Norman mengumpat marah setelah kepergian Freya, semua identitas dirinya ada di dalam tas kecil itu. Seharusnya dia berikan saja artefak miliknya tanpa perlu mengancam pencuri itu. Jika dia melakukannya mungkin dia sudah tidak perlu terlibat dengan pencuri itu tapi bodohnya, dia justru terlibat semakin jauh akibat ulahnya sendiri.
Paspor dan beberapa surat penting ada di sana, jika dia mau semua itu kembali maka dia harus mendapatkan tas itu kembali. Dia rasa wanita itu tidak main-main dengan ancaman yang dia ucapkan. Dia yakin wanita itu akan memberikan identitasnya pada polisi dan mengatakan jika dia pelaku yang sudah mencuri artefak itu dan pada saat polisi datang untuk menggeledah dirinya lalu mereka menemukan benda itu, dia benar-benar akan dianggap sebagai pencuri yang sebenarnya karena barang bukti ada padanya. Seandainya dia meminta orang lain mengembalikan artefak itu pun, para polisi pasti akan mengusut. Sungguh dia berada di posisi yang serba salah.
Dia pun tidak mau identitasnya jatuh ke tangan polisi sehingga mendapatkan citra buruk. Jika hal itu terjadi dia akan kembali dengan membawa aib dan para rakyatnya akan kecewa padanya karena dia sudah membuat malu para rakyat yang memiliki seorang raja yang bersekutu dengan seorang pencuri.
Tidak bisa, hal itu tidak boleh terjadi. Dia harus mendapatkan tas miliknya lagi tapi bagaimana dia harus pergi ke New York tanpa paspornya? New York, pelabuhan di Manhattan, pencuri itu benar-benar memilih tempat bagus untuk melakukan pertukaran dan sekarang, bagaimana caranya dia pergi tanpa paspor sedangkan dia hanya memiliki waktu dua hari saja.
"Bagus, Norman. Sangat bagus. Kau benar-benar menggali lubang kuburmu sendiri dengan tindakan bodoh yang kau lakukan dan sekarang, kau terlibat semakin jauh dan kau justru berada di dalam masalah!" ucapnya pada diri sendiri.
Norman benar-benar kesal, sekarang dia harus mencari cara untuk pergi ke New York. Tidak ada cara lain selain pergi melalui jalan laut dan dengan cara ilegal. Jika dia tahu akan terjadi hal seperti ini dia tidak akan memerintahkan anak buahnya untuk membawa pulang pesawat pribadinya. Menunggu mereka datang pun akan membuang waktunya dan waktu dua hari yang dia miliki akan terbuang sia-sia.
Artefak yang dia sembunyikan dikeluarkan, semua gara-gara benda itu. Sekarang dia harus mencari orang yang bisa membawanya ke New York dengan cara ilegal. Dia benar-benar raja paling sial, dan semua juga karena kelalaiannya yang sok ingin mencegah kejahatan. Dari pada menyesali apa yang terjadi, lebih baik dia mencari orang yang bisa membawanya ke New York.
Saat itu, Freya sudah mendarat dengan mulus di sebuah tanah lapang. Beruntungnya dia sudah memikirkan hal itu dan menggunakan parasut. Walau pakaiannya jadi agak penuh tapi dia memang sudah mengambil antisipasi untuk melarikan diri. Ternyata pria itu tidak boleh dia remehkan, karena pria itu cukup berbahaya. Di balik parasut yang dia kenakan, Freya juga menggunakan pakaian lagi.
Sekarang waktunya pergi, tentunya dia pergi ke Museum lain di mana ada replika raja Tuthankamun karena dia ingin memecahkan teka teki yang ayahnya berikan. Dia harus menemukan batu itu segera sebelum ditemukan oleh penjahat yang membawa ayahnya dan yang mencuri semua barang-barang hasil temuan ayahnya. Dia pun sadar, untuk menemukan para penjahat itu, dia harus menemukan batu yang ayahnya sembunyikan.
Freya pergi menaiki angkutan umum, tas kecil milik Norman yang dia ambil disimpan dengan baik. Dia akan melihat isinya nanti tapi dia yakin di dalamnya adalah identitas pria itu yang dia yakini adalah turis yang sedang berlibur ke Hawaii. Padahal dia tidak mau melibatkan siapa pun tapi pria itu memaksanya berbuat semakin jauh. Jika artefak itu langsung dikembalikan tanpa adanya ancaman untuk membawanya ke kantor polisi maka dia tidak akan berbuat lebih jauh.
Untuk saat ini dia tidak boleh tertangkap, tidak kerena ayahnya menunggu kedatangannya. Dia tahu ayahnya masih hidup, dia yakin ayahnya belum mati karena penjahat yang menginginkan batu itu masih belum mendapatkan apa yang dia inginkan oleh sebab itu dia harus mendapatkan batu itu terlebih dahulu. Jika dia sudah mendapatkannya, sudah menyelamatkan ayahnya maka dia tidak keberatan berada di dalam penjara.
