Semua barang-barang yang diperlukan sudah dipersiapkan, tentunya beberapa senjata api dan juga senjata pelontar tali yang Freya butuhkan jika terjadi situasi yang tidak diinginkan. Masih ada waktu untuk bersiap-siap, Freya sedang mengelap gagang pistolnya saat Norman menghampirinya.
Freya melirik ke arah Norman sejenak, sesungguhnya dia malas pergi dengan pria itu karena dia sudah sudah terbiasa bekerja sendiri. Semoga saja malam ini pria itu tidak mengganggu dan mempersulit dirinya, semoga saja dia tidak membawa bayi besar yang merepotkan.
"Kenapa kau membersihkan senjata api sedari tadi," tanya Norman.
"Bukan urusanmu, sebaiknya kau tidak mengganggu!" jawab Freya dengan sinis.
"Aku tidak akan mengganggu, tidak perlu khawatir."
"Apa kau yakin?" Freya berbalik dan melangkah mendekatinya, "Apa kau yakin kau tidak akan mengganggu aku?" tanyanya lagi sambil menaruh gagang pistol ke dada Norman.
"Singkirkan benda berbahaya itu dariku!" ucap Norman seraya menyingkirkan pistol Freya.
"Jika kau mengganggu aku malam ini dan mempersulit aku maka aku akan melubangi kepalamu dengan peluru dari pistol ini!" ancam Freya.
"Tidak perlu khawatir, aku tidak akan melakukan hal itu. Aku pun tidak akan mempersulit dirimu jadi kau tidak perlu khawatir."
"Bagus, setidaknya aku tidak membawa bayi besar!" Freya melangkah pergi, meninggalkan Norman.
"Beraninya kau mengatai aku bayi? Apa kau tidak tahu siapa aku?"
"Siapa pun kau, aku tidak peduli karena yang aku tahu kau hanyalah tamu tak diundang yang merepotkan!" ucap Freya.
"Baiklah, tidak perlu selalu mengatakan hal itu. Lagi pula aku berada di sini juga gara-gara dirimu yang telah melibatkan aku!"
"Kau juga, selalu berkata demikian. Sebaiknya jangan banyak bicara karena aku pun tidak mau melibatkan dirimu!" Freya melemparkan sebuah pistol ke arah Norman setelah berkata demikian, "Kau bisa menggunakan benda itu, bukan?" tanya Freya.
"Apa hanya ini yang akan kau berikan?" Norman melangkah mendekatinya dan pada saat itu Freya kembali melemparkan pistol dan juga beberapa selongsong peluru yang sudah terisi penuh.
"Aku berharap kau benar-benar tidak merepotkan aku dan menjaga dirimu baik-baik!"
"Siapa target incaranmu malam ini?"
"Kelompok itu!" jawab Freya sambil menunjuk ke arah layar komputer.
Norman melangkah mendekati komputer dan melihat sekelompok orang yang ada di layar. Dark Dragon, kelompok yang cukup berbahaya, pencuri makam dan penjual barang antik di pasar gelap. Sepertinya Freya akan menghadapi banyak kelompok berbahaya untuk mencari keberadaan ayahnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu?" tanya Norman, dia kembali mendekati Freya.
"Untuk apa kau tahu? Apa kau akan percaya dengan apa yang aku katakan?"
"Aku rasa aku sudah salah paham denganmu, jadi katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi denganmu dan ayahmu?"
Freya melirik ke arah Norman sejenak namun dia enggan menjawab karena pria itu hanya orang asing yang ingin melibatkan diri dalam permasalahannya. Sebaiknya mereka tidak terlalu dekat karena setelah masalah itu selesai, mereka akan kembali menjadi orang asing.
"Kenapa tidak menjawab?" tanya Norman.
"Aku rasa kau tidak perlu tahu karena kita hanya orang asing saja!"
"Untuk saat ini memang asing tapi bagaimana jika kita jadi teman? Aku rasa kau tidak akan keberatan berteman denganku."
"Aku tidak suka berteman dengan sembarangan orang apalagi pria asing seperti dirimu!" semua senjata api sudah siap, beberapa alat peledak pun sudah diambil. Freya juga memberikannya pada Norman, sudah saatnya bergerak menuju pasar gelap.
Norman pun bersiap-siap dengan senjata apinya, jangan sampai dia tertinggal dan mempersulit Freya. Dia mengikuti wanita itu untuk bersenang-senang, membuat perjalanannya menjadi menyenangkan. Freya melangkah pergi tanpa mengatakan apa pun, dia pergi mencari Cristina untuk pamit.
"Cristin!" Freya berteriak memanggil sang pelayan.
"Ada apa, Nona?" Cristina yang berada di dapur pun segera keluar.
