Queenvin

Hai my reader. selamat menikmati episode ini ya??. moga enjoy.

setelah ia mendapatkan kembali cincinnya pria itu pergi dengan sumringah masuk ke kamarnya. ia duduk di tepi ranjang sembari menatap cincin yang selalu menemaninya dari ia sekolah dulunya.

sebenarnya cincin yang berukiran dua buah nama di bagian dalam cincin tersebut memiliki pasangan yang satunya di mana cincin tersebut ia jadikan hadiah ulang tahun nya seseorang di masa lalunya.

flashback

Quini meloncat kegirangan saat mengetahui jika kokonya pulang di akhir semester ganjil ini. memang sudah seharusnya kokonya itu pulang di musim libur ini.

seperti biasa Secara sembunyi sembunyi ia berjalan menuju perumahan para pelayan di belakang istana nya. di saat rumah Kevin telah sepi, gadis itu langsung masuk ke rumah Kevin dan segera memanggil kokonya saat lelaki itu berniat masuk ke kamarnya.

"Ko Kevin". panggil nya setengah berbisik.

Kevin yang mengenali suara itu langsung melihat ke arah gadis itu. ia tersenyum kecil saat melihat gadis yang selalu mengganggu pikirannya di saat waktu senggang.

"Quin". gumamnya.

lalu berbalik menatap gadis yang ada di hadapan nya ini. ia mengambil bingkisan kecil yang telah ia persiapkan untuk gadis itu.

"nih. buat kamu". ucapnya seraya memberi kan bingkisan kecil saat gadis itu mendekati dirinya.

"ini apa Koh?".tanya Quini heran seraya meng- goyang goyangkan kado kecil tersebut.

"buka aja sekarang kalau mau". jawab Kevin.

Quini tersenyum lalu segera mengupas perlahan lakban transparan kecil di sudut sudut kado kecil tersebut. ia membuka bungkusan kado kecil tersebut dan terlihat lah sebuah cincin putih yang terbuat dari besi putih yang di ukir dengan rapi sehingga tampilannya terkesan seperti cincin emas putih dengan sebuah batu kristal kecil yang menghiasi cincin tersebut sehingga terkesan jika batu tersebut adalah sebuah berlian.

"waaah.. cantiknya???". gumam Quini serata menatap takjub pada cincin tersebut.

"selamat ulang tahun Quin. maaf jika kadonya terlambat". ucap Kevin tulus.

"ga masalah ko". balas Quini seraya menggeleng pelan kepalanya.

"nih. pakein". ucap Quini seraya menyodorkan kotak kecil yang berisi cincin cantik yang terbuat dari besi putih itu.

Kevin mengambil kotak tersebut lalu mengambil cincin tersebut dan menyematkan di jari manisnya Quini.

"nah udah". ucapnya seraya tersenyum.

Quini memperhatikan cincin tersebut yang kini berada di jari manisnya seraya tersenyum senang.

"kamu suka?". tanya Kevin yang memperhati kan tingkah gadis itu.

"iya. aku suka. cincinnya cantik dan cocok di tangannya aku. makasih ko kevin". ucap Quini girang.

lalu tanpa sengaja Quini melihat cincin yang sama dengan miliknya hanya cincin yang di gunakan kokonya cincin yang polos tanpa ada di hiasi batu kristal kecil seperti yang ia gunakan sekarang ini.

"Koko pake cincin ini juga ya?". tanya Quini penasaran.

"berarti couple ring dong. ihh...so sweet". lanjutnya dengan gemas.

'hah??. ahh..enggak. ini cincin biasa kok". jawab Kevin kikuk seraya menyembunyikan tangannya.

"kok di sembunyikan sih?". tanya Quini penasaran.

"sini aku mau lihat cincinnya". pintanya seraya menggapai tangan Kevin yang tersemat cincin couple tersebut.

"enggak ini cuma cincin kebanyakan cowok cowok di sana pakai kok". jawab Kevin seraya mengelak dari gadis itu.

"ihh..Koko.. lihat dong ko". rengek Quini.

"udah ga usah. kamu kan punya sendiri dan lebih cantik dari pada punya aku". elak Kevin seraya berjalan mundur demi menghindari gadis itu.

"ihhh..Koko..lihat dong ko. pelit amat sih jadi orang". rengek Quini seraya terus berusaha menggapai tangannya Kevin.

akan tetapi Kevin selalu mengelak dari gadis ini. berulang kali gadis kecil itu berusaha menggapai tangan Kevin dan berulang kali juga gadis itu gagal mendapatkan keinginan nya. sehingga akhirnya Quini menyerah dan memilih mendiamkan Kevin dengan memajukan bibirnya lima centi.

