Chapter 9 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 1

Setelah kepergian Yohan. Kini di ruangan besar ini hanya ada Aku, Tuan Gareth, dan Guru yang sedang berubah menjadi seekor burung. Tuan Gareth pun menjelaskan padaku aturan-aturan yang ada di akademi dan alasan kenapa akademi ini dibentuk.

Dia menjelaskannya sembari duduk di hadapanku. “Seperti yang kau tahu, sekolah ini dibangun untuk mempersiapkan umat manusia apa bila ada keadaan yang bisa mengancam umat manusia di kemudian hari.  Dengan alasan itu tentu saja setiap orang yang mendukung berdirinya  sekolah ini sangat senang jika ada bakat seperti dirimu ini masuk ke akademi,” ucapnya.

Hal terakhir yang dia sebutkan cukup mengganjal diriku. Apa dia bermaksud mengatakan jika ada orang-orang yang menentang berdirinya akademi pahlawan ini?

“Apa maksud Tuan ada orang-orang yang menentang sekolah ini untuk berdiri?”

“Tentu saja, ada banyak bangsawan yang merasa dunia manusia sudahlah aman dan tak membutuhkan ancaman lain seperti calon pahlawan. Mereka tidak mengetahui kalau manusia tidak bisa membunuh para Iblis …” ucapnya.

Tuan Gareth menjelaskan peperangan yang terjadi di masa lalu. Menurut penjelasan darinya, setiap pahlawan yang bertarung itu tidak pernah bisa membunuh raja Iblis yang menginvasi dunia manusia.

Mereka memang bisa membunuh iblis tingkat rendah, namun tidak untuk sosok yang kuat seperti raja iblis dan keenam bawahannya. 7 iblis kuat yang menjadi pilar dari neraka tersebut hanya bisa dipukul mundur kembali ke neraka.

Para pahlawan tak memiliki kuasa sebesar itu sehingga bisa mengalahkan makhluk dengan kekuatan yang telah terang-terangan melawan tuhan tersebut. Mengingat itu semua kurasa hal tersebut cukup masuk akal.

Iblis adalah makhluk yang menentang tuhan, bahkan mereka berperang melawan tuhan. Walau tentunya mereka kalah karena tidak sebanding dengan tuhan. Tapi fakta bahwa kekalahan mereka bisa membuat terciptanya neraka itu tidak bisa dibantah.

Tanpa adanya mereka, sistem neraka dan surga itu sendiri tidak akan pernah bisa kita kenali seperti sekarang. Terlebih neraka yang dihindari manusia justru menjadi rumah bagi para iblis. Mereka adalah contoh nyata dari kejahatan yang sebenarnya.

Namun itu semua tidak menandakan bahwa para pahlawan itu lemah, justru sebaliknya, para pahlawan itu sangatlah kuat karena mereka bisa menandingi iblis tanpa ada kekuatan ilahi sama sekali.

“Kenapa anda memberi tahu saya soal ini?” tanyaku pada Tuan Gareth.

Aku paham seberapa serius masalah antara ras iblis dan juga manusia ini. Tapi kurasa mengatakan semua ini pada seorang anak kecil yang bahkan belum diakui siapa pun itu sangatlah aneh.

“Kenapa aku harus menyembunyikan informasi ini terhadap murid dari salah satu pahlawan?”

Aku terkejut mendengar jawabannya, apa dia menyadari Guru yang sedang berubah menjadi seekor burung? siapa sebenarnya orang ini sehingga bisa mendapat semua informasi seperti itu.

“Hoo, tak kusangka kau akan menyadarinya begitu saja.” Guru yang sudah di ketahui perubahannya, akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi wujud seorang manusia.

“Tentu, Nyonya, sebuah kehormatan bagiku untuk bertemu dengan satu-satunya penyihir Circle 10 seperti anda.” Dia membungkuk, memberi hormat pada Guru.

“Bagus, setidaknya muridku akan belajar dari seseorang yang berguna. Tapi apa tindakanmu ini bisa kuanggap sebagai sebuah ancaman?”

“Saya tidaklah sebodoh itu, Nyonya. Maafkan kelancangan saya barusan, saya hanya tidak bisa berpura-pura untuk tidak mengetahui keberadaan anda. Terlebih jika anda ada di sini, itu berarti anda juga sedang mencari tahu tentang keberadaan 2 pahlawan yang menghilang?“

“Itu benar, apa kau mengetahui sesuatu soal ini?”

