"Aku mau yang ini"
"Eh?
".."
Jeanne dan laki-laki itu menunjuk cupcake yang sama di waktu yang bersamaan. Kemudian mereka berdua saling menatap sebelum akhirnya si laki-laki itu memalingkan wajahnya. Saat bertatapan dengan laki-laki tadi, Jeanne merasa tidak asing dengan matanya. Jeannepun segera berdiri
"Apa cupcake ini tinggal ini saja?" tanya laki-laki itu pada karyawan toko itu
"Ah iya kami hanya membuatnya sedikit karena itu resep baru" ucap karyawan tersebut sembari membungkukkan badannya
Jeannepun menunduk lesu sambil bergumam
"Begitu ya..."
Sementara laki-laki itu yang melihat Jeanne tertunduk itu hanya bisa diam dan menghela nafasnya, kemudian berbalik dan pergi
"Baiklah... Biarkan anak kecil ini saja yang membelinya"
Mendengar perkataan laki-laki itu, Jeanne langsung mendongak menatap laki-laki itu. Dengan segera Jeanne menarik tangan laki-laki tersebut tapi tak sampai
"Ah tunggu!"
Mendengar Jeanne yang berteriak, Teressa refleks segera menggenggam lengan laki-laki itu. Laki-laki tersebut langsung menoleh kearah Teressa.
"Maaf karena tidak sopan tapi tolong dengarkan nona kecil ini berbicara"
Laki-laki tersebut diam dan membeku, nafasnya mulai memelan. Laki-laki tersebut terus memandangi Teressa. Sementara Teressa mulai tak nyaman dan kebingungan itupun segera melambai-lambaikan tangannya di depan wajah laki-laki itu tapi tak kunjung mendapat respon.Lalu Teressa menepuk pundak si laki-laki tersebut.
"Tuan..."
Karena tepukan tersebut si laki-laki itu terkejut dan akhirnya kembali ke dunia nyata setelah lama menatap Teressa sambil melamun itu.
"Ah ya maaf? ada apa?" ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut
"Tolong dengarkan nonaku berbicara sebentar" ucap Teressa sambil memberi isyarat dengan matanya
Laki-laki itu yang mengerti dengan isyarat itu segera menoleh kearah Jeanne. Laki-laki tersebut menatap Jeanne yang masih terdiam disana dengan ekspresi dinginnya.
Wah dualitynya mengerikan sekali
"Itu... Aku hanya akan membeli 3 buah cupcake saja... Sisanya kakak bisa beli" ucap Jeanne sambil tersenyum ke arah laki-laki tersebut tapi laki-laki tersebut malah menatap Jeanne sambil menaikkan salah satu alisnya dan tidak menjawab Jeanne sama sekali.
Setelah beberapa menit memperhatikan Jeanne dengan matanya yang tajam itu, akhirnya si laki-laki itu menghela nafas sambil memutar bola matanya
"Kau itu selalu merepotkan ya? Dimana ada kau, selalu ada masalah" ucap si laki-laki tersebut sambil berjalan ke arah konter.
"Yah kalau itu maumu... Tolong bungkus sisa cupcake itu" ucap lelaki sambil merogoh kantongnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar cupcake itu.
Setelah sang karyawan membungkus cupcake itu dan menyerahkan ke laki-laki itu. laki-laki itu menatap Jeanne sejenak kemudian berbalik dan pergi dari toko tersebut sambil bergumam
"Ah... Sisa? Benar-benar seperti harga diriku jatuh sejatuh jatuhnya"
Jeanne dan Teressa hanya bisa melihat laki-laki itu pergi dari toko tanpa mengatakan sepatah kata pun. Kemudian Jeanne dan Teressa saling menatap satu sama lain kebingungan dengan tingkah laki-laki tersebut.
"Anu... Apa cupcake lemonnya jadi?"
Jeanne dan Teressa menoleh seketika ketika mendengar sang karyawan berkata seperti itu. Dan dengan panik Jeanne segera berjalan menuju konter tersebut sambil menggangguk dan juga mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membayar cupcake tersebut.
"Terimakasih, selamat menikmati dan jangan lupa mampir lagi"
Jeanne dan Teressa tersenyum lalu membungkuk dan kemudian berjalan keluar dari toko dengan perasaan gembira. Teressa memperhatikan Jeanne dengan seksama, terlihat Jeanne sangat bahagia dan membawa kotak cupcake itu dengan hati-hati
"Nona..."
"Ya..."
"Apa anda serius?"
"Tentang apa?" ucap Jeanne sambil menoleh ke arah Teressa karena kebingungan dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh Teressa
"Tentang semua ini"
"Ya tentu saja... Sudah ayo kita segera pulang"ucap Jeanne sambil menarik tangan Teressa dan berlari kecil menuju pintu keluar.
Saat mereka keluar di pintu keluar pun sudah ada dua penjaga tadi dan mobil mereka siap untuk mengantar mereka pulang ke mansion keluarga Chevron
Saat naik ke mobil, dari jendela mobil Jeanne melihat, laki-laki misterius tadi sedang menatap ke arah mobil mereka dari sebrang sana. Saat hendak membuka jendela mobil dan bertanya, para bodyguard itupun melajukan mobilnya
Saat mobil tersebut melintasi di depan laki-laki misterius itu, pandangan Jeanne dan laki-laki tersebut bertemu. Waktu terasa berhenti saat itu. Entah apa yang dirasakan oleh mereka berdua saat itu. Hanya desiran angin yang berhembus begitu saja tanpa adanya kata kata yang keluar dari kedua mulut mereka berdua.
Mobil itu berjalan pergi dari Mall tersebut. Jeanne kemudian mulai fokus ke depan walaupun pikirannya masih tertuju pada laki-laki tersebut.
"Nona.."
Sebuah botol obat disodorkan oleh Teressa kedepan Jeanne. Jeanne yang sedang melamun itu seketika tersadar dan menatap ke botol obat tersebut. Kemudian Jeanne tersenyum dan menerima obat tersebut
"Ah ya... Hehehe aku lupa" ucap Jeane sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Lalu dengan segera Jeanne mengambil satu butir obat dari botol tersebut dan meminumnya.
Sementara Teresa hanya bisa menghela nafas sambil memejamkan matanya dan berkata
"Itu kebiasaan buruk nona, nona harus mengingat jadwal minum obat, kalau tidak nona akan kambuh"
Jeanne yang mendengar hal itu hanya bisa tertunduk sambil bergumam
"Aku juga sudah lelah minum obat ini terus..."
Teressa yang mendengar hal tersebut langsung membuka matanya dan menoleh ke arah Jeanne yang sedang tertunduk lesu itu. Teressa merasa bersalah karena sepertinya dia membuat Jeanne sedih dengan perkataannya. Saat hendak menepuk bahu Jeanne untuk menghiburnya, Jeanne mendongak dan bersandar pada jok mobil itu dan tersenyum
"Aku akan mengingatnya, entah nanti sembuh atau tidak, aku akan meminumnya sesuai jadwal"
"Nona pasti sembuh... Aku yakin itu" ucap Teressa sambil tersenyum lembut kearah Jeanne. Jeannepun membalas senyuman tersebut lalu bersandar pada bahu Teressa sambil memejamkan matanya
Tapi entah kesembuhan atau kematian yang menungguku di akhir nanti...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Parsih Nurul
Next kak😘😘😘
2023-04-29
0