hai my reader. selamat menikmati episode ini ya??. moga enjoy.
"bagaimana bisa koko bersikap begitu?"tanya Quini di hatinya.
Quini menatap punggung kokonya sembari berjalan mengikuti langkah lelaki itu. sedang kan Kevin mulai mengeluarkan isi bahan makanan dari kulkasnya untuk di olah menjadi makanan yang gadis itu sukai. meski pun hanyalah semangkuk ramyeon panas.
"ayok sini aku ajarin kamu bikin mie kayak gini".ajak Kevin pada gadis itu.
maka Quini mendekati Kevin dan memperhati kan cara Kevin membuat ramyeon kesukaan nya.
"nanti kalau aku ga ada di sini lagi. kamu sudah bisa buat ramyeon sendiri di saat kamu lagi kepingin makan. bikinnya gampang kok kamu tinggal seduh mienya kayak gini. atau kalau kamu mau lebih enak lagi kamu nya tinggal rajang cabe, bawang dan tomat untuk di jadiin bumbu". jelas Kevin seraya kedua tangannya terus bekerja meracik bumbu sesuai selera.
sementara Quini hanya memperhatikan apa yang di kerjakan Kevin seraya mengingat apa yang di katakan oleh kokonya.
"Koko beneran ga lanjutin sekolah nya di kota ini lagi?" Quini mengutarakan pertanyaan yang tersimpan di hatinya.
Kevin menatap Quini dan tersenyum lalu ia menganggukkan pelan kepalanya.
"kenapa?. bukannya di sini juga ada sekolah yang bagus dan standar nya juga sama dengan sekolah nasional yang lain. kenapa harus kesana ko?!". protes Quini.
Kevin hanya menanggapi pertanyaan dari Quini dengan senyum nya lalu bertanya pada gadis belia itu.
"kamu punya cita cita ga ?".
"mm..punya". Sahut Quini setelah mendiam kan Kevin cukup lama lantaran mencoba mencerna akan pertanyaan dari Kevin.
"kalau boleh tau.apa cita citanya kamu?". tanya Kevin.
"mmmm. menjadi putri raja". sahutnya polos.
sedari kecil gadis itu sudah terdoktrin pikiran nya oleh keluarganya jika dewasa nanti ia akan tetap di angkat menjadi putri raja dan menikahi seorang keturunan dari darah bangsawan juga, agar keturunan dari mereka tak sampai hilang.
Kevin tersenyum miring saat mendengar jawaban Quini. meskipun ia tau jika keturunan putri raja akan menikah dengan sesama keturunan darah bangsawan juga. tetapi entah kenapa hati nya belum bisa terima jika teman masa kecil dan istri main main nya itu akan menikah dengan orang lain yang entah pangeran mana nantinya akan menyunting istri main mainnya itu.
tak ingin terus terhanyut akan perasaan nya yang semu terhadap gadis itu ia segera mengalihkan pikirannya ke hal yang lain. lalu ia sedikit membungkuk kan tubuhnya seraya berkata
"semoga terlaksana tuan putri ku. hamba berharap semoga tuan putri ku bahagia sepanjang masa".
Quini merasa tersanjung akan perlakuan Kevin barusan. ia menarik kedua bibirnya lebih lebar. entah mengapa setiap lelaki ini memperlakukan nya dengan baik ia merasa yang teristimewa.
"terimakasih pengawal setiaku. semoga hidup mu juga sukses selalu". balas Quini.
keduanya saling tertawa kecil. lalu Kevin kembali memasak ramyeon kesukaan putri rajanya.
"nih udah siap". ucapnya saat ramyeon panas itu sudah selesai ia tata di atas piring lengkap dengan topingnya.
"wuih.. kelihatannya enak nih ko". ucap Quini saat melihat tampilan ramyeon kesukaannya telah siap di santap.
"Yoi. makanlah". titah Kevin pada gadis itu.
"oke. xiexie (terima kasih )". ucap Quini seraya mengambil sepiring ramyeon jatah miliknya.
Kevin membalas ucapan nya Quini dengan senyum manisnya lalu berkata di hatinya.
"tongyang ai( sama sama sayang )".
drrrt...drrrrt...drrrrt..
getaran ponselnya yang berada di atas meja belajarnya membangunkan dirinya dari tidur nya yang terasa singkat. dengan rasa malas ia bangun dan menermia panggilan masuk tersebut.
"hallo Cin. di mana kamu sayang?". sapa temannya yang bernama Sarah.
"isss...sayang sayang kepalamu peyang Sar. ada apa?".
"hehehehe. masih bobo ya sama Daddynya?
"udah pergi dari tadi tu orang. aku dah di rumah ni". jawabnya rada malas di karenakan masih mengantuk.
"apa?!. udah di rumah. cepet amat Cinta?".
"iya. subuh aku bangun orangnya udah ga ada. ya aku pulanglah mau ngapain lagi di situ". jelasnya bernada malas.
"udah ya?. aku ngantuk ni. nanti sorekan ada kelas. kamu masuk kan?". tanyanya pada karibnya itu.
"iya sayang. tenang aja. ehh...by the way. itu Daddy udah membayar kamu kan?". tanya Sarah khawatir.
"mmm..udah. ngasih cek. dan udah pun ku cairkan langsung limaa ratus juta tadi pagi". jawabnya polos.
"apa???!. Li..Li..ma ratus juta???..pekik Sarah kaget.
"kayak masih perawan aja lu di bayar sama tu orang". ujarnya dengan nada berbisik.
"entah. emang harga pasaran perawan segitu ya??". tanyanya polos.
"paling murah sih. tergantung kliennya. ada yang mau bayar satu miliar neng". jelas Sarah.
"heh. tau dapat satu miliar mending saat itu aku nagih aja sama tu lakik yang nodai aku ya Sar". jawabnya miris dengan niat mencibir dirinya sendiri.
"jadi lu nyesal karena ninggalin tu cowok?". tanya Sarah heran dengan pernyataan karibnya ini.
"luar biasa dan sangat menyesal. dan aku baru menyadari betapa naifnya aku saat itu ya Sar". ucapnya lirih.
"jangan bahas itu lagi ya say. aku juga cukup sedih mendengarnya. seandainya aku tau siapa orangnya. pastilah aku akan membantu mu meminta pertanggung jawabannya".
"udah ya Sar. aku ngantuk". sahutnya cuek meskipun hatinya teriris sembilu kala mengingat bagaimana sakitnya hari itu.
"oke".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
hai readers novel baruku baru saja di entas kan. mohon dukungannya ya dengan memberikan like, vote, komen, dan juga rate serta giftnya. terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Mila Nuur
penasaran, lnjut.
2023-06-21
6