Gegernya warga desa hilangnya tali pocong

Tiga bulan telah berlalu Yoga pun telah selesai mengerjakan syarat ritual mengambil 7 anggota tubuh dari orang-orang yang meninggal penasaran.

Namun syarat terakhir belum sepenuhnya Yoga selesaikan ya itu mengambil 7 tali pocong perawan Yoga hanya berhasil mendapatkan 6 tali pocong perawan dan tinggal satu lagi.

Di sore itu Yoga mendengar kabar bahwa anak dari pak Agus telah meninggal dunia karena penyakit kanker otak yang derita, Yoga yang mendengar kabar itu pun akan melaksanakan ritual terakhirnya.

Anak dari pak Agus pun di kebumikan jam lima sore hingga selesai, Yoga pun selalu ikut menguburkan setiap jenazah yang akan di incarnya nanti malam.

Setelah proses pemakaman selesai Yoga pun kembali pulang untuk beristirahat. Karena dirinya sendiri pun belum ada pulang selepas pekerjaannya di kebun sawit selesai.

Waktu begitu cepat berjalan Yoga yang menunggu waktu tengah malam pun ke tiduran di ruang kamarnya.

Saat itu Yoga terbangun dan kaget melihat jam yang melingkar di tangannya.

Jam menunjukkan pukul tiga dini hari.

“Waduh sudah jam 3 aku harus bergegas sebelum pagi,” gumamnya.

Yoga pun bergegas keluar rumah sembari membawa cangkul serta lampu senter.

Namun kala itu Yoga lupa untuk membawa bunga, Yoga yang telah berada di jalan pun baru teringat, namun karena waktu begitu sangat pepet akhirnya ia tidak menghiraukan.

Beberapa menit telah berlalu Yoga telah sampai di pemakaman dan mulai menyelusuri nisan yang bernama Mirna.

Tidak perlu waktu yang lama untuk Yoga menyelusuri kuburan Mirna, ia pun dengan mudah mendapatkan makan Mirna.

Dengan menghemat waktu Yoga mulai menjalankan aksinya membongkar kuburan Mirna, setengah jam telah berlalu jasad Mirna pun telah ia temukan.

Yoga yang tidak mau membuang-buang waktu bergegas mengambil tali pocong Mirna.

Setelah Yoga mendapatkan tali pocong Mirna dirinya mulai menguburkan jasad Mirna kembali, jam pun mulai menunjukkan pukul setengah lima.

Yoga masih saja berada di pemakaman dan menguburkan kembali Mirna.

Namun ada seorang Warga yang ingin pergi ke mushola melewati area pemakaman.

Seorang warga itu melihat aktivitas Yoga.

Warga yang merasakan takut dan juga penasaran berteriak.

“Woy siapa di sana?” ujar seorang bapak-bapak.

Yoga yang mendengar teriakan itu kaget dan langsung kabur berlari dengan sangat cepat sebelum dirinya ketahuan.

Akan tetapi nasib baik masih berpihak kepada Yoga, ia dapat meloloskan diri tanpa ketahuan oleh warga.

Sesampainya di rumah Yoga mulai mengganti baju yang ia kenakan untuk menjalakan aksinya.

Setelah itu Yoga mulai pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Beberapa menit telah berlalu Yoga telah selesai mandi pun kembali ke dalam kamarnya.

Dan mulai membakar tali pocong tersebut, di saat Yoga telah membakar tali pocong tersebut dan menghirup aromanya.

Yoga mendapatkan penglihatan dari mata batinnya tentang jasad Mirna.

Yoga melihat Mirna dari kalangan yang tidak mampu jangankan untuk berobat, untuk makan pun terkadang susah.

Di dalam mata batinnya Mirna selalu menahan sakit kepala yang sangat tidak tertahankan, terkadang sampai membuat Mirna sendiri pingsan tidak sadarkan diri.

Sampai akhirnya Mirna menghembuskan nafas terakhir.