Kevin yang melihat perubahan sikap Quini akhirnya hanya bisa menggaruk garukkan kepalanya yang tak gatal. ia merasa tak enak hati atas perubahan sikap gadis kecilnya yang selalu ceria seketika berubah muram.

akhirnya Kevin mengalah dan membujuk gadis itu dengan memberikan tangan nya untuk menunjukkan jemarinya yang telah terpasang cincin yang sama dengan milik Quini.

sebab ia ingin selalu melihat senyum manis dari teman masa kecilnya itu. kepulangan nya kembali ke istana ini hanya ingin melihat Quininya yang selalu tersenyum manis pada nya. tetapi jika gadis kecil ini sudah ngambek begini. hilanglah rasa puas di hatinya saat tak melihat paras lucu dengan senyum yang selalu membuat hatinya tersenyum selalu.

"gadis ini memang memiliki magnet untuk menarik hatinya agar selalu memikirkan teman dan istri main main di masa kecilnya hingga sekarang ini". gumamnya di hati.

"nih lihat. sama kan?". ujar Kevin seraya mendekatkan tangannya ke netra cantik gadis itu.

Quini melirik ke tangan nya Kevin dan menjadi penasaran akan cincin tersebut. sampai akhirnya ia melepaskan cincin tersebut dari jarinya Kevin secara paksa.

"Awe..aduhh.duh..pekan pelan dong Quin. sakit tau". keluh Kevin.

"biarin. siapa suruh jadi orang pelit pelit kayak ini cincin di bawa mati aja. orang akunya cuma liat liat aja malah ga di kasih". jawab Quini.

"iya iya..". sahut Kevin mengalah.

Quini memperhatikan cincin putih milik Kevin dan membandingkan dengan miliknya.

"udah ga usah di lihat kali lah. toh sama aja kan ukirannya. yang cuma bedain punyanya kamu ya ada batu kristal kecilnya aja kok". celetuk Kevin.

Quini melirik Kevin sesaat lalu kembali menatap dua cincin yang ada di tangannya. seketika ia mengernyitkan dahinya saat melihat sebuah ukiran lain dari dalam cincin.

Quini memperhatikan ukiran yang berupa tulisan tersebut lalu membacanya pelan tanpa mengeluarkan suaranya.

"Queenvin".

"Queenvin??" gumamnya seraya melirik ke arah Kevin.

sedangkan cowok yang bermata sedikit sipit itu memalingkan wajahnya ke arah lain.

"yang ini apa maksud nya ko?" tanya Quini penasaran.

"ga ada maksud apa apa". elak Kevin.

"masa iya sih?. ga da maksud apa apa?".tanya Quini semakin penasaran seraya memicing kan kedua netranya menatap Kevin.

"iya beneran". dusta Kevin yang malu akan arti dari tulisan itu.

Quini terdiam seraya terus memandangi dua cincin yang berukiran sama itu. lalu ia pupil netranya seketika melebar tatkala ia menerka kepanjangan dari tulisan tersebut.

"Queenvin. Quini dan Kevin kan?". ucap Quini senang saat ia bisa menebak arti dari tulisan di dua cincin tersebut.

"iya kan ko. iya kan? aku bener kan?" tanya Quini senang

"ga ah. mengada ngada kamunya". jawab Kevin dengan niat mengelak dari pernyataan gadis itu.

"berarti iya dong. jangan bohong ko. jujur aja kenapa sih?". ucap Quini dengan nada menginterogasi Koko nya agar mau mengakui semua nya.

Kevin yang tak bisa mengelak lagi akhirnya hanya mengangguk kan kepalanya untuk mengakui apa yang di katakan gadis itu.

"hehe..berarti kita ini udah tunangan dong". ucap Quini.

"hah. maksudnya gimana?". tanya Kevin yang terhenyak kaget saat gadis itu mengucapkan sebuah kata yang hanya boleh orang dewasa melakukan nya jika sudah resmi di lamar

sedangkan Quini tanpa ragu menjawab

"ya kita adalah pasangan yang sudah bertunangan dan akan menikah nantinya".

"Quin". pekik Kevin kaget

sedangkan Quini hanya menyengir kuda

***

Lanjut ke next chapter ya readers. stay cool here ya Readers

...****************...

Readers tolong dukung aku dong di novel ku yang ini please dengan memberikan like, gift vote, komen dan jadikan favorit.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!