Mengikhlaskan

Yoga yang sangat ingin tahu mendesak agar Bayu menceritakan tentang sosok wanita itu.

Bayu menghela nafas panjang sebelum dirinya bercerita.

“Sebenar wanita itu adalah cinta pertama dan terakhir aku, Yoga,” kata Bayu yang memulai ceritanya.

“Maksudnya Bang, cewek ini istri Abang?” tanya Yoga kembali.

“Iya seharusnya jika Nilam masih hidup,” ujar Bayu.

“Nilam nama wanita ini bang? Lalu ada apa dengan Nilam bang?” Tanya Yoga yang sangat antusias.

Bayu pun mulai menceritakan tentang Nilam.

“Nilam adalah wanita yang aku sukai saat itu, kami pacaran sudah hampir 5 tahun dan aku pun mulai mengajaknya bertunangan dan akan menikah sebentar lagi, namun di saat 2 hari ingin menjelang pernikahan kejadian naas menimpanya,” kata Bayu mengena nafas panjang.

“Kenapa bang Nilam kecelakaan,” celetuk Yoga.

“Iya Nilam kecelakaan saat itu, hatiku hancur saat itu karena dia pergi meninggalkan aku untuk selamanya,” pekik Bayu 

“Tapi kok aneh ya kenapa arwah Nilam selalu berada di belakang apa dan tadi Yoga lihat ada sebuah tangan dengan memakai cincin tunangan mengambil tanah kuburan Nilam,” Yoga yang menjelaskan apa yang dia liat di dalam mata batinnya.

Mendengar hal tersebut Bayu pun sangat kaget.

“Serius Yoga kamu bisa melihat arwah?” tanya Bayu.

Yoga yang keceplosan pun akhirnya mengakuinya.

“Iya Bang dari kecil Yoga memang bisa melihat mereka makhluk tidak kasat mata.”

“Aku sudah menduganya, di saat kamu bilang ada mendengar wanita menangis dan akhirnya kamu menemukan jasad Dina,” ucap Bayu.

“Iya Bang benar, oh iya lanjut ke pembahasan kita tadi,” Yoga yang mengingatkan.

“Almarhum pak Kuncoro juga seorang paranormal tidak heran jika kamu seperti itu, mengenai yang kamu lihat lewat mata batin itu benar sekali dan orang itu adalah aku yang sengaja mengambil tanah kuburan Nilam,” ucap Bayu.

Yoga yang mendengar itu begitu sangat terkejut.

“Abang Bayu serius, dan buat apa tanah kuburan Nilam di ambil,” tanya Yoga.

“Karena aku masih belum bisa merelakan Nilam dan aku ingin nilam ikut denganku ke mana pun aku pergi,” kata Bayu yang menjelaskan kepada Yoga.

“Pantas saja arwah Nilam tidak tenang dan selalu mengikuti Abang,” ujar Yoga yang menjelaskan kepada Bayu.

“Yoga maukah kamu membantu aku, untuk dapat melihat Nilam aku ingin berbicara dengannya jika kamu bisa aku akan mengembalikan tanah ini ke tempat dirinya,” Bayu yang memohon.

“Aku juga sebenarnya kurang yakin sih Bang bisa apa tidak, soalnya almarhum bapak belum sempat mewariskan ilmunya.”

“Coba saja dulu Yoga siapa tahu kamu bisa,” paksa Bayu.

“Ya sudah Yoga coba dahulu ya Bang.”

Yoga mulai mengatur nafasnya mencoba mengeluarkan energi yang ada di dalam tubuhnya setelah itu Yoga mengusap kedua mata Bayu dengan kedua telapak tangannya, Yoga mencoba membuka mata batin Bayu.

Setelah selesai Yoga mulai mengarahkan kepada Bayu.

“Buka mata Abang secara perlahan-lahan,” perintah Yoga.

Bayu mengikuti apa yang di ucapkan oleh Yoga, Bayu membuka matanya secara perlahan-lahan.

“Apa yang Abang liat?” tanya Yoga. 

“Belum Yoga, penglihatanku masih buram,” sahut Bayu.

“Ya sudah Bang perlahan-lahan saja sampai nanti semua terlihat jelas,” pungkas Yoga kepada Bayu.

Benar yang di katakan Yoga perlahan-lahan penglihatan Bayu mulai jelas dan dapat melihat Nilam dengan memakai pakaian di waktu dirinya mengalami kecelakaan.