“Sekarang kamu sudah tidak merasakan sakit lagi Mirna, tenanglah di sana, doaku untukmu,” ucap Yoga.

Setelah selesai melaksanakan ritual terakhirnya Yoga kembali tidur, akhirnya ilmu yang diwariskan kepada Yoga dapat ia selesaikan.

Di pagi harinya terdengar keributan para warga, Yoga yang telah selesai sarapan pagi pun tidak terlalu menghiraukan keributan itu.

Yoga mengemas bekalnya makan siangnya nanti untuk bekerja.

Setelah selesai Yoga keluar dari rumahnya dengan membawa tas ranselnya tidak lupa dirinya mengunci pintu rumahnya.

Setelah itu Yoga mendatangi sepeda tuanya lalu menaikinya mengayuh sepedanya meninggalkan rumahnya menuju perkebunan.

30 menit telah berlalu Yoga telah tiba di perkebunan dan kebetulan, Bayu telah sampai terlebih dahulu dari dirinya.

“Eh Yoga,” pekik Bayu yang melihat dirinya memarkirkan sepeda tuanya.

“Eh iya Bang, tumben Abang duluan sampai ke timbang Yoga.”

“Iya Yoga diri tadi subuh rame sekali warga di luar rumah jadinya aku tidak dapat tidur,” sahut Bayu.

“Memangnya ramai kenapa Bang?” Yoga yang berpura-pura tidak tahu.

“Kamu tidak tahu, jika di desa kita sedang ada yang menganut ilmu hitam,” jelaskan Bayu.

“Mana Yoga tahu, Yoga kan selalu berada di rumah dan perkebunan,” sahut Yoga yang berpura-pura.    

“Tadi aku dengar Info dari seorang warga yang ingin pergi mushola, di saat ia ingin pergi ke mushola warga itu melihat ada seseorang yang sedang membongkar kuburan Mirna tapi di saat warga itu ingin menghampiri, pencuri itu hilang dan di pagi tadi aku dengar lagi kalau tali pocong Mirna hilang dan para warga desa sedang gempar bahwa di desa ini sedang ada yang menganut ilmu hitam,” ujar Bayu yang menjelaskan isu-isu dari warga setepat.

Yoga yang mendengarkan kabar ini pun mulai panik, Yoga takut jika dirinya ketahuan oleh para warga.

Yoga pun berusaha tetap tenang, agar tidak ada warga desa yang mengetahui perbuatannya.

“Yah semoga saja desa ini kembali tenang Bang, tidak terjadi hal semacam itu lagi, ayo kita kerja,” ajak Yoga kepada Bayu.

Mereka berdua pun kembali bekerja.

Di siang harinya di saat Yoga sedang ingin beristirahat ia mengambil bekal di dalam tas ranselnya dan menikmati bekal yang ia buat di bawah pohon sawit.

Saat Yoga sedang menikmati makan siangnya ia ke pikiran akan kejadian yang di ceritakan oleh Bayu tadi pagi.

‘Semoga saja warga desa tidak ada yang mengenali bahwa pencurinya adalah diriku,' Batin Yoga sembari menikmati makan siangnya.

Di saat Yoga sedang menikmati makanannya Bayu menghampiri dirinya untuk menemaninya.

“Makan sembari melamun Yoga,” tegur Bayu.

“Eh Abang Bayu, sini bang,” sapa Yoga.

“Kamu sedang memikirkan apa dari tadi aku lihat melamun saja,” kata Bayu.

“Enggak apa-apa Bang,” sahut Yoga yang menutupi.

Mereka berdua pun berbincang-bincang sembari menikmati makan siang mereka.

Satu jam kemudian waktu istirahat mereka telah habis Yoga berserta Bayu kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

   “Ayo bang kita lanjut lagi bekerja,” ajak Yoga.

“Iya Yoga,” sahut Bayu.

    

    

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!