Bab 1.2 Racun

Salzano berhasil masuk ke gedung tersebut lewat pintu belakang dan mulai berbaur dengan kerumunan di belakang Axel. Hanya ada 10 orang dibelakang Axel kali ini. Dan semua orang itu terfokus kedepan saja dan tak menyadari kehadiran Salzano

******

Axel yang menggendong Jeanne ditangannya sedang menatap Arnold remeh.

"Keponakanku benar-benar cantik ya" ucap Axel sambil berputar-putar. Jeanne memeluk erat Axel karena takut terjatuh.

Melihat hal tersebut Arnold makin geram dan berteriak

"JANGAN GILA KAU AXEL!"

Mendengarkan teriakan Arnold, Axel semakin yakin kalau putri kecil ini adalah kelemahan Arnold.

Axel berhenti berputar-putar. Jeanne merasa sedikit pusing tapi tetap tidak ingin melepas pelukannya sambil menangis.

"Hiks hiks hiks"

"Oh...Maaf sayang.. Om berlebihan ya? Maaf maaf"

Axel menurunkan Jeanne tapi kemudian menggenggam tangan Jeanne.

"Om bikinin minum dulu ya?"

Setelah berkata seperti itu, tanpa aba-aba Axel menembak kearah Arnold.

Hal itu membuat semua orang disana terkejut tapi itu jadi tanda kalau baku tembak di mulai. Axel tau kalau Arnold tidak akan menembak atau memerintahkan bawahannya menembak. Jadi Arnold membuang senjatanya dan maju kedepan dan dengan tangan kosong, dia menghajar anak buah Axel.

Axel yang melihat adegan itu tertawa terbahak-bahak dan bertepuk tangan.

"Pertunjukan yang sangat bagus ahahahah"

"Tapi kalau anak buahku pakai senjata itu curang kan" Lanjut Axel. Kemudian Axel memberi isyarat dengan tangannya. Dan semua anak buah Axel melepas senjatanya dan mulai bertarung dengan tangan kosong.

Axel tampak terhibur dengan apa yang ada di depannya. Sementara Jeanne ketakutan sambil memegang tangan Axel dengan kuat. Axel menunduk melihat Jeanne, kemudian menyeringai. Lalu Axel mengambil minuman yang sudah tersedia dan memberinya ke Jeanne.

Jeanne melihat minuman di tangan Axel lalu melihat wajah Axel dengan ketakutan.

"Minumlah" ucap Axel sambil menyodorkan gelas berisi minuman berwarna merah ke Jeanne.

Jeanne melihat gelas itu ketakutan karena tidak mungkin musuh ayahnya sebaik itu padanya. Lalu dengan gemetaran Jeanne menggelengkan kepalanya. Axel menaikkan satu alisnya dan bertanya

"Kenapa?"

"A.. Aku tidak ha haus om..." ucap Jeanne terbata-bata sambil melirik kearah ayahnya yang sedang beradu jotos dengan anak buah Axel.

"Ah apa kamu mengkhawatirkan ayahmu?" ucap Axel sambil tersenyum menakutkan dan mengelus kepala Jeanne.

Lalu Axel berjongkok di sebelah Jeanne. Dan memutar tubuh Jeanne ke arah Arnold yang ada di depan sana.

Terlihat di depan sana Arnold mulai kewalahan dan mulai babak belur. Dan bawahan Arnold pun mulai kelelahan juga. Karena jujur saja, saat ke tempat persembunyian Axel yang ini, Meraka hanya membawa 100 orang sementara Axel dan pasukannya ada 500 orang.

Lalu beberapa pukulan melayang ke arah Arnold, tapi Arnold berhasil menangkis pukulan itu.

"Arnollllddddd!!!"

Seseorang dari belakang Arnold berteriak lalu...

Buagh!!!

Punggung Arnold di pukul oleh kursi besi dengan sangat kencang dan cepat.

Arnold yang terkena serangan itu langsung terkapar, tapi dia masih mempertahankan kesadarannya. Anak buah Arnold menahan tangannya dan menginjak tubuhnya. Melihat kejadian itu Axel semakin melebarkan senyumnya. Sementara Jeanne melihat itu dan berteriak

"AYAH!!!!"

Jeanne hendak lari kearah ayahnya tapi tangannya di pegang kuat oleh Axel. Kemudian Axel menariknya mundur dan mencengkeram pipi Jeanne.

