Cinta Pria Misterius

Cinta Pria Misterius

PROLOG

Entah mengapa, bagi Daisha malam ini terasa sangat sunyi. Selain karena memang sudah larut, menurutnya jalanan yang dilaluinya sekarang terasa lebih sepi dari biasanya.

“Ini orang pada ke mana ya?” tanyanya sambil melihat kiri kanan. Padahal biasanya jika jam masih menunjukan pukul sepuluh seperti sekarang, di jalanan ini masih ada orang walau tak terlalu ramai.

Gadis itu terus berjalan menuju ke kontrakannya. Kelas malam di kampusnya membuat dia pulang larut juga. Apalagi karena sudah tak ada bus, dia terpaksa berjalan kaki. Beruntung jarak kampus dengan kontrakannya tak terlalu jauh.

“Ahh, kalau memungkinkan harusnya di sini ada lampu jalan.” Gadis itu kembali mengeluh ketika dia sama sekali tak melihat apapun di sana. Lampu jalan yang sudah lama mati itu sama sekali tak diperbaiki.

Langkahnya semakin cepat saat dia merasa diikuti. Beberapa kali gadis itu menoleh ke belakang untuk memastikan jika tak ada yang mengikutinya.

“Perasaan aja,” ucapnya. Dia semakin kencang berjalan sebelum kemudian dia menengok ke arah kiri. Ada gang kecil di sana dan tak sengaja dia melihat sesuatu.

“Ini barangnya.” Seorang pria dengan jaket kulit itu menyerahkan sebuah pistol yang diterima oleh pria lainnya sambil menyerahkan uang. Ya, mereka sedang melakukan transaksi.

Karena rasa penasarannya, Daisha menghentikan langkahnya dan mengintip dari sana. Dia berharap dua orang itu tak melihatnya. Namun naas, seorang penjual pistol itu menengok ke arahnya dan beradu tatap dengan Daisha.

Daisha sedikit tersentak ketika dia melihat hal itu. Dia berusaha tenang dan kembali melanjutkan perjalananya seolah dia tak melihat apapun.

Daisha melangkah dengan cepat saat dirasa orang itu terus mengikutinya. Untuk memastikan, gadis itu menoleh ke belakang. Benar saja apa yang dia duga, pria itu mengejarnya. Tak ada jalan lain bagi Daisha selain berlari sekencang-kencangnya.

**** 

Seorang pria yang mengenakan jaket hitam dan juga topi hitam itu terus berjalan dengan mata yang tak lepas dari seseorang. Seorang gadis yang sedari tadi dia ikuti. 

Bukan bermaksud jahat, dia hanya sedang memastikan jika gadis itu bisa selamat hingga tiba di rumah kontrakannya dengan aman.

“Kenapa juga jalanan pakai sepi,” ujarnya. Padahal dia tak perlu se-khawatir ini jika saja jalanan sedikit ramai. Namun kali ini dia terpaksa mengikuti gadis itu.

“Kenapa berhenti?” tanyanya saat dia melihat gadis itu menengok ke atas. Sepertinya sedang memperhatikan sebuah lampu jalanan yang telah mati.

“Oke, besok udah harus nyala.” Pria itu kembali berjalan saat orang yang tengah dia ikuti juga kembali berjalan.

Tak lama setelah itu, sang gadis kembali berhenti. Kali ini agak lama. “Lagi apa sih dia? Ngintip?” tanyanya. Itu hanya tebakannya yang terlihat dari gestur sang gadis.

Gadis itu kembali berjalan, namun dia berjalan agak cepat sebelum kemudian pria itu melihat orang lain yang muncul dari sebuah gang kecil di mana gadis yang dia ikuti tadi mengintip.

“Dia...” Rasanya dia mengenal orang itu. Pria yang baru saja keluar dari gang kecil itu, rasanya dia mengenalnya.

“Gak mungkin, kan?” Tepat setelah dia mengucapkan itu, orang yang dia lihat itu berlari mengejar gadis yang sedang dia ikuti tadi.

“Sia*an!!” umpatnya. Dengan cepat dia ikut berlari setelah dia memasang sebuah masker. Beruntung dia membawanya hari ini. Hanya saja dia berusaha memotong jalan agar bisa sampai di depan gadis itu terlebih dahulu.

Ketika tiba di tempat tujuannya, dia melihat sang gadis masih berlari ke arahnya. Dengan segera dia menarik tangan gadis itu dan membawanya untuk bersembunyi.

Terpopuler

Comments

Denni Siahaan

Denni Siahaan

mampir dulu

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!