Hari demi hari berlalu, hidup Ciara yang semula hancur kini telah kembali tenang seperti biasanya. Ia merasa senang sebab berhasil lepas dari segala hujatan yang menimpanya sebelumnya, apalagi video syur dirinya juga sudah tidak ada lagi dan ia pun tak akan mengalami ancaman lagi dari sang paman seperti dahulu, sehingga hidupnya pun bisa aman dan tentram tanpa perlu ketakutan.
Setelah memang dipastikan tidak bersalah, akhirnya pihak sekolah mau mengizinkan Ciara untuk kembali bersekolah. Mereka justru merasa menyesal karena sudah mengambil keputusan terburu-buru pada Ciara beberapa waktu lalu, pihak sekolah pun meminta maaf dan berharap Ciara bisa kembali ke sekolah lagi seperti biasanya.
Kini Ciara dengan senyum merekah di pipinya, turun dari kamar dan menemui kakaknya di bawah. Ia sudah tampak rapih mengenakan seragam sekolah yang dibalut jaket kesayangannya, ia pun duduk di dekat Galen serta Tiara dan bersiap menyantap sarapan bersama mereka.
"Pagi kak Galen, pagi kak Tiara!" gadis itu dengan lembut menyapa kedua kakaknya yang sudah lebih dulu berada disana.
"Iya, pagi juga Ciara. Asyik nih yang udah mau mulai sekolah lagi! Semangat banget kayaknya, gak sabar ya mau ketemu crush kamu lagi di sekolah?" goda Tiara saat melihat tampilan adik iparnya itu.
"Ih apa sih kak? Sejak kapan aku punya crush coba?" elak Ciara menyangkal ucapan kakaknya.
"Ya gapapa kali Ciara, seumuran kamu mah wajar aja kali kalau punya seseorang yang kamu sukai. Justru kakak malah senang semisal itu benar, artinya kamu gak cinta sama om Davin yang sengklek itu," sahut Galen tiba-tiba.
Seketika Ciara teringat kembali pada pamannya yang selama ini terobsesi dengan dirinya itu, sungguh Ciara tak habis pikir mengapa bisa pamannya bersikap seperti itu padanya. Jika memang cinta seperti yang dia katakan, lalu mengapa Davin tega sekali menyebarkan aib dirinya di media sosial yang membuat ia merasa terpukul.
Tiara pun melihat betul kesedihan di wajah Ciara, ia langsung menatap suaminya bermaksud menegur pria itu agar tidak membahas Davin lagi. Tiara tidak ingin tentu jika Ciara mengalami depresi seperti beberapa hari lalu, pastinya akan sangat sulit bagi mereka untuk membuat Ciara kembali sadar dan melupakan semuanya.
"Mas, bisa gak kamu jangan bahas om Davin lagi di depan Ciara! Kamu lupa ya kalau Ciara itu masih trauma sama dia? Emang kamu mau Ciara kayak kemarin lagi?" tegur Tiara.
"Eee ya aku kan cuma kasih tahu Ciara, dia gak boleh jatuh cinta sama orang kayak om Davin!" ujar Galen membela diri.
Tiara menggeleng saja mendengar ucapan suaminya, ia pun merangkul Ciara berusaha meminta gadis itu untuk melupakan semua hal yang berbau pamannya. Ya kebetulan saat ini Davin juga sudah berdiam diri di penjara, tentunya atas laporan Galen yang tak terima dengan semua perbuatan pamannya itu pada sang adik. Namun, hingga kini juga Nadira maupun Gavin belum mengetahui perihal masalah tersebut, sebab mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
"Ciara, udah ya kamu lupain aja om Davin itu! Toh dia juga sekarang ada di penjara, jadi kamu gak perlu takut lagi sama dia ya!" ucap Tiara menenangkan.
"Ya kak, aku emang gak pernah takut sama om Davin kok. Selagi ada kak Galen disisi aku, mana ada orang yang aku takutin?" ucap Ciara tersenyum.
"Hahaha, benar itu. Kakak akan selalu melindungi kamu Ciara, seperti apa yang dititipkan papa dahulu," ucap Galen menggenggam tangan adiknya.
Lalu, sepasang kakak-beradik itu pun saling memeluk satu sama lain. Galen senang lantaran ia berhasil membuat adiknya melupakan semua masalah yang menimpanya dan kini telah hidup tenang seperti biasanya, Ciara pun juga bahagia karena ia memiliki saudara seperti Galen yang sangat sayang dan perduli padanya.
•
•
Singkat cerita, mobil yang ditumpangi Ciara dan sang supir harus mengalami kendala saat dalam perjalanan menuju sekolah. Ciara sontak merasa kaget karena tiba-tiba supirnya yang bernama Erwin itu mengerem secara mendadak, Ciara yang tengah fokus dengan ponselnya pun hampir saja terbentur jika tidak cepat-cepat menahan dirinya.
