4 : Panik Sepanik-Paniknya

Zee panik sepanik-paniknya. Wanita itu histeris meminta tolong sambil berusaha memapah tubuh sang papah.

Rendan kebingungan, tak kalah panik. Bedanya, alasan Rendan panik karena pria itu merasa berdosa. Rendan sadar dirinya memang bersalah. Sempat akan berusaha menolong, beberapa tetangga yang berbondong-bondong datang membuatnya urung dan hanya sesekali melirik. Ia berusaha bersikap setenang mungkin agar orang-orang tak curiga kepadanya.

Tak jauh dari kontrakan Zee, Devano yang sudah menunggu di depan gang menuju kontrakan, menyuruh pak Lukman untuk turun. “Sudah nunggu dua menit, masih saja belum datang.” Kebiasaannya yang perhitungan waktu sama sekali tidak berubah. Ia masih saja mempermasalahkannya bahkan walau kini status Zee dalam hidupnya sudah bertambah. Karena kini, Zee tak hanya sekretaris yang kadang merangkap menjadi asisten pribadi. Karena kini, Zee juga berstatus sebagai kekasihnya walau itu hanya pura-pura.

“Baik, Kak. Tunggu sebentar, saya pastikan dulu,” ucap pak Lukman sangat santun.

“Kalau dia masih rempong gara-gara bulu mata palsu, suruh pakai saja di sini. Toh, kentut di depan wajah saya saja dia enggak malu, masa pasang bulu mata palsu, malu,” ucap Devano masih sibuk membaca setiap laporan yang menghiasi ponsel pintarnya.

“Siap, Kak.” Kali ini, pak Lukman benar-benar turun. Meski baru keluar dari mobil, keramaian dari dalam gang dan menjadikan Zee sebagai bagiannya, juga langsung membuatnya terjaga. Sekejap kemudian ia menyampaikannya kepada sang bos yang sampai detik ini masih ia panggil “Kakak” sebagai panggilan kesayangan seorang Devano dari kecil.

“Si Zee bikin masalah dengan tetangga apa bagaimana?” sergah Devano langsung menyikapi dengan serius. Sempat berpikir begitu, tapi melihat Zee yang menangis kalut, Devano langsung berpikir lain. Apalagi, ada pria baya yang dipapah beramai-ramai keluar dari sana.

“Pak, Pak ... kita ke sana!” sergah Devano langsung turun, setelah sebelumnya sampai menyimpan ponselnya buru-buru ke saku dalam bagian jasnya. Ia terlalu panik, dan langsung tak karuan ketika Zee yang begitu kalut langsung memeluknya erat.

“Pak Vano, Rendan ... dia sengaja mau bunuh papah aku. Dia ngadu-ngadu enggak jelas dan papahku kena serangan jantung!” Terisak-isak Zee mengadu kepada Devano.

Devano yang langsung paham kondisi langsung meminta sang sopir untuk memboyong pak Samsudin ke mobil. “Kita bawa papah kamu ke rumah sakit. Rumah sakit papahku dirawat. Kamu sudah kunci kontrakan kami, kan?” sergah Devano ketika Zee mengakhiri dekapannya tapi menatapnya dengan banyak harapan. Zee tampak jelas memohon perlindungan sekaligus pertolongan.

“Sudah, sudah, ... kita ke rumah sakit!” sergah Devano sembari merangkul punggung Zee.

Di depan, pak Samsudin sudah berhasil dimasukkan ke mobil penumpang bekas Devano duduk. Buru-buru Zee juga masuk, memangku kepala sang papah. Sementara Devano memilih duduk di sebelah pak Lukman tanpa terlebih dulu menunggu dibukakan pintu.

“Kita langsung ke rumah sakit papah dirawat, Pak!” sergah Devano.

“Baik, Kak!” siap pak Lukman.

“Pah ... pah, tolong jangan tinggalin aku, Pah. Aku enggak punya siapa-siapa. Aku beneran cuma punya Papah.” Zee tak hentinya merintih pilu. Kedua tangannya terus menggenggam kedua tangan sang papah, selain ia yang sudah sampai mendekap tubuh kaku pak Samsudin yang ada di pangkuannya.

