Galen dan Tiara diundang untuk datang ke rumah Nadira siang ini dikarenakan Libra alias adik angkat wanita itu baru tiba di rumahnya, ya tentu Galen pun cukup bersemangat sebab sudah lama juga ia tak kumpul bersama kedua orangtuanya disana. Apalagi sekarang ada sang paman juga yang hadir, walaupun usianya jelas lebih tua Galen.
Sekarang sepasang suami-istri itu tiba di rumah Nadira, tanpa berlama-lama mereka langsung turun dari mobil dan berjalan menuju rumah sang ibu dengan penuh semangat. Galen mengetuk pintu disertai salam yang ia ucapkan, tak lama terdengar balasan dari dalam dan Nadira muncul setelah membuka pintu sambil tersenyum ke arah mereka.
"Eh kalian udah datang," Nadira tampak sangat senang melihat putranya bersama menantunya itu ada disana.
"Iya ma, kan kita diundang ya jadi harus buru-buru datang dong." Galen langsung tersenyum sembari mencium tangan mamanya, begitu juga dengan Tiara yang melakukan hal sama.
"Bagus deh, tapi kalian berdua gak ada kesibukan kan? Maksudnya, lagi gak ada kerjaan atau apa gitu? Soalnya mama takut ganggu," tanya Nadira.
Galen menggeleng pelan, "Tenang aja ma, kita berdua free kok hari ini. Makanya kita bisa datang kesini sekarang," jawabnya.
"Iya ma, lagian aku juga penasaran sama om Libra yang mama ceritain di telpon tadi. Aku pengen kenalan gitu sama dia," sahut Tiara.
"Ahaha, iya kebetulan banget Libra emang baru datang. Kalian berdua bisa kenalan deh sama dia di dalam, yuk ah langsung masuk aja!" ucap Nadira.
Galen dan Tiara kompak mengangguk, lalu mereka bertiga pun mulai melangkah masuk ke dalam rumah itu dengan disertai senyuman yang merekah di wajah masing-masing. Nadira juga langsung membawa pasangan suami-istri itu menuju ruang tamu, tempat dimana Libra dan Gavin berada.
Setibanya disana, Tiara cukup terkejut ketika melihat sesosok pria tampan yang tengah duduk di samping papa mertuanya. Sontak Tiara sampai tak bisa berkedip saat memandang wajah tampan pria itu, sungguh Tiara akui kalau pria itu memang sangat tampan dan berhasil membuatnya terpesona.
Galen juga merasakan hal yang sama, ia penasaran dengan siapa lelaki tampan disana itu. Melihat putra dan menantunya itu terbengong, Nadira sontak memberikan penjelasan kalau yang sedang mereka lihat itu adalah Libra alias adik angkatnya, yang tentu saja adalah paman dari Galen dan Ciara.
"Nah, yang itu tuh om Libra sayang. Kalian bisa pada ngeliat kan?" ucap Nadira menunjuk ke arah Libra.
"Hah? Jadi, itu om aku ma? Waw kelihatan muda banget, malahan lebih muda dari ponakannya sendiri. Kayaknya gantengnya juga melebihi aku sih," ucap Galen terkaget-kaget.
"Ah kamu gak perlu merendah begitu, kamu juga sama gantengnya kok sayang!" ucap Nadira.
"Iya mas, kamu ganteng kok. Gausah insecure kayak gitu lah sama paman sendiri," sahut Tiara.
Galen tersenyum saja, kemudian mereka melanjutkan langkah menuju sofa untuk menghampiri Gavin dan Libra disana. Saat melihat mereka ada di dekatnya, Gavin sontak beranjak dari tempat duduknya untuk menyambut sepasang suami-istri itu. Tampak Libra juga melakukan hal yang sama, meski ia sedikit kebingungan.
"Wah Galen sama Tiara sudah datang, silahkan duduk kalian!" ujar Gavin dengan ramah.
"Iya pa, terimakasih." Tiara tersenyum seraya mencium tangan Gavin, begitu juga dengan Galen.
"Oh ya, kenalkan ini Libra adik mama kamu yang baru datang! Dia rencananya mau tinggal beberapa hari disini," ucap Gavin mengenalkan Libra pada pasangan suami-istri itu.
Sontak Libra menyodorkan tangannya ke arah Galen dan juga Tiara, mereka lalu berjabat tangan disana lalu terduduk sembari berbincang-bincang.
•
•
Saat jam pulang sekolah tiba, Ciara langsung meminta Erwin selaku supirnya itu untuk membawanya pulang ke rumah. Ya Ciara mengatakan bahwa ia sudah sangat lelah dan ingin beristirahat saja di kamarnya nanti, padahal ia hanya malas berlama-lama disana karena khawatir Terry menemuinya lagi seperti sebelumnya.
Namun ketika di jalan menuju pulang, Ciara tiba-tiba merasa lapar dan ingin jajan lebih dulu. Gadis itu pun meminta Erwin menghentikan mobilnya ketika melihat jajanan telur gulung di pinggir jalan yang begitu menggugah seleranya, tentu saja Erwin menurut dan membiarkan Ciara turun dari mobil.
