Para kolektor dan para pembeli sudah berdatangan. Dari kolektor binatang langka, kolektor senjata api bahkan pengedar obat-obatan terlarang pun sudah berkumpul di pasar gelap tersebut. Begitu banyak pembeli, begitu banyak pula barang yang dijual dan tentunya begitu banyak pula pembeli yang datang.
Freya sudah duduk di sebuah meja bar yang ada di pasar gelap tersebut bersama dengan Norman. Sebotol bir berada di atas meja. Mereka berlagak layaknya sebagai pembeli, Freya bahkan mempersiapkan dua batang cerutu milik ayahnya dan pura-pura menghisap benda itu agar lebih meyakinkan.
Norman menggeleng, dia seperti tidak yakin dengan apa yang sedang Freya lakukan dan memang, Freya terbatuk setiap kali menghisap benda itu karena dia tidak terbiasa.
"Jangan memaksakan diri untuk terlihat seperti penjahat!" ucapnya seraya mengambil cerutu yang ada di tangan Freya.
"Jangan mengganggu aku!" ucap Freya kesal.
"Ayolah, tidak ada gunanya melakukan hal itu. Kau hanya akan merusak paru-parumu saja!"
Freya melotot, gelas minuman pun diambil karena dia ingin minum tapi lagi-lagi Norman merebut gelas itu dan meneguk isinya sampai habis.
"Apa maumu?" tanya Freya dengan ekspresi kesal.
"Minuman tidak baik untuk seorang wanita? Bagaimana jika kau sampai mabuk? Kau tidak akan bisa mengalahkan musuh jika kau sedang mabuk!"
"Kau?" Freya sangat kesal dibuatnya.
Freya beranjak lalu mendekati seorang tamu yang sedang duduk sendirian. Norman memperhatikan, dia ingin tahu apa yang hendak Freya lakukan apalagi dia mulai terlihat berbicara dengan tamu itu.
"Sudah lama berada di sini?" tanya Freya basa basi.
"Tidak, aku baru saja datang. Nona sendiri? Apa yang Nona lakukan?" jawab pria tua yang diajak bicara oleh Freya.
"Aku juga baru. Apa kau pemain lama?" tanya Freya lagi.
"Begitulah, aku suka mencari barang langka di tempat ini. Kualitas menjanjikan dengan harga menggiurkan."
"Wah, sangat kebetulan. Apa kau tahu kelompok Dark Dragon?" tanya Freya.
"Tentu saja, kenapa kau mencari kelompok itu?"
"Aku dengar Dark Dragon pengoleksi barang antik jadi aku ingin menawarkan sesuatu pada mereka!"
"Wah, kau masih muda tapi kau sudah memiliki barang antik," Freya mendapatkan tatapan penuh selidik dari pria tua yang dia ajak bicara.
"Hidup ini keras, kawan. Aku mencuri agar bisa makan dan tanpa sengaja aku menemukan benda bersejarah oleh sebab itu aku ingin menjualnya pada Dark Dragon karena aku dengar dia bisa membayar aku dengan harga mahal untuk benda yang aku curi."
"Kau benar-benar datang di tempat yang tepat, Nona. Ruangan nomor tiga paling ujung itu, di sanalah Dark Dragon berada!"
"Wah, tidak sia-sia aku berbicara denganmu. Terima kasih atas informasinya," ucap Freya seraya beranjak.
"Semoga malam ini kau beruntung, Nona!" pria tua itu mengangkat gelasnya, Freya berpaling sejenak, senyum tipis menghiasi wajah setelah mengucapkan kata terima kasih dan setelah itu dia kembali mendekati Norman yang sedang minum.
"Dapat!" ucapnya seraya merebut gelas yang ada di tangan Norman dan meneguk isinya sampai habis lalu meletakkannya ke atas meja, "Ayo pergi!" ajaknya.
"Ke mana?" tanya Norman.
"Ikut saja!" jawab Freya seraya melangkah pergi.
Norman beranjak, wanita yang luar biasa. Freya bahkan lebih cerdik dari yang dia perkirakan. Freya sudah berjalan terlebih dahulu, sedangkan Norman mengikuti. Ruangan nomor tiga, dia benar-benar beruntung bisa mengetahui keberadaan Dark Dragon dengan mudah.
"Tunggu, Freya. Kita mau pergi ke mana?" tanya Norman.
"Dark Dragon berada di sebuah ruangan, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan!" ucap Freya.
"Apa yang mau kau lakukan?"
"Ikuti saja!" jawab Freya. Mereka terus melangkah, mencari ruangan nomor tiga. Tidak sulit, setelah melewati beberapa ruangan akhirnya mereka tiba di ruangan nomor tiga di mana ada dua penjaga yang berjaga di depan itu. Mereka pun dicegat, sehingga tidak bisa lewat dengan sembarangan.
"Cho doi!" seseorang mencegat mereka dengan bahasa Vietnam.
"Cau dang lam gi o day?" seseorang bertanya demikian.
