17 : Penonton Setia Drama Cheryl

“Turun dan masuklah ke galeri utama. Di sana, hadiahmu sudah menanti,” ucap Devano.

“S-sekarang?” tanya Zee memastikan.

“Tahun depan!” balas Devano bengis.

Zee yang paham maksud dari sang bos kejam, buru-buru pergi dari sana.

“Kamu enggak pamit?” tagih Devano dan langsung membuat Zee buru-buru menghampiri. Zee menyalami tangan kanan Devano, kemudian menci-um punggung tangan kanan Devano dengan takzim.

“Aneh ...,” lirih Devano sembari melepas kepergian Zee yang begitu bersemangat. Zee sampai berlari, tampak sangat penasaran sekaligus tidak sabar.

Sambil terus berlari, Zee sungguh penasaran. Hadiah apa yang sebenarnya Devano siapkan untuknya, dan itu ada di galeri utama mal mereka?

Setelah sampai memakai lift, akhirnya Zee sampai di galeri mereka yang ada di lantai bawah. Suasana di sana terbilang ramai, membuat Zee menatap saksama setiap sudut di sana. Tidak ada yang mencurigakan karena semuanya tampak sibuk memilih pakaian. Semacam bingkisan menonjol yang kiranya mencurigakan pun tidak ada. Malahan, Zee mendapati seorang Cheryl tengah menjadi satu di antara sederet manusia yang sedang memilih pakaian berharga mahal di sana.

“Cheryl? Enggak salah? Masa dia hadiahnya?” pikir Zee yang perlahan mendekat sambil bersedekap.

Cheryl memborong banyak pakaian, tapi sesekali, pegawai yang mengikuti mengambil pakaian kecil kemudian memasukkannya secara hati-hati ke tas bahu Cheryl yang terbilang besar. “Ini ada apa?” pikirnya, tapi ia belum berniat menghentikannya.

“Borong baju semangat, tapi minta maaf enggak mau!” kesal Zee.

Cheryl yang langsung mengenali suara Zee, berangsur menoleh sekaligus memastikan. “Hai, Zee. Makasih banget, ya! Semenjak aku sama Rendan, kehidupanku beneran jadi penuh kejutan sekaligus kebahagiaan.”

“Kamu memang lebih cocok sama bekas lepehan!” ucap Zee yang kemudian meminta Cheryl untuk meninta maaf, tapi wanita itu malah mengejeknya.

“Minta maaf apaan, sih, Zee? Orang aku sama Rendan sama-sama mau. Kami saling mencintai!” balas Cheryl. “Kecuali kalau aku yang maksa. Intinya, enggak ada yang merebut Rendan, jadi kamu jangan terus-menerus menyalahkan aku!” balas Cheryl dengan santainya.

“Ada ya, orang berhati badak kayak Cheryl. Tuhan, bikin Cheryl penuh bisul termasuk kelaminnya biar dia tahu, nahan kesal sama dengan nahan banyak bisul!” batin Zee bersumpah serapah dalam hati.

“S-sayang, ternyata kamu ada di sini?” Suara Devano mendadak terdengar santai, dari belakang.

Zee yang mendengarnya sampai merinding. Termasuk sekelas Cheryl yang langsung tersenyum mendekati Devano. Cheryl berpikir Devano sedang mengajaknya berbicara.

Devano menatap aneh Cheryl. “Kamu orang kenapa, senyum-senyum mirip orang cacingan? Kamu yang hobi mungut laki-laki lepehan sekelas Rendan?” ucap Devano sengaja mengejek Cheryl.

Cheryl langsung kicep bahkan salah tingkah, tapi mendadak baper ketika Devano meraih sebelah pergelangan tangan Zee kemudian menggenggamnya.

Zee langsung kikuk. “Pak Vano, ... apa ini, hadiah yang pak Vano maksud? Pak Vano sengaja mengundang Cheryl, pak Vano sengaja membuat Cheryl cemburu sekaligus mempermalukannya?” pikir Zee yakin.

“Kemarin kamu kenapa enggak tahu malu banget, asal minggat, tahu-tahu salah tapi enggak mau minta maaf?” Omel Devano.

Cheryl hanya menahan napas tanpa sedikit pun menggubris Devano walau sesekali, ia akan melirik gandengan tangan Devano kepada Zee.

