Chapter 1 : Siluman Burung

krek, kreeek, bruk!

“Oke, seharusnya ini semua cukup,” ucapku setelah menebang pohon.

Aku menebang beberapa pohon untuk merenovasi gubuk milik Kakek, setelah membiarkannya dengan keadaan yang sangat buruk dalam waktu 2 tahun terakhir.

Selama 2 tahun ini aku hanya dapat menambal beberapa lubang yang ada di gubuk kakek dengan papan kayu sederhana karena selain harus mencari bahan untuk memperbaikinya aku juga harus tetap mencari makan untuk diriku sendiri, walau sebenarnya kebanyakan waktu aku habiskan untuk membaca semua buku yang ada di rak milik kakek.

“Wahai angin, potonglah!” Setelah merapalkan mantra, aku berhasil memotong pohon yang baru saja aku tebang menggunakan kapak menjadi 5 papan kayu rapi per-pohonnya.

Walau sekarang aku sudah bisa menggunakan sihir setelah mencontohnya dari buku-buku yang ditinggalkan olek kakek, aku tetap harus melatih tubuhku karena mau bagaimana pun aku ini tinggal di dalam hutan, sihir saja tak bisa membantuku untuk bertahan hidup jika tubuhku lemah.

Aku tak begitu paham kenapa aku bisa menggunakan sihir. Tapi ketika aku membayangkan diriku menggunakan sihir, tiba-tiba saja sihir mulai keluar seperti yang aku pikirkan. Namun sebagai konsekuensinya aku jadi sangat mudah kelelahan secara mental ketika menggunakan sihir.

Karena itu, aku harus bisa menggunakan kekuatan mentalku sebaik mungkin dan tentunya aku harus terus memperkuat tubuhku agar bisa menopang semua beban itu, sehingga terciptalah metode latihan milikku sendiri.

Aku berlatih sembari melakukan pekerjaan sehari-hari seperti menebang atau berburu. Aku menyeimbangkan penggunaan sihir dan tubuhku ketika melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebuah metode yang sangat efektif bagiku.

Tok, Tok, Tok!

Aku mulai memperbaiki setiap bagian dari rumah kakek secara manual, karena aku tak merasa diriku cukup mampu untuk mempertahankan sihir yang kuat untuk merenovasi rumah kakek.

Waktu berjalan begitu cepat ketika aku sedang fokus.

...----------------...

Tak terasa hari telah petang, namun pada akhirnya aku telah selesai memperbaiki semua bagian yang bocor. Bukan hanya itu, aku juga telah selesai mengganti setiap bagian yang rapuh, walaupun tidak sempurna, tapi setidaknya aku tak perlu khawatir rumah akan ambruk ketika ada badai datang.

Aku pun memutuskan untuk pergi memancing di danau yang tak terlalu jauh dari rumah kakek.

Suasana danau yang begitu damai dan dipenuhi oleh suara kicau burung benar-benar seperti hadiah setelah semua kerja keras yang kulakukan, terlebih sunset yang begitu indah itu sungguh memukau mataku

Aku berhasil mendapat banyak ikan sampai-sampai memenuhi ember yang kubawa.

Tanpa menunggu waktu lama, aku langsung membuat perapian dan membakar 5 ikan sekaligus. Tak hanya itu, aku juga membuat tempat duduk dari 2 balok kayu yang membentuk huruf L, dengan niatan satu bangku untukku duduki, dan satu untukku menyimpan barang-barangku.

“Sekarang apa yang harusku lakukan?”

Aku mempertanyakan soal apa yang selanjutnya harusku lakukan, mengingat sekarang aku tinggal sendirian di tengah hutan dan tak memiliki alasan untuk tinggal lebih lama lagi di sini.

Tapi walaupun begitu, aku juga tak tahu jalan menuju pusat kota, persiapanku juga tidak seberapa. Kalau aku memaksakan untuk pergi menyusuri hutan salah-salah aku malah bisa berakhir di dalam perut monster jika tak punya rencana yang matang.

aku termenung memperhatikan perapian di depanku sembari menunggu ikan yang aku bakar matang. Aku juga melatih kemampuan sihirku dengan menjentikkan jariku dan membuat sihir api keluar di ujung telunjukku secara berulang-ulang.

“Buku-buku yang ditinggal Kakek sudah aku baca semua … sudah tak ada lagi yang bisa aku pelajari dari buku-buku itu,” gumamku.

Aku memang telah membaca semua buku milik kakek yang masing-masing dari bukunya telah aku baca sebanyak 5 kali, sehingga aku sudah benar-benar hafal di luar kepala dari setiap isi buku-buku itu.

