“Sepertinya mamah saya ngefans berat ke kamu, makanya bentar-bentar saya disuruh bawa kamu!” sewot Devano yang masih menatap layar ponsel berisi pesan WA dari sang mamah. Layaknya yang baru saja ia sampaikan, wanita yang sangat ia sayangi itu memintanya untuk kembali membawa Zee. Ada makan malam keluarga di rumah mereka dan menjadikan Zee sebagai alasan makan malam tersebut terjadi.
“Jadi, Pak Vano belum mau belok padahal mamah Pak Vano saja sudah ngefans parah ke saya?” balas Zee bangga sambil menahan senyumnya. Senyum yang dengan mudah akibat kebahagiaan yang ia rasa. Sebab efek mengutil pakaian di galeri mal fashion perusahaan mereka, Cheryl sampai berurusan dengan polisi. Kini wanita itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi.
“Belok bagaimana? Dikiranya saya cowok apaan?” sewot Devano tak segan menggetok kepala Zee menggunakan ponselnya.
“Bukan belok yang pakai gincu apalagi rok, Pam Vano!” Zee langsung memegangi bekas getokan sang bos yang sikapnya bisa berubah dengan sangat cepat dan benar-benar sulit diprediksi.
“Lebih-lebih itu! Lama-lama, beneran aku telan hidup-hidup kamu!” kesal Devano yang sungguh langsung mendekatkan wajahnya ke Zee yang detik itu juga langsung meringkuk takut.
Sang sopir yang masih bukan pak Lukman karena pak Lukman mendadak menjadi penjaga pak Samsudin, sampai mesem. Karena biar bagaimanapun, pemandangan di belakang begitu manis sekaligus menggemaskan. Jarang-jarang kan ada pasangan yang tidak bisa akur dan sibuk saling se-rang.
Zee berangsur duduk dengan benar dan sebisa mungkin bersikap manis. “Badannya besar, wajahnya cukup tampan, tapi dia sangat galak, ... siapa namanya?” lirihnya bernyanyi sambil melirik-lirik Devano yang memang tengah ia sindir.
Devano yang awalnya sudah tenang dan tengah membalas pesan sang mamah, langsung terpancing. “Kamu nyindir saya? Apa-apaan, wajahnya cukup tampan? Saya ini SANGAT TAMPAN!” Kali ini, ia benar-benar nyaris menerkam Zee.
“Itu kan lagu, Pak Vano. Lagu Dino Saurus!” elak Zee.
“Enggak ada dino yang cukup tampan! Ngadi-ngadi kamu!” sewot Devano.
“K-kata siapa? Semacam tampan enggaknya kan subyektif, Pak. Balik ke diri masing-masing. Dan bagiku, T-Rex lumayan ganteng!” yakin Zee tapi Devano sudah langsung menoyornya.
“Alasan kamu! Bilang saja kamu takut lawan saya!” omel Devano yang melirik bengis Zee. Gadis itu memang menunduk patuh, tapi tingkah apalagi lirikannya sangat jail dan ia jadi sangat gemas.
“Tunggu pembalasan saya, Pak. Karena di mata keluarga Pak Vano khususnya mamah Pak Vano, saya selalu benar dan Pak Vano ada di bawah saya!” yakin Zee.
“Eh, beneran bikin gara-gara kamu, ya!” omel Devano tak segan menyikap leher Zee.
“Kalau Pak Vano macam-macam, aku enggak segan gigit, Pak!” ancam Zee.
“Oh emang dasar pacarnya T-Rex!” omel Devano berangsur menyudahi ulahnya.
Sambil membenahi tampilannya, juga mengatur napasnya yang langsung kacau akibat diti-kam Devano, Zee berkata dengan ucapan yang sengaja ia buat pasrah. “Pacarku kan Pak Vano. Berarti Pak Vano T-Rex dong!”
Karena Devano langsung mendelik dan pria itu terlihat sangat marah, Zee buru-buru minggat dengan menjaga jarak ke pinggir. Saking pinggirnya, tubuh ramping Zee nyaris nyempil ke sela pintu.
“Sekalian sana sampai jembatan Casablanka biar kamu lihat penampakan!” sindir Devano, tapi yang disindir hanya menoleh sambil tersenyum tak berdosa. “Enggak akan saya ampuni, ... beneran enggak akan. Sudah saya kasih hadiah, kamu malah balas pakai air comberan!”
Meninggalkan kenyataan Devano dan Zee yang sulit akur tapi saling perhatian, di kediaman Devano sudah terbilang ramai. Keluarga besar Devano ada di sana walau jumlahnya tidak sampai ada sepuluh orang. Namun, kakek dan nenek Devano dari pihak sang papah, hadir dalam formasi lengkap. Sementara meja makan kaca berbentuk oval yang luas juga sudah penuh hidangan lezat.
