Hai my reader. selamat menikmati episode ini ya??. moga enjoy..
di sebuah rumah sakit seorang wanita berparas cantik baru saja selesai memeriksa kondisi pasien terakhir yang baru saja masuk di poli internist. setelah menjelaskan kondisi pasien pada keluarganya serta menuliskan sebuah resep obat untuk membantu memulih kan penyakit pasien yang di deritanya saat ini.
"Bu. ada pasien satu lagi ya??". seorang perawat memberitahukan jumlah pasien yang akan berobat.
"oh iya.terimakasih.silahkan masuk". sahut Qini.
seorang pria tampan berpenampilan gagah masuk ke ruangan dan langsung duduk di hadapan Qinita.
"siang sayang". ucapnya pada wanita yang coba ia dekati kembali.
Qini bergeming menatap pria yang selalu ia tolak dalam beberapa bulan terakhir ini. pria yang membuat hubungannya dengan sang tunangan kandas di tengah jalan. semua berawal dari beberapa bulan yang lalu saat pria ini kembali untuk waktu yang sekian lama.
flashback
siang itu Qinita tengah menjalankan tugas prakteknya yang masih berstatuskan seorang Dokter Residen di salah satu rumah sakit militer sedang berusaha untuk memberikan kesan baik di akhir tugasnya.
seperti hari ini, ia dan rekan-rekannya kembali di sibukkan pada calon prajurit yang tumbang lantaran kerasnya hukuman disiplin yang di buat hari ini oleh seorang senior yang di kenal tegas dalam bertugas tetapi killer di mata para juniornya.
"yah pada pingsan lagi. emangnya di apain lagi sih sama tu kapten." gerutu perawat tersebut.
"dek ..dek..bangun dek..". panggil seorang perawat jaga yang sedang bertugas seraya menepuk beluk pipi para junior tersebut.
"dok ini udah sadar". panggilnya saat Qini melihat kondisi pasien pertama.
maka Qini pun mulai memeriksa kondisi pasien tersebut seiring yang lainnya sadar maka Qini pun kembali memeriksa seluruh kondisi pasien. hingga akhirnya seorang lelaki tampan yang di kawal beberapa asisten nya masuk ke ruangan darurat tersebut untuk mengecek kondisi anak didik nya.
Daebak.. ganteng banget. kalau gini kapten nya mau dong di hukum Sampek pingsan biar di datangi sama kapten ganteng kayak gini". celetuk salah satu perawat jaga.
sementara Qini hanya tersenyum saat men- dengar celetukan para perawat yang pantang melihat tampang ganteng seorang pasien. tak perduli mau itu kaya atau miskin, muda atau pun tua. bagi mereka jika sekiranya sudah terlihat good looking ya sudah menjadi sudah masuk nilai kategori cowok idamannya mereka.
seorang pria tampan masuk ke ruangan tersebut dan menanyakan keadaan anak buah nya.
"gimana keadaan mereka?". tanya sang kapten dengan ciri khas suaranya yang berat dan terdengar berwibawa.
sedangkan Qini yang mendengar suara tersebut menghentikan aktivitasnya sementara hanya untuk memastikan suara yang terkadang suka terngiang di telinga nya.
"Devano???!". pekiknya di dalam hati.
sementara pria yang menjadi bahan gosipan satu ruangan itu terhenyak kaget saat melihat seorang wanita yang dulunya pernah ada di dalam hatinya hingga kini pun wajah itu masih suka terlintas di benak nya.
pria yang memiliki nama lengkap Devano Malikiano itu mendekat ke arah bangsal di mana seorang anak buahnya sedang di periksa oleh Qini.
"gimana keadaannya?". tanya Devan dengan netra yang tak lepas dari wajah yang masih terlihat imut di matanya.
"saya sedang memeriksa keadaan nya. saya harap tidak akan apa apa. silahkan anda menunggu di sana. nanti perawat kami yang akan memberikan penjelasan setelah kami memeriksa keadaan mereka semua nya". jawab Qini yang seolah tak mengenal Devan sama sekali.