Banyak sekali informasi yang aku dapatkan dari buku tersebut, selain sihir yang aku pelajari dari buku pertama yang aku baca. Aku juga mendapat banyak informasi mengenai berbagai hal yang ada di luar sana, contohnya seperti kerajaan baru yang berada dekat dengan hutan tempatku tinggal saat ini.

“Eldrea … kira-kira bagaimana ya kerajaan itu? Kudengar pusat kota Eldrea itu terlihat sangat indah.”

Dari yang aku baca di buku, Eldrea adalah sebuah kerajaan yang dibangun oleh para pahlawan setelah perang besar melawan para iblis. Mereka juga membangun sebuah akademi pahlawan di sana dengan tujuan untuk memperkuat kekuatan militer manusia jika tiba-tiba saja keadaan buruk terjadi kembali.

Oleh sebab itu kerajaan yang baru saja berdiri selama 30 tahun ini sudah bisa menjadi kerajaan besar melebihi kerajaan-kerajaan lainnya di bumi saat ini. Itu semua berkat akademi yang benar-benar diminati oleh semua pemuda pemudi dari seluruh penjuru dunia.

Karena faktor inilah, perekonomian kerajaan menjadi semakin baik dan membuat kerajaan Eldrea bisa meningkat dengan sangat pesat menyaingi kerajaan-kerajaan lain yang telah lama berdiri.

“Kenapa? Apa kau penasaran dengan dunia luar bocah?” tiba-tiba saja ada suara yang menghentikan lamunanku.

“siapa itu?”

Aku mencoba mencari ke sekeliling tapi tak ada satu pun orang di sekitarku selain seekor burung yang tak pernah kulihat sebelumnya sedang hinggap di balok kayu yang aku letakkan untuk barang-barangku.

Burung itu memiliki kepala dan sayap berwarna hitam, bagian tubuh atasnya berwarna biru tua dan bagian bawah tubuhnya berwarna putih.

“Burung?” Aku memperhatikan burung aneh tersebut.

'Selama aku tinggal di dalam hutan, aku tak pernah melihat burung yang seperti itu. Apa mungkin ini adalah burung langka yang hampir punah?' batinku.

Burung tersebut hanya diam dengan tenang seolah tidak takut pada manusia

“Kayak nya aku belum pernah lihat burung kaya kamu ini sebelumnya di sini, kamu baru buat sarang sekitar sini kah? Yah, enggak mungkin juga kamu bisa jawab pertanyaanku, haha.” aku tertawa kecil karena merasa bodoh untuk mengajak bicara seekor burung.

“memang nya kenapa kalau aku bisa bicara?” Burung itu tiba-tiba saja mulai berbicara.

“AAaahhh!, b-b-burung nya, burung nya baru saja bicara? Yang benar saja?” Aku sontak meloncat menjauh dari tempatku duduk dan membuat kayu yang kugunakan untuk membakar ikan mulai berceceran karena panik.

“Hei! Jangan tiba-tiba loncat dan bikin makan malamku berantakan!”

Burung itu langsung terbang ke arah perapian, memasukkan dirinya sendiri ke sana, namun alih-alih membakar dirinya hingga mati. Api tersebut malah berubah menjadi bentuk manusia dan langsung berjalan ke arahku.

“AAaahh! Apa ini? Siapa kamu?” aku semakin dibuat terkejut karenanya dan langsung mengambil batu yang ada di sekitarku.

“Tenanglah bocah! lagi pula penyihir macam apa yang mencari batu ketika keadaan terdesak, ck,ck,ck.”

Api yang membakar tubuhnya tiba-tiba saja mulai menghilang dan menampakkan sosok seorang wanita dengan kisaran umur 20an.

Dia memiliki rambut dan mata berwarna merah, mengenakan pakaian yang serba hitam, dari dress panjang, dan boot selutut yang terlihat seperti terbuat dari kulit monster yang kuat. Di bagian lengan kirinya juga ada sebuah ban merwarna merah

Mendengar ucapannya itu membuatku tersadar bahwa aku dapat mengunakan sihir. "Oh, iya benar juga, aku bisa pakai magic."

Aku pun mulai bangkit dan segera menjulurkan tanganku ke arah nya. “Watterball!” Aku langsung menembakkan bola air ke arahnya dengan pikiran bahwa dia tahan terhadap api, jadi setidaknya serangan air akan mempan terhadapnya.

Byuur!