"Lihatlah... Bagaimana kalau aku menembak kepala ayahmu tersayang itu??"

Mendengar hal itu Jeanne semakin histeris dan memberontak. Arnold yang melihat itu juga memberontak sekuat tenaga.

"Lihat?? Kalian seperti kecoa yang berusaha lepas dari tanganku ahahahaha"

"Lepaskan anakku bajingan!!!"

"Ck ck ck, kita ini sama-sama bajingan Arnold."

Axel mengambil gelas merah tadi dengan tangan kirinya dan secara kasar menumpahkan air didalam gelas itu ke mulut Jeanne. Tapi Jeanne memberontak dan menyembur-nyemburkan air itu sampai-sampai dia terbatuk-batuk.

"Uhuk uhuk"

Axel tersenyum melihat Jeanne terbatuk-batuk. Kemudian Axel menarik rambut Jeanne agar dia mendongak keatas. Lalu dengan santainya dia kembali memberi minuman ke mulut Jeanne. Jeanne tidak bisa memberontak lagi karena posisinya yang tidak mendukung, apalagi rambutnya dijambak.

Jeanne meminumnya sampai habis, walau banyak air yang tumpah tapi ada juga yang terminum. Axel melepas jambakan rambut Jeanne dan menendang Jeanne seperti bola. Jeanne terjatuh ke tangga yang cuman beberapa itu dan menggelinding ke dekat ayahnya.

Kepala Jeanne berdarah mungkin terluka karena benturan dari tangga-tangga tersebut. tapi dia masih mempertahankan kesadarannya dan berusaha bangkit

"Ahahahaha Arnold... Bagaimana? Apa kau puas dengan hadiahku"

Arnold yang melihat hal itu benar-benar geram dengan Axel mata Arnold memerah dan semua urat di wajahnya kelihatan. Arnold marah besar karena tingkah Axel itu. Dengan sekuat tenaga Arnold berusaha bangkit. Tapi sayangnya orang-orang bawahan Arnold menekannya dengan kuat.

Salzano amarahnya benar-benar naik menyaksikan adiknya diperlakukan seperti itu. Dia langsung mengambil balok kayu dan memukuli semua orang di depannya.

"Kau!"

BUAGH

UWAGHHH

ARGHHHH

BUGH

BAGHH!!

"Kalian anjing sialan menyingkirlah!!!!" teriak Salzano

Axel yang mendengar suara pertarungan di belakangnya, berbalik dan melihat ada Salzano di sana.

Setelah berhasil mengalahkan 10 orang itu Salzanko langsung menyerang ke arah Axel. Axel kemudian langsung mengeluarkan senjata yang dari tadi disimpannya di saku kemejanya dan menembak kearah Salzano.

Doorrr

Salzano tertembak di lengannya. Salzano meringis kesakitan sambil memegang bahu kirinya. Tapi dia tidak roboh dan langsung menyerang ke arah Axel. Tapi sayangnya dia kalah cepat, Axel segera menghindar. Dan menembak kaki Salzano.

"Aarghhhh!!!"

Salzano teriak kesakitan, sementara Arnold yang mendengar hal itu membuatnya semakin marah. Akhirnya dia berusaha bangkit sekuat tenaga dan berhasil berdiri dan menyingkirkan sisa bawahan Axel.

Bawahan Salzano yang ada di pintu belakang mendengar teriakan Salzano dan segera memasuki gedung itu.

bawaan saldo langsung membantu Arnold menghabisi sisa-sisa para bajingan itu.

"Selamat menikmati hadiahnya, Arnold"

Teriak Axel sambil berlari kabur meninggalkan gedung itu dan dikawal oleh beberapa pasukan kepercayaan Axel.

"Kejar bajingan itu dan bawa kemari hidup-hidup! Beberapa orang bantu aku membopong Salzano" perintah Arnold pada bawahan Salzano yang masih bugar itu.

"BAIK"

Beberapa bawahan Salzano membantu membopong Salzano yang kesakitan itu. Dan sisanya mengejar Axel yang kabur itu.

"Uhuk uhuk"

Arnold menoleh karena mendengar suara batuk tersebut dan melihat anaknya yaitu Jeanne sedang terbatuk-batuk. Kemudian dengan cepat Arnold mendatangi Jeanne karena khawatir dan melihat kalau Jeanne muntah darah.