Kesegaran suasana di sana makin terasa dengan hadirnya beberapa vas besar berisi aneka bunga segar. Semua lampu khususnya lampu hias sengaja dinyalakan, hingga bangunan rumah bernuansa Eropa di sana terlihat makin glamor. Yang mencuri perhatian Zee, tentu pria tampan bertubuh bidang bernama Rayyan. Rayyan merupakan anak dari bibirnya Devano, dan baru Zee ketahui merupakan seorang Diva di masanya. Sementara alasan Rayyan berbeda, tak lain karena sikapnya yang sangat lembut sekaligus manis. Lihat saja, hanya senyum saja, Rayyan yang juga kalem, sudah langsung membuat orang yang melihat diabetes!
“Jangan tertipu sama tampang! Senyum manis belum tentu hatinya manis. Wajah bayi belum tentu kelakuannya bayi. Gitu-gitu, mantannya sudah ada dua puluh sembilan! Dua lusin lebih! Kamu harus percaya ke saya apalagi gini-gini, saya enggak pernah bohong ke kamu!” lirih Devano mendadak ceramah kepada Zee karena setelah dikenalkan kepada anggota keluarganya, Zee yang duduk di sebelahnya, sudah langsung bengong memperhatikan Rayyan. Namun kini, wanita berkulit sawo matang eksotis dan tak semua wanita memiliki warna kulit istimewa tersebut, menatapnya penuh terka.
“Enggak pernah bohong?” lirih Zee mengulang pernyataan Devano. Di sebelahnya, Devano yang masih menatanya galak penuh peringatan, langsung mengangguk-angguk. “Ah, kata siapa? Pak Vano kan sering bohongin saya!”
Geregetan kepada Zee yang masih membangkang, Devano mengubahnya dengan senyum hangat lengkap dengan bibirnya yang menempel di ubun-ubun Zee. Membuat semuanya heboh menyoraki kecuali Rayyan yang tetap datar dan hanya akan senyum ketika tatapannya bertemu dengan Zee.
“Mas Restu, berarti bentar lagi bakalan ada resepsi! Bakalan ngunduh mantu! Nanti biar aku yang nyanyi di acaranya, ya!” ucap Fiola bersemangat dan sampai memeluk sang suami yang juga membalasnya dengan senyum yang sangat semringah.
“Jangan-jangan. Aunty enggak usah nyanyi takutnya telinga tamu undangan dan semua yang ada di sana jadi bermasalah gara-gara suara Aunty!” ucap Devano langsung menolak mentah-mentah. Ia segera meraih segelas air putih yang sudah tersedia di hadapannya tanpa peduli pada sang bibi yang langsung merengek sedih karena penolakannya.
“Aku pikir mulut pak Vano hanya lemes ke orang lain. Eh ternyata ke keluarga sendiri juga!” batin Zee berusaha mengimbangi kebersamaan di sana yang walau dari keluarga sultan, kelakuannya tetap heboh rasa rakyat biasa. Apalagi sekelas Fiola, sekadar bicara saja, mantan diva itu sampai teriak-teriak sangat manja.
“Zee, kamu enggak mau ganti saja? Masa iya kamu sama Devano? Kamu cantik banget, sementara Devano asli nyebelin banget!” ucap Fiola memfokuskan diri pada Zee yang duduk di hadapannya.
“Om Mario, habis ini Om langsung nikah lagi saja. Jangan tanggung-tanggung, ya! Cari yang lebih muda, lebih seksi, dan pastinya enggak manja kayak Aunty Fiola!” balas Devano dan langsung membuat semuanya tertawa termasuk juga Mario. Hanya Fiola yang langsung cemberut manja layaknya bocah. Alasan yang juga membuat Devano selalu geregetan. Apalagi sejauh ini, Devano sangat anti manusia manja bahkan walau itu wanita yang masih menjadi anggota keluarganya. Devano menyukai wanita tangguh dan salah satunya seperti Zee yang walau sudah dikhianati Rendan, tak menghabiskan waktunya dengan galau. Yang walau sudah ia marahi sekaligus jaili habis-habisan, tetap saja tahan banting.
Sekitar satu jam kemudian, kenyataan Devano yang dicari ke mana-mana tak ada, dan malah tidur di kamar walau pria itu belum mandi, membuat Zee malah berakhir pulang diantar Rayyan. Tampaknya seharian bekerja dan membuat pria itu lelah fisik sekaligus pikiran, membuat Devano kelelahan. Hingga Devano juga lupa, ada Zee yang belum diantar pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Alanna Th
nah ini rayyan yg wkt kcl cengeng n suka ditakutin devano dmskkn k kndng ayam/bebek
2024-04-07
0
𝕗 𝕚 𝕚
😂😂
2023-12-18
0
Truely Jm Manoppo
yahhh ampun pak bos ... kok pacarnya ditinggal tidur sih ... ntar disamber owang loh 😃😃😃😃
2023-11-29
0