“Bocah sialan! Berani-beraninya kau malah membuat aku basah kuyup malam-malam begini, mana makan malamku jadi kacau karenamu, dasar sial!” umpatnya padaku.

Memang benar selain mengguyurnya sampai basah kuyup, bola air yang aku tembakan juga terkena perapian di belakangnya dan mengacaukan makan malam yang sedang aku siapkan.

“Tapi itu aku yang buat, dan aku juga yang memancing ikan-ikan itu untukku makan!”

“Dasar bocah … Hei, dengar ini. Jika ada wanita cantik seperti diriku ini mengunjungimu malam-malam begini, kamu sudah sewajarnya menyuguhi aku dengan makanan, mengerti?” ungkapnya dengan nada sombong.

Entah dari mana orang ini berasal atau bagaimana caranya dia berubah dari seekor burung menjadi manusia, tapi sifat angkuhnya itu membuatku benar-benar kesal.

“Heee, padahal cuman siluman burung ….”

“Apa kau bilang bocah brengsek!” dia langsung meloncat ke arahku dan memukul kepalaku.

“Aww, sakit sialan!” keluhku sembari mencoba melepaskan diri dari cengkramannya.

Tingkah nya benar-benar seperti binatang liar, walau dia bilang dia adalah wanita cantik yang mengunjungiku malam-malam. Bagiku dia hanyalah wanita angkuh tak tahu malu yang bisa menyerang siapa saja tanpa mempedulikan umur orang yang dia serang.

“Hoo, lihat bocah ini, walaupun tadi ketakutan setengah mati, sekarang malah mulai melawan ya,” dia mengatakannya dengan nada mengejek, “tenanglah bocah, kau tak perlu berhati-hati seperti itu, jika aku memang ingin menyakitimu, Kau seharusnya sudah menjadi abu untuk saat ini,”

Tanpa perlu mencari tahu, aku sudah paham bahwa ucapannya itu bukan lah sebuah gertakan belaka, karena walaupun aku tak pernah melihat seorang penyihir sebelumnya, tapi aura yang dia pancarkan benar-benar luar biasa.

“Lalu kenapa kamu di sini?” tanyaku sembari berusaha menenangkan diriku.

“Sudah mau berbincang sebentar?” wanita itu tersenyum. “Drain” Dia lalu merapalkan mantra yang membuat tubuhnya kering seketika.

“Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku? Kenapa kamu di sini?” tanyaku sekali lagi

“Sabarlah bocah, pertama-tama coba mulai bakar lagi ikan-ikan yang sudah kau tangkap itu,” ucapnya sembari menunjuk ke arah ember yang masih berisikan 4 ikan hasil tangkapanku.

"Baiklah, tapi kamu harus menjelaskan semuanya setelah kita selesai makan, oke?"

"iya, dasar bocah cerewet." dia pun duduk di balok kayu yang sebelumnya dia hinggapi sebagai seekor burung.

Aku tak punya pilihan selain mengikuti keinginannya, selain karena fakta bahwa aku yang jauh lebih lemah darinya, tapi aku juga memiliki firasat bahwa dia bukanlah orang jahat. Setidaknya untuk saat ini.

Terpopuler

Comments

Firenia

Firenia

makan mulu yg dipikirin

2023-05-31

0

Yuchen

Yuchen

kalau jadi aku dah dibunuh itu burung..

2023-05-09

1

Yuchen

Yuchen

hantu?

