Negosiasi Sulit

Hari yang ditentukan pun tiba, Freya sudah mempersiapkan semua antisipasi yang akan terjadi nanti apalagi dia tidak boleh meremehkan pria yang membawa artefak miliknya. Dia yakin pria itu bukan pria sembarangan, dilihat dari keahlian yang pria itu miliki saat melawannya, pria itu memiliki kemampuan oleh sebab itu dia harus waspada.

Beberapa senjata sudah dia siapkan, sang pelayan sampai terkejut melihat apa yang dia bawa. Segelas minuman yang diinginkan oleh Freya sudah diletakkan ke atas meja, sang pelayan kembali melihat deretan peluru yang berjajar rapi dan beberapa senjata yang ada.

"Apa kau akan pergi mencuri lagi, Nona?"

"Tidak, aku harus pergi mengambil barang yang sudah aku curi," ucap Freya.

"Maksud, Nona?" tanya sang pelayan.

"Ya itu maksudku, mengambil barang yang sudah aku curi dari tangan pria asing bahkan malam ini aku akan menendang bokongnya sampai puas karena dia sudah mempersulit aku!" ucap Freya dengan perasaan kesal. Seandainya pria itu mengembalikan artefak miliknya, maka dia tidak akan mengalami kesulitan seperti ini.

"Pria asing? Menendang bokongnya?" sang pelayan menatapnya dengan tatapan heran.

"Yes, dia harus merasakan tendanganku agar aku puas!" Freya tersenyum, beberapa senjata api disimpan di pinggang dan beberapa peluru di masukkan ke dalam saku celana panjangnya yang memiliki banyak saku.

"Apa yang terjadi, Nona? Kenapa kau jadi melibatkan orang lain?"

"Ini kejadian tanpa terduga, jadi jangan tanyakan kenapa."

"Bukankah itu sangat berbahaya, Nona?"

"Kau benar, oleh sebab itu aku terpaksa mengambil barang miliknya untuk melakukan pertukaran dan malam ini aku harus menemuinya untuk mendapatkan artefak milik Daddy yang telah aku ambil kembali!"

"Bagaimana jika dia tidak mau mengembalikannya?"

"Entahlah," Minuman di teguk sampai habis, "Kita lihat saja nanti!" ucap Freya seraya meletakkan gelas ke atas meja. Sudah saatnya dia pergi untuk menemui pria asing itu dan memang, Norman sudah menunggu dan seperti rencananya, bukan dia yang akan mendatangi Freya tapi Freya yang harus datang padanya.

Freya sudah berada di pelabuhan, dia menunggu dari balik persembunyian. Jika pria itu sudah datang maka dia akan menghampiri secara diam-diam lalu menodongnya dari belakang untuk melakukan pertukaran. Norman yang sudah memiliki rencana pun tidak terlihat, dia hanya mengawasi dari layar laptop saja. Dia tidak akan mau merepotkan diri untuk seorang buronan.

Freya menunggu, menunggu cukup lama tapi pria yang dia tunggu tidak juga terlihat. Kini dia terlihat kesal, jangan katakan jika pria itu tidak datang atau dia masih berada di Hawaii. Jika memang demikian, dia tidak akan membiarkan pria itu dan akan melakukan apa yang dia katakan. Freya keluar dari tempat persembunyian, semua di luar rencana dan memang itulah yang terjadi.

Seorang anak muda yang diperintahkan Norman untuk menyampaikan pesan segera menghampiri Freya. Wanita itu terkejut, siapa anak muda yang datang entah dari mana itu?

"Ada pesan untuk Nona, jika menginginkan benda yang Nona mau, datanglah ke hotel itu dan ini nomor kamarnya!" ucap anak muda itu sambil menunjuk ke arah Hotel yang terlihat dari tempat itu.

"Apa?" Freya tampak tidak mengerti.

"Aku hanya penyampai pesan!" anak muda itu berlari pergi karena tugasnya sudah selesai.

Freya melihat ke arah hotel, lalu melihat kertas yang ada di tangan. Sial, pria itu ingin bermain dengannya ternyata. Padahal cukup berikan benda yang dia inginkan dan selesai tapi pria itu justru mempermainkan dirinya. Dengan perasaan kesal, Freya pergi dari pelabuhan itu menuju hotel yang tidak begitu jauh.

