Bab 17. Sudah saling kenal?

Ciara sampai di rumahnya, akan tetapi ia tak menemukan keberadaan kakak serta iparnya disana. Sontak Ciara pun kelimpungan dan berusaha mencari dimana kakaknya itu, namun ia tidak dapat menemukan mereka semua di rumah itu. Untungnya bik Lani selaku pekerja disana memberitahu pada Ciara kalau Galen dan Tiara sedang berada di rumah Nadira karena undangan wanita itu.

Tentu saja Ciara merasa bete karena mamanya tak memberitahu dirinya tentang undangan itu, padahal Ciara juga adalah anak dari Nadira. Akhirnya Ciara memilih menyusul ke rumah mamanya itu untuk menemui sang kakak, ya gadis itu meminta pada Erwin sang supir untuk mengantarnya kesana agar bisa lebih cepat sampai.

Begitu tiba di tempat mamanya, Ciara dengan wajah cemberut segera turun dari mobil dan menuju rumah Nadira. Namun, langkah gadis itu terhenti saat melihat sebuah mobil terparkir di halaman depan rumah itu. Ya Ciara mengenali mobil tersebut, sebab sangat mirip dengan yang ia lihat di jalan tadi.

"Eh, ini kan mobil si cowok ngeselin tadi. Ngapain ya dia ada di rumah mama? Ada urusan apa coba dia disini?" gumam Ciara lirih.

Karena penasaran, Ciara pun bergegas melangkah ke dekat rumah mamanya itu. Ciara mengetuk pintu dengan cepat sembari memanggil mamanya seperti sedang dikejar sesuatu, ya Ciara sudah sangat penasaran apa yang dilakukan pria menyebalkan itu di dalam rumah mamanya.

TOK TOK TOK...

"Ma, mama bukain dong ma! Ini aku Ciara, anak mama yang paling cantik dan imut!" teriak Ciara.

Ceklek

Tak lama kemudian, pintu akhirnya dibuka dan Ciara langsung tersenyum lebar saat melihat mamanya keluar bersama Tiara di sampingnya. Tampak Nadira keheranan karena putrinya ada disana, padahal sebelumnya Nadira tak pernah memberitahu pada Ciara untuk datang ke rumahnya.

"Loh Ciara, kamu ngapain kesini? Mama kira kamu udah istirahat di rumah, eh ternyata kamu malah ke rumah mama," tanya Nadira.

"Ih mama kok nanyanya begitu? Mama udah gak anggap aku lagi ya sebagai anak?" ucap Ciara.

Nadira sontak membelalakkan matanya, "Loh kamu kenapa bilang seperti itu sayang? Mama jelas lah masih anggap kamu," ucapnya seraya merangkul pundak putrinya itu.

"Mama bohong! Buktinya aku aja gak dikasih tau kalau disuruh kesini, mama cuma undang kak Galen sama kak Tiara," cibir Ciara.

"Ohh, kamu marah karena itu sayang? Yaudah, mama minta maaf ya kalau udah bikin kamu salah paham? Tadi itu mama ajak Galen dan Tiara kesini buat kenalan sama paman kamu, nah kenapa mama gak undang kamu? Ya karena kamu masih sekolah sayang, jadinya mama pikir mungkin lain kali baru mama kenalin kamu ke paman kamu," jelas Nadira.

"Hah? Paman aku siapa ma? Bukannya om Davin udah di penjara ya?" tanya Ciara keheranan.

"Ini paman kamu dari mama sayang, alias dia adik mama," jawab Nadira sambil tersenyum.

Ciara mengernyitkan dahinya, "Adik mama? Perasaan mama gak pernah bilang ke aku kalau mama punya adik," ucapnya heran.

"Iya, soalnya dia selama ini tinggal di luar negeri. Kebetulan aja sekarang dia udah balik dan mau menetap disini," ucap Nadira.

"Kalo gitu aku mau ketemu sama dia dong, masih ada di dalam kan ma?" pinta Ciara.

Nadira mengangguk pelan, "Iya masih, yaudah yuk kita sama-sama masuk ke dalam! Sekalian kamu udah makan siang belum?" ujarnya.

