Perasaan orang tua

Happy Reading 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Pa,"

Anjani duduk disamping suami nya dengan membawa secangkir kopi pahit tanpa gula. Suami nya tidak boleh minum yang manis-manis karena gula darah.

"Terima kasih Ma," Alexander tersenyum sambil mengambil kopi dari tangan istrinya.

"Pa," Anjani menghela nafas panjang. "Papa curiga tidak dengan hubungan Pedro dan Leona?" tanya Anjani meminta pendapat. Entah hanya ia saja yang merasa jika hubungan anak dan menantunya terasa janggal.

Kening Alexander berkerut heran. "Curiga bagaimana Ma?" sambil meletakkan kembali cangkir itu keatas meja.

"Ya masa menikah sudah lima tahun tapi belum juga punya anak Pa. Mama itu pernah mengajak Leona periksa ke dokter dan menurut dokter tidak ada yang salah dengan rahim Leona. Malah ya Pa, dokter bilang kalau Leona itu masih perawan," jelas Anjani panjang lebar

"Hah?" Alexander tak habis habis pikir jika Leona masih perawan. "Apa selama menikah Pedro tidak pernah menyentuh istrinya?" tanya Alexander tak menyangka hal ini terjadi pada putra dan menantu nya.

"Mama juga tidak tahu Pa. Tapi begitu juga kata dokter. Sekarang kita paham, bagaimana bisa Leona hamil jika Pedro saja tidak pernah menyentuh istrinya," jelas Anjani bernafaskan panjang. Pantas saja saat dia menyarankan untuk ikut program hamil malah ditolak mentah-mentah oleh Pedro.

"Ini tidak bisa biarkan Ma. Kita harus tanya mereka berdua," ucap Alexander seperti ada emosi dari ucapannya. "Apa jangan-jangan Pedro tidak mencintai Leona dan diam-diam menjalin hubungan dengan wanita ****** itu?" sambung Alexander dengan nafas memburu dan emosi yang membuncah dadanya.

"Maksud Papa Tasya?" tanya Anjani.

"Iya Ma. Siapa lagi. Mama tahu kalau Pedro cinta mati pada wanita itu," jawab Alexander.

Anjani terdiam sejenak. Ia masih teringat saat pertama kali mengenalkan Leona pada Pedro. Anaknya itu menolak dengan tegas karena alasan nya dia sudah memiliki kekasih hati yang ingin dia nikahi. Namun Anjani tetap memaksa karena ia ingin Leona menjadi menantunya meski sebenarnya Leona memang untuk Pedho hanya saja kala itu Pedho sedang ada perjalanan bisnis keluar negeri.

"Pa, Mama baru ingat kalau Pedro menolak pernikahan nya dengan Leona. Tapi waktu itu Mama tetap memaksa," ucap Anjani setengah menyesal.

"Papa akan selidiki ini semua Ma. Jika sampai ketahuan bahwa Pedro masih berhubungan dengan wanita iblis itu. Maka Papa tidak akan segan-segan menyingkirkan dia dari kehidupan Pedro," ucap Alexander dengan rahang mengeras dan tangan yang terkepal sangat kuat. Ia takkan biarkan siapapun menyakiti Leona. Leona adalah menantu kesayangan nya.

"Pa, Mama merasa bersalah sudah memaksa Pedro menikahi Leona Pa. Pasti Leona menderita sekali selama lima tahun ini," ucap Anjani menyeka air matanya.

"Sudah Ma. Jangan terlalu dipikirkan. Belum tentu juga ini benar, ini kan hanya prediksi dokter saja Ma kalau Leona masih perawan. Papa janji akan menyelidiki semuanya," Alexander merengkuh tubuh istrinya dan berusaha menenangkan wanita itu.

Anjani terisak didalam pelukkan suaminya. Sebenarnya ia sudah lama ingin membahas ini dengan sang suami. Tapi ia selalu berpikir bahwa semua baik-baik saja. Hubungan Pedro dan Leona aman-aman terkendali.

.

.

.

"Dad, kapan kita kembali ke Indonesia? Mommy sudah lama tidak bertemu Leona?" ucap Juliet menghela nafas panjang.