“Saya tidak mengetahui sepenuhnya tentang alasan mereka menghilang begitu saja, namun saya memiliki sebuah informasi untuk anda. Saya rasa ada sebuah kelompok yang bergerak dengan tujuan mendukung para Iblis itu.”

“Ada sebuah kelompok seperti itu?”

“Benar, saya tidak sepenuhnya mengetahui soal kelompok ini, bisa dibilang ini hanyalah hipotesis saya belaka. Kelompok ini bergerak dengan sangat hati-hati sehingga sangat sulit untuk melacak mereka.”

Guru memegangi dagunya setelah mendengar penjelasan dari Tuan Gareth. “JIka hipotesismu ini benar, itu berarti orang-orang ini memiliki pengaruh yang cukup besar di dunia manusia.”

“Saya juga merasa seperti itu, maka sebab itu saya rasa anda harus segera mengetahui hal ini.”

Guru terdiam sejenak memikirkan informasi yang baru dia terima. Setelah beberapa saat Guru lalu menatap ke arah Tuan Gareth. “Apa Theo dan Max mengetahui hal ini?”

Tuan Gareth menggelengkan kepalanya. “Sepertinya mereka belum mengetahui hal ini, Nyonya.”

Ketidaktahuan archduke dan raja bukanlah tanpa sebab. Informasi ini dirahasiakan pada mereka dengan alasan yang jelas, walaupun mereka adalah pahlawan yang memberikan kedamaian pada dunia manusia.

Posisi mereka sebagai bangsawan itu akan sangat mengganggu kelancaran Investigasi dari Tuan Gareth. Perhatian yang selalu diterima oleh bangsawan tidak boleh dianggap remeh, akan lebih baik jika mereka tidak tahu sama sekali dari pada harus memaksakan diri mereka untuk bersikap seolah tidak tahu soal investigasi ini.

Terutama kekurangan informasi mengenai kelompok misterius ini juga menjadi bahan pertimbangan Tuan Gareth untuk melibatkan archduke dan raja. Kita masih belum tahu seberapa besar kuasa dari kelompok ini di dunia manusia.

“Baguslah. Lalu siapa saja yang sudah mengetahui hal ini?” tanya Guru.

“Hanya ada beberapa orang, termasuk saya ada 2 orang lagi yang mengetahui hal ini, Tuan Herald yang menjadi Instruktur Combat dan Nyonya Lina yang menjadi instruktur sihir di akademi. Mereka adalah orang-orang yang bisa anda percaya.”

“Jadi ada 2 orang lain yang mengetahui ini, dengan begini hanya ada 5 orang yang mengetahui informasi ini, benar?”

“Itu benar, Nyonya.”

“Terima kasih untuk informasinya. Sekarang mari kita kembali berbicara mengenai, Deron.” ucap Guru mengubah topik pembicaraan.

 Guru yang sedari tadi berdiri akhirnya mulai duduk di sebelahku. Namun sebelum Tuan Gareth memulai penjelasan mengenai pendaftaranku di akademi, aku bertanya padanya mengenai sikap hormat yang dia tunjukkan pada Guru.

“Kenapa anda sebegitu berhati-hatinya terhadap Guru, Tuan? Aku tahu dia memang kuat, tapi sepertinya dirimu tak kalah hebat,” tanyaku pada, Tuan Gareth.

Mendengar pertanyaanku membuatnya tersenyum. “Memang benar aku memiliki kemampuan, tapi jika dibandingkan dengan, Nyonya Margareth, aku bukanlah apa-apa,” jelasnya.

“Nyonya Margareth adalah satu-satunya penyihir yang bisa mencapai Circle 10. Bisa dibilang beliau adalah satu-satunya manusia yang bisa melewati batas kemampuan dari manusia itu sendiri.”

“Benarkah itu?”

“Itu benar, walau Circle 9 dan 10 terdengar seperti sebuah perbedaan level yang tak begitu jauh, namun faktanya perbedaan kemampuan dari 2 level ini sangatlah tinggi, bahkan jika ada pertarungan antara 5 penyihir Circle 9 melawan 1 penyihir Circle 10, aku berani jamin bahwa penyihir Circle 10 lah yang akan memenangkan pertarungan tersebut. Sebagai tambahan aku sekarang ini hanya mampu mencapai circle 8,” lanjut Tuan Gareth.

