Great Hunter : Heir The Strongest Hero
Sejak beberapa abad terakhir bumi mengalami sebuah fenomena yang luar biasa. Entah harus menyebut fenomena ini sebagai anugerah atau sebuah kutukan. Fenomena ini muncul setelah terjadi gempa dahsyat yang menimpa bumi. Ada banyak gate yang menghubungkan antardunia berisi monster yang muncul tanpa diduga. Bersamaan dengan terjadinya itu, terlahirlah orang-orang yang memiliki kekuatan khusus, mereka disebut sebagai hunter.
Hunter adalah sebutan bagi mereka yang melakukan perjalanan ke dalam dungeon melewati gate yang muncul di berbagai negara. Saat ini sudah ada ribuan hunter dari Rank-E hingga Rank-S. Namun belum ada satupun hunter dengan Rank-S ke atas, seperti Rank-SS dan Rank-SSS.
Diantara sekian banyak hunter, ada seorang remaja yang dijuluki 'hunter terlemah' di seluruh dunia. Jika hunter lain terkenal karena kekuatan, maka remaja ini kebalikannya. Dia terkenal karena saking lemahnya dia diantara hunter yang lain.
Meski dia memiliki sedikit keunggulan dibandingkan orang pada umumnya, tapi kekuatannya jauh dibawah orang dengan Rank yang sama dengannya. Jika saja ada pekerjaan lain, dia tidak akan memilih pekerjaan yang berbahaya seperti ini.
Tidak sedikit korban yang diakibatkan oleh raid di dungeon tingkat tinggi. Dia juga sudah sering berhadapan dengan kematian, berulang kali. Hanya saja dia selalu dikelilingi oleh keberuntungan. Semua kematian yang menunggunya selalu berhasil dia lewati. Dialah hunter Rank-E, Joongmin Choi.
Seorang remaja yang sudah lahir dan tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan. Bisa dibilang sebuah keajaiban bahwa dia bisa mempertahankan kewarasannya dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Dia adalah orang yang gigih dengan mental yang kuat. Meski 'anugerah' tidak menyukainya, dia tetap akan menemukan anugerahnya sendiri. Dia percaya akan hal itu.
"Bukannya itu Joongmin?"
"Maksudmu Joongmin yang itu? Si hunter terlemah, Joongmin Choi?!"
"Apakah ini tidak terlalu memaksa? Aku rasa dungeon Rank-D akan sangat sulit baginya."
"Apa kalian tahu, katanya dia punya ayah yang tukang judi dan pemabuk. Ibunya bunuh diri karena sudah tidak tahan. Sekarang dia tinggal berdua saja dengan adik perempuannya."
"Benarkah? Aku merasa kasihan karena dia harus memikul tanggung jawab yang besar di usianya yang masih muda."
Samar-samar Joongmin mendengar percakapan demi percakapan yang sebenarnya tidak ingin dia ketahui. Terlalu banyak rumor yang beredar. Ada juga rumor keterlaluan yang sengaja dikarang oleh seseorang hanya untuk membuatnya terkesan sangat buruk.
Joongmin sudah terbiasa dengan perlakuan semacam ini. Awalnya dia merasa sangat frustasi, tapi seiring berjalannya waktu Joongmin menyadari kalau apa yang mereka katakan tidak semuanya salah. Malahan hampir semua yang mereka sebar itu merupakan kebenaran tersembunyi.
Joongmin sadar kalau dia tidak punya kekuatan yang mendukungnya untuk membungkam mereka. Jadi, Joongmin memilih untuk diam saja. Yang dia prioritaskan saat ini adalah uang. Dia harus bisa mengumpulkan uang dari kristal mana demi mencukupi kehidupan dia dan adiknya.
Padahal Joongmin sempat memiliki secercah harapan untuk mengubah nasibnya saat dia mengalami kebangkitan di usia muda, namun harapan itu menghilang begitu saja. Joongmin akhirnya menyadari kalau dia bukanlah orang yang dipilih oleh takdir. Mungkin pencipta sendiripun sudah tidak menaruh perhatian padanya.
"Perhatian, semuanya! Raid akan dimulai. Aku harap kalian sudah bersiap. Senior Minhyun sudah tiba!" Seorang pemuda dengan setelan hitam berteriak pada para hunter yang ada disana. Seketika itu pula semua perhatian hunter mengarah padanya.
Dari dalam mobil keluar seorang pria tampan dengan kumis tipis. Tubuh kekar dan pandangan yang tajam. Meski dia hunter Rank-C, dia cukup populer di kalangan para gadis dan wanita. Joongmin saja tidak tahu apa yang menarik dari pria seperti itu.
Dari belakang pria itu ada seorang gadis berkacamata yang mengikutinya, Sung Jiwoo. Pria itu, Minhyun Ma, mengklaim bahwa gadis yang ada dibelakangnya adalah kekasihnya. Tentu saja gadis itu mendapatkan banyak cemoohan dari publik. Bagaimana bisa seorang gadis culun menjadi kekasih hunter Rank-C?
Di kota ini yang merupakan sebuah kota kecil, hunter dengan tingkat Rank-C merupakan hunter yang cukup membanggakan. Rank tertinggi di kota itu hanya sampai Rank-B saja. Tidak heran kalau pria berkumis tipis itu menjadi sangat populer dengan rankingnya yang berada di rata-rata.
"Joongmin, bersiaplah! Kita berangkat sekarang!" Minhyun menepuk punggung Joongmin. Dia mengangguk, segera berdiri dari posisi duduknya.
