Dungeon Raid Pertama Guild Arion

Setelah memberikan salam yang sedikit panjang, Joongmin segera memulai proses penyempurnaan artefak yang sudah dibuat oleh magician. Masing-masing dari anggota mendapatkan satu artefak dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari anting, cincin, kalung, hingga artefak dengan bentuk senjata.

"Tuan, Guild Arion sudah menjadi guild resmi yang terdaftar di Asosiasi Hunter. Namun tempat ini terlalu terpencil, apalagi saya memasang sihir ilusi yang membuat guild kita semakin sulit untuk dicari. Saya khawatir pihak asosiasi akan mulai mencurigai sesuatu." Myano menghadap pada Myano dengan wajah yang sedikit canggung.

"Tenang saja. Setelah mencapai beberapa prestasi, aku akan membuat Guild Arion terbuka pada publik. Jika sudah membangun nama, aku yakin tidak akan ada sembarang orang yang bisa mengganggu atau menyinggung guild." Joongmin melipat tangan di dada, membayangkan dirinya mendapat banyak pujian dan bisa mengangkat muka dengan bangga.

"Sesuai permintaan anda, Tuan." Myano sedikit membungkuk.

"Kamu bergabunglah dengan mereka. Bantu pasukan untuk mempersiapkan dungeon raid pertama kita sebagai Guild Arion."

Tanpa mendengar perintah itu dua kali, Myano langsung bergabung dengan pasukan yang lain sambil memberi arahan bersama Devin. Beberapa jam berlalu begitu saja tanpa terasa. Semua persiapan yang dibutuhkan sudah siap dengan sempurna.

"Bagaimana dengan dungeon yang akan kita masuki?" Joongmin bertanya sambil terus memerhatikan pasukannya yang sedang berbaris rapi.

"Ada dua dungeon yang sekarang bisa kita masuki. Pertama adalah dungeon Rank-A dan yang kedua adalah dungeon Rank-B. Saya pribadi menyarankan untuk melakukan raid di dungeon dengan ranking lebih rendah."

"Apa alasanmu menyarankan itu?"

"Walaupun pasukan memang sudah kuat, tetapi sudah beberapa abad lamanya kami tidak melakukan pertarungan dengan kerjasama. Mungkin kemampuan serangan secara berkelompok yang kami miliki sangat rendah. Karena itulah saya ingin melatih kerjasama mereka terlebih dahulu dan memecahkan waktu penyelesaian dungeon raid dalam hitungan menit."

"Aku tahu kalian itu kuat, tapi hitungan menit? Aku tidak yakin dengan itu." Joongmin menggelengkan kepala. Seberapa kuat mereka, terasa mustahil bisa menyelesaikan dungeon raid hanya dalam hitungan menit.

"Karena itulah saya ingin melatih mereka sampai bisa menyelesaikannya dalam kurun waktu yang saya harapkan. Sebagai bawahan dari penerus sang pahlawan, akan sangat memalukan jika tidak bisa menyelesaikan pertarungan selevel dungeon raid dengan cepat."

"Yah, terserah kamu saja! Aku serahkan semuanya. Tapi tetap aku yang akan menghadapi bos dungeon sendirian. Aku tidak mengizinkan siapapun untuk membantu."

"Sesuai permintaan anda." Myano membungkukkan badan, lalu pergi untuk kembali memimpin pasukan.

Beberapa menit persiapan selesai. Tidak semua pasukan akan dibawa, hanya sekitar empat pasukan saja. Ditambah dengan Devin dan Myano, jadi jumlah bawahan yang akan menemani raid dungeon berjumlah tujuh. Pasukan yang tersisa akan secara bergantian melakukan penjarahan di dungeon raid berikutnya.

Empat pasukan yang sudah dipilih langsung bergabung bersama Joongmin dan dua komandan di belakangnya. Mereka masih belum membeli alat transportasi sehingga harus menggunakan portal Devin supaya bisa sampai di tujuan.

Tidak memerlukan waktu lama bagi mereka untuk berdiri di depan gate dungeon Rank-B. Tidak ada satupun diantaranya yang merasa tegang atau gugup. Bagi mereka dungeon Rank-B hanya sebagai latihan keras yang akan membantu mereka untuk menjadi lebih baik.

Joongmin menatap gate di depannya sejenak, kemudian melangkahkan kaki memasuki gate disusul oleh bawahannya yang mengekor. Dungeon kali ini adalah sebuah tempat bersalju. Seluruh permukaan hampir tertutup dengan sempurna oleh warna putih. Hawa dingin langsung menyapa kulit ketika baru menginjakkan kaki.