Freya memandang ke arah Norman. Celaka, dia tidak mengerti tapi Norman menarik tangannya dan melangkah maju ke depan.
"Chung toi muon ban mot do vat co xua va chung toi muon gap lanh dao cua ban!"
Freya terbelalak mendengar Norman bisa menjawab pertanyaan si penjaga pintu. Wow... Jadi pria itu bisa berbicara dengan mereka? Siapa sebenarnya Norman? Sekarang dia jadi yakin jika pria itu bukanlah pria sembarangan. Norman masih berbicara dengan mereka sampai akhirnya mereka diijinkan untuk masuk ke dalam untuk menemui ketua mereka.
"Ayo masuk," ajak Norman.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Freya sambil berbisik.
"Tidak penting, ayo cepat!"
Freya mengangguk, sekarang dia harus fokus pada misi. Siapa sebenarnya pria itu urusan belakangan karena mereka berdua sudah disambut oleh sekelompok orang yang ada di dalam sana. Mereka semua terlihat menakutkan dengan tato memenuhi badan bahkan wajah mereka dihiasi dengan anting yang salah sasaran.
"Katakan, apa yang hendak kalian tawarkan pada kami?" tanya seorang pria yang sedang duduk membelakangi mereka. Beruntungnya kali ini tidak menggunakan bahasa yang tidak Freya mengerti.
"Sejujurnya, aku ingin melakukan sebuah pertukaran padamu!" Freya melangkah maju dan berdiri di antara kerumunan anak buah Dark Dragon.
"Pertukaran?" pria yang sedari tadi duduk membelakangi dirinya memutar kursi sehingga dia bisa melihat siapa wanita yang sedang berbicara dengannya.
Freya menelan ludah, penjahat memang terlihat menakutkan. Pemimpin Dark Dragon melihatnya dari atas sampai ke bawah, ternyata seorang wanita yang tidak terlihat ada apa-apanya itu tapi dia ingin melihat pertukaran apa yang hendak wanita itu berikan.
"Apa yang kau inginkan?" tanyanya.
"Berikan kami sebuah informasi!" ucap Norman yang melangkah maju dan berdiri di hadapan Freya.
"Informasi? Sungguh lucu sekali. Aku membeli barang antik, tidak menjual informasi!"
"Sekarang kau cukup beri aku informasi maka kau akan mendapatkan gelang ini secara percuma!" Freya mengangkat gelang kuno yang dia bawa.
"Wah, apa itu gelang milik Nefertiti?"
"Kau banyak tahu rupanya, ini memang gelang miliknya yang aku temukan dan ini asli. Benda ini akan menjadi milikmu jika kau memberikan aku informasi yang aku inginkan," ucap Freya.
"Informasi apa yang kau inginkan?" pemimpin Dark Dragon mulai tertarik.
"Apa kau tahu Nathan Walner?" tanya Freya tanpa basa basi.
"Siapa dia? Aku tidak kenal!"
"Jangan menipu, dia adalah ilmuwan yang diculik dan seluruh artefak miliknya dicuri. Aku yakin kau tahu akan hal ini," ucap Freya.
"Aku berkata tidak tahu, maka aku tidak tahu. Apa kau sedang ingin menantangku?" sang pemimpin kelompok tampak tidak senang.
"Baiklah, ternyata kami sudah salah datang mencarimu!" gelang disimpan, Freya menarik tangan Norman untuk mengajaknya pergi.
"Tunggu!" langkah mereka terhenti karena perkataan itu. Tidak saja karena ucapan dari pemimpin Dark Dragon tapi mereka menghentikan langkah karena mereka dikepung oleh anak buah Dark Dragon.
"Aku rasa kau tidak melupakan gelang itu, Nona. Aku sudah menjawab pertanyaanmu jadi letakkan gelang itu sebelum pergi!"
"Maaf, sepertinya kau tuli. Yang aku inginkan informasi tapi kau tidak bisa memberikannya padaku jadi aku tidak akan memberikan gelang ini padamu!" tolak Freya.
"Sungguh berani, rebut gelang itu untukku dan bunuh mereka!" perintah sang pemimpin dan pada saat itu, Freya dan Norman dikepung oleh anak buah Dark Dragon.
"Tinggalkan gelang itu barulah kalian bisa pergi dari sini tapi jika tidak mau, maka kalian akan mati!" satu jentikan jari dibunyikan dan pada saat itu, para anak buahnya sudah mengeluarkan senjata api. Norman dan Freya berdiri saling membelakangi. Gawat, mereka benar-benar berada di sarang penyamun dan mereka harus bisa terbebas dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mbak Rin
wow.....freya kerennn
2023-07-21
0
🍍⭐
petualangan dimulai 💪💪💪💪 ayo Norman
2023-06-04
0
Alexandra Juliana
Akhirnya Norman mendapatkan apa yg dia inginkan, sesuatu yg menantang adrenalin dan pengalaman yg tak akan terlupakan...
2023-06-01
2