"Daddy belum tahu Mom. Pekerjaan kita disini masih banyak Mom. Lagian nanti-nanti juga kita bisa bertemu Leona," sahut Abraham sambil menggelengkan kepalanya. Ia sibuk dengan berkas yang ada ditangannya.

Juliet menghela nafas panjang. "Kapan lagi Abraham? Kita bahkan tak pernah punya waktu untuk Luiz dan Leona. Sebulan sekali pun jarang," ucap Juliet.

"I know Honey. Tapi seharusnya anak-anak yang menjengguk kita, bukan kita yang menjengguk anak-anak," ujar Abraham tak habis pikir.

"Aku sudah berulang kali mengajakmu pindah ke Indonesia, agar kita bisa hidup bersama anak-anak," Juliet memutar bola matanya malas.

Abraham malah tak menanggapi. Baginya pekerjaan jauh lebih penting. Masalah anak-anak itu bisa diurus nanti.

"Bisnis kita disini, kenapa kita harus tinggal di Indonesia? Lagian Leona sudah menikah sementara Luiz masih di Inggris. Kita mau apa di Indonesia?" ucap Abraham geleng-geleng sambil menutup laptopnya.

"Bukan begitu Abraham. Entah kenapa beberapa hari ini aku terus memikirkan Leona? Perasaan ku tidak enak. Aku takut terjadi sesuatu padanya," Juliet mengembuskan nafas nya kasar

"Tenanglah. Lagian Leona sudah dewasa. Dia bisa menjaga diri nya dengan baik. Ada Pedro juga suaminya," Abraham merangkul bahu Juliet sambil menenangkan wanita itu.

Juliet merebahkan kepalanya didada bidang Abraham. Ya sejak anak-anak nya kecil keduanya memang jarang ada waktu untuk kedua anaknya lantaran sibuk dengan bisnis dan urusan pribadi.

"Ya sudah. Ayo kita tidur. Sudah malam," ajak Abraham.

Juliet mengangguk dan ikut berdiri bersama suaminya menuju rantang mereka. Pasangan paruh baya ini memang sudah lama menetap diluar negeri dan jarang pulang ke Indonesia. Perusahaan yang mereka miliki sebagian besar berpusat di negeri tirai bambu. Jadi mau tak mau mereka harus tinggal disini.

.

.

.

Leona memejamkan matanya menahan sakit dari jarum suntik yang mengenai tulangnya. Ia sedang menjalani kemoterapi yang disuntikan langsung ke tulang nya.

"Sakit?" tanya Pedho. Ia ikut meringgis saat Leona tampak kesakitan.

"Tidak Kak. Seperti di gigit semut," jawab Leona

Pedho dan Andika terkekeh. Mereka berdua setia menemani Leona dirumah sakit. Apalagi Pedro belum kembali keluar kota, jadi tidak ada yang menemani Leona disini.

"Tahan ya Nak. Ini tidak lama," ucap Andika sambil menekan beberapa tombol yang terdeteksi langsung dengan jantung Leona.

"Iya Kak," sahut Leona. "Kak, bolehkah aku sambil tiduran saja. Rasanya aku lelah Kak," ucap Leona terdengar lirih.

"Silahkan,"

Pedho menatap wajah polos Leona yang terpejam. Ia tahu ini adalah cara Leona mengatasi kesakitan dan kesedihan yang sedang ia rasakan.

"Dika, aku keluar sebentar. Tolong temani Leona," pamit Pedho.

"Iya,"

Pedho keluar dari ruangan tempat Leona menjalani kemoterapi. Sudah beberapa hari ia menginap dirumah sakit untuk menemani Leona.

"Bagaimana Ricard?" tanyanya pada sang asisten.

"Saya sudah mengirim informasi tentang Nona Tasya ke email Anda, Tuan," jawab Ricard.

"Bagus," Pedho tersenyum licik. "Ricard, cari dokter spesialis kanker terbaik. Temukan di mana pun dia berada. Pastikan Leona mendapatkan perawatan yang intensif," titah Pedho.

"Baik Tuan Muda,"

Pedho duduk dibangku kursi tunggu. Kali ini, ia takkan biarkan lagi Pedro menyakiti Leona. Ia akan membuat perhitungan dengan adiknya itu.