Norman yang mengawasi sedari tadi tersenyum licik, akhirnya datang juga. Tinggal menunggu wanita itu lalu menangkapnya, dia akan membuat perhitungan dengannya setelah ini. Freya sudah berdiri di depan kamar Norman setelah sekian lama, sebuah senjata api sudah dia ambil. Dia harus waspada karena pria yang ada di dalam sana adalah pria licik. Pintu kamarnya bahkan tidak ditutup, itu pasti sengaja agar dia bisa masuk ke dalam tanpa perlu mengetuk pintu dan pria itu tidak perlu repot. Sepertinya pria itu sudah memperhitungkannya dan jangan katakan ada jebakan di dalam tapi dia sudah berada di sana dan dia tidak akan mundur atau pun takut.

Senjata api diangkat, Freya melangkah perlahan memasuki kamar itu. Gelap, tidak terlihat apa pun. Bagus, pria itu hendak bermain petak umpet. Sudah terlanjur, Freya pun tidak ragu dan dia harap barang yang dia inginkan segera dia dapatkan namun tiba-tiba saja, Norman sudah berada di belakangnya dan menangkap satu tangan Freya yang memegang senjata api lalu menguncinya ke belakang serta mencekik leher Freya menggunakan lengan.

"Akhirnya datang juga kau!" ucapnya.

"Apa ini sikap seorang gentleman?!" cibir Freya.

"Aku tidak peduli, kau yang membawa aku ke dalam masalah ini jadi kau harus bertanggung jawab!"

"Aku hanya menginginkan benda itu saja, jadi berikan dan setelah itu urusan kita selesai!"

"Tidak bisa, aku sudah jadi buronan gara-gara kau!"

"Tolong, Tuan. Jangan membesarkan masalah. Wajahmu tidak ada yang melihat, bagaimana bisa kau sudah menjadi buronan?" Freya mulai merasa kesal, dia sungguh sial bertemu dengan pria aneh yang entah siapa. Tapi dia akan berusaha bernegosiasi walau sepertinya sulit.

"Apa kau buta? Atau kau pencuri yang tidak melihat berita? Aku sungguh sial bertemu denganmu!"

"Kau yang salah, kenapa kau berdiri di dermaga itu?" teriak Freya kesal.

"Jangan berteriak!" Norman mengencangkan cekikan lengannya di leher Freya.

"Lepas!" Freya berusaha memberontak.

"Jangan harap!"

"Apa sebenarnya maumu?" Freya semakin kesal dibuatnya.

"Aku ingin menarikmu ke kantor polisi!" Norman menarik Freya lalu menyalakan lampu, senjata api milik Freya sudah berpindah ke tangannya dan benda itu sudah dia gunakan untuk mengancam Freya.

"Duduk di sana!" perintah Norman seraya mendorong Freya mendekati Kursi yang sudah dia siapkan.

"Berikan benda itu padaku. Setelah ini kita tidak memiliki masalah apa pun lagi!" Freya melangkah mundur sambil mengangkat kedua tangannya.

"Aku bilang, duduk!" perintah Norman.

"Benda itu milik ayahku, akan aku tunjukkan buktinya!" ucap Freya lagi.

"Duduk!" bentak Norman.

"Kau benar-benar pria membosankan yang tidak bisa diajak bicara!"

"Apa kau bilang?" Norman tampak tidak terima.

"Berikan artefak itu lalu aku akan pergi!"

"Jangan banyak bicara, sekarang ikat dirimu menggunakan tali ini!" perintah Norman seraya melemparkan seutas tali ke arah Freya.

"Untuk apa? Aku hanya ingin melakukan pertukaran, aku kembalikan benda milikmu dan kau kembalikan benda milikku!"

"Lakukan jika tidak aku akan menembakmu!" ancam Norman karena dia mulai kesal.

"Jika begitu lakukan!" Freya melangkah maju, dia tidak terlihat takut sama sekali.

"Sebaiknya jangan mencoba mendekat!" ini kali pertama dia bertemu dengan wanita yang tidak takut sama sekali seperti Freya. Wanita itu bahkan masih melangkah maju dan sudah berdiri di hadapannya.

"Tembak aku sekarang jika itu yang kau mau, aku tidak takut mati dan aku tidak takut dengan penjara!" Freya meraih gagang pistol yang ada di tangan Norman dan mengarahkan benda itu ke dahinya sendiri.

"Kau pun bisa membunuh aku tapi lakukan setelah aku menemukan ayahku!" Freya mengatakan perkataan itu dengan ekspresi serius.

