8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano

“Saatnya bertemu calon menantu dan juga calon besan, Mah!” ucap pak Restu bersemangat.

Pak Restu tak hentinya tersenyum semringah kepada sang istri. Apalagi sejauh ini yaitu alasannya menjadi pasien di rumah sakit, memang karena ia ingin membuat Devano cepat mengenalkan sang kekasih. Pak Restu sekeluarga sangat ingin, Devano mulai memikirkan pernikahan kemudian menjalani dengan wanita pilihan Devano.

Tak kalah bersemringah, ibu Arnita sampai mengulurkan kedua tangannya. Kedua tangan yang juga langsung digenggam hangat oleh sang suami di kedua sisi tubuh, sebelum akhirnya mereka juga berakhir berpelukan.

“Sayang, aku cocok banget ke Zee!” ucap ibu Arnita yakin di antara kemanjaan yang menyertai.

Pak Restu yang langsung menatap sang istri penuh cinta, langsung berkata, “Kalau Mamah saja cocok, berarti Papah juga.”

Ibu Arnita langsung langsung tersipu. “Tapi Sayang, ... Devano jail banget ke Zee!” kali ini, ia merengek.

“Bagi orang lain termasuk yang mendapatkannya mungkin kesannya jail. Namun bagi Vano pasti maksudnya sayang. Ibaratnya, itu wujud dari rasa cinta Vano ke Zee. Lagian, ... Zee itu sekretaris yang kadang merangkap jadi asisten pribadi Vano, dan itu sudah berlangsung selama dua tahun lebih, kan?” balas pak Restu sarat perhatian.

Lagi-lagi, ibu Arnita langsung tersipu. “Berasa, aku sendiri yang jatuh cinta. Apa lagi dulu kan, kita enggak semanis Devano dan Zee.”

Pak Restu langsung tersenyum geli seiring kedua tangannya yang mengelus-elus wajah ibu Arnita yang sampai ia bingkai. “Bersyukur karena walau kita enggak merasakan dan katakanlah kurang beruntung, anak-anak kita beruntung dan bisa merasakan cinta manis yang sebelumnya tidak kita rasakan.”

“Ya sudah, ayo kita ke mereka. Devano bilang, habis makan siang, dia harus pergi karena memang ada meeting di perusahaan,” lanjut ibu Arnita.

Pak Restu mengangguk-angguk paham. “Enggak apa-apa, ... sudah sampai punya pacar saja, ... mirip, keajaiban dunia, kan?” ucapnya refleks menahan senyum, tapi sang istri langsung menertawakannya. “Besok kalau papahnya Zee sudah bisa beraktivitas secara normal, kita ajak mereka liburan yang sampai menginap. Syukur-syukur sepulang liburan, mereka jadi mantap buat nikah.”

Ibu Arnita yang awalnya tersipu berangsur berkata, “Tapi di pertemuan nanti, jadi, kan? Papah mau langsung izin melamar Zee ke pak Samsudin papahnya Zee, kan?”

Pak Restu langsung mengangguk-angguk tak sabar. Setelah memastikan tak ada barang-barang mereka yang tertinggal, mereka berangsur keluar dari ruang rawat tersebut. Mereka yang dikawal oleh seorang ajudan, tak sampai naik lift. Mereka memutuskan jalan kaki apalagi di lantai bawah persis lantai yang baru mereka tinggalkan merupakan lantai keberadaan ruang rawat pak Samsudin. Tak lama setelah siuman, pak Samsudin memang dipindah ke ruang biasa. Sore ini atau besok pagi andai kondisi pak Samsudin sudah memungkinkan, pria itu sudah boleh pulang.

Kehadiran orang tua Devano, langsung mengusik kebersamaan di ruang rawat pak Samsudin. Pak Samsudin yang tengah duduk selonjor sambil sesekali memperhatikan kebersamaan Devano dan Zee di ruang sebelah, langsung menatap bingung pak Restu maupun ibu Arnita. “Z-zee ...?” Ia sengaja memanggil Zee yang sebenarnya sedang fokus bekerja dengan Devano. Hanya saja, walau ini menjadi kali pertama ia bertemu orang tua Devano, ia sudah telanjur yakin, sepasang paruh baya yang masih sangat cantik sekaligus gagah itu memang orang tua Devano. Terlebih jika ia menatap pak Restu, pria itu sangat mirip dengan Devano.