Ciara menggeleng sebagai jawaban.

"Hm kebiasaan, untung mama udah masak yang banyak buat kamu. Ayo ikut mama sayang!" ucap Nadira mengajak putrinya masuk ke dalam.

Namun, sesaat kemudian mereka justru berpapasan dengan Libra yang hendak menyusul keluar. Tentu Ciara dibuat melongok lebar ketika melihat sosok pria tersebut ada di depannya, ya Ciara mengenal jelas bahwa pria itu adalah pria mengesalkan yang tadi ia temui di jalan.

"Loh kamu, kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Ciara menunjuk ke arah Libra.

"Kamu itu cewek ngeselin yang ambil semua uang dollar aku tadi kan? Ngapain kamu kesini coba? Jangan-jangan kamu ngikutin aku ya?" ujar Libra.

"Dih kege'eran banget, ini rumah mama aku tau! Kamu tuh yang ngapain disini!" sentak Ciara.

Libra tersentak kaget, "Rumah mama kamu?" ujarnya tak percaya. Ia lalu beralih menatap Nadira dengan wajah bingung, "Mbak, ini anak mbak?" sambungnya bertanya pada Nadira.

"Eee tunggu tunggu, ini kalian sudah saling kenal apa gimana sih?" tanya Nadira keheranan.

"Enggak ma, aku belum tahu siapa dia. Tapi, dia tadi yang udah tumpahin telur gulung aku terus gak mau tanggung jawab," jawab Ciara.

"Eh enak aja, aku udah tanggung jawab ya. Aku kasih uang ke kamu, tapi kamu malah ambil semuanya. Dasar gak tahu diri!" geram Libra.

"Hah? Kok jadi aku yang disalahin? Kamu—" ucapan Ciara terjeda lantaran mamanya memotong terlebih dahulu karena tak ingin ada keributan.

"Sssttt sssttt cukup, jangan pada ribut ah! Kalian tenang dulu ya!" sela Nadira.

Ciara memasang wajah kesalnya seraya menatap tajam ke arah Libra, sedangkan Libra sendiri tampak memalingkan wajahnya ke arah lain. Nadira yang masih berada di samping Ciara, coba menenangkan gadis itu dengan cara mengusap wajahnya dan menanyakan apa yang terjadi.

"Sayang, ini itu paman kamu loh. Dia adik mama yang tadi mama bahas ke kamu," ucap Nadira sambil tersenyum mengenalkan Libra pada putrinya.

Sontak Ciara terkejut mendengarnya, "Apa ma? Jadi cowok ini om aku dong? Ih gak mau, aku gak mau punya om kayak dia!" ucapnya.

"Hey, jaga bicara kamu ya! Aku juga gak kepengen punya ponakan seperti kamu, dasar aneh! Lagian kenapa dia harus jadi anak kamu sih mbak?" ucap Libra membalasnya.

"Udah udah, kalian jangan ribut terus! Mending kalian saling jabat tangan deh, biar makin akrab gitu!" pinta Nadira.

"Ih ogah!" ucap Ciara dan Libra bersamaan.

"Nah, barengan tuh ngomongnya. Udah lah gausah pada ribut terus, yuk baikan aja terus kenalan!" bujuk Nadira yang coba mendekatkan putrinya pada Libra disana.

Namun, tentu Ciara menolak dan menahan diri saat mamanya hendak mendorongnya mendekati Libra. Ciara tampaknya masih sangat kesal pada sikap Libra saat di jalan tadi, ya gadis itu pun tak mau berkenalan dengan Libra meski mamanya terus memaksa.

"Aku gak mau ah ma, dia tuh ngeselin! Kecuali dia mau minta maaf dulu ke aku," ucap Ciara.

"Aduh Ciara, kamu itu lucu banget sih! Masa cuma karena telur gulung kamu dijatuhin sama om Libra, terus kamu gak mau kenalan sama dia?" ucap Tiara sambil terkekeh.

"Maklum aja deh, namanya juga bocah labil!" cibir Libra dengan tatapan sinis.

