5 : Perhatian Dari Mamah Devano

Dari dalam, tampak ibu Arnita yang melangkah tergesa keluar dan itu langsung menuju IGD. Pak Lukman yang melihatnya, langsung membungkuk hormat. Ibu Arnita datang dikawal oleh seorang ajudan laki-laki.

“Ini ada apa?” tanya ibu Arnita sesaat setelah ia juga sampai tersenyum penuh terima kasih kepada pak Lukman yang telah memberinya informasi berharga. Karena mengenai Devano dan Zee, kini jadi kabar wajib yang harus ia ketahui.

Melihat keadaan Zee secara langsung, hati ibu Arnita makin tak karuan. Apalagi dalam dekapan Devano, Zee tampak linglung. Zee mirip bayi Kanguru yang tak berdaya dalam kantung persembunyiannya dan itu dekapan seorang Devano.

Kedatangan sang mamah membuat seorang Devano terkejut. Dan untuk pertama kalinya, seorang Devano yang tak hanya kejam tapi juga kerap jail ke Zee, tidak berani menghadapi Zee. Karenanya, Devano meminta bantuan ibu Arnita sang mamah.

“Mah tolong,” lirih Devano sambil menggeleng pelan. “Aku enggak bisa. Enggak kuat,” lanjutnya sembari melirik Zee, memberi sang mamah kode agar mengambil alih wanita itu dari dekapannya.

Ibu Arnita mengangguk-angguk paham kemudian mengambil alih Zee. “Sini, Sayang! Kamu yang kuat, ya!” lirih ibu Arnita penuh kasih sayang.

Zee yang hanya menurut, kian terenyuh. Perasaannya menjadi makin campur aduk. Lain dengan Devano yang memilih menjauh, tak tega dan memang tak sanggup karena momen kini mengingatkannya pada kematian sang mbah.

Sekitar sepuluh menit kemudian, pak Samsudin diboyong keluar dari IGD. Pak Samsudin yang belum sadarkan diri langsung dirujuk menuju ruang ICU khusus. Ibu Arnita masih terjaga untuk Zee, mendekapnya penuh kasih. Sementara yang dilakukan Devano adalah mengurus biaya adminitrasi dan segala biaya penanganan pak Samsudin.

“Kita tunggu dua kali dua puluh empat jam. Biarkan pasien di dalam agar lebih steril dan proses pemulihan juga lebih cepat,” ucap perawat yang mengurus pak Samsudin.

Ibi Arnita berangsur mengangguk-angguk paham. “Terima kasih banyak, Pak.”

“Sama-sama, Bu!” balas sang perawat.

Dalam dekapan Arnita, Zee berangsur meloloskan diri, mengawasi keadaan sang papah dari balik pintu yang tengahnya berupa kaca. Hingga dari sana, tanpa masuk pun ia bisa melihat keadaan dalam dengan leluasa. Suasana di sana dalam keadaan remang, dan tampaknya suasana tersebut sengaja menjadi bagian dari pemulihan pak Samsudin.

“Yakin ke Tante, papah kamu pasti sembuh. Papah sudah tinggal melewati proses pemulihan,” yakin ibu Arnita yang kembali terjaga di sebelah Zee. Ia ikut mengawasi keadaan pak Samsudin, dari sebelah Zee.

Dalam diamnya, diam-diam, Zee melirik ibu Arnita. “Andai mamah masih hidup, mungkin begini juga yang akan mamah lakukan,” pikirnya, yang lagi-lagi membiarkan tubuhnya dipeluk penuh sayang oleh ibu Arnita.

“Makasih banyak, Tan. Maaf juga karena sudah ngerepotin,” lirih Zee yang kembali terisak.

“Sama-sama, Sayang. Mulai sekarang, kamu enggak usah sungkan lagi ke Tante, ya? Ini Devano ke mana? Kalau hari ini enggak ada yang mendesak banget, mending dia enggak usah ke kantor, biar dia fokus temenin kamu di sini.”

“Ya ampun pak Vano, pasti beliau merasa rugi bahkan bangkrut gara-gara aku. Bisa jadi kalau urusan di sini sudah kelar, aku pasti langsung diminta ganti rugi!” batin Zee menjadi ketar-ketir sendiri.

“Bagi identitas Rendan, termasuk alamat kerjanya,” ucap Devano beberapa menit kemudian sesaat setelah duduk di sebelah Zee. Mereka duduk di bangku tunggu depan ruang ICU pas Samsudin dirawat.