"Kira-kira monster seperti apa yang hidup di tempat dengan suhu minus ekstrim seperti ini?" Joongmin memerhatikan sekitarnya dan pandangannya terpaku pada sekumpulan monster dengan tinggi yang melebihi tinggi dirinya. Mata merah dan gigi tajam yang mencuat keluar, serta telinga panjang dengan bulu putih yang menutupi seluruh tubuh.

"Apa itu yang disebut kelinci salju?" Joongmin sedikit menarik ujung bibirnya. Ingin sekali dia maju untuk menghabisi sekawanan monster itu, tapi dia harus memberikan ruang untuk bawahannya. Joongmin harus menahan diri supaya tidak bertarung selain dengan bos dungeon.

Empat bawahannya langsung melesat dengan senjata masing-masing. Sekumpulan monster itu paling sedikit berjumlah dua puluh ekor, itu bukan jumlah yang luar biasa sampai bisa membuat empat pasukan berkeringat.

Empat hunter Rank-B saja kesulitan menghadapi sekumpulan kelinci salju, tapi pasukan Joongmin dapat menyelesaikannya kurang dari lima menit. Itu berarti mereka jauh lebih kuat daripada hunter Rank-B. Selama pahlawan masih belum bangkit sepenuhnya, sebagian kekuatan pasukan juga tetap tersegel. Kekuatan mereka saat ini masih belum berada di puncak.

Setelah berhasil menyelesaikan urusan dengan monster kelinci salju, mereka kembali berjalan menyusuri dungeon. Joongmin bisa merasakan tekanan energi yang semakin kuat. Tekanan yang terasa tidak bersahabat.

"Aku rasa ada yang sedang mengawasi kita." Joongmin mengedarkan pandangan. Devin dan Myano yang juga merasakan tekanan itu memasang kuda-kuda, bersiap melancarkan serangan.

"Tunggu, tunggu! Jangan langsung bersikap waspada seperti itu!" Sebuah suara terdengar dari arah utara. Sontak semua pasang mata terpaku pada asal suara yang tidak dikenal itu.

"Keluarlah! Jangan hanya bersembunyi di balik salju!" Devin berteriak kesal. Dia paling tidak suka jika dibuat pusing oleh lawannya.

Hening. Tidak ada jawaban sama sekali. Sebagai gantinya, badai salju muncul dengan tiba-tiba, menutup pandangan mata hingga beberapa meter jauhnya.

Joongmin mengeluarkan sepasang belati miliknya, menyerang sisi utara dengan membabi buta. Serangan dan tekanan energi ini bukan berasal dari bos dungeon. Ini lebih seperti monster yang memiliki akal sehat. Tapi selama beberapa tahun Joongmin menjadi hunter, dia tidak pernah mendengar adanya monster cerdas di dungeon Rank-B. Bahkan dungeon Rank-S saja tidak ditemui monster seperti itu.

"Energi ini..!!" Myano mengeraskan rahang. Bagi Joongmin tekanan energi ini memang asing, tapi tidak bagi para bawahannya. Mereka tidak akan pernah melupakan tekanan energi yang hampir sama dengan bencana beberapa abad lalu.

"Hei, Naga sialan! Katakan padaku kalau kita tidak memiliki pemikiran yang sama!" Devin menautkan alis. Raut wajahnya yang selalu dingin berubah seratus delapan puluh derajat. Tangannya mengepal hebat sampai memperlihatkan urat-urat yang mencuat dari balik kulit.

"Sayangnya kita memang memikirkan hal yang sama." Myano menggigit bibir bawah. Tangan kanannya sudah sejak tadi memegang belati hitam, sedangkan di tangan kiri terpasang {Iron Glove} yang memancarkan sihir luar biasa.

Joongmin terheran melihat reaksi mereka. Baru kali ini dia mendapati raut wajah keduanya yang seperti itu. Fakta bahwa Myano dan Devin sampai turun tangan, Joongmin mengetahui kalau lawannya bukanlah monster biasa.

"Tuan, kekuatan anda masih belum cukup untuk melawannya. Lebih baik anda berada di balik punggung kami. Meski sebagian besar kekuatan kami masih tersegel, kami tetap lebih kuat. Jadi mohon untuk mundur." Myano melangkah memunggungi Joongmin, disusul dengan Devin yang ikut berdiri sejajar dengannya.

Joongmin hanya bisa mematung karena tidak mengetahui lawan seperti apa yang membuat dua bawahan terkuatnya sampai khawatir.

"Lama tidak bertemu, Komandan. Aku harap kalian tidak melupakanku karena kita sama-sama seorang komandan dalam dua pihak yang berbeda. Terdengar suara berat seorang lelaki, namun tidak nampak sama sekali batang tubuhnya.

"Apa pemuda itu adalah tuan baru kalian?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!