“Yakin, tetap enggak mau minta maaf?” Kali Ini Devano serius, dan memang marah apalagi jika ia ingat betapa kalutnya Zee saat itu ditambah pak Samsudin yang kaku bahkan kritis.

“Nih orang sedang mengancamku?” batin Cheryl ketar-ketir, tapi ia sengaja abai, pergi meninggalkan kebersamaan Devano dan Zee.

“Kita lihat beberapa barang terbaru di galeri. Kamu sudah lihat-lihat, belum?” ucap Devano sambil terus menggandeng Zee.

Devano yang melangkah cepat sengaja menabrak Cheryl sekuat tenaga hingga Cheryl tersungkur dan berakhir tertindih gantungan pakaian yang dipajang di sekitar sana. Setelah sampai terkejut, Zee menjadi sibuk menahan tawa, menertawakan ulah Devano yang benar-benar kejam. Karena walah tahu Cheryl sampai tersungkur dan otomatis sebelumnya juga sempat terbanting, Devano juga tetap santai, seolah semuanya memang baik-baik saja.

“Biarin, biarin nyungseb tuh wajah sok kecantikannya!” bisik Devano tepat di depan wajah Zee.

Zee yang menyimaknya langsung mengangguk-angguk. “Pak Vano memang paling bisa!” batinnya.

“Lihat, jatah galeri dari perusahaan Rendan sedang digusur. Bakalan diisi produk dari perusahaan lain. Selain itu, saya juga enggak jadi beli perusahaannya. Kismin-kismin si Rendan. Belum ngadepin sederet pinjol! Pokoknya enggak hanya botak, tapi langsung gundul! Bonusnya, ibaratnya buat hiburannya, bayangkan Rendan gundul! Gundul yang mengkilap, bukan gundul yang mirip NAPI!” Devano berbicara panjang lebar sambil berbagi tawa dengan Zee. Tawa yang lebih sering lepas walau mereka sudah menahannya.

Sungguh pasangan yang sangat serasi bagi setiap mata yang memandang, termasuk itu mata Cheryl. Cheryl yang baru saja bisa duduk, melongok di tengah kepalanya yang dihiasi tumpukan atasan dalam gantungan.

“Devano siinting apa gimana? Bisa-bisanya dia sampai bar-bar hanya untuk Zee?” keluh Cheryl yang masih melirik sinis kebersamaan Zee dan Devano. Kebersamaan yang masih penuh gelak tawa.

“Asli, ... ini sih hadiah. Pak Vano sweet banget padahal cuma ngobrol sambil jalan santai gandengan begini. Tapi obrolan renyah dan tawanya loh,” batin Zee yang memang sudah langsung mengagumi Devano. Tak peduli walau biasanya, Devano lebih kejam dari kompeni. Zee sungguh melupakan masa-masa kerja rodi itu karena kebaikan seorang Devano saat ini.

Zee masih dibawa memutari galeri mal perusahaan fashion mereka oleh Devano. Devano membuat Zee mendekati Cheryl yang kali ini tengah melakukan pembayaran. Cheryl memborong banyak pakaian dan tengah ditotal.

“Si Cheryl kok punya banyak banget uang, ya?” lirih Zee heran mengawasi gaya Cheryl yang mirip sosialita level internasional.

“Aku memberinya vocer belanja palsu. Lihat saja akan drama apa,” bisik Devano dan sukses membuat wanita di sebelahnya syok.

“Vocer palsu ...?” lirih Zee memastikan saking terkejutnya, kemudian menoleh sekaligus menatap Cheryl yang tengah membuka tasnya kemudian mengeluarkan enam gepok vocer belanja. “Itu, ya?” lirih Zee memastikan. Devano memang tidak menjawab secara gamblang, tapi Zee yakin, dugaannya benar. Bahwa vocer belanja yang Devano maksud memang itu.

Terbukti, kasir yang mengurus sampai gelisah dan beberapa kali mengecek vocer yang menjadi alat pembayaran Cheryl.

“Maaf, Bu. Semua vocer ini tidak bisa dipakai karen tampaknya, vocer ini memang palsu!” yakin kasirnya.

Mendengar itu, Cheryl langsung terkesiap dan bertahan memelotot menatap sang kasir. “Kamu jangan macam-macam, ya. Sembarangan kamu bilang begitu! Sudah sana cepat panggil manajer kamu!” kesal Cheryl, apalagi di sekelilingnya, baik yang tengah antre menunggu giliran pembayaran, atau mereka yang sekadar lewat di sekitar, sudah langsung menjadikannya sebagai fokus perhatian. Semuanya kompak melongok wajah Cheryl, sebelum berganti menatap gepokan vocernya.