Pedho membuka ponselnya lalu membaca email yang dikirim oleh Ricard. Lelaki itu menggelengkan kepalanya saat membaca dengan detail informasi itu.

"Apa benar ini informasi nya Ricard?" tanya Pedho setengah tak percaya.

"Iya Tuan. Bahkan saya sudah menyelidiki beberapa kali untuk memastikan informasi tersebut," sahut Ricard. Asisten Pedho yang satu ini memang bisa diandalkan dalam segala hal yang bersangkutan dengan pekerjaan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Naaaaahhhh, pasti diujung2x penyesalan diblakang klo didepn pendaftran namax 😄😄😄😄😄

2023-10-22

0

Maria Buke' Pasambo

Maria Buke' Pasambo

Tasya itu serigala berbulu domba jd keluarga Pedro ngak suka sayangnya Pedro buta

2023-09-29

1

𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀

𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀

nah betul

2023-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan
2 Kondisi
3 Penasaran
4 Menikmati
5 Wanita kuat
6 Aku baik-baik saja
7 Berkunjung kerumah mertua
8 Kapan kalian punya anak?
9 Siapa
10 Hati yang tidak mungkin dimiliki
11 Ada yang hilang
12 Ada apa dengan Leona?
13 Fakta
14 Mencoba Ikhlas
15 Tentang rasa
16 Perasaan orang tua
17 Bayang-bayang
18 Pulang
19 Rindu yang tertahan
20 Tentang lelaki yang patah hati
21 Sahabat
22 Lepaskan
23 Bingung
24 Cinta harus memiliki
25 Poligami Hati
26 Hati yang kau dinginkan
27 Menolak
28 Keputusan Leona
29 Mengadu
30 Memilih pergi
31 Kehancuran
32 Kebenaran
33 Terlambat
34 Karma
35 Menyesal
36 Aku ikhlas melepasmu
37 Pulang ke rumah
38 Menolak untuk berpisah
39 Persidangan
40 Tidak ingin berpisah
41 Penyesalan Pedro
42 Menata hati yang baru
43 Rencana
44 Menenangkan
45 Jatuh cinta
46 Kecewa
47 Ungkapan
48 Masih mengejar
49 Wanita di masa lalu
50 Kemoterapi
51 Efek kemoterapi
52 Cinta lama
53 Cemburu
54 Terciduk
55 Kesal
56 Penyesalan orang tua
57 Cinta yang mulai tumbuh
58 Perasaan bersalah
59 Kaulah alasan
60 Wanita berkelas
61 Percaya
62 Penyesalan yang tak berujung
63 Berangkat keluar negeri
64 Seni Merayu Tuhan
65 Menyerah
66 Dua rubah licik
67 Separuh jiwa pergi
68 Kembali
69 Terima kasih sudah kembali
70 Menanti mu
71 Maafkan aku, bila hasrat ku keliru
72 Rasa sakit masa lalu
73 Terbangun dari tidur panjang
74 Eksekusi
75 Gugup
76 Melamar mu
77 Api Cemburu
78 Berubah
79 Wedding Day Pedho & Leona
80 Morning kiss
81 Demi aku
82 Lelaki kulkas
83 Memendam rasa
84 Impian Leona
85 Melarikan diri
86 Bahagia itu sederhana
87 Akhirnya
88 Gadis kecil.
89 Menerima kenyataan
90 Kembali ke Indonesia
91 Ikhlas.
92 Hamil
93 Mempertahankan
94 Menikmati proses nya.
95 Mengantar pulang
96 Tertangkap
97 Ultrasonografi
98 Kelahiran Triple Baby
99 Kembali lah
100 Bersyukur
101 Penyesalan Anjani
102 Triple Key
103 Kebahagiaan Leona
104 Mama muda
105 Tenang
106 Sekretaris baru
107 Kematian Adam dan Tessa
108 Memendam rasa
109 Kabur
110 Gadis ceroboh
111 Perhatian
112 Menerima mu apa adanya