Devano yang menjadi terus memperhatikan Zee dari kaca spion yang ada di atasnya, berangsur menghela napas pelan. Tak beda dengan Zee, melihat Zee yang sangat kalut layaknya sekarang, juga membuatnya tak kalah takut.

“Si Rendan maunya apa sih? Niat banget bikin orang meninggal. Pengin dibikin meninggal juga tapi kesannya bunuh diri, apa gimana?” pikir Devano yang menjadi kesal sendiri. “Aku geprek nanti kamu kalau urusan pengobatan papahnya Zee sudah beres. Bisa-bisanya bikin Zee kalut dan otomatis Zee juga jadi enggak kerja. Kalau gini caranya, rugi bandar aku!” kesal Devano dalam hatinya.

Setelah menerobos kemacetan sana sini mengingat kini merupakan jadwalnya pemberangkatan kerja hingga hampir semua jalan macet, akhirnya mereka sampai di rumah sakit pak Restu dirawat. Pak Samsudin yang bernapas saja nyaris tak terdeteksi, segera diboyong keluar oleh pak Lukman dan Devano. Namun setelah petugas rumah sakit mengambil alih, Devano segera meraih sebelah tangan Zee, menahannya kemudian mendekapnya. Devano berusaha menenangkan Zee, dan untuk pertama kalinya, Devano memeluk lawan jenis yang bukan anggota keluarga, dengan benar.

“Pah ....”

“Tenangkan dirimu.” Devano menahan Zee di depan pintu IGD pak Samsudin dirawat. Pak Lukman yang memergoki upaya Devano menenangkan Zee, jadi ikut terharu. Bocah super aktif sekaligus kritis yang dari dulu ia rawat penuh sayang, kini sudah besar dan sudah tahu cara menenangkan pasangan. Sungguh kemajuan yang luar biasa, apalagi sejauh ini, Devano terbilang anti sosial, selain Devano yang hobi marah-marah.

“Kalau papahku kenapa-napa, gimana, Pak?” isak Zee masih bertahan di dekapan seorang Devano. Tubuhnya terlalu lemah karena kenyataan sang papah yang mendadak terkena serangan jantung, membuat nyawanya seolah dicabut paksa.

“Enggak! Kamu enggak usah mikir macam-macam. Kamu harus yakin Papahmu akan segera pulih. Karena setelah itu terjadi, aku akan langsung memberi Rendan dan betina gundik berkedok sahabatmu itu, pelajaran. Aku pastikan mereka akan sangat menyesal. Bisa-bisanya dia berniat membuat papahmu sakit dengan memanfaatkan kelainan di jantungnya!” yakin Devano masih mendekap erat Zee. Tangan kanannya mendekap punggung Zee, sementara tangan kiri, mendekap kepala Zee yang sampai ia sandarkan ke dadanya.

“Pak Devano, ... kalau sedang begini, dia terkesan tanggung jawab banget. Atau ini memang sisi lain dari pak Devano dan selama ini sengaja disembunyikan? Mungkin, sih. Dia kan seorang pemimpin, bisa jadi sama perusahaan sengaja disetel jadi bos kejam agar semuanya segan,” pikir Zee yang tetap merasa takut sesuatu yang fatal sampai menimpa sang papah, apalagi serangan jantung yang dialami papahnya kali ini, benar-benar parah.

Diam-diam, kebersamaan kini diabadikan oleh pak Lukman melalui bidik kamera ponsel dalam bentuk video. Pak Lukman mengirimkan video langka tersebut kepada nomor WA ibu Arnita, mamah Devano.

“Pah ... papah harua kuat ....”

Kenyataan Zee yang terus merintih pedih memandangi pintu IGD sambil memanggil-manggil sang papah, membuat seorang Devano tidak tahan. Kedua mata Devano menjadi merah dan perlahan basah. Dalam benaknya, Devano melihat adegan tidak begitu berbeda. Adegan yang membuatnya memeluk seorang wanita di depan IGD. Wanita yang ia peluk di ingatannya itu sang mamah. Sang mamah yang sampai berulang kali pingsan ketika sang papah meninggal. Kejadian tiga tahun lalu, saat usia Devano dua puluh delapan tahun.

Devano masih ingat, saat itu sang kakek selaku papah dari sang mamah dan ia panggil “mbah” memintanya untuk segera menikah.

