Norman benar-benar tidak kembali seperti yang Freya inginkan. Freya sangat senang, akhirnya pria itu tidak akan mengganggu harinya dan dengan demikian Norman tidak akan terlibat lebih jauh dengan apa yang akan dia lakukan karena tantangan akan semakin sulit.
Freya tahu dari Cristina jika Norman tidak kembali, dia sampai mengecek kamar yang Norman tempati dan mendapati jika pria itu memang tidak ada di sana tapi entah kenapa, dia jadi cemas. Jangan katakan pria itu tertangkap saat dia tinggalkan. Freya mengira setelah meninggalkan pria itu masalah selesai tapi sekarang dia justru jadi mencemaskan keadaan pria itu.
"Bagaimana ini, Nona? Dia tidak kembali," ucap Cristina.
"Aku rasa dia tidak bisa menemukan rumah ini oleh sebab itu dia tidak kembali!"
"Bagaimana jika sampai dia tertangkap, Nona? Kau meninggalkan pria itu di pasar gelap setelah kalian mengacaukannya, bagaimana jika dia tertangkap oleh musuh? Nona tahu jika hal itu terjadi maka dia tidak akan berakhir baik bahkan Nona bisa berada di dalam bahaya!"
"Jangan menakuti aku, lagi pula dia bukan orang bodoh yang akan diam saja saat ada yang mengejar jadi aku yakin dia bisa melarikan diri."
"Aku harap yang Nona katakan benar, semoga saja pria itu bisa lari dan baik-baik saja!"
"Sudah pasti dia baik-baik saja!" ucap Freya tapi sesungguhnya dia sangat cemas dalam hati. Bagaimana jika apa yang dikatakan oleh Cristina benar? Bagaimana jika Norman tidak bisa melompati pagar itu dan tertangkap? Sial, dia benar-benar membuat dirinya di dalam masalah karena bagaimanapun dia'lah yang telah melibatkan Norman. Jika sampai terjadi sesuatu pada pria itu, dia akan menyesal untuk seumur hidupnya.
"Setelah selesai, geledah kamar yang dia tempati dan cari artefak yang dia ambil dariku!' perintah Freya.
"Baik, Nona," jawab Cristina seraya meletakkan sarapan untuk Freya.
Freya menikmati sarapan dengan banyak pikiran dan setelah selesai, Freya tidak langsung masuk ke dalam kamar yang ditempati Norman untuk membantu Cristina. Dia sibuk di depan komputer karena dia ingin mencari tahu apakah ada berita di pasar gelap. Cristina meletakkan segelas minuman untuknya dan tersenyum melihat apa yang sedang Freya lakukan. Sudah dia duga, Freya tidak mungkin tega dan dia juga sudah menduga jika Freya pasti memikirkan keadaan Norman meski pria itu hanya pria asing saja.
Freya meretas sebuah situs gelap yang tidak banyak orang tahu. dia harus mencari tahu apa yang terjadi dengan Norman. Berita yang ada tidak banyak, hanya ada berita jika ada yang menghancurkan pasar gelap dan sialnya sketsa wajah mereka berdua yang cukup mirip terpampang jelas dan kini, mereka berdua menjadi buronan organisasi Dark Dragon dan beberapa organisasi lainnya. Celaka, kini tidak saja menjadi buronan polisi tapi mereka juga menjadi buronan beberapa organisasi jika Norman tahu, pria itu pasti tidak akan terima dan akan menyalahkan dirinya kembali.
"Sial, masalah jadi semakin rumit!" ucap Freya pelan. Sekarang dia benar-benar berharap Norman sudah pergi dan kembali ke asalnya agar dia bisa terhindar dari masalah itu.
"Nona, aku tidak menemukan apa pun," ucap Cristina yang sudah selesai melakukan perintah.
"Apa maksud perkataanmu?"
"Tidak ada apa pun selain beberapa pakaiannya saja, Nona."
"Tidak mungkin?" Freya beranjak dari tempat duduk, dia terlihat tidak percaya dengan apa yang Cristina ucapkan. Tidak ada apa pun? Bagaimana mungkin?
"Aku sudah menggeledah semuanya tapi tidak ada apa pun selain beberapa potong pakaian saja."
"Sial, aku tertipu!" Freya melangkah cepat menuju kamar. Dia tidak percaya artefak milik ayahnya tidak ada di dalam kamar itu. Mungkin Norman menyembunyikannya agar tidak mudah dia temukan. Sungguh pria yang sangat licik. Dia yakin pasti ada di dalam salah satu lemari yang ada di kamar.
