Wanita di belakang Bayu

Terdengar suara alarm dari ponsel Yoga.

“Berisik banget,” ucap Yoga tidak sadar mematikan alarm di ponselnya dan melanjutkan tidurnya kembali.

Satu jam kemudian Yoga mulai terbangun dan melihat jam yang berada di ponselnya.

“Waduh sudah jam 9, aku telat ini,” ucap Yoga dengan panik.

Yoga pun dengan tergesa-gesa berdiri dari tempat tidurnya lalu bergegas pergi ke kamar mandi dengan secepat kilat Yoga pun telah selesai mandi.

Karena hari ini Yoga bangun kesiangan ia pun tidak mempersiapkan sarapan pagi dan bekalnya.

Yoga langsung mengganti baju keluar dari rumahnya, saat telah berada di teras Yoga tidak lupa mengunci pintu rumahnya.

Setelah itu Yoga pun menghampiri sepeda ontelnya, dan dengan cepat mengayuh sepedanya ke perkebunan sawit.

Tidak perlu memakan waktu yang lama sampai di perkebunan 10 menit saja Yoga telah sampai di sana.

Sesampai di perkebunan Yoga melihat beberapa mobil polisi yang terparkir di luar perkebunan tersebut.

Selain itu Yoga pun melihat keramaian para warga desa berkumpul di perkebunan itu.

‘Ini sebenarnya ada apa sih pagi-pagi sudah rame,' Yoga yang bermonolog.

Karena sangat penasaran Yoga pun berjalan masuk menuju perkebunan itu.

Di saat dirinya mulai masuk ke dalam perkebunan ia melihat Bayu yang tengah sibuk bolak-balik di perkebunan.

Yoga yang sangat penasaran mendatangi Bayu dan menanyakannya.

“Bang bayu,” pekik Yoga memanggil Bayu.

“Eh Yoga kamu baru datang,” tegur Bayu.

“Iya bang Yoga bangun kesiangan, oh iya Bang ini sebenarnya ada apa sih kok rame banget terus ada mobil polisi lagi,” ucap Yoga yang penasaran.

“Kamu belum tahu ada kejadian di perkebunan ini,” sahut Bayu.

“Yoga tidak tahu apa-apa Bang, ini aja baru sampai ke kebun,” celetuk Yoga.

Bayu pun mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di perkebunan.

“Begini Yoga ada dua mayat pemuda di bilik bambu, salah satu dari remaja itu yang masih hidup namun mulai sadar, seperti mereka meninggal karena overdosis obat-obatan yang di campur dengan minuman beralkohol, dan menurut Info yang aku dengar dari pihak polisi ternyata ketiga remaja laki-laki itu adalah pembunuh Dina dan salah satunya itu pacarnya Dina,” ujar Bayu yang menjelaskan kronologi kejadian kepada Yoga.

“Astagfirullah, mereka pantas mendapatkan semua itu,” ucap Yoga dengan sangat kesal.

“Tadi polisi sudah menanyai salah satu remaja yang masih hidup itu, cerita sangat menyedihkan ternyata Dina setelah di bunuh di perkosa oleh ketiga remaja itu, pak damar yang mendengar hal tersebut sangat terpukul.”

Yoga yang telah mengetahui peristiwa itu dari mata batinya tadi malam pun terdiam tidak berbicara apa-apa.

“Eh Yoga kok malah bengong, tegur Bayu. Hari ini kita di liburkan dahulu polisi masih mengevakuasi jenazah tersebut dan mencari barang buktinya, polisi pun sudah menemukan motor Dina yang telah mereka sembunyikan di dekat perkebunan di semak-semak sana.”

“Mereka sungguh jahat dan pantas mati,” ujar Yoga yang pura-pura tidak tahu.

“Ya sudah aku mau ke sana dahulu,” kata Bayu meninggalkan Yoga.

Saat Bayu berjalan membelakangi Yoga. Yoga pun melihat arwah wanita yang sedang mengikuti Bayu di belakang dirinya.

Memang sedari Yoga bertemu pertama kali dengan Bayu, Yoga melihat arwah itu hingga sekarang.

“Sebenarnya apa yang di lakukan bang Bayu yah, arwah wanita itu selelah mengikuti dirinya,” celetuk Yoga.

“Nanti akan aku coba mencari tahu, sebaiknya aku menunggu bang Bayu sembari berbincang-bincang,” sambung Yoga.