Sadar sang papah seperti menatap seseorang di depan pintu sana, Zee yang juga langsung menatap Devano berangsur memastikan apalagi walau hanya dari tatapan, Devano sudah langsung memberinya izin, terlepas dari pria itu yang tengah sibuk membaca sekaligus memastikan setiap berkas yang menumpuk di meja.

“Selamat siang, Pak Samsudin? Kami orang tuanya Devano. Nama saya Pak Restu, dan ini istri saya, Ibu Arnita ...,” ucap pak Restu di sebelah sana dan sukses membuat seorang Devano, ketar-ketir.

“Papah sama Mamah, gercep banget ih! Sudah ngebet banget pengin punya mantu sama cucu apa gimana?!” batin Devano yang juga buru-buru bersiap, berdiri, dan memang tak mau kalah gercep dari orang tuanya. Ia langsung melangkah sigap mendekati Zee yang sudah digandeng ibu Arnita.

“Duh, kalah gercep kan!” batin Devano yang awalnya akan menggandeng Devano dan membawanya agak berjarak dari orang tuanya, tapi ia telanjur kalah gercep. Karenanya, ia tak memilih pilihan lain selain duduk di sebelah Zee yang tetap disita oleh ibu Arnita. Zee duduk di sofa panjang yang ada di sana bersama orang tuanya, sementara Devano duduk sendiri di sofa tunggal persis sebelah Zee.

Mumpung orang tua mereka masih sibuk basa-basi dan terlihat jelas pak Restu tengah melakukan pendekatan kepada pak Samsudin, diam-diam Devano berbisik-bisik kepada Zee.

“Hati-hati, Zee. Sebentar lagi, papah mamahku pasti mai bahas pernikahan kita!” bisik Devano.

Zee langsung melirik Devano. Belum sempat ia berkomentar, di sebelahnya, pak Restu sungguh memohon izin untuk menjadikan Zee sebagai istri Devano.

“Ya Tuhan, ... kok aku mendadak tegang begini, berasa beneran!” batin Zee maupun Devano, nyaris bersamaan.

Pak Samsudin tak langsung menjawab karena memang tidak bisa, apalagi kini, ia mendadak teringat hubungan Zee dan Rendan yang malah berakhir miris. Namun melihat Devano dan orang tuanya sekaligus status mereka, tanpa bermaksud matre, pak Samsudin yang sadar hidupnya tak lagi lama, yakin Zee akan bahagia jika menjadi bagian dari Devano. Apalagi jika melihat sikap orang tua Devano khususnya ibu Arnita kepada Zee. Sampai detik ini, kedua tangan ibu Arnita masih menggenggam kedua tangan Zee, menyimpannya di pangkuan ibu Arnita.

“Sebelumnya, saya sebagai papah sekaligus orang tua Zee, sangat berterima kasih. Sebagai orang tua, saya merasa sangat beruntung karena putri saya yang masih memiliki banyak kekurangan, sampai ... mencuri perhatian kalian dan bahkan sampai ingin kalian jadikan menantu. Namun untuk urusan itu, sepenuhnya saya serahkan kepada Zee yang akan menjalani,” ucap pak Samsudin yang bertutur sangat hati-hati.

“Pah, Mah, Om ... ini sebelumnya, saya maupun Zee, ingin meminta maaf. Namun, kami sepakat untuk tidak buru-buru. Kami ingin menikmati hubungan kami, selain ....” Devano menunda ucapannya seiring tatapannya yang tertuju kepada Zee maupun pak Samsudin. Ia menatap keduanya silih berganti, sebelum tatapannya juga berakhir kepada kedua wajah orang tuanya.

“Mengenai pernikahan, Zee masih sangat trauma. Karena sebelum ini, dia sudah sempat tunangan dan nyaris menikah. Hubungan itu masih menyisakan trauma mendalam untuk Zee. Jadi, kami sepakat, ... sampai kapan pun, aku bersedia menunggu.”

“Pret!” batin Zee yang merasa, Devano sangat pandai bersandiwara.

”S-sayang ...?” lirih ibu Arnita lembut sambil menatap sedih Zee dan langsung ia peluk hangat.

“Ya Tuhan, pelukan mamah pak Devano beneran bikin candu!” batin Zee tak berkutik dalam dekapan ibu Arnita.

