jeritan hati.
39
Bersama Ardi.
40
Pembuat onar.
41
Kesempatan.
42
Berusaha berpikir positif.
43
Antara Henry dan Ardi.
44
Perhatian.
45
Merah jambu.
46
Kegiatan Sekolah (Jeritan Malam)
47
Awal yang buruk.
48
Kegiatan melelehkan.
49
Lebih waspada.
50
Misterius.
51
Berantakan.
52
Kebersamaan.
53
Menaruh hati.
54
Kehilangan kesadaran.
55
Keberanian.
56
Semakin berharap.
57
Mengkhawatirkan kondisinya.
58
Mengejarmu.
59
Masa Sedih.
60
Menemukanmu.
61
Keluar dari perangkap.
62
Dua pahlawan.
63
Perasaan Apa ini?
64
A & H.
65
Belajar menerima keadaan.
66
Jalan yang dipilih.
67
Jarak.
68
Tak sabar.
69
Cemburu dalam hati
70
Berusaha mengendalikan perasaan.
71
Dunia Henry.
72
Salah tingkah.
73
Moment mengejutkan.
74
Mencoba hal baru.
75
Lapang dada.
76
Proses..
77
Don't Go!
78
Kehilangan semangat.
79
Moment baru.
80
Bukan Perasaan Biasa.
81
Menjatuhkan pilihan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!