“Buat apa?” balas Zee lirih walau di sana sudah tidak ada ibu Arnita. Mamah dari kekasih pura-puranya, harus kembali mengurus pak Restu sang suami yang mereka ketahui juga sedang sakit.

“Buat aku libas!” balas Devano.

“Mau sekalian KTP dia?” balas Zee.

Devano langsung merenung serius. “Boleh sih, buat jaminan pinjol sana sini, biar dia kapok dikejar-kejar penagih hutang!” pikirnya merasa idenya barusan sangat cemerlang.

“Ide Pak Vano sangat menginspirasi, agar orang enggak punya hati bahkan otak sekelas Rendan, jera!” balas Zee.

Setelah mendapatkan informasi mengenai Rendan dari Zee, Devano langsung pamit pergi.

“Bapak mau urus dia sekarang?” tanya Zee yang sampai berangsur berdiri melepas kepergian sang bos yang berangsur menoleh sekaligus menatapnya.

“Enggak. Hari ini, saya kan memang ada rapat penting. Oh iya, jangan lupa, perhari ini kamu bakalan kena potong gaji karena kamu enggak kerja,” balas Devano dengan santainya.

Untuk pertama kalinya, Zee tidak mempermasalahkan ucapan Devano. Karena yang ada, ia malah mengucapkan terima kasih.

“Sekali lagi, ... terima kasih banyak, Pak!” ulang Zee. Kata terima kasih yang membuat seorang Devano malah bengong.

“Jangan dibahas lagi. Rasanya jadi aneh!” balas Devano yang kemudian pergi dari sana.

“Hati-hati,” lanjut Zee, yang malah membuat seorang Devano jadi kikuk. Devano yang sudah sempat melangkah, sudah langsung tersandung kakinya sendiri. Untung Devano tak sampai jatuh.

“Makin aneh,” keluh Devano sembari terus melangkah dari sana diikuti juga oleh pak Lukman yang di beberapa kesempatan menjadi kerap menahan senyum hanya karena menyaksikan interaksi Devano dan Zee. Devano tak mau melihat Zee lagi lantaran takut salah tingkah lagi dan parahnya, benar-benar sampai jatuh karena itu pasti akan sangat memalukan.

Ditinggal Devano, Zee jadi ingat kata-kata Rendan yang berdalih, bahwa Rendan merasa rugi karena selama empat tahun bersama, pria itu tak sampai mencicipi tubuh Zee lantaran setiap Rendan minta, Zee terus menolak. Hingga yang ada, Rendan yang merasa rugi total, meminta ganti rugi. Rendan ingin uangnya yang untuk patungan mengurus rencana pernikahan mereka dikembalikan.

“Dikembalikan dari Hongkong, jelas-jelas semua uang sudah masuk buat bayar, masih minta balikin duit. Lagian, serugi-ruginya dia, aku jauh lebih rugi! Enggak punya harga diri banget jadi laki-laki! Enggak tahu malu banget, jelas-jelas dia yang salah. Si Cheryl lagi, ... jadi wanita kok murahann banget. Harusnya meski dia memang cantik dan pintar, harusnya dia juga punya harga diri. Enggak asal siapa-siapa dilayani kayak panti sosial! Kena penyakit kelamin, baru tahu rasa!” keluh Zee lirih dan langsung terjaga lantaran ibu Arnita kembali mendatanginya. Kini, wanita itu tak datang dengan tangan kosong. Sebab Arnita membawa dua kantong berukuran cukup besar.

Ibu Arnita yang memang murah senyum, membawa banyak camilan, roti, dan juga dua botol air mineral. “Sambil makan, perutnya jangan dibiarin kosong biar kamu enggak ikut sakit. Jaga orang sakit kan enggak kalah sakit.”

Sadar di sana tidak ada orang lain selain mereka, ibu Arnita mengawasi suasana sekitar. “Ini Devano ke mana?”

“Sekitar dua puluh menit lalu pamit pergi kerja, Tan. Karena hari ini, Beliau memang ada rapat penting,” balas Zee sangat santun. Perlakuan manis ibu Arnita membuatnya merasa berdosa karena biar bagaimanapun, hubungannya dan Devano hanya sandiwara.