Ciara yang mendengar itu sontak melotot tajam ke arah Libra, tetapi ia langsung membuang muka ketika Libra malah menatapnya juga. Entah kenapa Ciara masih belum bisa bertatapan dengan pria itu, mungkin saja karena Ciara cukup terpesona pada ketampanan pamannya itu.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Titin Itin

Titin Itin

bisa jadi pasangan nih gk ad ikatsn darah jg gk pa pskali yaaa

2023-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Syok berat
2 Bab 2. Tak memiliki siapapun
3 Bab 3. Ada masalah?
4 Bab 4. Hujatan dimana-mana
5 Bab 5. Bantuan om
6 Bab 6. Bicara dengan kakak
7 Bab 7. Tiara tahu
8 Bab 8. Aku diskors
9 Bab 9. Putus asa
10 Bab 10. Terjebak
11 Bab 11. Siksaan untuk Davin
12 Bab 12. Davin menyerah
13 Bab 13. Apes
14 Bab 14. Adik angkat
15 Bab 15. Permintaan maaf
16 Bab 16. Pertemuan pertama
17 Bab 17. Sudah saling kenal?
18 Bab 18. Rencana Nadira
19 Bab 19. Diantar om ya
20 Bab 20. Dikunciin di toilet
21 Bab 21. Terdengar
22 Info penting!
23 Bab 23. Ciara sadar
24 Bab 24. Jangan dibalas
25 Bab 25. Cuma pesuruh
26 Bab 26. Dua wanita penggoda
27 Bab 27. Ternyata bisa khawatir
28 Bab 28. Persoalan selesai
29 Bab 29. Diculik
30 Bab 30. Siapa penculiknya?
31 Bab 31. Kedatangan kekasih
32 Bab 32. Titik terang
33 Bab 33. Papa?
34 Bab 34. Lima milyar
35 Bab 35. Meluapkan kesedihan
36 Bab 36. Tidak cukup
37 Bab 37. Ditipu
38 Bab 38. Terkena jebakan
39 Bab 39. Ceroboh
40 Bab 40. Dikepung
41 Bab 41. Dibawa ke rumah sakit
42 Bab 42. Tidak suka
43 Bab 43. Traktiran
44 Bab 44. Jambret!
45 Bab 45. Om mau apa?
46 Bab 46. Tak tertahankan
47 Bab 47. Dititipkan
48 Bab 48. Pengganggu
49 Bab 49. Bella marah?
50 Bab 50. Mati lampu
51 Bab 51. Atas dasar cinta
52 Bab 52. Kepergok
53 Bab 53. Bertepuk sebelah tangan
54 Bab 54. Kecewa
55 Bab 55. Hamil
56 Bab 56. Sama-sama malu
57 Bab 57. Mengelak
58 Bab 58. Ciara bahagia
59 Bab 59. Acara Galen & Tiara
60 Bab 60. Perpustakaan
61 Bab 61. Anak miskin
62 Bab 62. Menyusup ke kamar
63 Bab 63. Dimaafkan
64 Bab 64. Kemah dimulai
65 Bab 65. Games
66 Bab 66. Gagal
67 Bab 67. Menyatakan cinta
68 Bab 68. Bella berulah lagi
69 Bab 69. Sayang kan?
70 Bab 70. Cintanya aku
71 Bab 71. Pernyataan bukan pertanyaan
72 Bab 72. Panggil aku sayang!
73 Bab 73. Reaksi aneh
