Alyssa & Mario : Sahabat Jadi Cinta

Alyssa & Mario : Sahabat Jadi Cinta

Bab 1 : Tantangan

SMA Antariksa, koridor sekolah, 09.30

Seorang siswi sedang duduk di kursi panjang sambil membaca buku novel kesukaannya. Saking seriusnya membaca, ia sampai tidak sadar sudah ada laki-laki di hadapannya.

Merasa tidak dihiraukan, laki-laki itu pun mengambil paksa buku novel yang dibaca siswi itu.

"Serius amat sih, Ca!" ucap Mario sambil melihat-lihat novel yang dibaca oleh Alyssa.

Ca atau Ica adalah panggilan dari Mario untuk Alyssa Bastari Jenada.

"Nyebelin! Lagi asik baca juga! Kenapa sih lo selalu ganggu gue yang suka baca novel? Kurang kerjaan banget Yo!" kesal Alyssa.

Yo atau Iyo adalah panggilan dari Alyssa untuk Mario Keano Haling.

"Lagian lo mah aneh deh, Ca. Suka banget baca novel. Mana novel romantis pula. Harusnya tuh baca buku pelajaran kalau di sekolah mah. Nah, kalau di rumah baru deh baca novel," nasehat Mario.

"Bodo! Suka-suka gue lah. Cepet balikin!" pinta Alyssa yang darahnya sudah naik.

"Nggak! Lo harus belajar dulu sekarang! Kata lo kemarin, setelah istirahat pertama bakalan ada ulangan fisika," ucap Mario mengingatkan.

"Tapi, gue males belajar Yo. Fisika itu susah. Bikin kepal gue pusing. Mending baca novel aja," jawab Alyssa.

"Kalo susah, makanya belajar Ica! Lo mah bilang susah-susah tapi nggak mau belajar sama sekali. Heran gue!"

"Gue bukan lo yang gampang nerima pelajaran Yo. Ah, pokonya gue nggak mau belajar. Cepat balikin novelnya!" ucap Alyssa yang berubah jadi berdiri.

Alyssa tetap kekeh ingin meminta balik novelnya dari Mario. Namun, karena tubuh Mario yang lebih tinggi, Alyssa sedikit kesusahan dan berakhir dengan wajah cemberut. Ia pun jadi duduk kembali seperti semula.

"Lo mah kebiasaan bacanya novel mulu. Itu di rumah lo udah kaya toko buku novel tahu. Dari novel jenis A sampai Z ada semua. Tapi, buku pelajaran? Lo anggurin gitu aja. Bahkan dipegang aja nggak, kalau nggak dipaksa sama mama lo."

"Baca novel kan hobi gue, wajarlah kalo banyak. Yang nggak wajar itu hobinya mancing tapi malah main sepak bola. Kan nggak nyambung."

Mario hanya geleng-geleng kepala.

"Susah emang kalau ngomong sama cewek keras kepala kayak lo."

"Gini-gini juga, cuma gue yang tahan jadi sahabat lo dari orok sampe sekarang."

"Ya, ya, ya, ya."

Mario pun memiliki sedikit ide cemerlang supaya Alyssa mau belajar. Meski ia tidak begitu yakin juga apakah Alyssa mampu atau tidak.

"Gue kasih tantangan buat lo. Kalau nilai ulangan fisika lo bisa di atas 50. Gue traktir lo jajan sepuasnya hari ini."

Mendengar hal itu, Alyssa jadi sangat antusias sekali. Kapan lagi kan dijajanin secara gratisan boleh sepuasnya lagi. Kalau Alyssa mampu melampaui nilai itu, sebuah untung besar baginya.

"Beneran? Lo nggak bohong kan?"

Mario menggeleng.

"Oke, gue terima tantangan lo. Awas jangan bohong! Gue kutuk lo jadi patung."

"Iya, iya, mana ada sih seorang Mario berkata bohong. Impossible banget. Sana belajar! Novel lo gue bawa dulu, bye!"

Mario meninggalkan Alyssa di kursi panjang itu sendirian.

"Ish! Pake dibawa segala lagi novel gue. Bikin kesel aja deh. Tapi ... berhubung gue mau makan gratis hari ini. Gue harus rela baca buku fisika yang tebelnya 7 cm ini."

Alyssa menghela napasnya perlahan sebelum mulai membaca.

"Semangat Ica! Lo pasti bisa," ucap Alyssa menyemangati dirinya sendiri untuk mengahadapi pertempuran dengan buku tebal itu.

*

*

Kelas 12 IPS 1

Waktunya ulangan fisika tiba. Alyssa begitu bekerja keras dalam mengerjakan ulangan tersebut.

Hingga satu jam pun berlalu. Waktunya lembar kertas dikumpulkan ke meja guru. Setelah dikumpulkan, para siswa saling berbisik dan mengobrol satu sama lain di kala sang guru tengah fokus mengoreksi ulangannya.

Salah satu di antara siswa yang mengirim itu ya adalah Alyssa.

"Je," panggil Alyssa.

"Ya? Kenapa Ca?" jawab Jehana.

Selain Mario, ada dua orang yang memanggilnya Ica yaitu Jehana Sahila dan Alfonso Jonathan. Alfonso dan Jehana adalah teman Alyssa sejak masuk SMA. Kalau Mario, laki-laki itu adalah temannya sejak bayi.

"Menurut lo, soal ulangan tadi gimana?" tanya Alyssa.

"Eum ... let me think."

Jehana tampak berpikir dulu untuk menjawab pernyataan Alyssa itu.

"Gue rasa sih, nggak terlalu sulit. Soalnya tadi gue hampir bisa ngerjain setengah soalnya. Kan lumayan tuh dapet nilai 50 atau 60 juga," jawab Jehana.

"Kalau pemikiran lo gitu. Berarti ada kemungkinan dong nilai gue dia tas 50?" tanya Alyssa lagi.

"Ya, bisa aja sih, ya lo aja gimana feeling nya? Menurut lo susah apa gampang?"

Kini giliran Jehana yang bertanya balik.

"Ya, sama kaya yang lo bilang tadi, Je."

"Tapi, tumben banget lo nanyain soal nilai. Agak aneh didengernya. Lo kan orang yang nggak terlalu peduli soal itu. Yang penting lulus aja gitu."

Jehana agak heran ke Alyssa karena tiba-tiba jadi peduli terhadap nilai yang biasanya tidak terlalu memusingkan itu.

Dengan tersenyum, Alyssa menjawab, "Iyo kasih tantangan ke gue. Katanya kalau gue bisa dapat nilai ulangan fisika di atas 50, dia bakalan traktor gue hari ini."

Jehana pun langsung bereaksi agak berlebihan. Ia malah merasa Mario seperti meremehkan Alyssa.

"Wah, benar-benar deh si Rio! Masa nantangin lo dengan nilai segitu sih! Dia ngeremehin lo dong, Ca! Seakan-akan lo nggak bisa dapat nilai yang lebih bagus. Mana patokan nilai kecilnya 50 lagi."

Alyssa yang menang mudah terpancing pun jadi kesal sendiri.

"Eh, iya juga ya," ucap Alyssa yang abru menyadarinya.

"Dasar kampret! Awas aja nanti kalau ketemu! Gue mau porotin duit jajan dia!"

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Sophia Aya

Sophia Aya

mampir thor

2023-08-01

0

Nayla Ujji ...

Nayla Ujji ...

karya baru, .. ya Thor.

semangat.. menulis nya.
💪💪

2023-04-11

0

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

menyimak

2023-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!