Norman menatapnya dengan serius, apakah yang dikatakan oleh wanita itu adalah benar? Tapi jika dilihat dari ekspresinya, dia yakin wanita itu tidak sedang berbohong dan entah kenapa dia jadi ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi dengan wanita itu. Mereka berdua saling tatap, Freya berharap negosiasi mereka yang sulit segera berakhir dan dia tidak perlu terlibat dengan pria aneh itu lagi namun rasa penasaran mulai mengelitik hati Norman untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Terpopuler

Comments

Mbak Rin

Mbak Rin

awal mula penasaran jd virus cinta lho man

2023-07-21

0

Hanifah Ifah

Hanifah Ifah

rasa penasaran adlh awal segalanya

2023-06-28

1

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

rasa penasaran akqn membawa Raja Norman pada petualangan yang seru dan mendebarkan😂

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Sang Pencuri
2 Kembali Mencuri
3 Sang Raja Yang Sial
4 Menginginkan Pertukaran
5 Ilmuwan Yang Sudah Pensiun
6 Sudah Memiliki Rencana Yang Bagus
7 Negosiasi Sulit
8 Sebuah Kesepakatan
9 Tamu Tidak Diundang
10 Sudah Terlibat
11 Petualangan Pertama Dimulai
12 Dark Dragon
13 Keributan Di Pasar Gelap
14 Ditinggalkan
15 Pelaku Kriminal
16 Lawan Yang Seimbang
17 Ancaman Norman
18 Misi Yang Sedikit Sulit
19 Misi Yang Hampir Ketahuan
20 Partner Yang Sempurna
21 Menjadi Penjahat Yang Sesungguhnya
22 Kejadian Yang Tak Terduga
23 Pria Yang Harus Dihindari
24 Kau Tidak Sendirian
25 Tidak Melakukan Apa Pun
26 Pilihan Akhir
27 Aksi Gila sang Raja
28 Kita Adalah Rekan
29 Semua Akan Baik-Baik Saja
30 Memiliki Sedikit Kecocokan.
31 Kebohongan Sang Raja
32 Pelelangan
33 Jangan Banyak Bergaya
34 Kedua Pencuri Yang Melarikan Diri
35 Aksi Di Jalanan
36 Kita Hanya Rekan
37 Musuh Baru, Black Scorpion
38 Saling Bersaing
39 Tidak Akan Sungkan
40 Pagi Yang Heboh
41 Pertemuan Tak Disengaja
42 Jangan Cerewet
43 Dunia Milik Berdua
44 Kekacuan Di Museum
45 Hari Yang Melelahkan
46 Kiteria Wanita Yang Diinginkan
47 Lain Di Mulut, Lain Di Hati
48 Seperti Pasangan Kekasih
49 Teka Teki Yang Terjawab
50 Gengsi Yang Begitu Tinggi
51 Rasa Penasaran
52 Pasien Rumah Sakit Jiwa
53 Pria Pendendam
54 Jangan Bersikap Baik
55 Lagi-Lagi Ditinggalkan
56 Dua Pelaku Yang Sedang Diincar
57 Sikap Yang Mendadak Berubah
58 Jangan Membohongi Diri Sendiri
59 Perasaan Tidak Rela
60 Sepakat Untuk Berpisah
61 Siasat Musuh
62 Sang Raja Yang Membuat Kekacauan
63 Bahaya Yang Mengintai
64 Chen VS Freya
65 Situasi Terbalik
66 Duel Freya Vs Chen
67 Raja Yang Brutal
68 Hubungan Yang Tak Mungkin Berhasil
69 Tidak Percaya
70 Identitas Tak Terduga
71 Kencan Pertama
72 Hadiah Untuk Black Scorpion
73 Untuk Yang Terakhir Kali
74 Rekaman Berisi Ancaman
75 Jangan Percaya Pada Siapapun
76 Tidak Boleh Pergi
77 Raja Yang Sedang Cemburu
78 Curiga
79 Sikap Yang Berubah
80 Ingin Sendiri
81 Ingin Bukti
82 Bertengkar
83 Ajakan
84 Sisa Teka Teki Dan Batu Yang Berbahaya
85 Batu Yang Sudah Ditemukan
86 Terpisah
87 Takut Kehilangan
88 Ucapan Terima Kasih
89 Umpan
90 Jangan Percaya
91 Mengikuti Permainan
92 Gabriel Sang Pengkhianat
93 Tiba Di Hong Kong
94 Pengkhianatan Untuk Sang Pengkhianat
95 Diluar Rencana