74 Bab 74. Dihukum
75 Bab 75. Karena kasihan
76 Bab 76. Om jahat
77 Bab 77. Pahlawan
78 Bab 78. Tidak tahu tempat
79 Bab 79. Memang berhubungan
80 Bab 80. Malunya
81 Bab 81. Pengakuan
82 Bab 82. Menanti jawaban
83 Bab 83. Ciara cemburu
84 Bab 84. Penyerangan
85 Bab 85. Bella dan Terry
86 Bab 86. Dinner romantis
87 Bab 87. Kejadian apa?
88 Bab 88. Masih mengincarnya
89 Bab 89. Real atau rekayasa?
90 Bab 90. Kesalahan Libra
91 Bab 91. Ceroboh
92 Bab 92. Melayang bersama
93 Bab 93. Berbalik mengancam
94 Bab 94. Belum siap
95 Bab 95. Jengkel
96 Bab 96. Ini yang aku inginkan
97 Bab 97. Menyerahkan diri
98 Bab 98. Visual
99 Bab 99. Honeymoon
100 Bab 100. Ada masalah?
101 Bab 101. Gajah
102 Bab 102. Usul Gita
103 Bab 103. Berkata jujur
104 Bab 104. Pulang lebih cepat
105 Bab 105. Pengakuan
106 Bab 106. Mandul
107 Bab 107. Kepergok
108 Bab 108. Tidak masuk akal
109 Bab 109. Tinggal sementara
110 Bab 110. Rindu
111 Bab 111. Donor darah
112 Bab 112. Lama tak bertemu
113 Bab 113. Lebih liar
114 Bab 114. Mencari Ciara
115 Bab 115. Berbaikan?
116 Bab 116. Sakit apa?
117 Bab 117. Anak pelakor
118 Bab 118. Benci pelakor
119 Bab 119. Disekap
120 Bab 120. Bertemu di bar
121 Bab 121. Menikah lagi?
122 Bab 122. Pengganti
123 Bab 123. Terluka parah
124 Bab 124. Hasil positif
125 Bab 125. Terbukti jahat
126 Bab 126. Wanita kotor
127 Bab 127. Tertabrak
128 Bab 128. Pergi untuk selamanya
129 Bab 129. Bercerai
130 Bab 130. Kehidupan baru
131 Bab 131. Celaka
132 Bab 132. Mengambil kembali milikku
133 Bab 133. Ngidam
134 Bab 134. Manja banget
135 Bab 135. Balas dendam Nindi
136 Bab 136. Tewas bertiga
137 Bab 137. Pemakaman Nindi
138 Bab 138. Hari pertama
139 Bab 139. Adrian Sasmita
140 Bab 140. Tingkah aneh Adrian
141 Bab 141. Sama-sama selingkuh
142 Bab 142. Ternyata perempuan
143 Bab 143. Makan kamu
144 Bab 144. Masalah terus
145 Bab 145. Meledak
146 Bab 146. Nama yang bagus
147 Bab 147. Panas
148 Bab 148. Ada yang datang, ada yang pergi
149 Bab 149. Mukjizat
150 Bab 150. Siuman
151 Bab 151. Cyra?
152 Bab 152. Pulang
153 Bab 153. Berhasil
154 Bab 154. Pengobatan enak
155 Bab 155. Pindah rumah
156 Bab 156. Jadikan yang kedua
157 Bab 157. Ledakan kehancuran
158 Bab 158. Tumbang
159 Bab 159. Rencana Adrian
160 Bab 160. Baby sitter