Setelah mengantri lumayan lama, akhirnya Ciara berhasil mendapatkan telur gulung yang ia inginkan. Ciara pun berniat kembali ke mobil sembari mencicipi satu telur gulung miliknya, tetapi tiba-tiba saja seseorang menabraknya dari belakang dan membuat Ciara terdorong hingga semua telur gulung di tangannya jatuh berserakan ke jalan.
Bruuukkk
"Akh telur gulung aku!" Ciara yang kesal langsung menoleh ke samping untuk melihat siapa yang baru saja menabraknya.
"Sorry sorry, gak sengaja!" ucap si pria yang tadi tak sengaja menyenggol tubuh Ciara itu.
"Hah? Gak sengaja kamu bilang? Kamu udah jatuhin telur gulung aku, terus sekarang kamu cuma mau minta maaf gitu?" kesal Ciara.
"Ya abis gimana? Mau aku bantu ambilin telur gulungnya lagi? Udah kotor tuh, jorok lah kalo dimakan lagi," ucap si pria santai.
Ciara menggeleng kesal, "Ih bukan begitu! Minimal kamu ganti rugi lah, kamu kan udah bikin aku kehilangan makanan kesukaan aku. Mana belum ada yang aku cicip lagi," ucapnya.
"Ohh, yah sorry banget aku gak punya banyak waktu. Aku juga gak bawa uang cash, jadi aku minta maaf aja ya?" ucap si pria.
"Ish kamu—"
"Sekali lagi aku minta maaf, aku harus pergi sekarang. Aku buru-buru banget nih!" sela si pria.
Ciara membelalakkan matanya, sedangkan pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Ciara tanpa berkata apa-apa lagi. Ciara yang kesal pun tampak menginjak-injak jalan aspal di bawahnya, ia tak terima dengan perlakuan pria itu dan memilih mengejarnya untuk meminta pertanggungjawaban.
Gadis itu pun berhasil menyusul si pria ke mobilnya, ia langsung saja menarik tangan pria tersebut sebelum dia masuk ke dalam mobil. Sontak si pria terkejut dan menoleh ke arahnya, pria itu terkejut saat melihat Ciara ada disana. Padahal tadi Ciara masih berada cukup jauh darinya.
"Kamu lagi, mau apa sih? Cuma perkara telur gulung tumpah, terus sekarang kamu kejar-kejar aku udah kayak maling?" protes si pria.
"Kalau kamu mau tanggung jawab, aku gak bakal kejar kamu kayak gini kali," ucap Ciara ketus.
Pria itu menepuk jidatnya, "Haish, harus berapa kali sih aku bilang ke kamu? Aku gak pegang uang cash, uang aku semuanya di ATM. Aku cuma ada dollar, apa kamu mau diganti pake dollar?" ucapnya.
"Yaudah, mana sini dollar nya kasih ke aku! Kamu itu kalo berbuat salah ya harus tanggung jawab dong!" pinta Ciara.
"Hah? Harga telur gulung itu aja aku yakin gak sampe satu dollar, untung di kamu rugi di aku dong!" cibir si pria.
"Kamu masih mikirin untung rugi sekarang? Padahal kamu yang tadi nabrak aku loh, disini aku lah yang rugi banget!" sentak Ciara.
Pria itu menggelengkan kepalanya, ia terpaksa mengambil dompet dan mengeluarkan sejumlah uang dollar dari dalam sana untuk diberikan pada Ciara. Sontak Ciara terlihat senang ketika pria itu menjulurkan beberapa uang dollar kepadanya, tanpa pikir panjang Ciara pun mengambil semuanya.
"Makasih," ucap Ciara sambil tersenyum.
"Jangan makasih makasih aja! Itu kebanyakan tau, jangan diambil semuanya!" ujar si pria sembari berusaha mengambil kembali uang itu.
"Eits gak bisa, bye bye!" Ciara dengan cepat memasukkan uang itu ke kantongnya dan pergi dari sana.
Si pria pun merasa geram karena telah dikerjai oleh Ciara, ia hendak mengejarnya tetapi saat ini ia tak memiliki banyak waktu. Akhirnya pria itu pun mengikhlaskan saja uangnya, ia memilih masuk ke mobil dan pergi dari sana walau tentu saja ia rugi sangat besar hari ini.
Sementara Ciara sempat berhenti sejenak untuk memastikan si pria tadi tidak mengejarnya, ketika mobil yang ditumpangi pria itu bergerak, Ciara menyipitkan matanya dan merasa tak asing pada mobil yang digunakan pria tersebut. Ya Ciara teringat dengan momen pagi tadi saat sebuah mobil melaju kencang dan menyipratkan air ke tubuhnya.
"Itu kayak mobil yang tadi pagi deh, atau cuma mirip aja?" gumam Ciara.
"Tapi omong-omong, tuh cowok tadi ganteng banget deh. Ya walau sikapnya rada ngeselin gitu," ujarnya lirih.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Arini
ceritanya aneh, di bab sebelumnya galen menghajar davin pamannya, di bab ini dah dipanggil mama papa aja????
2023-11-14
1
Rara Kusumadewi
sebenarnya paman Ciara itu libra atau Davin sih...
2023-07-13
1
Titin Itin
lnjuuuut
2023-04-14
1