113 Sekretaris bar-bar
114 Kekesalan Pedro
115 Menata hati
116 Nyaman
117 Sedikit membaik
118 Pergi
119 Wedding Day Andika & Yuna
120 Buah hati Pedho dan Leona
121 Pengumuman
122 Bab 1. Pedro dan Rere
123 02. Pedro & Rere
124 03. Pedro & Rere
125 04. Pedro & Rere
126 05. Pedro & Rere
127 06. Pedro & Rere (Wedding)
128 Akhir dari cerita (Luiz & Lea)
129 Salam hangat dari Author cantik.
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kenyataan
2
Kondisi
3
Penasaran
4
Menikmati
5
Wanita kuat
6
Aku baik-baik saja
7
Berkunjung kerumah mertua
8
Kapan kalian punya anak?
9
Siapa
10
Hati yang tidak mungkin dimiliki
11
Ada yang hilang
12
Ada apa dengan Leona?
13
Fakta
14
Mencoba Ikhlas
15
Tentang rasa
16
Perasaan orang tua
17
Bayang-bayang
18
Pulang
19
Rindu yang tertahan
20
Tentang lelaki yang patah hati
21
Sahabat
22
Lepaskan
23
Bingung
24
Cinta harus memiliki
25
Poligami Hati
26
Hati yang kau dinginkan
27
Menolak
28
Keputusan Leona
29
Mengadu
30
Memilih pergi
31
Kehancuran
32
Kebenaran
33
Terlambat
34
Karma
35
Menyesal
36
Aku ikhlas melepasmu
37
Pulang ke rumah
38
Menolak untuk berpisah
39
Persidangan
40
Tidak ingin berpisah
41
Penyesalan Pedro
42
Menata hati yang baru
43
Rencana
44
Menenangkan
45
Jatuh cinta
46
Kecewa
47
Ungkapan
48
Masih mengejar
49
Wanita di masa lalu
50
Kemoterapi
51
Efek kemoterapi
52
Cinta lama
53
Cemburu
54
Terciduk
55
Kesal
56
Penyesalan orang tua
57
Cinta yang mulai tumbuh
58
Perasaan bersalah
59
Kaulah alasan
60
Wanita berkelas
61
Percaya
62
Penyesalan yang tak berujung
63
Berangkat keluar negeri
64
Seni Merayu Tuhan
65
Menyerah
66
Dua rubah licik
67
Separuh jiwa pergi
68
Kembali
69
Terima kasih sudah kembali
70
Menanti mu
71
Maafkan aku, bila hasrat ku keliru
72
Rasa sakit masa lalu
73
Terbangun dari tidur panjang
74
Eksekusi
75
Gugup
76
Melamar mu
77
Api Cemburu
78
Berubah
79
Wedding Day Pedho & Leona
80
Morning kiss
81
Demi aku
82
Lelaki kulkas
83
Memendam rasa
84
Impian Leona
85
Melarikan diri
86
Bahagia itu sederhana
87
Akhirnya
88
Gadis kecil.
89
Menerima kenyataan
90
Kembali ke Indonesia
91
Ikhlas.
92
Hamil
93
Mempertahankan
94
Menikmati proses nya.
95
Mengantar pulang
96
Tertangkap
97
Ultrasonografi
98
Kelahiran Triple Baby
99
Kembali lah
100
Bersyukur
101
Penyesalan Anjani
102
Triple Key
103
Kebahagiaan Leona
104
Mama muda
105
Tenang
106
Sekretaris baru
107
Kematian Adam dan Tessa
108
Memendam rasa
109
Kabur
110
Gadis ceroboh
111
Perhatian
112
Menerima mu apa adanya
113
Sekretaris bar-bar
114
Kekesalan Pedro
115
Menata hati
116
Nyaman
117
Sedikit membaik
118
Pergi
119
Wedding Day Andika & Yuna
120
Buah hati Pedho dan Leona
121
Pengumuman
122
Bab 1. Pedro dan Rere
123
02. Pedro & Rere
124
03. Pedro & Rere
125
04. Pedro & Rere
126
05. Pedro & Rere
127
06. Pedro & Rere (Wedding)
128
Akhir dari cerita (Luiz & Lea)
129
Salam hangat dari Author cantik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!