Ciara kini sudah berada di jalan menuju sekolah bersama Libra, gadis itu terpaksa menuruti perintah mamanya dan berangkat diantar oleh Libra, meskipun awalnya Ciara sangat kaget karena ia malas sekali berduaan dengan pria itu. Namun, Ciara memang tak memiliki pilihan lain karena hanya itulah satu-satunya cara bagi Ciara untuk bisa sampai ke sekolah tepat waktu.
Rasa canggung menyelimuti dirinya, sepanjang perjalanan Ciara hanya diam menunduk menautkan jari-jarinya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Libra. Begitu juga dengan Libra, lelaki itu sama sekali tak perduli dengan kondisi gadis di sebelahnya, ia hanya fokus ke depan memperhatikan jalan dan menyetir dengan santai sambil mendengarkan musik.
"Duh, canggung banget deh kalo kayak gini. Harus gimana ya cara ngatasin kegugupan ini?" gumam Ciara dalam hati.
Karena terus-terusan saling berdiam diri, akhirnya Ciara tak sadar kalau mereka kini sudah tiba di sekolahnya. Gadis itu pun terkejut ketika mobil yang dikendarai Libra berhenti tiba-tiba, ia reflek menoleh ke arah pria itu hendak protes karena merasa khawatir akan terlambat sampai di sekolah.
"Om!" Ciara memanggil pamannya itu, yang membuat Libra sontak menoleh ke arahnya.
"Hm?" Libra yang dingin hanya berdehem seraya menaikkan satu alisnya.
"Dih sok cool banget sih!" lirih Ciara merasa kesal.
"Apa kamu bilang?" sentak Libra setelah mendengar perkataan Ciara, walaupun tidak jelas.
"Eh gak kok om," elak Ciara.
"Ngapain kamu panggil aku?" tanya Libra heran.
"Ya ini om kenapa berhenti coba? Buruan jalan lagi, aku tuh takut telat tau sekolahnya!" jawab Ciara tegas.
Libra yang mendengarnya langsung memutar bola mata dan menepuk jidat, "Ya ampun, makanya jangan bengong terus kalo di jalan! Tuh lihat ke luar, kita udah dimana coba!" ujarnya.
"Hah??" Ciara sontak melirik ke sekelilingnya, ia kaget lantaran mereka sudah berada di halaman sekolahnya.
"Loh kok om gak bilang sih kalau kita udah sampai? Kenapa om diam aja?" tanya Ciara kesal.
"Kamu itu harusnya tau dong, kalau aku berhentiin mobil itu tandanya kita sudah sampai," ucap Libra.
"Dih belum tentu, kan bisa aja mobil om mogok atau ada masalah lain gitu," ucap Ciara.
"Hadeh, yaudah terserah kamu aja. Sana gih kamu turun, malas aku lama-lama berduaan sama kamu!" usir Libra.
"Om gak salah bicara kayak gitu? Ada juga aku kali yang malas dekat-dekat sama om!" balas Ciara.
"Ciara cukup ya! Bisa gak kamu jangan panggil aku om terus! Aku sama kamu cuma beda beberapa tahun doang, berasa tua banget aku dipanggil om sama anak SMA!" ucap Libra.
"Ih apa salahnya? Kata mama tadi kan aku harus sopan sama om, lagian kalau gak dipanggil om terus mau dipanggil apa?" ucap Ciara.
"Ya apa kek gitu yang lain, pokoknya jangan om!" pinta Libra.
Ciara menghela nafasnya, "Okay, aku panggil kamu lilin aja," ucapnya.
Libra pun terkejut dan mengernyitkan dahinya, "Maksud kamu gimana? Lilin apaan?" tanyanya heran.
"Iya lilin, Libra ngeselin!" jawab Ciara.
Deg!
Libra semakin geram saat Ciara menyebutkan kalimat itu, ingin sekali rasanya ia memukul gadis itu, tetapi ia ingat kalau Ciara adalah anak dari Nadira yang merupakan kakak angkatnya. Akhirnya Libra hanya bisa pasrah walau ia sangat tak menyukai panggilan aneh itu, sedangkan Ciara terkekeh puas seperti seorang anak kecil.
•
•
Singkat cerita, Ciara kini sudah bersama kedua temannya di lorong sekolah. Saat hendak menuju kantin, tiba-tiba saja Ciara merasa ingin buang air kecil. Ciara pun mengatakan pada teman-temannya kalau ia ingin pergi ke toilet, ia juga meminta mereka untuk pergi saja lebih dulu ke kantin.
