Dan benar saja, tak lama kemudian sekelompok orang-orang berbadan besar muncul disana. Mereka langsung mengepung Davin dan tak memberi ruang bagi pria itu untuk kabur, sontak Davin terkejut sekaligus merasa ketakutan. Davin sama sekali tak menyangka kalau ia justru masuk ke dalam perangkap yang sudah dibuat Galen.
"Lihat sendiri kan om? Sekarang om sudah dikelilingi sepuluh orang anak buah saya, mereka juga besar-besar om dan mereka bisa saja menghabisi om dalam waktu sekejap," ucap Galen.
"Kurang ajar kamu Galen! Kamu takut sama saya, sampai kamu sewa mereka?!" ujar Davin.
"Jelas enggak om, tapi kan tadi saya udah bilang kalau sekarang ini saya mau berikan om penderitaan yang lebih daripada yang dirasakan Ciara, adik saya!" ucap Galen penuh emosi.
Davin melongok menatap wajah Galen dengan rahang bergetar, ia menelan saliva susah payah sambil melirik ke sekitar. Bisa terbayang di dalam kepalanya seperti apa kondisinya nanti jika dihajar oleh sepuluh orang itu, tentu mustahil ia bisa mengalahkan mereka semua.
Sementara Ciara terlihat tersenyum sumringah melihat ketakutan di wajah pamannya, ia senang lantaran kakaknya telah berhasil menjebak Davin dan kini mereka pun bisa mendesak Davin untuk segera menghapus video tersebut dan membuat klarifikasi di media sosial.
"Sekarang semua keputusan ada di tangan om, kalau om masih ingin hidup dengan selamat, lakukan apa yang saya minta!" ucap Galen.
"Hahaha, kamu pikir saya akan kalah semudah itu Galen? Tentu tidak, silahkan saja kamu perintahkan mereka untuk mengajar saya! Saya tidak pernah takut dengan siapapun," ucap Davin menantang.
"Oh ya? Om yakin mau melawan mereka semua? Om tidak takut?" tanya Galen mengejek.
"Buat apa saya takut? Toh kalaupun saya dihajar sampai mati, Ciara juga tidak akan bisa terbebas dari semua masalahnya. Hahaha..." Davin tertawa puas dengan tangan direntangkan.
Namun, Galen tak sebodoh yang Davin kira. Pria itu adalah anak dari Albert, si ceo berdarah dingin yang tidak pernah terkalahkan dalam hal kelicikan. Tentunya Galen sudah tahu betul apa yang harus ia lakukan saat ini untuk bisa memaksa pamannya melakukan apa yang ia inginkan.
"Kalau om mengira saya akan menghabisi om begitu saja saat ini, om salah besar. Ayo semua, tangkap om Davin dan bawa dia ke ruang bawah tanah!" ucap Galen memerintahkan anak buahnya.
"Siap tuan muda!" kesepuluh pria itu mendekati Davin dan bersiap menangkapnya.
"Ah apa-apaan ini? Kalian jangan berani-berani sentuh saya! Galen, apa yang mau kamu lakukan ke saya? Lepaskan!" geram Davin.
Perlawanan yang coba dilakukan Davin itu sia-sia, tubuhnya kini sudah dipegangi dengan erat oleh kesepuluh pria tersebut. Bahkan, dua tangannya diikat menggunakan tali dan kepalanya ditutup dengan sebuah kain hitam yang membuat Davin tidak dapat melihat apa-apa.
Galen tersenyum puas melihat kesengsaraan yang dialami pamannya, ia langsung memerintahkan anak buahnya itu untuk membawa Davin ke ruangan bawah tanah di rumahnya yang tersembunyi. Sontak Ciara serta Tiara pun melongok terkejut, mereka berdua baru mengetahui jika ada ruangan itu disana.
"Mas, sejak kapan rumah ini punya ruangan bawah tanah? Kok kamu gak pernah bilang ke aku sih?" tanya Tiara penasaran.
"Sudahlah, kita jangan bahas soal itu sekarang! Ciara, ayo ikut dengan kakak dan kita paksa lelaki sialan itu untuk membuat video klarifikasi tentang kamu!" ucap Galen.
"Baik kak!" Ciara mengangguk pelan mengikuti perintah kakaknya.
