Ciara memutuskan menemui pamannya di depan rumah meskipun ia masih sangat jengkel dengan kelakuan sang paman padanya, Ciara pun ditemani oleh Tiara keluar dari rumah dan bertemu dengan sabun yang sudah menunggu disana. Ciara terlihat menatap ke arah pamannya dengan wajah kesal, satu tangannya bahkan sudah terkepal akibat menahan emosi yang memuncak di dalam dirinya.
Kedua wanita itu pun berjalan perlahan mendekati Davin, tampak Davin juga menatap mereka dengan senyum merekah di pipinya. Davin senang sekali dapat bertemu dengan ponakannya yang ia cintai itu lagi, ia sungguh merindukan Ciara karena belakangan ini hubungan mereka memang renggang dan Davin sangat jarang bisa bertemu Ciara.
"Halo Ciara, senang sekali saya bisa melihat wajah cantik kamu ini lagi! Saya kangen banget sama kamu, saya yakin pasti kamu juga kan!" ucap Davin.
Ciara menggeleng cepat, "Cih, om gausah kepedean deh jadi orang! Asalkan om ingat, om itu orang yang udah menghancurkan hidup aku. Sekarang om masih berharap kalau aku kangen sama om gitu?" ucapnya tegas.
"Ya om ingat kok sayang, tapi itu semua kan om lakukan karena kesalahan kamu sendiri. Suruh siapa kamu beritahu tentang kita ke kakak kamu? Ini adalah balasannya Ciara cantik," ucap Davin.
"Om gausah goda-goda aku lagi kayak gitu, karena aku gak akan tergoda sama om!" sentak Ciara.
"Gapapa, asalkan kamu tetap mau menikah dengan om sayang. Pastinya kamu gak lupa kan sama syarat yang om berikan kemarin ke kamu?" ujar Davin.
"Iya aku masih ingat kok, tapi sampai kapanpun aku gak akan mau menikah sama om!" tegas Ciara.
"Kenapa kamu sulit sekali diberitahu Ciara? Apa kamu tidak ingin keluar dari semua masalah ini? Ingat loh, cuma om yang bisa bantu kamu sayang!" ucap Davin.
"Yaudah, terus kenapa om gak bantu aku aja tanpa kasih persyaratan yang kayak gitu?" tanya Ciara.
"Oh tidak bisa Ciara, nanti saya tidak dapat untung apa-apa dong. Saya ini kan cinta sama kamu, jadi saya ingin kamu terima cinta saya," ucap Davin.
"Om bilang apa barusan? Cinta? Bullshit om!" sentak Ciara dengan nada mengejek.
Davin terdiam, ia tersenyum saja memandangi wajah manis Ciara yang begitu menggoda baginya dan semakin membuatnya tidak ingin melepaskan Ciara. Davin sangat terobsesi pada gadis itu, ia tentu akan melakukan segala cara untuk bisa memiliki Ciara seutuhnya.
Lalu, Tiara yang semula diam kini mulai ikut angkat bicara. "Om, udah deh mending om Davin pergi dari sini dan jangan ganggu Ciara!" ucapnya.
"Hey hey hey, kamu itu siapa Tiara? Kamu gak berhak usir saya, apalagi larang saya untuk dekati Ciara. Saya tidak akan pernah berhenti mengejar apapun yang saya inginkan," ucap Davin.
"Om udah keterlaluan! Gak seharusnya om ngelakuin itu ke ponakan om sendiri!" ucap Tiara.
"Terserah kamu mau bilang apa Tiara, intinya saya hanya akan berhenti setelah saya bisa mendapatkan Ciara sepenuhnya," ucap Davin tersenyum seringai.
"Itu semua hanya akan terjadi di dalam mimpi, om Davin!" tiba-tiba ketiganya dikejutkan dengan suara seorang pria yang memotong ucapan Davin.
Sontak mereka menoleh ke asal suara dan menemukan Galen yang baru pulang, Tiara pun tersenyum melihat suaminya sudah kembali kesana dan bisa membantunya. Tadinya Tiara sangat khawatir dan kebingungan harus berbuat apa, untungnya Galen telah pulang kali ini.
Davin justru tergelak saat melihat Galen mendekatinya, "Hahaha, kebetulan kamu datang kesini Galen. Apa kabar? Kamu terlihat seperti sedang kacau sekali, ada apa sih?" ujarnya.
"Om gak perlu pura-pura kayak gitu, saya yakin om juga udah tahu penyebabnya. Saya masih gak nyangka, ternyata om setega itu sama Ciara!" ucap Galen tampak menahan emosinya.
