hai readers... selamat membaca kembali. moga enjoy
Dering alarm ponsel membangun kan dirinya yang terlelap karena kelelahan dalam menyelesaikan tugas kampusnya semalam. ia mematikan alarm ponsel nya dengan segera sembari mengintip waktu yang tertera di ponsel nya.
jika tiga hari yang lalu ia merasa kelelahan karena harus melayani satu pria dengan nafsu birahinya yang luar biasa maka pagi ini ia merasa lelah di karenakan baru tidur jam tiga pagi lantaran harus mengejar tugas kampus yang harus di kumpulkan pagi ini juga.
"hmmm.. cepat banget sih waktunya. perasaan baru sebentar tidurnya. rasanya masih mengantuk lah....". gumam nya di hati lalu di akhiri dengan menguap berkali kali.
netranya coba mengkondisikan terhadap cahaya lampu kamar yang masih terang benderang lantaran lupa ia matikan setelah ia mengebut ketikan pada laptopnya.
dering ponsel kembali menghentak kan diri nya dari rasa kantuk yang masih menderanya.
"ya". sapanya setelah ia menggeser layar hijau pada ponsel nya.
"hai Cinta".sapa Sarah.
"mmm..iya..ada apa?". tanya nya masih keadaan setengah sadar.
"baru bangun tidur??". tanya temannya heran.
"mmm...iya. kenapa?". jawabnya.
"kamu udah siapin tugas dari dosen belum?" tanya Sarah.
"udah. kenapa?". sahutnya malas.
"aku pinjem punya kamu dong buat lihat kisi kisi nya". pinta Sarah.
"hhh..buat lihat kisi kisi doang apa copy paste punya aku?". tanyanya yang sudah tau akan tujuan tersembunyi dari temannya ini.
"hehehe... kayak biasa ya say.bisa ga?". sahut Sarah dengan kekehan nya.
"double price". ucapnya dengan netranya yang masih sayu.
"hah..mahal amat say. biasanya cuma lima ratus ribuan say". protes Sarah.
"ini ga pake kisi kisi. murni aku buatin beda dari punya aku. jadi tu dosen ga mencurigai aku atau kamu yang ngopy paste alias nyontekan dari kita berdua. ngerti?!. tukasnya menjelaskan panjang lebar.
"lagian aku juga sengaja buat dua. buat jaga jaga entar kalau kamu minta punyanya aku. aku tinggal serahin ke kamu tugasnya. jadi kamu tinggal baca dan pelajari aja". lanjutnya kembali.
memang sudah kebiasaan dari Sarah yang suka mengambil kisi kisi dari makalah yang ia buat untuk di kembang kan menjadi sebuah makalah yang lainnya. dengan begitu teman nya itu tak perlu repot-repot untuk mencari tau sumber masalah nya atau melakukan riset Secara mendetail.
sebenarnya ia tak masalah jika tugas miliknya menjadi acuan buat di kembangkan menjadi lebih luas lagi. tanpa di bayar pun diri nya ikhlas memberi bantuan berupa tenaga dan pikiran miliknya.
karena selama ini pun teman yang sering dan cepat memberi nya bantuan di saat dirinya kesulitan finansial selalu saja Sarah yang muncul di duluan memberikan bantuan. karena itulah ia selalu membalas jasanya Sarah dengan cara lain. meskipun nantinya gadis itu memaksa membayar apa yang sudah ia berikan secara ikhlas.
akhirnya dari Sarah juga lah ia mendapat kan job menyusun makalah dari teman temannya yang meminta tolong padanya. meskipun hal tersebut sangat jarang ia dapatkan saat tugas dari dosen tiba, dan pun memang tak bisa memenuhi semua kebutuhan hidup nya. yah paling tidak sedikit membantu kala ia tak memiliki uang sama sekali.
"hehehe .. beneran kah?.aigoo kamu emang teman yang bisa di andalkan deh". ucap Sarah senang.
"hmmm..".sahutnya.
"kapan mau kamu ambil?". tanyanya.
"sebentar lagi ya??". jawab Sarah.
"ya udah terserah kamu. aku tunggu Sampek jam sembilan". sahutnya.
"oke Cinta. ntar aku jemput kamu sekalian deh". ujar Sarah.
"hmmm". sahutnya yang masih berasa malas.
"gue transfer sekarang ya biar kamunya semangat bangun pagi. buat beli kopi ya say". ucap Sarah.