96 Freya VS Victor
97 Apakah Akhir Dari Mereka Berdua?
98 Alat Pelacak Yang Lepas
99 Kembali Ke Istana
100 Masih Ada Harapan
101 Cristina Yang Menyerah
102 Tidak Berjodoh
103 Alergi
104 Bukan Alergi Biasa
105 Sang Buronan
106 Jejak Yang Ditemukan
107 Tempat Persembunyian Yang Sudah Diketahui
108 Pertemuan Sesaat
109 Merasa Tidak Berguna
110 Akhir Dari Pelarian
111 Extra Part, End
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Sang Pencuri
2
Kembali Mencuri
3
Sang Raja Yang Sial
4
Menginginkan Pertukaran
5
Ilmuwan Yang Sudah Pensiun
6
Sudah Memiliki Rencana Yang Bagus
7
Negosiasi Sulit
8
Sebuah Kesepakatan
9
Tamu Tidak Diundang
10
Sudah Terlibat
11
Petualangan Pertama Dimulai
12
Dark Dragon
13
Keributan Di Pasar Gelap
14
Ditinggalkan
15
Pelaku Kriminal
16
Lawan Yang Seimbang
17
Ancaman Norman
18
Misi Yang Sedikit Sulit
19
Misi Yang Hampir Ketahuan
20
Partner Yang Sempurna
21
Menjadi Penjahat Yang Sesungguhnya
22
Kejadian Yang Tak Terduga
23
Pria Yang Harus Dihindari
24
Kau Tidak Sendirian
25
Tidak Melakukan Apa Pun
26
Pilihan Akhir
27
Aksi Gila sang Raja
28
Kita Adalah Rekan
29
Semua Akan Baik-Baik Saja
30
Memiliki Sedikit Kecocokan.
31
Kebohongan Sang Raja
32
Pelelangan
33
Jangan Banyak Bergaya
34
Kedua Pencuri Yang Melarikan Diri
35
Aksi Di Jalanan
36
Kita Hanya Rekan
37
Musuh Baru, Black Scorpion
38
Saling Bersaing
39
Tidak Akan Sungkan
40
Pagi Yang Heboh
41
Pertemuan Tak Disengaja
42
Jangan Cerewet
43
Dunia Milik Berdua
44
Kekacuan Di Museum
45
Hari Yang Melelahkan
46
Kiteria Wanita Yang Diinginkan
47
Lain Di Mulut, Lain Di Hati
48
Seperti Pasangan Kekasih
49
Teka Teki Yang Terjawab
50
Gengsi Yang Begitu Tinggi
51
Rasa Penasaran
52
Pasien Rumah Sakit Jiwa
53
Pria Pendendam
54
Jangan Bersikap Baik
55
Lagi-Lagi Ditinggalkan
56
Dua Pelaku Yang Sedang Diincar
57
Sikap Yang Mendadak Berubah
58
Jangan Membohongi Diri Sendiri
59
Perasaan Tidak Rela
60
Sepakat Untuk Berpisah
61
Siasat Musuh
62
Sang Raja Yang Membuat Kekacauan
63
Bahaya Yang Mengintai
64
Chen VS Freya
65
Situasi Terbalik
66
Duel Freya Vs Chen
67
Raja Yang Brutal
68
Hubungan Yang Tak Mungkin Berhasil
69
Tidak Percaya
70
Identitas Tak Terduga
71
Kencan Pertama
72
Hadiah Untuk Black Scorpion
73
Untuk Yang Terakhir Kali
74
Rekaman Berisi Ancaman
75
Jangan Percaya Pada Siapapun
76
Tidak Boleh Pergi
77
Raja Yang Sedang Cemburu
78
Curiga
79
Sikap Yang Berubah
80
Ingin Sendiri
81
Ingin Bukti
82
Bertengkar
83
Ajakan
84
Sisa Teka Teki Dan Batu Yang Berbahaya
85
Batu Yang Sudah Ditemukan
86
Terpisah
87
Takut Kehilangan
88
Ucapan Terima Kasih
89
Umpan
90
Jangan Percaya
91
Mengikuti Permainan
92
Gabriel Sang Pengkhianat
93
Tiba Di Hong Kong
94
Pengkhianatan Untuk Sang Pengkhianat
95
Diluar Rencana
96
Freya VS Victor
97
Apakah Akhir Dari Mereka Berdua?
98
Alat Pelacak Yang Lepas
99
Kembali Ke Istana
100
Masih Ada Harapan
101
Cristina Yang Menyerah
102
Tidak Berjodoh
103
Alergi
104
Bukan Alergi Biasa
105
Sang Buronan
106
Jejak Yang Ditemukan
107
Tempat Persembunyian Yang Sudah Diketahui
108
Pertemuan Sesaat
109
Merasa Tidak Berguna
110
Akhir Dari Pelarian
111
Extra Part, End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!