Terpopuler

Comments

Sri

Sri

lelaki mokondo emang si rendang

2024-05-24

1

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

oalah.. Kelakuan Dharen yang bikin Bu Mimi dan mantu terjerat pinjol, terinspirasi dari pamannya.. 🤭🤣🤣🤣

2024-04-27

3

𝕗 𝕚 𝕚

𝕗 𝕚 𝕚

👍👍👍

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2 2 : KITA PUTUS!
3 3 : Kerja Sama
4 4 : Panik Sepanik-Paniknya
5 5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6 6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7 7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8 8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9 9 : Pipi Pak Vano Merah
10 10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11 11 : Kekasih Bos
12 12 : Dipaksa Meminta Maaf
13 13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14 14 : Lebih Indah Dari Bintang
15 15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16 16 : Hadiah?
17 17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18 18 : Gak Bisa Bayar
19 19 : Pacar Zee - T-REX
20 20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21 21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22 22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23 23 : Kondangan
24 24 : Sahabat Dan Benalu
25 25 : Akhir yang Seperti Apa?
26 26 : Wanita Ular
27 27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28 28 : Berkas Penting yang Dicuri
29 29 : Penuh Emosi
30 30 : Dipecat
31 31 : Kami Sudah Putus!
32 32 : Tanpa Zee
33 33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34 34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35 35 : Masih Kalah Jauh
36 36 : Romantis Versi Kita
37 37 : Mantra Dan Patuh
38 38 : Optimis
39 39 : Si Wajah Bayi
40 40 : Lega
41 41 : Romantisnya
42 42 : Masih Di Singapura
43 43 : Memilukan
44 44 : Mendadak Berhati
45 45 : Kebaya Lamaran
46 46 : Kabar Para Badut
47 47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48 48 : Akhirnya Bertemu
49 49 : Lamaran
50 50 : Ketulusan Cinta Mereka
51 51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52 52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53 53 : Kita Sudah Menikah
54 54 : Setelah Menikah
55 55 : Jebak Menjebak
56 56 : Hukuman yang Pantas
57 57 : Terlalu Syok
58 58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59 59 : Suami Suci Lahir Batin
60 60 : Mohon Bantuan
61 TAMAT
62 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63 Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1 : Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
2
2 : KITA PUTUS!
3
3 : Kerja Sama
4
4 : Panik Sepanik-Paniknya
5
5 : Perhatian Dari Mamah Devano
6
6 : Devano, Si Licik Nan Cerdik
7
7 : Pertemuan Devano Dengan Papah Zee
8
8 : Lamaran Dari Orang Tua Devano
9
9 : Pipi Pak Vano Merah
10
10 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
11
11 : Kekasih Bos
12
12 : Dipaksa Meminta Maaf
13
13 : Kesempatan yang Sudah Berakhir
14
14 : Lebih Indah Dari Bintang
15
15 : Apakah Ini yang Namanya Cinta?
16
16 : Hadiah?
17
17 : Penonton Setia Drama Cheryl
18
18 : Gak Bisa Bayar
19
19 : Pacar Zee - T-REX
20
20 : Rayyan, Pria Berhati Lembut
21
21 : Sepenggal Pengakuan Zee
22
22 : Kompeni Sedang Baik Hati
23
23 : Kondangan
24
24 : Sahabat Dan Benalu
25
25 : Akhir yang Seperti Apa?
26
26 : Wanita Ular
27
27 : Kalau Cinta, Bilang, Bos!
28
28 : Berkas Penting yang Dicuri
29
29 : Penuh Emosi
30
30 : Dipecat
31
31 : Kami Sudah Putus!
32
32 : Tanpa Zee
33
33 : Pak Kompeni dan Si Hitam Zee
34
34 : Enggak Mau Pacaran Tapi Langsung Nikah
35
35 : Masih Kalah Jauh
36
36 : Romantis Versi Kita
37
37 : Mantra Dan Patuh
38
38 : Optimis
39
39 : Si Wajah Bayi
40
40 : Lega
41
41 : Romantisnya
42
42 : Masih Di Singapura
43
43 : Memilukan
44
44 : Mendadak Berhati
45
45 : Kebaya Lamaran
46
46 : Kabar Para Badut
47
47 : Persiapan Untuk Malam Pertama
48
48 : Akhirnya Bertemu
49
49 : Lamaran
50
50 : Ketulusan Cinta Mereka
51
51 : Langsung Nikah Saja, Yuk?
52
52 : Terlalu Dimanja Dan Tidak Pernah Bersyukur
53
53 : Kita Sudah Menikah
54
54 : Setelah Menikah
55
55 : Jebak Menjebak
56
56 : Hukuman yang Pantas
57
57 : Terlalu Syok
58
58 : Jodoh Dan Rumah Baru
59
59 : Suami Suci Lahir Batin
60
60 : Mohon Bantuan
61
TAMAT
62
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
63
Novel Baru : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
64
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
65
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
66
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
67
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
68
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!