"Heh Ciara!" gadis pemilik nama itu menoleh saat seseorang memanggilnya, ia terkejut karena rupanya ia sudah berada di sekeliling wanita-wanita yang terus saja meledeknya sedari tadi.
Salah seorang dari mereka maju mendekatinya, menjambak dan menarik rambut Ciara dengan kasar sampai gadis itu meringis. Bukannya kasihan, yang lain justru tertawa terbahak-bahak seakan puas dengan apa yang mereka lakukan. Ciara pun hanya bisa merintih dan menangis dengan deras.
Kelakuan mereka semakin menjadi-jadi, Ciara didorong kasar hingga tersungkur di atas lantai dengan posisi telungkup. Setelahnya, mereka meludahi tubuh Ciara satu persatu sambil terus mencibirnya dan mengatakan kalau Ciara adalah wanita murahan yang tak pantas ada di sekolah itu.
Ciara menangis meratapi nasibnya, para wanita di sekelilingnya terus tertawa dan membuat Ciara semakin tidak tahan. Ciara sudah tak tahu harus berbuat apa, lalu salah seorang wanita disana kembali menarik rambutnya hingga wajah Ciara mendongak ke arahnya.
"Dasar perempuan gatel, murahan! Lo gak pantes ada disini! Lo seharusnya masuk ke club malam aja, biar lu bisa jadi pemuas laki-laki tua disana! Hahaha.." ejek si wanita yang seperti sangat membenci Ciara.
"Ayo ikut kita!" ucap si wanita sembari mencengkeram kuat lengan Ciara.
Lalu, sekumpulan wanita itu menyeret paksa tubuh Ciara ke sebuah ruangan gelap yang Ciara sendiri tak tahu tempat apa itu. Saat lampu dinyalakan, betapa kagetnya Ciara karena sudah terdapat sekitar enam orang pria mesum yang berdiri di depannya hanya dengan memakai celana pendek.
"Nah, ini santapan kalian. Ayo kalian semua bisa bebas puasin dia dan pake dia sampai kalian puas, gausah ragu karena dia ini emang cewek pemuas!" ucap si wanita yang melempar Ciara ke arah kumpulan lelaki itu.
"Wah mantap nih bro! Asyik akhirnya kita bisa ngerasain apem legit lagi nih, hahaha.." pria-pria itu tertawa puas saat melihat Ciara disana.
Tanpa berlama-lama lagi, keenam pria itu mulai menghampiri Ciara dan mengangkat tubuhnya. Ciara terus berontak sambil menangis deras, ia tentu tak mau tubuhnya disentuh oleh lelaki yang bahkan ia sendiri tak tahu siapa. Namun, lelaki itu seolah tak peduli dan merebahkan tubuh Ciara di ranjang dengan tangan terikat.
"Aaaaa aku gak mau! Jangan!" teriak Ciara histeris dengan sangat ketakutan.
"Aaaaa jangan! Jangan!" gadis itu membuka matanya dan reflek bangkit dari posisinya, ia tersadar kali ini bahwa itu semua hanya mimpi.
Ciara pun mengelus dadanya, ia merasa lega karena itu hanya mimpi dan ia sekarang tengah berada di kamarnya. Ciara baru teringat kalau tadi saat pulang sekolah, ia langsung tertidur di kamar tanpa melepas baju seragamnya karena merasa lelah dan pusing akibat masalah yang menimpanya.
Akhirnya Ciara beranjak dari ranjang, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tiga sore. Ciara mengira Galen sang kakak sudah pulang ke rumah, tanpa mengganti pakaiannya Ciara langsung keluar dari kamar dan turun ke bawah berniat menemui kakaknya untuk menceritakan semua yang terjadi.
Namun, Ciara justru melihat Tiara sedang berbincang dengan seseorang di sofa dan tampak saling tertawa satu sama lain. Ciara memilih menghampiri kakak iparnya itu untuk menanyakan mengenai Galen, ya Ciara berharap Galen memang sudah pulang.
"Kak Tiara," Ciara menyapa iparnya dengan pelan sembari berdiri di dekat wanita itu yang sedang berbincang bersama Rifka, sang sahabat.
Tiara sontak menoleh dan tersenyum lebar, "Eh Ciara, udah bangun? Tadi aku ke kamar kamu mau ajak makan siang, eh kamu ternyata lagi tidur. Kamu pasti capek banget ya?" ucapnya.