Devan melakukan apa yang Qini titahkan. kali ini ia membiarkan wanita itu melakukan tugas nya hingga selesai. setelah Qini menyelesai kan semua tugasnya barulah ia mengajak wanita itu berbicara empat mata di suatu tempat.
sedangkan Qini yang memang tak ingin lagi mengulangi kesalahannya yang dulu berusaha menghindari Devan sejauh yang ia bisa. Qini memilih langsung pulang ke rumah nya dari pada harus berbicara dengan mantan pacarnya dan jatuh kembali pada perasaan yang pernah menyesatkan dirinya sehingga ia harus kehilangan sesuatu yang berharga pada dirinya.
"hah. kenapa harus bertemu dengannya lagi sih. pada hal selama ini aku sudah cukup bahagia dengan diriku yang sekarang. kenapa kamu ga mati aja saat terlibat perang di Gaza"
gerutunya kesal.
"brengsek!!". makinya seraya memukul setir mobilnya.
sedangkan Devin mencari cari keberadaan Qini di ruangan yang tadi. akan tetapi ia tak menemukan wanita itu. hingga akhirnya ia mendapat kan kabar jika Qini sudah pulang sedari tadi.
"akh sial". umpatnya di hati.
lalu ia menanyakan alamat rumahnya Qini pada seorang perawat jaga. dan mengucap kan terima kasih dan langsung pergi saat telah mendapatkan alamat tersebut.
dengan menggunakan motornya pria itu bergegas mencari tau alamat rumahnya Qini saat itu juga. ia menarik senyumnya saat mendapatkan alamat di mana wanita nya tinggal saat ini.
akan tetapi Devan membiarkan Qini untuk sementara waktu. mungkin wanita itu butuh waktu untuk menenangkan dirinya saat ini. karena tadinya Devan memperhatikan raut wajah Qini yang nampak syok karena bertemu dirinya secara tiba tiba.
sementara di dalam kamarnya Qini membuka laci di mana tersimpan satu cincin yang pernah di berikan Devan padanya saat pria itu menyematkan cincin berlian padanya setelah ia memberikan hal yang berharga pada pria itu.
ia pikir jika ia akan di lamar oleh Devan dan akan di nikahi secepatnya waktu itu. tapi kenyataannya ia malah di tinggal pergi bertugas untuk waktu yang tak di tentukan dan meminta dirinya agar jangan menunggu nya lagi jika dalam setahun ia tak kembali.
bodohnya ia menunggu pria itu bertahun tahun lamanya sampai ia menyelesaikan kuliahnya. hingga akhirnya ia harus terpaksa menggantikan posisi Devan di hatinya dengan Vino, salah satu teman dekat nya dari SMA hingga kuliah.
bukan hanya itu saja ia juga harus melakukan sesuatu pada dirinya tanpa sepengetahuan siapa pun lantaran ia tak ingin terlihat dan di nilai murahan di mata siapapun terutama di mata pria.
karena itu saat takdir mempertemukan mereka kembali tadinya, ia begitu syok. ia takut rahasia masa lalu yang ia kubur dalam dalam sebelumnya akan di bongkar oleh pria brengsek itu.
"aku membencimu Dev. seharusnya kamu mati saja saat kamu lebih memilih mengejar kariermu saat itu". umpatnya di hati.
"Devan. you are like Devil for me". makinya di hati seraya membanting cincin berlian tersebut.
sakit hati yang terdalam ia rasakan saat mengingat nama yang menghancurkan hatinya selama bertahun tahun. tanpa terasa netranya mengkristal dengan perasaan yang kini mulai bercampur aduk. entah apa itu. yang pasti sulit untuk mengungkapkan perasaannya yang sekarang saat melihat kembali kekasih nya yang menghilang lalu muncul kembali setelah sekian lama.
...****************...
Hai readers...mohon dukungannya kembali untuk novel ku ini ya?? dengan memberi like,pp vote, poin, fav, dan share link nya ya readers 😉.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments