Isander merasa senang dengan persetujuan Giya, tetapi tampaknya ia harus memberikan imbalan terhadap informasi yang ingin dia korek.
“Agter, ada berapa jenis Agter? Maksudku, apakah ada jenis-jenis dalam kekuatan Agta yang dimiliki para Agter? Apa saja?“ Pertanyaan Isander agak rumit, tetapi pertanyaan cukup bagus dan berbobot.
“Sebelum aku jawab, aku ingin bertanya kepadamu, apakah kamu baru keluar gua terpencil?“ tanya Giya dengan heran. Dalam pandangannya, Isander ini seperti orang yang bukan dari dunia ini, bahkan informasi dasar dunia saja tidak tahu.
Senyum di wajah Isander menjadi kaku, sudut mulutnya sedikit berkedut. “Aku terlalu bersembunyi sehingga aku tidak tahu perkembangan di luar setelah aku bersembunyi lama di desa terpencil.“
“Oh, aku mengerti. Aku akan menjawabnya sekarang.“
Sebelum menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Isander, Giya memperbaiki posisi duduknya, dan memberanikan diri untuk menatap sosok Isander yang menawan.
“Agter memiliki empat jenis, yakni Weapon Badge, Merger Badge, Enhancer Badge, Beaster Badge. Di antara ketiga jenis tersebut, Agter yang paling kuat adalah Merger Badge, atau Agter yang memiliki kekuatan Agta dari penggabungan dua jenis kekuatan Agta.
“Merger ini sangat kuat karena tidak hanya membangkitkan senjata ampuh atau menjadi binatang buas untuk melawan monster, kekuatannya juga memiliki kekuatan tambahan yang mampu mengalahkan monster dengan mudah, contohnya adalah Agter yang aku beri tahu sebelumnya, yaitu Ice Frail.
“Ice Frail memiliki kekuatan Agta yang bukan sekadar mengandung unsur elemen es saja, tetapi ia memiliki kekuatan Agta senjata berupa dua pedang yang tajam, cukup mudah untuk melawan monster level sedang atau B Level.
“Namun, Merger Badge sangat jarang, hanya ada beberapa orang di dunia ini yang memilikinya, keberadaan mereka bisa dihitung oleh jari ….“
Setelah mendengar penjelasan tentang Agter dari Giya, Isander termenung sesaat untuk meresapi semua informasi ini.
Ternyata ada 4 jenis Agter, dan menurut Isander itu terbilang cukup banyak, lebih lagi banyak varian jenis kekuatan Agta.
Sayang sekali, jenis Merger Badge hanya dimiliki beberapa orang saja di dunia ini, manusia memang masih lemah.
Dari penjelasan yang Giya berikan, Isander tersadar dengan suatu hal, tidak ada Agter yang murni mengendalikan elemen atau mengontrol sesuatu sepertinya.
Adapun Agter Merger, hanya dapat menggunakan unsur elemen melalui perantara senjata atau kekuatan binatang. Tak bisa secara langsung digunakan begitu saja, atau mentah-mentah.
“Enhancer Badge adalah kekuatan Agta yang dapat menambah atau meningkatkan kekuatan orang lain dan diri sendiri untuk sementara, entah meningkatkan kekuatan fisik, kecepatan, dan lainnya. Bisa dibilang Enhancer Badge seorang pembantu atau pendukung. Enhancer merupakan jenis Agta terlemah.
“Beaster Badge terkuat kedua setelah Merger Badge, disebabkan Agter yang memiliki kekuatan ini memiliki semua sifat dan kekuatan dari binatang buas yang berhasil dia wujudkan. Bisa dibilang kekuatan ini adalah kekuatan Agta Mutant.
“Agta terbanyak adalah Weapon Badge, banyak orang yang membangkitkan senjata. Senjata yang dibangkitkan oleh mereka sangat ampuh dalam membunuh monster, lantaran setiap Weapon Badge memiliki zat yang memperlambat proses pemulihan luka pada tubuh monster. Monster di sini semuanya bisa memulihkan luka.“
Isander mendengarkan dan menyimak dengan penuh perhatian. Informasi ini sangat penting bagi dia. Paling tidak, ia bisa mengetahui kekuatan apa yang dimiliki oleh orang yang ditemukan oleh Isander nanti.
“Apa kekuatan yang kamu miliki, apakah itu Weapon Badge?“ Isander bertanya merangkap sebagai tebakan kepasa Giya.
Giya mengangguk, tanda tebakan Isander benar. “Ya, kekuatan Agta yang aku miliki berjenis Weapon Badge. Senjata tiga pisau lempar yang bisa kembali ke tanganku sat dilempar.“
Setelah kalimat itu keluar, Giya membuka baju bawahnya dan mengungkapkan sebuah lencana kecil yang letaknya ada di atas pusar perut Giya.
Mata Isander menangkap sebuah gambar berbentuk pisau yang berjumlah tiga dalam lencana yang tertempel di atas lubang pusar perut Giya. Tampaknya itu menunjukkan kekuatan yang dimilikinya.
Dengan wajah yang memerah, Giya mulai menjelaskan. “Setiap Agter memiliki lencana ini sebagai jati diri sebagai seorang Agter. Letak lencana ini pun berbeda-beda setiap orangnya, ada yang di lengan, di kaki, dan anggota tubuh yang lain.“
“Aku punya pertanyaan lagi, apakah lencana ini bisa dicuri lalu digunakan untuk diri sendiri?“ Isander memiliki pertanyaan ini secara spontan.
“Lencana ini tidak bisa dipaksa diambil dari orang lain dan ditanamkan untuk diri sendiri. Percuma saja. Pasalnya, lencana hanya ada sebagai pemberi identitas, kekuatan sebenarnya ada di jati diri kita, tak bisa dilepas pasang, terlebih bisa dicuri oleh orang lain.“ Giya menutup lagi perutnya dengan bajunya sambil menggelengkan kepalanya.
Begitu mendengar kata-kata ini, Isander mengangguk menunjukkan dirinya paham dengan penjelasan Giya.
“Namun, jika lencana ini dicopot atau terlepas akan membuat kekuatan kita berkurang drastis, tidak sekuat normalnya. Alasannya adalah karena lencana ini juga mengandung beberapa persen dari kekuatan yang dipunya,” tambah Giya yang berwajah serius.
“Bukankah ini menjadi kelemahan seorang Agter?“
“Benar. Maka dari itu, semua Agter selalu menjaga lencananya, sekalipun itu dia pernah memamerkan kemampuan lencananya.“ Giya sedikit mengangguk sambil memeluk perutnya.
Krococo!
Berikutnya, suara asing terdengar dari perut Giya, pipinya memerah sambil menutupi perutnya.
Mendengar bunyi perut Giya yang lapar, Isander tersenyum dan kemudian mengambil tasnya yang ia taruh bersandar di dinding kamar kayu rumah pohon.
Giya penasaran dengan apa yang dilakukan Isander, ia menduga ada makanan di dalam tas Isander.
Tangan Isander menggambil 2 buah burger yang masih terbungkus oleh bungkusan putih polos tanpa mereka dan ia memberikan salah satu burger kepada Giya. “Ambil ini, burger untukmu, anggap saja imbalan karena telah menjawab pertanyaanku.“
“Burger?“ Giya berkata tanpa sadar dan menatap makanan yang ia pegang.
Makanan ini masih diingat oleh Giya, salah satu makanan yang selalu ia inginkan, bahkan Giya selalu ingin mencoba membuatnya, tetapi roti tidak banyak di dunia ini.
Burger termasuk makanan mahal sekarang, bukan burger saja, tetapi makanan lainnya.
“Benar, kamu tahu makanan ini?“
“Salah satu makanan kesukaanku sebelum dunia hancur, tentu aku mengetahui makanan ini.“ Giya tersenyum bahagia Sembrani tangannya membuka bungkusan burger. “Burger apa ini? Ayam atau sapi?“
“Sapi yang kamu pegang, dan ayam aku genggam. Kamu yang mana?“ Isander tidak jadi membuka bungkus burger di tangannya.
“Aku sapi saja. Aku penyuka daging sapi.“ Giya tersenyum manis dan tidak sabar untuk mencoba makanan burger ini.
Selanjutnya, mulut Giya terbuka dan menggigit burger dengan penuh nafsu makan.
Dalam mulutnya, ia merasakan rasa daging yang berserat dan gurih, rasa manis dan asam dari sausnya, sedikit pedas dari saus lain, ditambah dengan tekstur daging dan roti yang berbeda serta tekstur garing dari sayuran, tetapi semua komponen tersebut yang membuat makanan burger ini sangat lezat.
Isander ikut makan setelah melihat Giya yang mulai makan.
Untuk sementara waktu, rumah pohon kembali hening dan menyatu dengan hutan yang sunyi.
Setelah makan malam dengan burger yang cukup besar, mereka hendak pergi tidur, tetapi salah satu dari mereka harus ada yang berjaga.
Sebagai pria yang baik dan memiliki harga diri, Isander menawarkan diri untuk menjaga malam ini.
Giya keberatan dengan pilihan Isander, ia luluh dan mengalah begitu mendengar alasan Isander ingin berjaga.
Isander harus menjaga Meisya, tidak mungkin dirinya membiarkan Meisya di luar penjagaannya.
“Kalau kamu tidak kuat dan ngantuk berat, kamu boleh membangunkan aku nanti, aku akan menjaga Meisya.“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Just Love It
tambah suka..
2023-07-26
4
Taaku
sip
2023-05-25
1
PASYA VOLDIGOD
maka akan gw kasih 20 mawae
2023-04-14
3