161 Bab 161. Masalah besar
162 Bab 162. Mengincar anaknya
163 Bab 163. Kalah dewasa
164 Bab 164. Guru?
165 Bab 165. Gimana caranya?
166 Bab 166. Jadi pacar gue
167 Bab 167. Jarang ada waktu
168 Bab 168. Mau kamu
169 Bab 169. Ulang tahun Cyra
170 Bab 170. Terluka parah
171 Bab 171. Tiba-tiba pingsan
172 Bab 172. Pertanyaan Adrian
173 Bab 173. Cyra dan Davin
174 Bab 174. Galen mengancam
175 Bab 175. Pertemuan Ciara & Davin
176 Bab 176. Minta bercerai
177 Bab 177. Pertanyaan Ciara
178 Bab 178. Cemberut terus
179 Bab 179. Ditenangkan kakak
180 Bab 180. Bernasib sama
181 Bab 181. Galen mengamuk
182 Bab 182. Ngelive di kelas
183 Bab 183. Niat Davin
184 Bab 184. Terjebak kebohongan
185 Bab 185. Kekesalan Ciara
186 Bab 186. Perseteruan
187 Bab 187. Cyra kekeuh
188 Bab 188. Gugatan cerai
189 Bab 189. Somasi Galen
190 Bab 190. Daiva lemas
191 Bab 191. Suka om-om
192 Bab 192. Mau cerai
193 Bab 193. Memastikan
194 Bab 194. Carlo sang ketos
195 Bab 195. Deg-degan
196 Bab 196. Mengadu ke oma
197 Bab 197. Hasrat menggebu
198 Bab 198. Penggrebekan
199 Bab 199. Tegang
200 Bab 200. Kepentok
201 Bab 201. Terjatuh lagi
202 Bab 202. Aneh banget
203 Bab 203. Sulit lepas
204 Bab 204. Davin berubah
205 Bab 205. Masa suka?
206 Bab 206. Dibentak
207 Bab 207. Ditemukan
208 Bab 208. Diajak nikah
209 Bab 209. Faiz baik?
210 Bab 210. Pacar?
211 Bab 211. Bagaimana menjelaskannya?
212 Bab 212. Kekecewaan Cyra
213 Bab 213. Kecewa dan emosi
214 Bab 214. Terus melamun
215 Bab 215. Yang ketiga setan
216 Bab 216. Bukan papaku
217 Bab 217. Diancam
218 Bab 218. Membalikkan fakta
219 Bab 219. Dibohongi
220 Bab 220. Mau dijual?
221 Bab 221. Cemburu
222 Bab 222. Gara-gara Libra
223 Bab 223. Rujuk?
224 Bab 224. Bolos
225 Bab 225. Pria asing
226 Bab 226. Tuan Gio
227 Bab 227. Mencoba kabur
228 Bab 228. Pengakuan Rila
229 Bab 229. Kepergok lagi
230 Bab 230. Untung saja
231 Bab 231. Ganti rugi
232 Bab 232. Kenapa Tiara?
233 Bab 233. Anak kita
234 Bab 234. Senjata rahasia
235 Bab 235. Dalangnya
236 Bab 236. Mama hamil?
237 Bab 237. Memiliki Tiara
238 Bab 238. Pamitan
239 Bab 239. Davin berulah lagi
240 Bab 240. Sial
241 Bab 241. Surat cinta
242 Bab 242. Perpisahan menyedihkan
243 Bab 243. Prom night (end)
244 Promo novel baru
245 Kisah Cyra!
246 Promo
Episodes