"Jangan salahkan saya Galen! Kamu sendiri yang menantang saya waktu itu, karena kamu sudah membuat saya kesal dan emosi!" geram Davin.
"Sekarang om cepat hapus video itu dan buat klarifikasi di sosial media kalau bukan Ciara yang ada disitu! Kalau enggak—" belum sempat selesai, namun Davin sudah lebih dulu memotongnya.
"Kalau enggak apa? Kamu mau hajar saya lagi seperti waktu itu?" tanya Davin menyela.
"Ya, tapi kali ini lebih dari yang sebelumnya. Om juga gak akan saya lepasin, sebelum om mau lakukan apa yang saya minta tadi!" jawab Galen santai
Davin tersenyum seringai, "Silahkan saja Galen! Kamu hajar aja saya sampai kamu puas, saya gak akan melawan!" ucapnya menantang.
Galen justru ikut tersenyum dan menggelengkan kepala, Tiara yang melihatnya merasa khawatir dan tak ingin Galen berbuat nekat dengan menghajar Davin di rumahnya. Biar bagaimanapun, Davin adalah bagian keluarga mereka dan tidak seharusnya mereka saling berkelahi seperti itu.
"Tidak om, kali ini bukan saya yang hajar om." Galen tersenyum santai dan menyentik jarinya seolah memanggil seseorang.
Dan benar saja, tak lama kemudian sekelompok orang-orang berbadan besar muncul disana. Mereka langsung mengepung Davin dan tak memberi ruang bagi pria itu untuk kabur, sontak Davin terkejut sekaligus merasa ketakutan. Davin sama sekali tak menyangka kalau ia justru masuk ke dalam perangkap yang sudah dibuat Galen.
"Lihat sendiri kan om? Sekarang om sudah dikelilingi sepuluh orang anak buah saya, mereka juga besar-besar om dan mereka bisa saja menghabisi om dalam waktu sekejap," ucap Galen.
"Kurang ajar kamu Galen! Kamu takut sama saya, sampai kamu sewa mereka?!" ujar Davin.
"Jelas enggak om, tapi kan tadi saya udah bilang kalau sekarang ini saya mau berikan om penderitaan yang lebih daripada yang dirasakan Ciara, adik saya!" ucap Galen penuh emosi.
Davin melongok menatap wajah Galen dengan rahang bergetar, ia menelan saliva susah payah sambil melirik ke sekitar. Bisa terbayang di dalam kepalanya seperti apa kondisinya nanti jika dihajar oleh sepuluh orang itu, tentu mustahil ia bisa mengalahkan mereka semua.
Sementara Ciara terlihat tersenyum sumringah melihat ketakutan di wajah pamannya, ia senang lantaran kakaknya telah berhasil menjebak Davin dan kini mereka pun bisa mendesak Davin untuk segera menghapus video tersebut dan membuat klarifikasi di media sosial.
"Sekarang semua keputusan ada di tangan om, kalau om masih ingin hidup dengan selamat, lakukan apa yang saya minta!" ucap Galen.
"Hahaha, kamu pikir saya akan kalah semudah itu Galen? Tentu tidak, silahkan saja kamu perintahkan mereka untuk mengajar saya! Saya tidak pernah takut dengan siapapun," ucap Davin menantang.
"Oh ya? Om yakin mau melawan mereka semua? Om tidak takut?" tanya Galen mengejek.
"Buat apa saya takut? Toh kalaupun saya dihajar sampai mati, Ciara juga tidak akan bisa terbebas dari semua masalahnya. Hahaha..." Davin tertawa puas dengan tangan direntangkan.
Namun, Galen tak sebodoh yang Davin kira. Pria itu adalah anak dari Albert, si ceo berdarah dingin yang tidak pernah terkalahkan dalam hal kelicikan. Tentunya Galen sudah tahu betul apa yang harus ia lakukan saat ini untuk bisa memaksa pamannya melakukan apa yang ia inginkan.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Tika Sari
om bejat hajar saja biar tau rasa bila perlu mati kan saja om nya itu
2023-11-01
1
Juns Ybt
tapi kenapa setiap aku baca yg berhubgan badan kok aku malah basa 😭
2023-04-10
1
STARLA my journey
org yg cinta yg akan tega memperlihatkan bahkan g suka org yg dia syg berpakaian minim
ini mlh parah ngejebak dan mempertontonkan aurat yg katamy org yg dia sayang
2023-04-09
1