Sekarang mereka sedang berdiri di depan gate yang memiliki ukuran rata-rata seperti gate yang lainnya. Jiwoo memandang mereka dari kejauhan. Dia bukanlah hunter, jadi dia tidak bisa ikut melakukan raid dengan mereka.
Joongmin berdiri menatap gate yang muncul di hadapannya, mempersiapkan mental untuk memasuki dungeon yang mungkin akan sangat berbahaya. Dia adalah satu-satunya hunter Rank-E yang melakukan raid tanpa membawa senjata apapun. Joongmin harus sebisa mungkin menghemat uang untuk bisa memenuhi kebutuhan adik perempuannya.
"Jihyun, doakan semoga kakakmu bisa kembali. Tidak, aku harus kembali karena aku adalah seorang kakak. Iya, kan?" Joongmin menghela napas pelan. Mengingat ada orang yang menunggu kepulangannya membuat Joongmin memiliki alasan untuk tetap kembali walaupun terasa sangat berat.
Rombongan Minhyun memasuki gate secara bergantian, dimulai dari pemimpin raid, yaitu Minhyun Ma. Joongmin menjadi yang terakhir memasuki gate. Berhubung dia tidak akan membantu melawan monster, jadi dia yang membawa semua barang milik hunter lain. Tidak banyak barang yang dibawa karena ini hanyalah dungeon Rank-D. Namun meski begitu, tetap saja monster yang berada di dalamnya bisa sampai Rank-C.
Joongmin melihat pemandangan yang jauh berbeda dari yang dia lihat sebelumnya. Gate bisa diartikan sebagai pintu penghubung antara satu dunia dengan dunia lain. Hanya saja berbeda dari dunia lain yang ada di animasi, dunia dalam dungeon dipenuhi dengan makhluk buas dan monster.
Dungeon kali ini seperti sebuah istana raksasa. Pilar bangunan dibangun sangat tinggi hingga tidak terlihat ujungnya. Tidak ada kesan menyeramkan saat pertama kali masuk, tidak seperti dungeon lain yang pernah dia masuki.
"Aku rasa lawan kita kali ini raksasa, ya?" Salah satu hunter tipe mage mengedarkan pandangannya. Tersirat rasa kagum di matanya yang berbinar saat melihat bangunan ini.
Mereka terus berjalan maju menyusuri lorong yang terlihat menyeramkan. Hanya ada lilin di setiap pilar penyangga sebagai penerangan, membuat lorong ini berkesan horor. Joongmin tetap berada di barisan paling belakang. Dia tidak bisa berada di tengah atau di depan barisan karena bisa menghambat saat penyerangan.
Minhyun berjalan memimpin kelompok di depan. Sebagai pemimpin raid, dia tidak bisa menurunkan kewaspadaannya. Dia harus terus bersiap menyerang jika saja ada monster yang tiba-tiba mendekat.
Guaaaarr!!!!
Terdengar suara auman yang bergema. Menilik dari suaranya, kemungkinan pemilik auman itu adalah makhluk yang besar. Semua hunter bersiap dengan senjata masing-masing, menunggu aba-aba dari Minhyun untuk melancarkan serangan.
"Membentuk formasi melingkar! Joongmin, masuk ke tengah-tengah!" Minhyun dengan tegas berteriak memberi arahan. Suara tadi memang tidak diketahui darimana asalnya karena bergema. Seolah suara auman tadi berasal dari segala penjuru arah.
"Senior, kenapa kita tidak lanjut ke depan? Kita sudah datang dari arah belakang, tidak mungkin monster itu akan datang dari arah sana. Lebih baik kita fokuskan kekuatan untuk menjaga barisan depan." Pemuda dengan setelan hitam tadi, Jaehyuk Cha, memberi saran pada Minhyun. Jaehyuk adalah wakil pemimpin dalam raid kali ini. Walaupun tidak sebanding dengan Minhyun, namun Jaehyuk sangat handal dan gesit dalam pertahanan.
"Memang benar, tapi aku merasakan pancaran energi sihir dari berbagai arah. Kita tidak boleh lengah atau akan banyak orang yang harus dikorbankan."
"Seperti yang diharapkan dari senior Minhyun." Jaehyuk mengangguk paham. Alasan Minhyun masuk akal untuk tetap dalam formasi.
Semua hunter yang berkumpul mulai merasakan tekanan energi sihir yang sangat kuat semakin mendekat. Seperti yang Minhyun katakan, energi sihir ini memancar dari segala arah. Mereka tidak dapat memastikan akan datang dari mana monster itu.
Samar-samar mereka merasakan pijakan mulai bergetar diiringi dengan suara yang seperti dentuman. Seketika itu pula jantung mereka berdebar kuat. Baru mereka sadari perbedaan kekuatan yang begitu besar.
"Senior, kita harus kembali dan meminta bantuan untuk menyelesaikan dungeon ini. Kita tidak akan sanggup jika meneruskan raid." Jaehyuk menoleh ke arah Minhyun dengan wajah yang bercucuran keringat dingin. Keadaan Minhyun juga tidak jauh berbeda. Dia bisa merasakan tekanan kekuatan yang sangat hebat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
luch
sjw banget bjir
2023-07-18
4
Mòlend
Aku pengen punya kekuatan bisa terbang
2023-06-14
5
Tanata✨
Maaf ya kak baru bisa mampir😭 Suka banget sama ceritanya😅 aku lanjut baca kapan-kapan lagi, hehe..
btw, kalau senggang mampir juga ya kak, dan berikan masukan yang membangun😄
2023-05-24
4