Bisa dibilang aku terkesan dan juga takut secara bersamaan sekarang ini. Aku terkesan ternyata orang yang menjadi Guruku adalah seseorang yang sudah mencapai tingkatan di mana tak ada manusia yang dapat menandingi dirinya.

Dan takut, karena walaupun Guru sudah ada di tingkatan seperti itu. Guru tetap tidak mampu untuk membunuh raja iblis dan bawahannya. Sepertinya hanya kekuatan ilahi yang mampu menghentikan para iblis tersebut, entah mau sekuat apapun manusia yang melawannya.

“Takku sangka Guru bisa sekuat itu,” ucapku kagum.

“Bagaimana, aku hebat bukan?” Guru kembali menyombongkan dirinya.

“Yah, mungkin selama kau berhenti bersikap angkuh dan tak tahu diri, aku bisa lebih menghormatimu, Guru.”

“Aku bersikap seperti ini karena memang aku pantas,” jawab Guru dengan angkuh.

Benar, inilah sikap jelek yang selalu menghalangi pesona nya. Jika saja dia bisa sedikit merendah, kurasa dia akan bisa menjadi teladan bagi setiap orang. Sementara itu, Tuan Gareth yang mendengarkan perbincangan kami berdua hanya bisa tertawa karenanya.

“Maaf memotong perbincangan kalian tapi sepertinya saya harus segera menjelaskan mengenai sistem di akademi ini pada, Tuan Deron mengingat kita tak memiliki banyak waktu sebelum siang,” ungkap Tuan Gareth.

Aku dan Guru mulai menghentikan percakapan di antara kami berdua dan mulai mempersilakan Tuan Gareth untuk menjelaskan mengenai sistem yang ada di dalam akademi.

Tuan Gareth menjelaskan bahwa di dalam akademi ini ada 4 kelas yang membedakan setiap murid. Dimulai dari kelas D hingga kelas A. dan tiap masing-masing siswa memiliki tenggat waktu selama 3 tahun sebelum naik kelas.

Jika mereka gagal untuk naik ke kelas berikutnya maka siswa tersebut akan dikeluarkan oleh akademi. Sebuah sistem yang cukup adil mengingat 3 tahun adalah waktu yang cukup lama.

Dan apabila para murid naik kelas tepat tiap 3 tahun sekali. Maka setiap murid akan lulus ketika usia mereka menginjak 22 tahun, mengingat rata-rata murid baru yang memasuki akademi ini berusia 10 tahun.

Namun selain 4 kelas ini ada satu kelas spesial yang dimiliki oleh akademi. Kelas ini adalah kelas Royal, kelas yang berisikan 10 orang ini adalah kelas bagi para jenius di masa depan kelak seperti Adelyn, putri dari archduke.

Lulusan dari kelas Royal pasti akan diberikan banyak sekali keuntungan seperti gelar bangsawan atau kekebalan hukum dalam tingkat tertentu. Semua hal ini tentu saja sangat menggiurkan, oleh sebab itu kelas ini menjadi mimpi bagi tiap murid di akademi.

“karena Tuan Deron sudah berada di Circle 4. Maka sudah sewajarnya jika anda memasuki kelas Royal, namun karena anda baru saja mendaftar saat ini, rasanya tidak lah adil jika langsung memasuki kelas tersebut. Jadi saya rasa sepertinya kelas ‘A’ adalah pilihan terbaik untuk anda, Tuan.”

Aku memotong usulan dari Tuan Gareth. “Maaf, tapi sepertinya aku tak perlu memasuki kelas A,” ucapku.

Tuan Gareth terlihat bingung mendengar penolakan dariku. “Kenapa begitu?”

“Aku telah berjanji pada, Guru dan Tuan Yohan untuk belajar pedang di akademi ini.”

“Hoo, jadi anda bisa menggunakan pedang juga, Tuan?” tanyanya antusias.

“Tidak, malah sebaliknya, dia tidak pernah memegang pedang sama sekali,” ucap Guru menjelaskan situasiku.

Tuan Gareth mulai mebelalakan matanya.. “Jadi anda ingin mendaftarkan Tuan Deron sebagai ahli bela diri dan bukan penyihir?”

