Hening menyelimuti Jo yang sedang tertidur pulas di kasurnya itu. Hanya suara nafasnya yang terdengar di kamar besar itu. Jo meringkuk di kasurnya yang besar itu seperti seorang bayi yang tak berdaya.
"Zzzz"
Tok tok tok
"Ugh..." Jo yang tadi tidur dengan nyenyak mulai terusik dengan suara ketukan pintu tapi kemudian Jo tidak menghiraukan itu dan kembali tidur
Tok tok tok
"....."
Tok tok tok
"Cih.... " dengan kesalnya Jo segera bangkit sambil melempar bantal dan selimutnya secara kasar dan acak ke lantai.
Kemudian Jo berjalan ke arah pintu kamar sambil berpegangan ke dinding karena kepalanya pusing. Lalu setelah pusing itu sedikit mereda, Jo kemudian membuka pintu tersebut sambil memasang wajah yang sangat kesal itu.
"Berani-beraninya kau membangunkan ku seperti itu?" ucap Jo dengan wajah kesalnya sambil memegang kepalanya yang pusing itu
Seorang pelayan yang dari tadi berdiri di luar itu terlihat sangat ketakutan melihat ekspresi Jo saat itu. kemudian pelayan tersebut perlahan-lahan mulai membuka bibirnya yang gemetar itu
"Tu-Tuan muda.. Nyonya besar menyuruh saya mengantarkan makan malam untuk Tuan muda"
Kemudian Jo menunduk menatap makanan yang sedang dibawa oleh pelayan tersebut. memang benar Jo melewatkan makan malam bersama keluarga tadi tapi dia juga tidak menyangka kalau ibunya akan menyuruh pelayan untuk mengantarkan makan malam ke kamarnya.
Jo pun mengusap wajahnya kasar sambil menyingkir dari pintu kamarnya dan memberi isyarat dengan tangannya agar sang pelayan tersebut masuk.
Jo mengikuti pelayan tersebut dari belakang lalu duduk di meja dekat keranjang kamar tidurnya. Sang pelayan tersebut pun menata makanan malam meja dengan rapi beserta sendok dan garpunya. setelah selesai menata makan malam milik Jo di meja tersebut pelayan tersebut langsung memberi hormat dan menunduk ketakutan kemudian berjalan keluar dari kamar dia sambil menutup pintu kamar Jo
Jo yang sedari tadi memijat-mijat pelipisnya melihat ke arah makanan yang sudah tertata rapi di meja tersebut, kemudian ada secarik note kecil tersemat di bawah piring makan malam milik Jo tersebut.
Jo kemudian mengambil note kecil tersebut dan membacanya.
Selamat makan anakku jangan lupa dihabiskan ya
Di bawah note tersebut ada gambar wajah tersenyum. kemudian Jo yang melihat gambar tersenyum itu ikut tersenyum. Emosi yang dari tadi menghiasi wajahnya seketika mau menghilang.
Jo kemudian meraih sendok dan garpunya dan mulai makan makanan malam tersebut dengan perasaan senang.
Beberapa menit kemudian setelah Jo selesai menghabiskan makanan tersebut, Jo mengambil ponselnya yang ada di laci dekat kasurnya dan menelpon kepala pelayan untuk membawa piring-piring kotor tersebut keluar dari kamarnya.
Beberapa menit kemudian, si kepala pelayan tersebut langsung masuk ke kamar Jo lalu memberi salam kepada Jo dan kemudian mulai membereskan piring-piring kotor tersebut. Setelah itu kepala pelayan tersebut pamit dan keluar meninggalkan kamar Jo sambil menutup pintu kamar Jo.
Jo yang kekenyangan akibat memakan makan malam yang terlalu banyak tersebut hanya bisa duduk sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya.
"Hah~ Sekarang mataku malah tidak mengantuk lagi" ucap Jo sambil menghela nafasnya dan mulai menutup matanya.
"Zzz"
Jo tertidur dengan posisi duduk di kursi dengan posisi kepala yang menunduk dengan polosnya Jo tidur dengan nyenyak.
......................
Citt ciitt cittt
Suara burung berkicau di luar jendela kamar Jo menyanyi dengan merdunya seolah burung-burung itu sedang membangunkan Jo yang sedang tertidur.
