akad nikah dua bocah 2

Hai para pembaca, saya kembali lagi. Selamat membaca.

"Bruck!" Seorang pria tampan jatuh dari ranjang yang berukuran size king. Dia tersentak bangun setelah merasakan nyeri di kepalanya karena kepalanya terantuk pada ujung nakas yang terletak di sampingnya.

"Aish, sialan!" umpatnya seraya menatap wanita yang tertidur lelap di sampingnya, tanpa memperdulikan ia terjatuh.

Ia bangkit dari lantai dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya sejenak. Di depan cermin, ia tersenyum miris sembari memikirkan tentang mimpinya tadi.

"Quin," desisnya yang terasa hangat di hati nya.

Ia menundukkan pandangannya ketika teringat pada gadis kecilnya. Gadis yang pernah dinikahinya meskipun hanya sebuah lelucon. Tapi siapa yang tahu jika kenangan masa kecilnya melekat erat di sanubarinya, selalu terbayang pada senyum lugu dari sang putri raja yang cantik jelita.

Dentang jam dari gereja tua yang tak jauh dari hotel tempatnya menginap malam ini baru saja berbunyi empat kali. Itu artinya tak lama lagi adzan subuh bergema di seluruh masjid di kota ini.

Ia segera membersihkan tubuhnya dengan air hangat lalu keluar setelah merasa bersih tanpa ada sisa-sisa keringat atau pun cairan kenikmatan yang melekat di tubuh atletisnya.

Nada pengingat ponselnya berbunyi, mengingatkannya tentang jadwal penerbangannya kembali ke Singapura pagi ini.

Pria itu melirik ke wanita yang masih terlelap dengan tubuh telanjangnya yang ditutupi selimut. Ia menuliskan sejumlah nominal uang pada sebuah cek lalu meletakkannya di atas nakas di samping ranjang.

Setelah berpakaian rapi, ia segera keluar dari kamar yang memberinya kenikmatan luar biasa meskipun hanya semalam. Lalu, ia mengirim pesan pada sahabatnya yang masih terlelap dengan wanitanya.

"Aku duluan, dan terima kasih untuk malam ini."

Setelah pria itu meninggalkan seorang perempuan di hotel sendirian, tanpa sepengetahuan siapa pun jika Perempuan yang di tiduri olehnya itu tersentak bangun dari tidurnya yang hanya terlelap sejenak. ia merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya karena aktivitas **** mereka semalam.

Pria itu benar-benar haus akan ****. tiga kali mereka melakukannya pun pria itu masih belum puas sehingga ia harus terpaksa melayani satu kali lagi untuk tempo yang lama.

perempuan itu segera bangun dari tidurnya lalu menelisik setiap ruangan kamar hotel, bukti dari perbuatan memalukan yang telah ia lakukan semalam. Adzan subuh bergema samar-samar di sudut-sudut kota yang memberinya banyak ujian dan kesedihan dalam hidupnya.

mata wanita itu menangkap selembar cek dengan nominal angka yang fantastis. Kelopak matanya melebar karena ia belum pernah melihat jumlah sebesar itu yang di tujukan untuk dirinya selama ini. Tetapi setelah ia menyadari nominal tersebut dari hasil perbuatannya yang haram, ia hanya bisa tersenyum miris.

Tidak ingin terlarut dalam kesedihan yang tidak berujung, akhirnya ia memilih untuk melupakan kejadian semalam. Meskipun ia tidak tahu apakah ia mampu atau tidak menghapus kenangan buruk yang baru saja diciptakan oleh dirinya sendiri.

Perempuan itu keluar dari kamar hotel setelah memberitahu temannya bahwa ia akan pulang lebih awal. Ia berjalan kaki dan duduk di sebuah halte bus sambil memikir kan dosa yang baru saja dilakukannya ketika ia melihat cek yang dipegangnya.