“Papah kamu pasti baik-baik saja, Zee!” yakin Devano memberikan dukungan penuhnya seiring dekapannya kepada Zee yang makin erat.

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

kenapa juga si zee dr pulang mergokin si ramdan gk lgsg jelasin ke bapak nya salah juga sich harus nya apa oun itu harus jelasin dr wal

2024-07-15

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

lukman kok bisa manggil devano kak??? sementara dia kenal devano masih bocil

2024-07-15

0

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

innalilahi wa innailaihi roji'un, Mbah iman sudah meninggal..

2024-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2 2 : KITA PUTUS!
3 3 : Kerja Sama
4 4 : Panik Sepanik-Paniknya
5 5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6 6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7 7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8 8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9 9 : Pipi Pak Vano Merah
10 10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11 11 : Kekasih Bos
12 12 : Dipaksa Meminta Maaf
13 13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14 14 : Lebih Indah Dari Bintang
15 15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16 16 : Hadiah?
17 17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18 18 : Gak Bisa Bayar
19 19 : Pacar Zee - T-REX
20 20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21 21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22 22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23 23 : Kondangan
24 24 : Sahabat Dan Benalu
25 25 : Akhir yang Seperti Apa?
26 26 : Wanita Ular
27 27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28 28 : Berkas Penting yang Dicuri
29 29 : Penuh Emosi
30 30 : Dipecat
31 31 : Kami Sudah Putus!
32 32 : Tanpa Zee
33 33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34 34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35 35 : Masih Kalah Jauh
36 36 : Romantis Versi Kita
37 37 : Mantra Dan Patuh
38 38 : Optimis
39 39 : Si Wajah Bayi
40 40 : Lega
41 41 : Romantisnya
42 42 : Masih Di Singapura
43 43 : Memilukan
44 44 : Mendadak Berhati
45 45 : Kebaya Lamaran
46 46 : Kabar Para Badut
47 47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48 48 : Akhirnya Bertemu
49 49 : Lamaran
50 50 : Ketulusan Cinta Mereka
51 51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52 52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53 53 : Kita Sudah Menikah
54 54 : Setelah Menikah
55 55 : Jebak Menjebak
56 56 : Hukuman yang Pantas
57 57 : Terlalu Syok
58 58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59 59 : Suami Suci Lahir Batin
60 60 : Mohon Bantuan
61 TAMAT
62 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63 Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
69 Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
70 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2
2 : KITA PUTUS!
3
3 : Kerja Sama
4
4 : Panik Sepanik-Paniknya
5
5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6
6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7
7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8
8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9
9 : Pipi Pak Vano Merah
10
10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11
11 : Kekasih Bos
12
12 : Dipaksa Meminta Maaf
13
13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14
14 : Lebih Indah Dari Bintang
15
15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16
16 : Hadiah?
17
17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18
18 : Gak Bisa Bayar
19
19 : Pacar Zee - T-REX
20
20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21
21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22
22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23
23 : Kondangan
24
24 : Sahabat Dan Benalu
25
25 : Akhir yang Seperti Apa?
26
26 : Wanita Ular
27
27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28
28 : Berkas Penting yang Dicuri
29
29 : Penuh Emosi
30
30 : Dipecat
31
31 : Kami Sudah Putus!
32
32 : Tanpa Zee
33
33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34
34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35
35 : Masih Kalah Jauh
36
36 : Romantis Versi Kita
37
37 : Mantra Dan Patuh
38
38 : Optimis
39
39 : Si Wajah Bayi
40
40 : Lega
41
41 : Romantisnya
42
42 : Masih Di Singapura
43
43 : Memilukan
44
44 : Mendadak Berhati
45
45 : Kebaya Lamaran
46
46 : Kabar Para Badut
47
47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48
48 : Akhirnya Bertemu
49
49 : Lamaran
50
50 : Ketulusan Cinta Mereka
51
51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52
52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53
53 : Kita Sudah Menikah
54
54 : Setelah Menikah
55
55 : Jebak Menjebak
56
56 : Hukuman yang Pantas
57
57 : Terlalu Syok
58
58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59
59 : Suami Suci Lahir Batin
60
60 : Mohon Bantuan
61
TAMAT
62
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63
Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
69
Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
70
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!