Updated 246 Episodes

1
Bab 1. Syok berat
2
Bab 2. Tak memiliki siapapun
3
Bab 3. Ada masalah?
4
Bab 4. Hujatan dimana-mana
5
Bab 5. Bantuan om
6
Bab 6. Bicara dengan kakak
7
Bab 7. Tiara tahu
8
Bab 8. Aku diskors
9
Bab 9. Putus asa
10
Bab 10. Terjebak
11
Bab 11. Siksaan untuk Davin
12
Bab 12. Davin menyerah
13
Bab 13. Apes
14
Bab 14. Adik angkat
15
Bab 15. Permintaan maaf
16
Bab 16. Pertemuan pertama
17
Bab 17. Sudah saling kenal?
18
Bab 18. Rencana Nadira
19
Bab 19. Diantar om ya
20
Bab 20. Dikunciin di toilet
21
Bab 21. Terdengar
22
Info penting!
23
Bab 23. Ciara sadar
24
Bab 24. Jangan dibalas
25
Bab 25. Cuma pesuruh
26
Bab 26. Dua wanita penggoda
27
Bab 27. Ternyata bisa khawatir
28
Bab 28. Persoalan selesai
29
Bab 29. Diculik
30
Bab 30. Siapa penculiknya?
31
Bab 31. Kedatangan kekasih
32
Bab 32. Titik terang
33
Bab 33. Papa?
34
Bab 34. Lima milyar
35
Bab 35. Meluapkan kesedihan
36
Bab 36. Tidak cukup
37
Bab 37. Ditipu
38
Bab 38. Terkena jebakan
39
Bab 39. Ceroboh
40
Bab 40. Dikepung
41
Bab 41. Dibawa ke rumah sakit
42
Bab 42. Tidak suka
43
Bab 43. Traktiran
44
Bab 44. Jambret!
45
Bab 45. Om mau apa?
46
Bab 46. Tak tertahankan
47
Bab 47. Dititipkan
48
Bab 48. Pengganggu
49
Bab 49. Bella marah?
50
Bab 50. Mati lampu
51
Bab 51. Atas dasar cinta
52
Bab 52. Kepergok
53
Bab 53. Bertepuk sebelah tangan
54
Bab 54. Kecewa
55
Bab 55. Hamil
56
Bab 56. Sama-sama malu
57
Bab 57. Mengelak
58
Bab 58. Ciara bahagia
59
Bab 59. Acara Galen & Tiara
60
Bab 60. Perpustakaan
61
Bab 61. Anak miskin
62
Bab 62. Menyusup ke kamar
63
Bab 63. Dimaafkan
64
Bab 64. Kemah dimulai
65
Bab 65. Games
66
Bab 66. Gagal
67
Bab 67. Menyatakan cinta
68
Bab 68. Bella berulah lagi
69
Bab 69. Sayang kan?
70
Bab 70. Cintanya aku
71
Bab 71. Pernyataan bukan pertanyaan
72
Bab 72. Panggil aku sayang!
73
Bab 73. Reaksi aneh
74
Bab 74. Dihukum
75
Bab 75. Karena kasihan
76
Bab 76. Om jahat
77
Bab 77. Pahlawan
78
Bab 78. Tidak tahu tempat
79
Bab 79. Memang berhubungan
80
Bab 80. Malunya
81
Bab 81. Pengakuan
82
Bab 82. Menanti jawaban
83
Bab 83. Ciara cemburu
84
Bab 84. Penyerangan
85
Bab 85. Bella dan Terry
86
Bab 86. Dinner romantis
87
Bab 87. Kejadian apa?
88
Bab 88. Masih mengincarnya
89
Bab 89. Real atau rekayasa?
90
Bab 90. Kesalahan Libra
91
Bab 91. Ceroboh
92
Bab 92. Melayang bersama
93
Bab 93. Berbalik mengancam
94
Bab 94. Belum siap
95
Bab 95. Jengkel
96
Bab 96. Ini yang aku inginkan
97
Bab 97. Menyerahkan diri
98
Bab 98. Visual
99
Bab 99. Honeymoon
100
Bab 100. Ada masalah?
101
Bab 101. Gajah
102
Bab 102. Usul Gita
103
Bab 103. Berkata jujur
104
Bab 104. Pulang lebih cepat
105
Bab 105. Pengakuan
106
Bab 106. Mandul
107
Bab 107. Kepergok
108
Bab 108. Tidak masuk akal
109
Bab 109. Tinggal sementara
110
Bab 110. Rindu
111
Bab 111. Donor darah
112
Bab 112. Lama tak bertemu
113
Bab 113. Lebih liar
114
Bab 114. Mencari Ciara
115
Bab 115. Berbaikan?
116
Bab 116. Sakit apa?
117
Bab 117. Anak pelakor
118
Bab 118. Benci pelakor
119
Bab 119. Disekap
120
Bab 120. Bertemu di bar
121
Bab 121. Menikah lagi?
122
Bab 122. Pengganti
123
Bab 123. Terluka parah
124
Bab 124. Hasil positif
125
Bab 125. Terbukti jahat
126
Bab 126. Wanita kotor
127
Bab 127. Tertabrak
128