Sebuah bus kota berhenti tepat di hadapan nya. Ia memilih duduk di dekat jendela, hanya ingin melihat suasana kota di pagi hari.

Saat bus berhenti di sebuah halte lain, dia melihat beberapa remaja sekolah dan juga anak-anak sekolah dasar naik ke bus yang sama. "Vin," panggil seorang siswa kepada seorang laki-laki yang berdiri tepat di depan nya.

Seketika itu juga perempuan yang berwajah cantik itu berusaha mencari nama yang disebutkan oleh siswa SMP tadi dan melihat wajah anak laki-laki berkulit oriental yang persis seperti pria yang telah menidurinya semalam. Ia melirik nama di seragam siswa tersebut.

Bukanlah wajah itu yang membuatnya teringat seseorang, melainkan nama yang selalu terbayang di benaknya. Sejenak ia teringat akan kisah masa kecilnya yang bahagia dengan seseorang yang selalu membuat hari-harinya menyenangkan, seseorang yang selalu ia ajak melakukan akad nikah di setiap momennya, seseorang yang selalu berusaha menetralisir mood-nya kala ia suka mengambek, dan seseorang yang memiliki rasa takut di dalam dirinya jika akan dimarahi oleh salah satu penjaga keamanan dan diomeli habis-habisan. Meski nantinya ia sendiri yang akan membela dan memarahi balik penjaga yang memarahi seseorang itu.

Ia suka mendengar janji seseorang itu dengan berakhirnya tautan jari kelingking di antara mereka, lalu melanjutkan kembali permainan mereka dengan ceria: berbenah bersama, menghias sebuah tempat bersama. Permainan yang paling ia sukai adalah impian semua perempuan ketika dewasa, sama seperti dirinya saat ini; ingin melepaskan kesuciannya dengan sukacita pada yang berhak memilikinya dengan cara yang sah melalui akad yang suci pastinya, bukan malah sebaliknya, seperti yang terjadi pada dirinya sekarang.

Sungguh sangat berbeda perlakuan para pria dewasa dengan seseorang yang pernah ia jumpai di masa lalunya. Kini ia hanya bisa tersenyum kecil dengan netra yang mulai mengkristal kala teringat bagaimana lugunya seseorang itu saat ia sendiri yang meminta untuk mencium dirinya setelah melakukan permainan akad nikahan mereka. Entah mengapa saat itu ia merasa tak keberatan jika seseorang itulah yang pertama mencium dirinya, meskipun hanya sebatas pipi atau pun keningnya.

Meskipun seseorang itu telah berulang kali menolak lantaran tak enak hati dan juga takut ketahuan, tetap saja dirinya ini selalu memaksa seseorang itu dengan kembali memajukan bibirnya lima centimeter ke depan, seraya menatap sinis ke arah seseorang yang merasa tak enakan pada dirinya.

Hingga akhirnya orang tersebut menuruti permintaannya untuk membuatnya agar tersenyum dan ceria lagi. Ia pun tersenyum manis lalu menundukkan sedikit kepalanya untuk menerima kecupan yang akan diberikan oleh suami main-mainnya di dahinya.

Ia tersenyum geli, membayangkan kembali kisah lucu dan lugu di masa lalunya. Lalu ia teringat bagaimana ia menunggu untuk dicium oleh orang tersebut. Ketika ia sedang menunggu kecupan hangat di dahinya, tiba-tiba...

"Hei, mau ngapain itu, hah?!"

...

Hai, pembaca. Novel baru saya baru saja selesai ditulis. Mohon dukungannya dengan memberikan like, vote, komentar, dan juga rating serta gift. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Mila Nuur

Mila Nuur

lanjut

2023-06-21

7

Dinnost

Dinnost

apakah ini mereka setelah dewasa? tapi tidak saling kenal?
penasaran aku otor..

2023-06-21

1

kim myujin 💜

kim myujin 💜

masih mengikuti alur cerita dulu lah...🥰 semangat author 💪🥰🥰

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!