Suara ponsel yang berbunyi, menyadarkan Freya dari lamunannya. Seperti biasa, dia tahu siapa yang menghubungi. Gabriel yang sedang meneliti di Meksiko pasti ingin mengajaknya terlibat, jika keadaan tidak seperti ini maka dia akan sangat senang melibatkan diri dalam penelitian itu.
"Ada apa, Gabriel?" tanya Freya.
"Freya, kau sudah mendapatkan surat yang aku kirimkan, bukan?"
"Tentu saja tapi maaf, aku tidak bisa melibatkan diri."
"Kenapa, Freya? Bukankah kau sangat tertarik dengan peradaban suku Inca yang hilang? Kami akan melakukan penggalian tidak jauh dari Machu Picchu, kau paling suka dengan sejarah ini dan aku tahu itu. Kami sedang mencari peninggalan Raja Atahualpa yang adalah raja Inca terakhir. Aku yakin kau akan sangat ingin terlibat dalam ekspedisi ini," ucap Gabriel.
Freya menggigit bibir, jiwa ilmuwannya mengebu saat mendengar apa yang Gabriel katakan. Machu Piccu, peradaban Inca, dia sangat menyukainya tapi dia harus menahan diri padahal kesempatan seperti ini sangatlah langka.
"Apa yang kau pikirkan, Freya? Segera putuskan karena kau tidak akan mendapatkan kesempatan seperti ini lagi!" ucap Gabriel.
"Maaf, Gabriel. Aku sangat ingin, benar-benar sangat ingin tapi kau tahu aku sudah berhenti semenjak ayahku menghilang. Minatku untuk meneliti sudah tidak ada lagi, sekarang yang ingin aku lakukan adalah menemukan keberadaan ayahku."
"Apa kau yakin? Ini kesempatan yang tidak mungkin terulang. Ayolah lakukan, buat ayahmu bangga akan keberhasilanmu karena kau tidak akan mendapatkan tawaran seperti ini lagi "
"Aku tahu tapi aku akan merasa bersalah dan menyesal untuk seumur hidup jika aku diam saja tanpa mencari keberadaan ayahku. Aku akan menjadi putri yang tidak berguna karena aku lebih mementingkan penelitian dari pada keselamatan ayahku yang mungkin saja saat ini sedang menungguku. Aku sangat tertarik, Gabriel. Kau tahu aku paling menyukai peradapan Inca tapi aku sudah berhenti beberapa tahun lalu setelah ayahku menghilang. Misiku saat ini adalah mencari ayahku jadi tolong gantikan aku melakukan penelitian dan katakan padaku apa yang kau temukan di sana."
"Baiklah, aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini. Aku tidak memaksa, aku hanya ingin kau terlibat dalam penelitian ini karena ini kesempatan langka."
"Terima kasih, Gabriel. Aku akan kembali menjadi menjadi ilmuwan setelah ayahku aku temukan," ucap Freya dan bisa saja apa yang dia ucapkan tidak akan terjadi karena dia akan menyerahkan diri atas aksi yang dia lakukan. Dia akan mempertanggungjawabkan semuanya yang penting ayahnya dapat dia temukan terlebih dahulu.
"Baiklah, Freya. Aku harap kau bisa segera menemukan ayahmu dan kembali melakukan penelitian denganku!" ucap Gabriel.
"Terima kasih, Gaberiel. Aku sangat rindu melakukan penelitian lagi denganmu. Selamat bersenang-senang di tanah Inca!" Freya tersenyum pahit setelah berbicara dengan rekannya. Tentu dia merasa sesak karena tidak bisa ikut dalam penelitian besar itu karena kesempatan tidak pernah bisa terulang tapi biarlah, yang paling penting saat ini adalah ayahnya. Semoga dia bisa mendapatkan petunjuk, petunjuk keberadaan batu yang entah kenapa diincar oleh berbagai kelompok. Apakah batu itu berbahaya? Atau bernilai Fantastis? Tapi sesungguhnya bukan harga yang membuat batu itu diincar tapi kegunaan dari batu itu sendiri yang diperebutkan oleh berbagai kelompok yang berbahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ikbal Samija
cerita seru parah. parah parah. seru banget.
perpaduan Film Dhoom 2 sama Kaito kid the phantom theif
2024-01-24
0
Alexandra Juliana
Kan kamu Raja, Norman..tinggal datang ke kedutaan Swedia dan bilang pasportmu hilang. Tentu org² kedutaan akan membuatkan pasport pengganti..Tp apakah semudah itu yaa? 🤔🤔🤔
2023-05-29
2
gia nasgia
Bang Norman nikmati saja agar hidup mu nggak menonton 😄yg terbiasa di layan dan selalu di kekang dgn segala peraturan 😂
2023-04-15
2