“Kalau dipikir-pikir, papah mamah beneran ngarep ke Zee, ya,” batin Devano menjadi ketar-ketir sendiri.

Terpopuler

Comments

nDutz👏²²¹º

nDutz👏²²¹º

itu jantung devano klo bisa nyanyi n joged.. pasti lagi nyanyi ajojing ala ala ajojing🤭🤣🤣

2024-01-27

2

𝕗 𝕚 𝕚

𝕗 𝕚 𝕚

😂😂

2023-12-06

1

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

wah bner 2sejoli nie ketar ketir hahaaaa

2023-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2 2 : KITA PUTUS!
3 3 : Kerja Sama
4 4 : Panik Sepanik-Paniknya
5 5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6 6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7 7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8 8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9 9 : Pipi Pak Vano Merah
10 10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11 11 : Kekasih Bos
12 12 : Dipaksa Meminta Maaf
13 13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14 14 : Lebih Indah Dari Bintang
15 15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16 16 : Hadiah?
17 17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18 18 : Gak Bisa Bayar
19 19 : Pacar Zee - T-REX
20 20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21 21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22 22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23 23 : Kondangan
24 24 : Sahabat Dan Benalu
25 25 : Akhir yang Seperti Apa?
26 26 : Wanita Ular
27 27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28 28 : Berkas Penting yang Dicuri
29 29 : Penuh Emosi
30 30 : Dipecat
31 31 : Kami Sudah Putus!
32 32 : Tanpa Zee
33 33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34 34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35 35 : Masih Kalah Jauh
36 36 : Romantis Versi Kita
37 37 : Mantra Dan Patuh
38 38 : Optimis
39 39 : Si Wajah Bayi
40 40 : Lega
41 41 : Romantisnya
42 42 : Masih Di Singapura
43 43 : Memilukan
44 44 : Mendadak Berhati
45 45 : Kebaya Lamaran
46 46 : Kabar Para Badut
47 47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48 48 : Akhirnya Bertemu
49 49 : Lamaran
50 50 : Ketulusan Cinta Mereka
51 51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52 52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53 53 : Kita Sudah Menikah
54 54 : Setelah Menikah
55 55 : Jebak Menjebak
56 56 : Hukuman yang Pantas
57 57 : Terlalu Syok
58 58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59 59 : Suami Suci Lahir Batin
60 60 : Mohon Bantuan
61 TAMAT
62 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63 Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
69 Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
70 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2
2 : KITA PUTUS!
3
3 : Kerja Sama
4
4 : Panik Sepanik-Paniknya
5
5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6
6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7
7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8
8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9
9 : Pipi Pak Vano Merah
10
10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11
11 : Kekasih Bos
12
12 : Dipaksa Meminta Maaf
13
13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14
14 : Lebih Indah Dari Bintang
15
15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16
16 : Hadiah?
17
17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18
18 : Gak Bisa Bayar
19
19 : Pacar Zee - T-REX
20
20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21
21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22
22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23
23 : Kondangan
24
24 : Sahabat Dan Benalu
25
25 : Akhir yang Seperti Apa?
26
26 : Wanita Ular
27
27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28
28 : Berkas Penting yang Dicuri
29
29 : Penuh Emosi
30
30 : Dipecat
31
31 : Kami Sudah Putus!
32
32 : Tanpa Zee
33
33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34
34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35
35 : Masih Kalah Jauh
36
36 : Romantis Versi Kita
37
37 : Mantra Dan Patuh
38
38 : Optimis
39
39 : Si Wajah Bayi
40
40 : Lega
41
41 : Romantisnya
42
42 : Masih Di Singapura
43
43 : Memilukan
44
44 : Mendadak Berhati
45
45 : Kebaya Lamaran
46
46 : Kabar Para Badut
47
47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48
48 : Akhirnya Bertemu
49
49 : Lamaran
50
50 : Ketulusan Cinta Mereka
51
51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52
52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53
53 : Kita Sudah Menikah
54
54 : Setelah Menikah
55
55 : Jebak Menjebak
56
56 : Hukuman yang Pantas
57
57 : Terlalu Syok
58
58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59
59 : Suami Suci Lahir Batin
60
60 : Mohon Bantuan
61
TAMAT
62
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63
Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
69
Ternyata Aku ISTRI KEDUA (Dibuang Setelah Istri Pertama Hamil)
70
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!