"Ish, pak Erwin gimana sih?! Bawa mobil tuh yang bener dong pak, jangan ngerem mendadak! Emang pak Erwin mau saya laporin ke kak Galen kalau bapak lalai?" kesal Ciara.
"Duh, maaf ya non! Saya beneran gak sengaja, tadi itu sepertinya ban mobil kita pecah non," ucap pak Erwin.
"Hah? Pecah??" Ciara tersentak kaget.
"Iya non, sebentar ya saya periksa dulu keluar?" ucap Erwin.
"Yaudah deh pak, buruan ya!" ujar Ciara.
Erwin pun keluar dari mobil untuk memeriksa kondisi mobilnya itu, dan ternyata benar saja kalau salah satu ban depannya mengalami pecah entah karena apa. Ciara yang penasaran menyusul keluar karena ingin tahu apa yang terjadi, ia mendekat ke arah supirnya itu dengan wajah cemas.
"Pak, gimana? Beneran ban mobilnya pecah?" tanya Ciara pada sang supir.
"Iya nih non, ban depannya pecah sampe kayak gini nih. Mungkin tadi saya gak sengaja nginjek sesuatu pas di jalan," jawab Erwin.
"Yah elah, ada-ada aja deh pak. Terus ini gimana dong?" ujar Ciara.
"Ya harus diganti non, untung masih ada cadangannya di bagasi. Sebentar ya non biar saya ganti dulu?" ucap Erwin.
"Lama gak pak?" tanya Ciara tampak panik.
Erwin menggeleng pelan, "Gak kok non, paling cuma beberapa menit. Non tunggu aja di dalam, biar gak pegel berdiri terus!" jawabnya.
Ciara manggut-manggut saja, lalu berniat kembali ke dalam mobil. Akan tetapi, saat ia hendak membuka pintu, tiba-tiba saja sebuah mobil dari arah kanannya melaju kencang dan menginjak sebuah genangan air di jalan tersebut sampai terkena tubuh Ciara yang sedang berdiri disana.
Byurrr
Sontak Ciara terkejut dan merasa sangat kesal, ia pun berteriak memaki-maki si pengendara mobil yang keterlaluan itu. Namun sayang, mobil tersebut malah semakin melaju kencang seolah tak perduli dengan apa yang barusan menimpa Ciara. Tentu saja Ciara pun semakin emosi dibuatnya.
"Ih sumpah sialan banget tuh orang! Bisa bawa mobil apa enggak sih? Awhh aduh basah semua deh ini rok aku, dasar orang sialan!" maki Ciara sembari memegangi roknya yang basah.
Erwin yang penasaran pun menghentikan sejenak kegiatannya dan menghampiri Ciara, "Waduh non, jangan main becekan! Tuh jadi basah semua kan baju sama roknya," ucapnya.
"Ish, ah tau ah!" Ciara sangat kesal dan masuk begitu saja ke dalam mobilnya.
Sedangkan Erwin terlihat menggaruk-garuk tengkuk lehernya karena kebingungan, lalu ia memilih melanjutkan pekerjaannya tadi.
•
•
Sementara itu, si pengemudi mobil yang tadi membuat rok Ciara basah, kini tampak tengah menelpon seseorang sambil berkendara. Ya itulah yang membuat dirinya tidak fokus melihat jalan, hingga telah mencelakai Ciara yang tak melakukan kesalahan apapun.
Namun meski begitu, si pria masih sempat menengok kondisi Ciara yang basah kuyup melalui kaca spionnya. Hanya saja pria itu seolah tak perduli dan terus melaju kencang sambil menelpon orang yang dia sayangi saat ini, ya begitulah sikapnya yang memang selalu acuh pada keadaan sekitar.
"Cih, aneh banget tuh orang!" lirihnya.
📞"Halo! Hey! Kamu kenapa? Siapa yang aneh?"
📞"Eee enggak kok mbak, itu barusan ada orang aneh di jalan. Yaudah ya, sebentar lagi aku sampai di rumah mbak nih. Aku tutup dulu ya telponnya?" ucap si pria yang kembali tersadar.
📞"Oke, hati-hati ya kamu!"
📞"Iya mbak, see you!" ucap si pria sesaat sebelum mematikan telponnya.
Ini dia pria itu, siapakah dia? Jodoh Ciara atau malah calon musuh barunya Ciara?🤔
Cari tau jawabannya di bab-bab selanjutnya, karena kisah 'Hasrat Liar Pamanku' baru dimulai🥰
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Ranggaalfiano
aku setujunya sma om davin aja deh
secara mereka berdua kan peran utamanya😂😂
2023-04-11
2
Ali aziz
semangat thor ga sabar nunggu pasangan baru ciara cakep euuuuyyy jgn lama2 up thor
2023-04-11
1