“Bisa dibilang begitu.” jawab Guru sembari mengangguk.

“Jika situasinya seperti itu, maka kurasa kelas C adalah kelas yang cocok untuk dimasuki Tuan Deron, Kelas itu adalah titik di mana para murid mulai melakukan praktik setelah belajar teori dasar dari kelas D, namun walau begitu ada juga beberapa murid yang telah mendapatkan bekal ilmu bela diri dari keluarga mereka. Kuharap kalian tidak keberatan mengenai hal ini,” ungkap Tuan Gareth menjelaskan situasinya.

“Kurasa itu lebih baik, aku juga tak mau Deron terlalu mencolok untuk saat ini.”

“Baiklah, jika demikian, saya akan menyiapkan seseorang untuk melakukan ujian tertulis bagi Tuan Deron. Apa, Tuan sudah pernah belajar sebelumnya?”

“Tenanglah, walau dia terlihat seperti anak bodoh, tapi otaknya tak seperti anak-anak di usianya.”

“Wow, terima kasih atas penjelasan luar biasanya, Guru,” ejekku.

Aku memang kesal dengan jawaban Guru, tapi setidaknya ada hal baik yang bisa dikatakan Guru padaku.

Tuan Gareth hanya terkekeh mendengar percakapan kami. “Hahaha, baiklah biarkan saya mengantarkan, Tuan Deron ke tempat ujian. Untuk, Nyonya sendiri, anda bisa meminum teh di sini, gunakanlah ruangan saya semau anda.”

“Terima kasih, akanku lakukan itu.”

Tuan Gareth beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu. Dia mulai melirik ke arah ku yang masih terduduk di sebelah Guru dan memberikan senyuman hangat padaku.

“Mari ikuti saya, Tuan,” ucapnya.

Aku akhirnya mengikuti, Tuan Gareth menuju ruang ujian yang berada di aula dekat gedung utama akademi. Sedangkan untuk Guru. Dia menunggu kami di ruangan, Tuan Gareth sembari menikmati secangkir teh yang dia siapkan dengan menggunakan peralatan milik Tuan Gareth.

Terpopuler

Comments

Yuchen

Yuchen

"Tuan Gareth menjelaskan bahwa di dalam akademi ada 4 kelas yang membedakan setiap murid. Dimulai dari kelas tingkat A dan kelas tingkat D dimana tiap masing-masing siswa memiliki tenggat waktu 3 hari 3 tahun sebelum naik kelas,"

maaf yah benah sedikit saja.. 🙏

2023-05-12

1

Yuchen

Yuchen

Arcduke atau Archduke?

2023-05-12

1

Ayano

Ayano

Yang terpenting..... duit ngalir meskipun hidup belom terjamin

Bisa aja mati tiba-tiba karena diserang atau ada yang dendam
Biasanya di anime gitu