Freya mulai menggeledah, semua yang ada di dalam lemari dikeluarkan karena dia yakin Norman menyembunyikan artefak milik ayahnya di dalam salah satu lemari yang ada. Semua barang sudah berantakan karena semua isi lemari sudah dia keluarkan tapi sayangnya, benda yang dia cari tidak ada sama sekali.
"Sudah aku katakan tidak ada, Nona. Hanya beberapa potong pakaian itu saja yang ada," ucap Cristina.
"Sial, pria itu benar-benar licik," ucap Freya kesal.
"Waktu dia datang dia memang tidak membawa banyak barang, apa Nona tidak curiga sama sekali?"
"Aku terlalu ceroboh, sepertinya pria itu memang tidak membawa artefak itu dan menyembunyikannya di suatu tempat!"
"Apakah pria itu kembali ke tempat di mana Nona menemuinya??"
"Tidak, tidak mungkin. Aku rasa dia tidak mungkin kembali ke sana. Menyebalkan, dia ingin bermain denganku dan sekarang, aku rasa dia ingin aku menemukan dirinya jika aku menginginkan artefak itu kembali!"
"Sepertinya kau mendapatkan lawan yang seimbang, Nona."
"Tidak, dia lebih licik dari pada yang aku duga!" Freya sangat kesal , semua tidak berjalan sesuai dengan rencana dan sekarang, dia harus mencari keberadaan pria itu. Seharusnya waktu itu dia sadar jika Norman tidak membawa artefak miliknya serta tapi mana dia tahu jika pria itu memiliki perhitungannya sendiri?
"Jika begitu ke mana kau akan mencarinya, Nona?" tanya Cristina yang sedang merapikan barang-barang.
"Entahlah," Freya menghela napas, apakah Norman kembali ke hotel di mana dia menginap seperti yang dikatakan oleh Cristina?
"Dasar kau pria menyebalkan!" teriak Freya tiba-tiba. Amarah meluap di hati, Freya mengambil baju Norman lalu menariknya dengan kuat lalu melemparkan baju itu ke atas lantai. Jika dia tidak bertemu dengan pria itu, maka kejadian seperti itu tidak mungkin terjadi.
"Pria menyebalkan, tunggu saja nanti!" teriaknya kesal sambil menginjak-injak baju Norman. Dia melakukan hal itu untuk melampiaskan kekesalan di hati. Cristina menggeleng, sepertinya sang nona sudah kelewat setres sampai melampiaskan amarahnya pada baju pria asing itu tapi entah kenapa dia berharap mereka bisa bertemu lagi dan memang, Norman sedang menunggu kedatangan Freya yang sudah meninggalkan dirinya dengan begitu kejam.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena dia tidak mempercayai Freya, Norman meninggalkan beberapa barangnya di hotel. Dia tidak chek out dari hotel itu karena dia memang sengaja meninggalkan artefak milik Freya dia sana. Dia curiga Freya akan membiusnya lalu mengambil artefak itu dengan mudah oleh sebab itu Norman mengambil antisipasi untuk segala kemungkinan yang terjadi dan sekarang, sekalipun dia ditinggalkan begitu saja oleh Freya, dia tidak rugi apa pun karena benda milik Freya masih berada di tangannya.
Benda itu berada sedang di tangan Norman, dia memang sengaja tidak kembali ke rumah Freya. Saat di jalan Norman berubah pikiran. Dia tidak akan kembali karena sekarang yang dia inginkan adalah, Freya datang mencarinya dan memohon agar benda itu dikembalikan. Sesungguhnya dia bisa menggunakan kekuasaan yang dia miliki untuk menjebloskan Freya tapi melihat perjuangan Freya untuk mencari keberadaan ayahnya, membuatnya harus berpikir dua kali dan dia pun tidak mau melewatkan tantangan menyenangkan yang ada di depan mata.
"Aku tunggu kedatanganmu, Freya," ucap Norman sambil melihat artefak yang ada di tangan. Dia yakin Freya pasti akan datang jika menginginkan benda itu dan kali ini, dia akan membuat perhitungan pada wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Kamu juga licik Freya, jadi bagaimana rasanya saat tertipu? Itu juga yg dirasakan Norman..
2023-06-01
3
Klara Rosita
hehehe... main kucing2an jadinya
2023-04-18
1
gia nasgia
Ingat Freya Norman sdh antisipasi karena kamu sdh ke dua kalinya kamu kacangin😂 nggak sembarang orang bisa jadi Raja 🤔
2023-04-15
1