Zee tersenyum puas memandanginya.

“Niatnya aku pengin dia sampai ke kantor polisi, sih. Tunggu saja sebenar lagi,” bisik Devano, masih mengajak Zee menjadi penonton setia drama Cheryl.

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

zee, saliman ama suami mu kah 🤣🤣🤣

2023-12-05

2

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

mntep vano aq emag seajaib it ya...

2023-11-30

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

pak Bos Vano usilll banget ya ... buat bantu balas dendam ke pelakor Cheryl 😃😃😃😃😃

2023-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2 2 : KITA PUTUS!
3 3 : Kerja Sama
4 4 : Panik Sepanik-Paniknya
5 5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6 6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7 7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8 8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9 9 : Pipi Pak Vano Merah
10 10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11 11 : Kekasih Bos
12 12 : Dipaksa Meminta Maaf
13 13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14 14 : Lebih Indah Dari Bintang
15 15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16 16 : Hadiah?
17 17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18 18 : Gak Bisa Bayar
19 19 : Pacar Zee - T-REX
20 20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21 21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22 22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23 23 : Kondangan
24 24 : Sahabat Dan Benalu
25 25 : Akhir yang Seperti Apa?
26 26 : Wanita Ular
27 27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28 28 : Berkas Penting yang Dicuri
29 29 : Penuh Emosi
30 30 : Dipecat
31 31 : Kami Sudah Putus!
32 32 : Tanpa Zee
33 33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34 34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35 35 : Masih Kalah Jauh
36 36 : Romantis Versi Kita
37 37 : Mantra Dan Patuh
38 38 : Optimis
39 39 : Si Wajah Bayi
40 40 : Lega
41 41 : Romantisnya
42 42 : Masih Di Singapura
43 43 : Memilukan
44 44 : Mendadak Berhati
45 45 : Kebaya Lamaran
46 46 : Kabar Para Badut
47 47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48 48 : Akhirnya Bertemu
49 49 : Lamaran
50 50 : Ketulusan Cinta Mereka
51 51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52 52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53 53 : Kita Sudah Menikah
54 54 : Setelah Menikah
55 55 : Jebak Menjebak
56 56 : Hukuman yang Pantas
57 57 : Terlalu Syok
58 58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59 59 : Suami Suci Lahir Batin
60 60 : Mohon Bantuan
61 TAMAT
62 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63 Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2
2 : KITA PUTUS!
3
3 : Kerja Sama
4
4 : Panik Sepanik-Paniknya
5
5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6
6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7
7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8
8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9
9 : Pipi Pak Vano Merah
10
10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11
11 : Kekasih Bos
12
12 : Dipaksa Meminta Maaf
13
13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14
14 : Lebih Indah Dari Bintang
15
15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16
16 : Hadiah?
17
17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18
18 : Gak Bisa Bayar
19
19 : Pacar Zee - T-REX
20
20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21
21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22
22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23
23 : Kondangan
24
24 : Sahabat Dan Benalu
25
25 : Akhir yang Seperti Apa?
26
26 : Wanita Ular
27
27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28
28 : Berkas Penting yang Dicuri
29
29 : Penuh Emosi
30
30 : Dipecat
31
31 : Kami Sudah Putus!
32
32 : Tanpa Zee
33
33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34
34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35
35 : Masih Kalah Jauh
36
36 : Romantis Versi Kita
37
37 : Mantra Dan Patuh
38
38 : Optimis
39
39 : Si Wajah Bayi
40
40 : Lega
41
41 : Romantisnya
42
42 : Masih Di Singapura
43
43 : Memilukan
44
44 : Mendadak Berhati
45
45 : Kebaya Lamaran
46
46 : Kabar Para Badut
47
47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48
48 : Akhirnya Bertemu
49
49 : Lamaran
50
50 : Ketulusan Cinta Mereka
51
51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52
52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53
53 : Kita Sudah Menikah
54
54 : Setelah Menikah
55
55 : Jebak Menjebak
56
56 : Hukuman yang Pantas
57
57 : Terlalu Syok
58
58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59
59 : Suami Suci Lahir Batin
60
60 : Mohon Bantuan
61
TAMAT
62
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63
Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!