"Saa... kittt"

Arnold membelalakkan matanya dan segera menggendong Jeanne keluar dari gedung tersebut. Arnold yang kebingungan segera memecahkan jendela mobilnya sendiri untuk membangunkan beberapa bawahan yang sedang tertidur di mobilnya.

"Sialan! Cepat buka mobilnya!!!"

Mendengar hal itu bawahan Arnold terbangun dan segera membuka pintu mobil Arnold. Sebelum berangkat Arnold menurunkan jendela mobilnya lalu berkata pada bawahan yang ada di luar mobil

"Bawa Salzano dan Jo dengan cepat menyusul ku! Dan juga orang orang yang terluka parah"

"Baik pak"

Arnold menepuk-nepuk kursi depannya untuk mengisyaratkan agar mobil itu segera berjalan. bawahnya yang paham makan isyaratnya langsung mengekas mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke rumah sakit. Sementara Jeanne terus terpatuk-batuk sambil memuntahkan banyak darah.

"Sayang... bertahanlah... Lebih cepat lagi!!!"

Jeanne merasa pusing dan kemudian secara perlahan kesadaran Jeanne mulai menghilang. Arnold semakin panik melihat Jeanne pingsan.

Setibanya di rumah sakit. Arnold segera berteriak dengan kencang

"TOLONGGG!!! KUMOHON TOLONG ANAKKKUUUUUU!!!"

Melihat Arnold yang penuh darah dengan Jeanne digendongannya membuat para staf rumah sakit langsung berlarian ke arah Arnold.

"TOLONG ANAKKU DIA BATUK DAN MUNTAH DARAH!!"

Para staf tersebut mengambil alih Jeanne yang dalam gendongannya dan segera membawanya ke UGD. beberapa staf bertanya pada Arnold

"Pak apa anda terluka?" sambil melihat Arnold.

"Tidak, saya tidak apa apa. Tolong anak saya saja"

Tak berselang lama datanglah Salzano yang dibopong oleh dua bawahannya.

Dan juga Jo yang menggendong Cecilia.

Para staf terkejut melihat mereka dan langsung membantu Salzano untuk duduk di kursi roda dan mengambil alih Cecilia dari tangan Jo.

"Mereka berdua tertembak" ucap salah satu bawahan tersebut

Mendengar hal tersebut, para staf itu langsung melihat muka kedua orang itu yang mulai memucat karena kekurangan darah.

Dan segera mengobati membawa mereka berdua masuk ruang operasi.

Arnold berjalan mendekati 2 bawahannya tersebut.

"Bagaimana? kalian berhasil menangkap bajingan itu?"

Kedua bawahan yang menunduk dari tadi itu langsung menjawab

"Maaf pak, kami hanya berhasil menembak kakinya. Dia kabur memakai helikopter dari gedung sebelah"

Arnold mengepalkan tinjunya dan meninju tembok untuk melepaskan kekesalannya.

"Jika terjadi sesuatu pada anak-anakku, aku akan memburunya kemanapun dia pergi"

Jo merasa bersalah karena dia tidak bisa melakukan apapun hanya duduk diam.

"Jo.."

Mendengar suara Arnold, Jo pun mendongak.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Ya ayah... Maaf"

"Tidak apa-apa nak.. Ini bukan salahmu."

"...."

"Telfon ibumu dan suruh dia kemari."

"Baik ayah"

Segera setelah itu, Jo menelepon Felly untuk segera datang ke rumah sakit tersebut

25 menit kemudian, Felly, Dylan ( Ayah Felly) dan Vallency (Ibu Felly) telah sampai dan berlari kearah Jo dan Arnold. Felly memastikan Jo tidak apa apa dan memeluknya.

"Kedua anak kita sedang ada di UGD"

Mendengar hal itu, Felly hampir ambruk tak percaya dengan apa yang dikatakan Arnold. Tapi Vallency mencoba menenangkan Felly dan menyuruh Felly untuk duduk bersama Jo dikursi ruang tunggu.

Arnold mendongak ke arah atas dan melihat tulisan "operasi" masih berwarna merah.

"Kita hanya bisa berdoa, semoga mereka kuat dan baik-baik saja" ucap Arnold

Terpopuler

Comments

Parsih Nurul

Parsih Nurul

Next kak 😍😍😍🤗🤗🤗🥳🥳

2023-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!