"Eh guys, aku ke toilet dulu ya? Kalian duluan aja ke kantin, nanti aku nyusul!" ucap Ciara.
"Oh gitu, okay deh. Kalo gitu kita berdua duluan ya Ciara?" ucap Anin.
Ciara manggut-manggut perlahan, lalu setelahnya pun Anin dan Cleo pergi lebih dulu meninggalkan Ciara menuju kantin. Sedangkan Ciara sendiri bergegas masuk ke dalam toilet karena sudah tidak tahan lagi, memang sejak menemukan panggilan untuk Libra yang unik itu, Ciara jadi lebih sering tertawa dan berakibat ingin buang air.
Tanpa disadari olehnya, ada Hanum bersama temannya yang tak sengaja melihat Ciara masuk ke dalam toilet. Entah apa yang ada di pikiran mereka, tiba-tiba Hanum menghentikan langkahnya dan meminta teman-temannya juga berhenti sejenak. Hanum sepertinya memiliki rencana buruk pada Ciara saat ini.
"Guys guys, tunggu bentar deh guys!" ucap Hanum.
"Ish, apaan sih Hanum? Lu gak tahu apa gue udah lapar banget ini? Gue tuh pengen makan nasi uduk kesukaan gue tau!" protes Kania.
"Sebentar dulu, barusan gue lihat Ciara masuk ke toilet tuh!" ucap Hanum.
"Ohh, ya terus kenapa kalau Ciara masuk ke toilet? Mungkin dia kebelet kali, wajar aja lah namanya pagi-pagi," ucap Kania keheranan.
"Gak gitu ih, ayo kita susulin dia ke toilet!" ajak Hanum.
"Ngapain?" tanya Kania masih bingung.
"Udah lu gausah banyak tanya, pokoknya ayo kita kejar Ciara!" paksa Hanum.
"Eh Hanum, gua diajak juga apa enggak nih?" tanya Elma, temannya yang lain.
"Haish, ya iyalah. Udah ayo!" jawab Hanum.
Akhirnya ketiga gadis itu menyusul Ciara masuk ke toilet tersebut, entah apa yang ada di pikiran Hanum saat ini, tapi tampaknya Hanum sedang merencanakan sesuatu untuk membuat Ciara semakin tertekan. Hanum memang masih menyimpan dendam pada Ciara hingga kini.
"Num, terus ini kita mau ngapain disini? Masa kita mau ngintipin si Ciara sih?" tanya Kania keheranan.
"Hah? Apaan dah lu Kania? Bukan itu yang gue mau, udah deh lu mending diam aja dan lihat apa yang gue lakuin!" ujar Hanum.
"Oh okay," Kania mengangguk saja.
Hanum pun masuk ke pintu lainnya yang berada tepat di sebelah Ciara, ia terlihat mengambil segayung air dari ember dan menyiramnya ke arah toilet tempat Ciara berada. Sontak saja Kania serta Elma terkejut melihatnya, dua gadis itu reflek menutupi mulut mereka.
Byurrr
"Hah??" Ciara yang sedang buang air, merasa kaget lantaran tiba-tiba guyuran air datang membasahi tubuhnya.
"Ih siapa itu?" tanya Ciara sembari memeluk tubuhnya sendiri.
Baru saja Ciara hendak bangkit, tapi kemudian satu guyuran air kembali menimpanya dan membasahi tubuhnya yang sedang berdiri. Lagi-lagi Ciara harus mengalami hal yang membuat dirinya merasa jengkel, ia pun bingung siapa yang tega melakukan hal ini padahal.
Disaat Ciara berjalan ke arah pintu dan berniat membukanya, ia merasa heran sebab pintu tersebut terkunci dan tidak bisa dibuka. Sontak saja Ciara tampak panik, ia terus mencoba membuka pintu itu tetapi tak berhasil. Saat ini gadis itu benar-benar merasa kedinginan bercampur panik.
Brak brak brak
"TOLONG! TOLONG BUKA! TOLONGIN AKU KEJEBAK DISINI PLEASE!" teriak Ciara sambil terus menggedor-gedor pintu toilet.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
elf
ini pemeran utamanya libra apa davin sih thor???
2023-05-09
1
S Aisyah S
mulai seru thor lanjuutt
2023-04-20
1
Titin Itin
lnjuuut
2023-04-18
1