"ga usah. aku tadi bercanda. lagian aku masih punya duit kok.". sahutnya dengan nada malas.
"hehehe transferan dari si Daddy ya?. atau jangan jangan kalian janjian di belakang aku". terka Sarah.
"enggak. lagian tu lakik ga pernah hubungi aku kok sejak dari pertama kami ketemu di atas ranjang". ujarnya polos.
"hah??. beneran kah?. masa dia ga minta nomor kamu gitu?". tanya Sarah penasaran.
"enggak. mungkin dia ga mau pake aku lagi. karena akunya yang ga memuaskan bagi dia". ucapnya polos.
"ahh..ga mungkin. toh kalian berdua kan udah tanda tangan untuk kontrak setahun". jawab Sarah.
ia bergeming setelah mendengar ucapan Sarah barusan. seketika ia teringat tentang perjanjian kontrak antara dirinya dengan pria yang sudah membayar dirinya untuk memuas kan hasrat sexual pria itu di tiga hari yang lalu.
tiga hari sebelumnya....
Seorang perempuan berstatuskan mahasiswi kedokteran di semester tujuh tengah menatap layar ponsel miliknya. ia membaca kembali pesan masuk dari seorang teman
satu leting dengannya yang banyak menolong nya selama ini.
"kita di tunggu oleh asisten klien kita di lobi hotel "Queen" malam ini. pakai baju yang aku kirimkan ke kamu ya"
ia meraup dalam dalam nafasnya lalu membuangnya secara perlahan untuk menetralisir suasana hatinya yang mulai berkecamuk dengan pemikirannya.
satu sisi ia sangat membutuhkan uang yang sangat banyak dan satu sisi lagi ia harus rela menyerahkan dirinya dalam sebuah kontrak yang mengikatnya ke dalam suatu kehidupan entah itu haram ataukah halal.
beberapa hari belakangan hingga detik ini pun adalah masa masa yang tersulit dalam hidupnya. di mana ia harus membayar segala macam tuntutan hidup dan kebutuhan dalam waktu dekat dan juga bersamaan. belum lagi harus mencari seorang pendonor untuk ibunya yang sakit parah sehingga ia harus membayar biaya rutin perawatan ibunya.
malam ini adalah penentuan arah hidupnya. jika ingin terpenuhi semua kebutuhan hidup nya maka ia harus rela kehilangan kebebasan nya untuk menjalani kehidupan berdasarkan prinsip yang ia pegang teguh selama ini.
bahwa semiskin miskin kehidupannya ia tak akan pernah menjadikan dirinya seseorang yang rendah dan hina di mata manusia dengan melacurkan dirinya sendiri.
akan tetapi semua prinsip hidupnya harus ia singkirkan mulai malam ini semenjak peristiwa naas beberapa bulan yang lalu di sebuah club hotel yang membuat dirinya terpaksa kehilangan satu satunya hal yang berharga yang selama ini ia jaga hingga seorang yang istimewa datang dan akan mengambil dengan cara yang sah.
kehilangan keperawanan tanpa tau siapa yang mengambilnya mana pernah bisa di katakan beruntung meskipun tak sampai hamil. tetap saja di sini perempuanlah yang selalu di rugikan.
"hahhh...". desahnya berat seraya meletakkan ponselnya di atas nakas.
nada pesan masuk dari ponsel nya kembali terdengar di telinganya. ia melirik ke aplikasi pesan yang masih terbuka di layar ponselnya itu.
"aku jemput kamu jam 11 malam ini. prepare your self bee. jangan lupa luluran. pake voucher spa yang aku kasih ya sayang"
"ke salonnya kamu pergi sendiri ya. nanti aku suruh ojol buat ngantarin kamu".
"ga usah. nanti aku berangkat sendiri setelah ngampus".
"oh aku pikir kamu ga ngampus karena kamu bilang kemarin mau selesaikan kerjaan CS kamu di kantor dekat kampus".
"ga jadi. kawan yang sakit tempo hari udah masuk kerja hari ini".
"oh ya udah. see you in the campus baby"
"ya". sahutnya tak bersemangat.
Yok ke next chapter
****************
Readers...mohon dukungannya ya untuk novel ke empat ku ini. Tetap memberikan like, vote, komen dan masuk dalam favoritnya readers ya...please...😉.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Liling Sarungallo
mawar merah mendarat biar tambah semangat nulisnya
2023-07-03
9