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : Siluman Burung
3 Chapter 2 : Guru Sihir Bagian 1
4 Chapter 3 : Guru Sihir Bagian 2
5 Chapter 4 : Langkah Awal Bagian 1
6 Chapter 5 : Langkah Awal Bagian 2
7 Chapter 6 : Langkah Awal Bagian 3
8 Chapter 7 : Langkah Awal Bagian 4
9 Chapter 8 : Langkah Awal Bagian 5
10 Chapter 9 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 1
11 Chapter 10 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 2
12 Chapter 11 : Konfrontasi Bagian 1
13 Chapter 12 : Konfrontasi Bagian 2
14 Chapter 13 : Konfrontasi Bagian 3
15 Chapter 14 : Babi dan Bangsawan Bagian 1
16 Chapter 15 : Babi dan Bangsawan Bagian 2
17 Chapter 16 : Julukan Baru
18 Chapter 17 : Tempat Untuk Babi Bagian 1
19 Chapter 18 : Tempat Untuk Babi Bagian 2
20 Chapter 19 : Memancing Ikan Bagian 1
21 Chapter 20 : Memancing Ikan Bagian 2
22 Chapter 21 : Anggota Kelompok Bagian 1
23 Chapter 22 : Anggota Kelompok Bagian 2
24 Chapter 23 : Duel Dengan Bulldog Bagian 1
25 Chapter 24 : Duel Dengan Bulldog Bagian 2
26 Chapter 25 : Duel Dengan Bulldog Bagian 3
27 Chapter 26 : Duel Dengan Bulldog Bagian 4
28 Chapter 27 : Duel Dengan Bulldog Bagian 5
29 Chapter 28 : Duel Dengan Bulldog Bagian 6
30 Chapter 29 : Kelas A dan Kata Terlarang
31 Chapter 30 : Clumsy Alchemy
32 Chapter 31 : Serangan di Akademi Bagian 1
33 Chapter 32 : Serangan di Akademi Bagian 2
34 Chapter 33 : Serangan di Akademi Bagian 3
35 Chapter 34 : Serangan di Akademi Bagian 4
36 Chapter 35 : Master Bela Diri Bagian 1
37 Chapter 36 : Master Bela Diri Bagian 2
38 Chapter 37 : Master Bela Diri Bagian 3
39 Chapter 38 : Master Bela Diri Bagian 4
40 Chapter 39 : Hellen Bagian 1
41 Chapter 40 : Hellen Bagian 2
42 Chapter 41 : Hellen Bagian 3
43 Chapter 42 : Hellen Bagian 4
44 Chapter 43 : Hellen Bagian 5
45 Chapter 44 : Darah di Taman Bunga Bagian 1
46 Chapter 45 : Darah di Taman Bunga Bagian 2
47 Chapter 46 : Darah di Taman Bunga Bagian 3
48 Author Sakit
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : Siluman Burung
3
Chapter 2 : Guru Sihir Bagian 1
4
Chapter 3 : Guru Sihir Bagian 2
5
Chapter 4 : Langkah Awal Bagian 1
6
Chapter 5 : Langkah Awal Bagian 2
7
Chapter 6 : Langkah Awal Bagian 3
8
Chapter 7 : Langkah Awal Bagian 4
9
Chapter 8 : Langkah Awal Bagian 5
10
Chapter 9 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 1
11
Chapter 10 : Kelompok Misterius dan Akademi Bagian 2
12
Chapter 11 : Konfrontasi Bagian 1
13
Chapter 12 : Konfrontasi Bagian 2
14
Chapter 13 : Konfrontasi Bagian 3
15
Chapter 14 : Babi dan Bangsawan Bagian 1
16
Chapter 15 : Babi dan Bangsawan Bagian 2
17
Chapter 16 : Julukan Baru
18
Chapter 17 : Tempat Untuk Babi Bagian 1
19
Chapter 18 : Tempat Untuk Babi Bagian 2
20
Chapter 19 : Memancing Ikan Bagian 1
21
Chapter 20 : Memancing Ikan Bagian 2
22
Chapter 21 : Anggota Kelompok Bagian 1
23
Chapter 22 : Anggota Kelompok Bagian 2
24
Chapter 23 : Duel Dengan Bulldog Bagian 1
25
Chapter 24 : Duel Dengan Bulldog Bagian 2
26
Chapter 25 : Duel Dengan Bulldog Bagian 3
27
Chapter 26 : Duel Dengan Bulldog Bagian 4
28
Chapter 27 : Duel Dengan Bulldog Bagian 5
29
Chapter 28 : Duel Dengan Bulldog Bagian 6
30
Chapter 29 : Kelas A dan Kata Terlarang
31
Chapter 30 : Clumsy Alchemy
32
Chapter 31 : Serangan di Akademi Bagian 1
33
Chapter 32 : Serangan di Akademi Bagian 2
34
Chapter 33 : Serangan di Akademi Bagian 3
35
Chapter 34 : Serangan di Akademi Bagian 4
36
Chapter 35 : Master Bela Diri Bagian 1
37
Chapter 36 : Master Bela Diri Bagian 2
38
Chapter 37 : Master Bela Diri Bagian 3
39
Chapter 38 : Master Bela Diri Bagian 4
40
Chapter 39 : Hellen Bagian 1
41
Chapter 40 : Hellen Bagian 2
42
Chapter 41 : Hellen Bagian 3
43
Chapter 42 : Hellen Bagian 4
44
Chapter 43 : Hellen Bagian 5
45
Chapter 44 : Darah di Taman Bunga Bagian 1
46
Chapter 45 : Darah di Taman Bunga Bagian 2
47
Chapter 46 : Darah di Taman Bunga Bagian 3
48
Author Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!