Jo yang merasa terusik dengan suara kicau burung yang merdu tersebut mulai mengerjap-ngerjap matanya sambil memegangi lehernya yang sakit itu
"Ugh... Leherku sakit karena tidur dengan posisi ini" ucap Jo sambil menguap beberapa kali.
Kemudian Jo menoleh ke arah gorden balkonnya yang terbuka dan terlihat di luar langit mulai cerah. Jo berusaha mengumpulkan semuanya nyawanya yang masih ada di pulau kapas itu dan beberapakali mengambil nafas panjang.
Jo kemudian mengambil air minum yang ada di sampingnya sambil memperhatikan keadaan kamarnya tersebut.
Jo merasa seperti ada yang memperhatikannya dari atas itu kemudian dengan ragu-ragu Jo mendongakkan kepalanya ke atas dan alangkah terkejutnya Jo melihat Karl yang sedari tadi menatapnya.
"Woah... " Jo terkejut sampai-sampai dia jatuh ke lantai padahal Jo dari tadi duduk dengan benar dan nyaman di kursi kesukaannya itu
Melihat ekspresi Jo yang terkejut dan sampai-sampai Jo terjatuh dari kursi tersebut, Karl hanya bisa tertawa sambil kemudian memberi salam kepada Jo
"Selamat pagi tuan"
Jo menatap Karl dengan tatapan sinis sambil kemudian mencoba untuk berdiri dan membersihkan pakaiannya yang kotor tersebut.
"Sejak kapan kau ada disini?"
"Saya baru saja masuk saat anda hampir terbangun tadi"
"Lalu apa urusanmu pagi-pagi buta kemari?"
Mendengar perkataan Jo, Karl segera merogoh saku dari kemejanya dan mengeluarkan berkas dan memberikannya ke Jo.
Jo segera menerima berkas tersebut dan segera membuka berkas tersebut sambil membaca isi dari berkas itu. Tapi kemudian Jo menyerngitkan keningnya dan kemudian mendongak ke arah Karl
"Apa ini maksudnya?" tanya Jo sambil menyerahkan berkas tersebut ke Karl.
Karl segera menerima berkas tersebut dan mulai menjelaskan isi dari berkas tersebut
"ini adalah rincian kegiatan anda setiap hari mulai dari sekarang, mulai dari bersekolah sampai beberapa agenda khusus seperti tantangan bertahan hidup di hutan belantara"
Mendengar penjelasan itu Jo hanya bisa diam sambil beberapa kali memijat pelipisnya.
"Mulai saat ini saya akan menjadi asisten sementara dari tuan muda"
"Ya kalau begitu, mohon kerjasamanya. Tapi sekarang kamu bisa keluar dulu karena aku ingin mandi atau kau akan memandikanku juga" ucap Jo sambil beranjak dari tempat duduknya ke arah kamar mandi.
Mendengar perkataan Jo yang sarkas tersebut, Karl hanya bisa pangeran nafas sambil pamit undur diri dari hadapan Jo
"Kalau begitu saya akan menunggu anda di ruang belajar anda"
Brak
Suara pintu kamar tertutup, Jo yang melihat Karl menghilang dari hadapannya kembali berjalan menuju ke kamar mandi dan mandi.
setelah beberapa menit mandi, Jo keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono polos putihnya dan rambutnya yang basah itu jauh berjalan ke arah lemari pakaiannya dan memilih baju kasual untuk dia pakai.
Memang benar Jo dan Jeanne sudah bersekolah tapi ini bukan hari untuk kegiatan efektif belajar di sekolahan jadi mereka bisa belajar dari rumah terlebih dahulu
Setelah itu Jo membuka pintu kamarnya dan beranjak berjalan menuju ruang belajarnya. Begitu sampai di depan ruang belajarnya Jo segera masuk ke ruang belajarnya tersebut.
Tapi ternyata bukan hanya Karl yang sedang menunggunya, melainkan ada juga setumpuk dokumen dan beberapa berkas di atas meja belajar Jo
"Sialan... Entah apa yang direncanakan iblis tua itu" ucap Jo pasrah sambil berjalan ke arah meja belajarnya dan Karl hanya bisa tertawa menertawakan tingkah tuan mudanya itu.
"Baik tuan muda agenda hari ini adalah....."
Menyebalkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Parsih Nurul
Next kak 😘😘😘
2023-05-04
1