“Nilam apakah ini benar kamu,” kata Bayu yang berusaha memegang wajah Nilam namun tidak bisa.

 Karena hanya seperti bayangan jelas di lihat tapi tidak bisa untuk di raih.

Yoga hanya memperhatikan Bayu saja membiarkan Bayu mengungkapkan semua apa yang ada di hatinya.

“Iya Mas Bayu ini Nilam, mengapa mas Bayu melakukan itu,” tanya Nilam.

“Aku masih tidak mau kamu pergi Nilam, aku sangat mencintaimu.”

“Mas alam kita sudah berbeda, mas Bayu tahu sampai Nilam pergi nama mas akan selalu ada di hati Nilam, ikhlaskan Nilam Mas, jika mas sayang dengan Nilam begitu pun Nilam tidak mau melihat mas Bayu terus menerus bersedih di sana Nilam ingin melihat mas Bayu bagian bersama keluarga mas kelak,” ucap Arwah Nilam dengan meneteskan air mata.

Bayu yang mendengar ucapan Nilam pun akhirnya membuka pintu hatinya.

“Maafkan aku Nilam, karena egoku kamu menjadi tidak tenang, sekarang aku baru mengerti aku akan mengembalikan tanah ini dan mengikhlaskan dirimu,” kata Bayu.

“Terima kasih Mas, Nilam pun ingin melihat mas Bayu bahagia dengan keluarga kecil Mas, belajar untuk menerima orang lain di hati Mas ya,” ucap Nilam dengan tersenyum.

Mendengar ucapan Nilam membuat Bayu meneteskan air matanya, dia tidak menyangka bahwa Nilam sangat mencintai dirinya sampai akhir hayatnya.

“Iya Nilam, terima kasih pernah hadir dan mewarnai hari-hariku walaupun kita di takdirkan tidak dapat memiliki satu sama lain, namun namaku akan tetap tersimpan di hatiku, sekarang aku ikhlas melepas kepergianmu beristirahatlah dengan tenang Nilam, ” ujar Bayu sembari meneteskan air matanya.

Arwah Nilam yang mendengar ucapan Bayu pun mencoba untuk memeluknya.

Bayu pun dapat merasakan kembali pelukan Nilam yang selama ini ia tidak pernah rasakan karena kepergian Nilam.

Setelah memeluk Bayu, Nilam melepas pelukannya dan berpamitan kepada Bayu.

“Terima kasih mas Bayu, sekarang Nilam dapat beristirahat dengan tenang jaga diri mas Bayu baik-baik,” pesan Nilam kepada Bayu.

Terlihat cahaya yang sangat terang dari langit yang menyinari arwah Nilam cahaya terang itu membuat wujud arwah Nilam sedikit demi sedikit memudar dan akhirnya hilang Nilam pergi dengan tersenyum kepada Bayu. 

Sontak saja Bayu tidak dapat membendung kesedihannya dan meneteskan air matanya.

Yoga yang melihat kejadian itu pertama kali dalam hidupnya begitu mempunyai arti tersendiri baginya.

Yoga pun mendatangi Bayu mencoba untuk memenangkan dirinya.

“Sabar ya Bang, tindakan Abang untuk mengembalikan dan melepaskan kak Nilam tidak salah itu sangat baik, dan juga kak Nilam tadi berpesan dia mau melihat Abang bahagia dengan keluarga kecil abang tidak terpuruk meratapi masa lalu,” Yoga yang menyampaikan nasehat Nilam kembali kepada Bayu.

“Terima kasih Yoga berkat mu aku sekarang dapat mengerti semuanya, satu hal lagi aku ingin meminta tolong kepadamu, temani aku ke makam Nilam sekalian berziarah ke makamnya karena memang sudah lama aku tidak mengunjungi makamnya.”

“Iya Bang dengan senang hati Yoga akan menemani Abang, oh iya mata batin abang Yoga tutup kembali ya,” kata Yoga.

“Iya Yoga silakan.”

Yoga pun kembali melakukan hal yang sama untuk menutup mata batin Bayu.

Setelah Yoga mengusap kedua mata Bayu dengan kedua telapak tanggangnya kini Bayu tidak dapat melihat makhluk tak kasat mata.

Yoga pun memenuhi keinginan Bayu kembali untuk menemani Bayu ke makam Nilam untuk mengembalikan tanah kuburan Nilam yang telah Bayu ambil.      

   

 

    

   

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!