"Aku sudah harus pergi, jangan menunggu karena aku akan kembali saat malam!" ucap Freya.
"Baik, Nona. Aku harap kau berhati-hati dan kembali dengan selamat."
"Tentu saja, jaga rumah dengan baik. Jika ada bahaya, segera pergi!" perintah Freya.
"Baik, Nona," jawab Cristina.
Freya berlalu pergi, Norman segera mengikuti langkahnya. Entah kenapa Freya meminta pelayannya untuk lari tapi bisa disimpulkan jika selama ini wanita itu selalu menghadapi bahaya tapi dia justru melihat ada petualangan seru jika dia terus terlibat dengan wanita itu.
Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, Freya membawa mobilnya menuju pasar gelap di mana segala kejahatan bisa terjadi di sana. Bisnis ilegal dan tindak kriminal banyak terjadi di pasar gelap, entah dari binatang langka, obat-obatan terlarang bahkan organ manusia pun banyak di jual di tempat itu.
Norman yang selalu berada di istana dan baru kali ini akan melakukan petualangan seru yang mungkin saja tidak akan terjadi lagi karena setelah kembali ke istana, dia akan menjadi pemimpin yang baik bagi rakyatnya merasa begitu tidak sabar. Malam ini dia harus menggila seperti yang terjadi di dalam film, sayangnya Freya tidak memberikan senjata laras panjang untuknya. Jika ada akan dia ratakan pasar gelap itu untuk bersenang-senang.
"Ingat, jangan mempersulit aku dan melakukan tindakan yang tidak perlu!" Freya memberikan peringatan agar Norman tidak mempersulit dirinya.
"Aku tahu, tidak perlu diingatkan!"
"Bagus!" Mobil dibawa dengan cepat menuju pasar gelap, semoga saja kelompok yang dia incar berada di tempat itu dan semoga saja dia bisa menemukan salah satu artefak milik ayahnya karena bisa saja benda itu berada di sana dan sedang di lelang. Sekali tepuk dua lalat mati, dia harap demikian.
Perjalanan yang mereka tempuh cukup memakan banyak waktu, mereka tiba saat pukul sepuluh malam. Pasar gelap belum ramai, Freya menunggu di mobil bersama dengan Norman yang sesungguhnya sudah tidak sabar.
"Kenapa kita tidak masuk ke dalam?" tanya Norman.
"Tunggulah sebentar, ini belum waktunya!"
"Sepertinya aku harus belajar banyak darimu!" ucap Norman.
Freya tidak menjawab, dia sibuk melihat sekitar dan melihat orang-orang yang mulai berdatangan ke pasar gelap itu. Siapa tahu saja langsung mendapatkan target.
"Tunggu sebentar, setelah kau menemukan kelompok dark Dragon, apa yang hendak kau lakukan, Freya? Tidak mungkin kau langsung menuduh mereka dan menyerang mereka secara mendadak, bukan?"
"Kenapa kau begitu banyak bertanya?" ucap Freya kesal.
"Aku harus tahu agar aku tidak membuat kesalahan!"
"Baiklah. Aku bukan orang yang tidak memiliki perhitungan jadi aku sudah memiliki rencana, kau tidak perlu khawatir."
"Rencana? Apa rencanamu?"
Freya berpaling, menatap Norman dengan tajam. Sungguh pria yang ingin banyak tahu. Dia jadi kesal tapi jika dia tidak mengatakan pada pria itu apa yang akan dia lakukan, bisa saja pria itu justru mengacaukan rencananya.
"Dark Dragon adalah pengoleksi barang antik, kelompok itu pasti datang ke pasar gelap ini untuk mencari barang antik oleh sebab itu aku akan berpura-pura menjadi seorang penjual yang akan menawarkan barang antik pada kelompok itu," jelas Freya, sebuah kotak sudah dia persiapkan. Tentunya dengan sebuah gelang peninggalan jaman mesir kuno dan gelang itu adalah benda asli yang dia temukan dan belum dia serahkan.
"Bagus, aku kira kau tidak memiliki persiapan sama sekali!" ucap Norman.
"Siapa pun kau, bersiaplah. Malam sudah dimulai!" ucap Freya. Sabuk pengaman dibuka, Freya segera melompat keluar dari mobil. Norman pun mengikutinya, seperti yang Freya katakan, petualangan pertamanya di pasar gelap akan segera dimulai. Dia bahkan sudah membayangkan petualangan seru penuh dengan aksi dan rasanya benar-benar tidak sabar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ikbal Samija
kisame
2024-01-24
0
Mbak Rin
wah norman bnyak ilmu yg kau dpt nanti
2023-07-21
0
🍍⭐
pastinya seru Norman, banyak tantangan di depan disana dan gak bakalan lupa nantinya
2023-06-04
2