Yoga pun melihat evakuasi korban hingga selesai sedangkan Rian yang masih hidup di bawa oleh pihak berwajib sembari di minta keterangan kembali.

Hati Yoga mulai merasakan tenang melihat tersangka yang membunuh Dina telah mendapatkan akibatnya.

‘Sekarang kamu sudah tenang di sana Dina, mereka semua sudah mendapatkan balasan yang setimpal,' ucap Yoga di dalam batinnya sembari melihat kedua jasad Ari dan Iwan masuk ke dalam mobil ambulan.

Pak Damar pun telah merasa tenang karena pembunuh anaknya telah di amankan oleh polisi serta mati.

Hari sudah mulai siang karena para pekerja hari ini tidak bekerja maka mereka di perintahkan libur oleh pak Damar.

Bayu pun menghampiri Yoga di yang tengah bersiap-siapa untuk pulang.

“Eh Yoga hari ini kita libur kerja sekali-kali main ke rumahku dari pada kamu di rumah terus apa tidak bosan,” ajak Bayu.

“Emm, tapi Yoga tidak mengganggu bang Bayu nih,” celetuk Yoga.  

“Udah santai aja Yoga, aku sudah menganggap  kamu sebagai adikku sendiri lagi pula di rumah aku hanya sendiri, rumah gubuk yang aku tinggali itu warisan dari almarhum ibu dan juga ayahku,” ujar Bayu yang menceritakan sedikit kehidupannya kepada Yoga.

“Oke deh kalau begitu Bang, sebentar Yoga siap-siap dulu ya,” kata Yoga yang mengambil sepeda yang ia parkirkan.

Setelah itu Yoga pun menghampiri Bayu.

“Udah ikut aku aja naik motor sepedamu di taruh di kebun aja,” saran dari Bayu.

“Enggak usah Bang, biar Yoga pakai sepeda aja,” kata Yoga menolak.

Bayu pun menaiki motor tuanya beriringan dengan Yoga yang juga sedang mengayuh sepedanya.

 Beberapa menit kemudian mereka berdua sampai di rumah Bayu, rumah yang sangat sederhana yang terbuat dari kayu dan atapnya dari keting tanah liat.

“Ayo masuk, anggap saja rumahmu,” Bayu mengajak Yoga masuk ke dalam rumah rumahnya.

Yoga pun masuk ke dalam rumah Bayu dan duduk di ruang tamu.

“Tunggu ya Yoga aku buatkan minuman dahulu,” kata Bayu.

“Sudah Bang tidak usah repot-repot,” balas Yoga.

“Cuma air aja kok Yoga masa repot,” celetuk Bayu sembari pergi ke dapur meninggalkan Yoga.

Yoga yang merasa sendiri di ruang tamu pun berjalan-jalan melihat-lihat sekeliling rumah Bayu.

Saat Yoga melihat beberapa foto keluarga yang tertempel di dinding rumah Bayu. 

Yoga sangat terkejut melihat foto wanita yang berfoto dengan Bayu.

Foto wanita itu mirip sekali dengan arwah yang sedang mengikuti Bayu.

‘Wanita ini? Apa sebenarnya abang Bayu dengan sosok wanita di dalam foto ini sampai wanita ini selalu mengikutinya dirinya,' gumam Bayu.

Yoga pun meraba foto perempuan yang bersama Bayu, saat Yoga sedang meraba foto itu ia melihat sebuah kejadian yang sangat miris kejadian kecelakaan yang menewaskan gadis.

Saat tengah asik menyimak kejadian di dalam mata batinnya Bayu pun menegurnya dari belakang.

“Eh Yoga melamun aja kesambet loh nanti,” tegur Bayu.

Karena teguran dari Bayu, membuat kejadian yang Yoga lihat dari mata batinnya pun hilang.

 “Bang foto wanita di samping abang ini siapa?” tanya Yoga.

Bayu pun menaruh minuman yang ia buat tadi di meja tamu setelah itu Bayu menghampiri Yoga.

“kenapa memangnya, cantik kan wanita itu,” celetuk Bayu.

“Iya bang sangat cantik, enggak apa-apa sih Cuma ingin tanya, apa foto wanita ini pernah mengalami kecelakaan,” celetuk Yoga dengan spontan.

Bayu yang mendengar ucapan Yoga pun sangat terkejut karena dengan sangat jelas Yoga tidak pernah kenal dengan seseorang wanita di dalam foto ini bersama Bayu.  

“Ye kok malah diam aja sih Bang, benar tidak apa yang Yoga katakan.”       

           

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!