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : Siluman Burung
3 Chapter 2 : Guru Sihir Bagian 1
4 Chapter 3 : Guru Sihir Bagian 2
5 Chapter 4 : Langkah Awal Bagian 1
6 Chapter 5 : Langkah Awal Bagian 2
7 Chapter 6 : Langkah Awal Bagian 3
8 Chapter 7 : Langkah Awal Bagian 4
9 Chapter 8 : Langkah Awal Bagian 5
10 Chapter 9 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 1
11 Chapter 10 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 2
12 Chapter 11 : Konfrontasi Bagian 1
13 Chapter 12 : Konfrontasi Bagian 2
14 Chapter 13 : Konfrontasi Bagian 3
15 Chapter 14 : Babi dan Bangsawan Bagian 1
16 Chapter 15 : Babi dan Bangsawan Bagian 2
17 Chapter 16 : Julukan Baru
18 Chapter 17 : Tempat Untuk Babi Bagian 1
19 Chapter 18 : Tempat Untuk Babi Bagian 2
20 Chapter 19 : Memancing Ikan Bagian 1
21 Chapter 20 : Memancing Ikan Bagian 2
22 Chapter 21 : Anggota Kelompok Bagian 1
23 Chapter 22 : Anggota Kelompok Bagian 2
24 Chapter 23 : Duel Dengan Bulldog Bagian 1
25 Chapter 24 : Duel Dengan Bulldog Bagian 2
26 Chapter 25 : Duel Dengan Bulldog Bagian 3
27 Chapter 26 : Duel Dengan Bulldog Bagian 4
28 Chapter 27 : Duel Dengan Bulldog Bagian 5
29 Chapter 28 : Duel Dengan Bulldog Bagian 6
30 Chapter 29 : Kelas A dan Kata Terlarang
31 Chapter 30 : Clumsy Alchemy
32 Chapter 31 : Serangan di Akademi Bagian 1
33 Chapter 32 : Serangan di Akademi Bagian 2
34 Chapter 33 : Serangan di Akademi Bagian 3
35 Chapter 34 : Serangan di Akademi Bagian 4
36 Chapter 35 : Master Bela Diri Bagian 1
37 Chapter 36 : Master Bela Diri Bagian 2
38 Chapter 37 : Master Bela Diri Bagian 3
39 Chapter 38 : Master Bela Diri Bagian 4
40 Chapter 39 : Hellen Bagian 1
41 Chapter 40 : Hellen Bagian 2
42 Chapter 41 : Hellen Bagian 3
43 Chapter 42 : Hellen Bagian 4
44 Chapter 43 : Hellen Bagian 5
45 Chapter 44 : Darah di Taman Bunga Bagian 1
46 Chapter 45 : Darah di Taman Bunga Bagian 2
47 Chapter 46 : Darah di Taman Bunga Bagian 3
48 Author Sakit
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : Siluman Burung
3
Chapter 2 : Guru Sihir Bagian 1
4
Chapter 3 : Guru Sihir Bagian 2
5
Chapter 4 : Langkah Awal Bagian 1
6
Chapter 5 : Langkah Awal Bagian 2
7
Chapter 6 : Langkah Awal Bagian 3
8
Chapter 7 : Langkah Awal Bagian 4
9
Chapter 8 : Langkah Awal Bagian 5
10
Chapter 9 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 1
11
Chapter 10 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 2
12
Chapter 11 : Konfrontasi Bagian 1
13
Chapter 12 : Konfrontasi Bagian 2
14
Chapter 13 : Konfrontasi Bagian 3
15
Chapter 14 : Babi dan Bangsawan Bagian 1
16
Chapter 15 : Babi dan Bangsawan Bagian 2
17
Chapter 16 : Julukan Baru
18
Chapter 17 : Tempat Untuk Babi Bagian 1
19
Chapter 18 : Tempat Untuk Babi Bagian 2
20
Chapter 19 : Memancing Ikan Bagian 1
21
Chapter 20 : Memancing Ikan Bagian 2
22
Chapter 21 : Anggota Kelompok Bagian 1
23
Chapter 22 : Anggota Kelompok Bagian 2
24
Chapter 23 : Duel Dengan Bulldog Bagian 1
25
Chapter 24 : Duel Dengan Bulldog Bagian 2
26
Chapter 25 : Duel Dengan Bulldog Bagian 3
27
Chapter 26 : Duel Dengan Bulldog Bagian 4
28
Chapter 27 : Duel Dengan Bulldog Bagian 5
29
Chapter 28 : Duel Dengan Bulldog Bagian 6
30
Chapter 29 : Kelas A dan Kata Terlarang
31
Chapter 30 : Clumsy Alchemy
32
Chapter 31 : Serangan di Akademi Bagian 1
33
Chapter 32 : Serangan di Akademi Bagian 2
34
Chapter 33 : Serangan di Akademi Bagian 3
35
Chapter 34 : Serangan di Akademi Bagian 4
36
Chapter 35 : Master Bela Diri Bagian 1
37
Chapter 36 : Master Bela Diri Bagian 2
38
Chapter 37 : Master Bela Diri Bagian 3
39
Chapter 38 : Master Bela Diri Bagian 4
40
Chapter 39 : Hellen Bagian 1
41
Chapter 40 : Hellen Bagian 2
42
Chapter 41 : Hellen Bagian 3
43
Chapter 42 : Hellen Bagian 4
44
Chapter 43 : Hellen Bagian 5
45
Chapter 44 : Darah di Taman Bunga Bagian 1
46
Chapter 45 : Darah di Taman Bunga Bagian 2
47
Chapter 46 : Darah di Taman Bunga Bagian 3
48
Author Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!