Bab 128. Pergi untuk selamanya
129
Bab 129. Bercerai
130
Bab 130. Kehidupan baru
131
Bab 131. Celaka
132
Bab 132. Mengambil kembali milikku
133
Bab 133. Ngidam
134
Bab 134. Manja banget
135
Bab 135. Balas dendam Nindi
136
Bab 136. Tewas bertiga
137
Bab 137. Pemakaman Nindi
138
Bab 138. Hari pertama
139
Bab 139. Adrian Sasmita
140
Bab 140. Tingkah aneh Adrian
141
Bab 141. Sama-sama selingkuh
142
Bab 142. Ternyata perempuan
143
Bab 143. Makan kamu
144
Bab 144. Masalah terus
145
Bab 145. Meledak
146
Bab 146. Nama yang bagus
147
Bab 147. Panas
148
Bab 148. Ada yang datang, ada yang pergi
149
Bab 149. Mukjizat
150
Bab 150. Siuman
151
Bab 151. Cyra?
152
Bab 152. Pulang
153
Bab 153. Berhasil
154
Bab 154. Pengobatan enak
155
Bab 155. Pindah rumah
156
Bab 156. Jadikan yang kedua
157
Bab 157. Ledakan kehancuran
158
Bab 158. Tumbang
159
Bab 159. Rencana Adrian
160
Bab 160. Baby sitter
161
Bab 161. Masalah besar
162
Bab 162. Mengincar anaknya
163
Bab 163. Kalah dewasa
164
Bab 164. Guru?
165
Bab 165. Gimana caranya?
166
Bab 166. Jadi pacar gue
167
Bab 167. Jarang ada waktu
168
Bab 168. Mau kamu
169
Bab 169. Ulang tahun Cyra
170
Bab 170. Terluka parah
171
Bab 171. Tiba-tiba pingsan
172
Bab 172. Pertanyaan Adrian
173
Bab 173. Cyra dan Davin
174
Bab 174. Galen mengancam
175
Bab 175. Pertemuan Ciara & Davin
176
Bab 176. Minta bercerai
177
Bab 177. Pertanyaan Ciara
178
Bab 178. Cemberut terus
179
Bab 179. Ditenangkan kakak
180
Bab 180. Bernasib sama
181
Bab 181. Galen mengamuk
182
Bab 182. Ngelive di kelas
183
Bab 183. Niat Davin
184
Bab 184. Terjebak kebohongan
185
Bab 185. Kekesalan Ciara
186
Bab 186. Perseteruan
187
Bab 187. Cyra kekeuh
188
Bab 188. Gugatan cerai
189
Bab 189. Somasi Galen
190
Bab 190. Daiva lemas
191
Bab 191. Suka om-om
192
Bab 192. Mau cerai
193
Bab 193. Memastikan
194
Bab 194. Carlo sang ketos
195
Bab 195. Deg-degan
196
Bab 196. Mengadu ke oma
197
Bab 197. Hasrat menggebu
198
Bab 198. Penggrebekan
199
Bab 199. Tegang
200
Bab 200. Kepentok
201
Bab 201. Terjatuh lagi
202
Bab 202. Aneh banget
203
Bab 203. Sulit lepas
204
Bab 204. Davin berubah
205
Bab 205. Masa suka?
206
Bab 206. Dibentak
207
Bab 207. Ditemukan
208
Bab 208. Diajak nikah
209
Bab 209. Faiz baik?
210
Bab 210. Pacar?
211
Bab 211. Bagaimana menjelaskannya?
212
Bab 212. Kekecewaan Cyra
213
Bab 213. Kecewa dan emosi
214
Bab 214. Terus melamun
215
Bab 215. Yang ketiga setan
216
Bab 216. Bukan papaku
217
Bab 217. Diancam
218
Bab 218. Membalikkan fakta
219
Bab 219. Dibohongi
220
Bab 220. Mau dijual?
221
Bab 221. Cemburu
222
Bab 222. Gara-gara Libra
223
Bab 223. Rujuk?
224
Bab 224. Bolos
225
Bab 225. Pria asing
226
Bab 226. Tuan Gio
227
Bab 227. Mencoba kabur
228
Bab 228. Pengakuan Rila
229
Bab 229. Kepergok lagi
230
Bab 230. Untung saja
231
Bab 231. Ganti rugi
232
Bab 232. Kenapa Tiara?
233
Bab 233. Anak kita
234
Bab 234. Senjata rahasia
235
Bab 235. Dalangnya
236
Bab 236. Mama hamil?
237
Bab 237. Memiliki Tiara
238
Bab 238. Pamitan
239
Bab 239. Davin berulah lagi
240
Bab 240. Sial
241
Bab 241. Surat cinta
242
Bab 242. Perpisahan menyedihkan
243
Bab 243. Prom night (end)
244
Promo novel baru
245
Kisah Cyra!
246
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!