"I-i-iya kak, maaf aku ketiduran tadi. Terus kak Galen udah pulang belum kak?" tanya Ciara.
"Yah mas Galen belum pulang Ciara, dia paling masih di kantornya jam segini mah. Emang ada apa sih Ciara? Kamu kok kayaknya pengen banget ketemu kakak kamu itu?" jawab Tiara.
"Yah gitu ya kak? Gapapa deh, aku nunggu kak Galen sampai pulang aja. Aku balik ke kamar ya kak?" ucap Ciara.
Namun, Tiara dengan cepat bangkit dan mendekap lengan adik iparnya itu. "Eh tunggu dulu Ciara!" ucapnya menahan sang adik.
"Iya kak, kenapa?" tanya Ciara heran.
"Kamu kan belum makan siang, makan dulu gih! Aku udah siapin makanannya di meja, mau ya?" pinta Tiara.
Ciara tersenyum tipis, "Nanti aja deh kak, aku belum lapar. Aku masih mau istirahat di kamar," ucapnya menolak.
"Oh gitu, tapi kalau kamu udah lapar langsung makan aja ya? Biar kamu gak sakit Ciara," ucap Tiara perhatian.
Ciara mengangguk kecil, lalu Tiara pun melepas tangannya dan membiarkan Ciara kembali ke kamarnya, meski Tiara sangat penasaran apa sebenarnya yang terjadi pada Ciara karena sejak pulang tadi Ciara seolah berubah dan seperti menyembunyikan sesuatu.
"Ti, itu adik ipar lu kan ya? Dia kenapa tuh lesu begitu?" tanya Rifka tiba-tiba.
Tiara menggeleng pelan, "Gak tahu, aku juga penasaran. Tapi, ya biarin aja deh mungkin dia lagi ada masalah percintaan," jawabnya.
"Ahaha, iya kali ya? Biasalah anak remaja, mungkin dia galau karena putus atau crush nya jadian sama cewek lain," kekeh Rifka.
"Bisa jadi tuh," Tiara ikut tersenyum dibuatnya.
•
•
Ciara kembali ke kamarnya, ia duduk di pinggir ranjang dan mengambil ponselnya yang ia simpan di atas meja. Sebenarnya ia tak berani membuka ponsel, karena pasti isinya sudah dipenuhi dengan hujatan dari berbagai orang yang melihat video panasnya di sosial media.
Namun, Ciara merasa bosan dan tak tahu harus melakukan apa lagi selain bermain ponsel. Ia memberanikan diri membuka sosial media miliknya, dan benar saja dugaannya ternyata disana sudah diserbu oleh para netizen yang sibuk bertanya apakah di video viral itu benar dirinya atau bukan.
Ciara meneteskan air mata melihat berbagai hujatan di sosial media miliknya itu, ya walau tak semua orang memberikan hujatan untuknya, sebab masih ada beberapa orang yang membela dan mengatakan jika mungkin saja itu bukan Ciara, karena menurut mereka Ciara tidak mungkin melakukan hal itu.
"Hiks, ternyata berita itu udah sampai kemana-mana. Followers aku juga turun drastis lagi, kalo begini sih aku gak mungkin dipercaya lagi sama brand terkenal buat jadi pengiklan," ucap Ciara pelan.
Drrtt drrtt...
Tiba-tiba ponselnya berdering, Ciara yang kaget langsung melihat nama penelpon tersebut. Ciara sontak terbelalak karena ternyata yang menelponnya itu adalah Davin, alias sang paman. Tentu Ciara merasa malas sekali harus mengangkatnya, sebab Davin lah yang menyebabkan ini semua terjadi.
"Masih berani aja om Davin telpon aku, dikiranya aku gak hancur apa setelah apa yang dia lakuin? Emang gak ada perasaan banget!" geram Ciara.
Tling
Karena telponnya tak diangkat, Davin beralih mengirim pesan ke nomor Ciara. Gadis itu pun dibuat penasaran, ia membuka pesan tersebut dan membaca isinya perlahan-lahan.
Temui saya di taman cahaya sekarang juga! Kalau kamu ingin semua masalah kamu selesai. ~Om Davin.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Amisaroh
ini cerita apa ada part 1 nya?
2023-06-05
3
Winsulistyowati
Nyimak n Mampir Thor...🖐️
2023-05-25
1
Titin Itin
jangan datang cia tunggu kakak mu aj
2023-04-05
1