Lalu, mereka pun menyusul Davin yang sudah dibawa lebih dulu ke ruangan bawah tanah oleh kesepuluh pria tadi. Galen kini mati-matian akan berusaha untuk bisa menolong adiknya, ia tidak mau jika sampai Ciara putus asa dan harus mengakhiri hidupnya hanya karena masalah itu.
•
•
Sesampainya disana, tampak Davin sudah diikat menggantung di sebuah tempat yang telah disediakan oleh Galen sebelumnya. Kepala pria itu juga masih ditutupi oleh kain hitam sehingga dia tidak bisa melihat apapun, seluruh tubuhnya juga tampak terluka akibat pukulan orang-orang suruhan Galen saat membawanya kesana.
Melihat kondisi pamannya yang mengenaskan, entah mengapa Ciara justru merasa kasihan dan tidak tega melihatnya. Ciara bahkan sampai menutupi mulutnya dengan telapak tangan begitu mengetahui kondisi Davin saat ini, ia menatap ke arah sang kakak seolah hendak protes.
"Kak, apa ini tidak berlebihan? Bagaimana kalau kita ditangkap polisi karena tuduhan penganiayaan?" tanya Ciara pada kakaknya.
"Polisi tidak bisa ikut campur, ini urusan kakak dengan pria sialan itu. Kakak yakin dengan cara ini pasti dia mau melakukan apa yang kita minta sayang," jawab Galen santai.
"Tapi kak, aku gak tega. Biar gimanapun om Davin kan bagian keluarga kita juga," ucap Ciara.
"Ciara, kamu itu kenapa sih? Katanya kamu mau nama baik kamu dibersihkan, lalu kenapa kamu masih aja kasihan sama dia? Dia orang jahat loh, dia udah sebar video kamu!" geram Galen.
"Ya aku tahu kak, tapi tetap aja aku gak tega lihat om Davin diikat seperti ini," ujar Ciara.
Galen benar-benar bingung dengan sikap adiknya yang terlalu baik hati itu, ia pun menepuk dahinya seraya menggelengkan kepala. Tiba-tiba saja suara tawa dari Davin menggelegar di ruangan itu, membuat keduanya kaget bukan main dan reflek menoleh ke tempat Davin berada.
"Hahaha, dengar itu Galen! Adikmu saja begitu perduli dengan saya, itu artinya dia mencintai saya Galen. Cepat kamu lepaskan saya dan biarkan kami bersatu! Dengan begitu, nama baik Ciara juga akan bersih kembali," ujar Davin.
"Om tidak usah mimpi untuk bisa mendapatkan cinta adik saya! Karena saya sebagai kakak, tidak akan pernah menyetujui itu!" tegas Galen.
"Kamu benar-benar keras kepala, baiklah semua keputusan ada di tangan kamu Galen!" ucap Davin.
"Tentu om, disini saya yang berkuasa. Seharusnya om takut karena sebentar lagi penyiksaan lainnya akan saya berikan pada pria sialan seperti om!" ucap Galen mengancam.
Davin menggelengkan kepalanya sambil tertawa, "Hahaha, apa yang akan kamu lakukan Galen? Saya tidak akan pernah gentar, kecuali kamu mengizinkan saya menikahi adik kamu itu!" ucapnya lantang.
"Kita lihat saja nanti om, seberapa kuatnya om menahan semua ini!" ucap Galen emosi.
Galen pun memerintahkan anak buahnya untuk memulai aksi penyiksaan yang sudah ia siapkan sebelumnya, ya terlihat dua orang pria membawa kabel listrik tegangan tinggi yang akan didekatkan ke tubuh Davin disana. Sontak saja Ciara langsung melongok lebar terkejut dengan tindakan nekat abangnya yang akan menyetrum sang paman.
Saat itu juga, aliran listrik tersebut mengalir ke seluruh tubuh Davin dan membuat pria itu berteriak kesakitan karena setruman itu. Galen terkekeh puas melihat kesakitan yang dialami pamannya, namun Ciara justru tidak tega dan meminta Galen menghentikan semua itu, tapi tentu Galen tidak akan mau mendengarkan ucapan adiknya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Ila Lee
boleh ya nikah sama om sediri
2023-07-11
1
Ibu Dewi
ko Ciara bukan nya seneng om nya di kasih pelajaran malah bilang kasian ksn dia udH di sakiti di permalukan aneh malah belain dia aku jdi sebel sama Ciara ga ada marah 2 nya udah bikin malu juga mungkin dia cinta sama om nya kli
2023-07-10
1