Jelajah Cinta To Andromeda
Kapan nikah?
Udah punya anak 3, ibunya kemana?
Umur berapa?
Selalu itu pertanyaan yang membayangi Andro kemanapun dan dimanapun ia berada. Hingga kadang ia jengah, banyak pula kok lelaki yang masih membujang di usia yang malah lebih tua darinya tapi anteng-anteng saja, usia 28 tahun rasanya wajar-wajar saja jika belum menikah toh ayahnya pun menikah dengan momy Shania di usia kepala 3. Ingat!! Usia bukan kepalanya yang 3, ya!
"Om Andro kakak mau es krim sundae logo M,"
"Oke, tapi abis ini pulang. Om ada kerjaan yang mesti dikerjain..." Afifah mengangguk setuju, setelah mengantar si kembar ke mall untuk membeli bahan untuk tugas sekolah, ujungnya pasukan krucil ini minta jajan pada om kesayangan. Dua bocah yang sebentar lagi masuk smp berjalan di samping kanan kiri Andro, sementara tangannya mendorong stroller Arion. Kalo jalan begini, udah kaya pasukan keluarga cemara cuma kurang sosok ibu, lantas kemana emak bapaknya tuh bocil-bocil? Jawabannya kerja dan pacaran. Oma--opa? Ngurusin Pawon Kurawa plus berduaan, hanya ia yang jomblo makanya biar ngga sepi ditemenin bocah.
Punggung tegap itu seolah menjadi cerminan Arkala Mahesa saat muda.
Bersih, rapi dan wangi, kondisi yang bikin kaum hawa jantungan pagi-pagi, kulitnya ngga putih-putih melati tapi semanis janji para malaikat. Namun wajah datarnya selalu menjadi ujian terberat para kaum hawa yang berniat mendekat, belum apa-apa mood mereka langsung anjlok saat Andro bersikap cuek terkesan tak merespon padahal memang bawaannya dari orok sudah begitu. Ia terlampau dingin pada lawan jenis, apalagi sejak ayah Arka dipasang ring di jantungnya, dan semua pekerjaan Route'78 serta angkringan ia ambil alih, tak ada waktu untuknya memikirkan masalah percintaan. Sebagai seorang anak laki-laki adalah kewajibannya menjadi tumpuan sang ayah.
Suara deru mesin mobil di luar rumah menandakan jika detik itu kebebasan Andro sebagai jomblowan sejati berakhir. Selanjutnya terdengar suara teriakan tanda terompet berakhirnya masa tenang minggu Andro. Belum lagi jika anak-anak generasi kurawa sudah datang, udah mirip panti asuhan.
"Pagi, sepedaaaa! Sampurasun!"
"Oma can! Opa gans!"
Teriakan para perusuh kecil anak si heboh gale-gale pong.
"Om dantengkuhhh, jantung hati para keponakannya yang imut-imut!" si kembar Afifah dan Aliyah mengecup pipi oma, opa, dan om triplek tentunya yang sudah seperti ayah, nanny dan teman untuk ketiga anak Gale. Tapi berbeda, saat Afifah mengecup pipi Shania dan Arka gadis itu menyentuhkan hidungnya, sementara saat mengecup Andro benar-benar menggunakan bibir. Andro sudah mual karena gombalan Afifah, sementara Aliyah adalah followers sejati kakaknya, kemanapun dan apapun ia akan ikut termasuk terjun ke jurang bareng-bareng.
"Aduh aku tuh ada janji temu sama pasien VIP mii jam 9, ***nitip annnakk---anakkk yaaaa mii, ayahhh, Androooo***!" ucapan dokter anak gila itu seperti slow motion dengan suara berat menyeramkan di telinga Andro, padahal realita-nya ucapan Gale begitu cepat terkesan hectic seraya menaruh satu tas kain besar perlengkapan si kecil. Seperti biasa, ia akan menjelma menjadi daddy day care setiap weekend, jomblo berasa duda ditinggal mati punya anak 3 pula. Kapan ngadonnya?
Jika umumnya weekend para muda-mudi apel malam minggu atau sekedar jalan mencari pasangan mengisi waktu sambil refreshing, lain halnya dengan Andromeda, ia terlatih menjadi seorang pengasuh yang bawa-bawa botol susu sama gandeng dua anak gadis kembar plus satu troli bayi, heuhhh! Rempong!
Afifah dan Aliyah memang sudah menginjak usia 13 tahun sekarang dan jagoan kecil dokter jantung Faturrahman Al-Lail itu berusia 1,5 tahun bernama Arion. Namun bagi para ladiestnya Fatur itu, om Andro adalah pemuda tampan yang wajib digombalin, katanya kasian punya om ngga laku-laku sampe sekarang. Padahal kenyataannya mereka lah biang keladi, dewan penguji-nya kenapa para wanita berguguran untuk mendekati Andro.
Andro mengelap bekas kecupan para keponakan usilnya itu sekilas. Bukan tidak pernah mereka mengusili teman perempuan yang sengaja Andro bawa ke rumah untuk sekedar silaturahmi sambil bawa hampers dan salam kedip, ataupun yang terang-terangan deketin Shania dan Arka demi mendapatkan perhatian lebih dari Andromeda.
Lapisan perlindungan Andro begitu tebal setebal lemak gajah, selain dari dirinya yang memang dingin terhadap wanita, para keponakannya inilah yang menjadi godaan terberat bagi para kandidat, belum apa-apa mereka sudah melambaikan tangan ke kamera.
Afifah dan Aliyah bertos ria dengan kepalan tangan seraya tertawa geli dan berlalu ke halaman belakang dimana kandang kelinci disini selalu ada penghuninya, tuh kelinci udah berkali-kali ganti generasi tapi namanya tetep si snowy sama si denok. Sementara Fatur yang datang menggendong Arion menaruh anak balita itu di kursi bayi atas perintah Shania.
"Sini Tur, taro aja di samping ayah sama momy..." pagi-pagi udah heboh, si momy kaya punya anak bayi lagi.
"Iya mii," angguk Fatur.
"Sampe jam berapa prakteknya?" tanya Arka menerima salam dari anak dan menantunya itu.
"Cuma sampe jam 12 aja yah, abis itu free..." jawab Gale mencomot gorengan tempe di piring.
Plak!
Andro menggeplak tangan kakaknya yang membalas dengan tatapan tajam, "apa sih main geplak-geplak aja? Pelit!"
"Lo dokter tapi jorok, cuci tangan dulu kek. Lagian ini gorengan loh, musuh bebuyutan kesehatan. Dokter harusnya lebih tau kalo gorengan itu ngga sehat," balas si cowok muka tembok mushola ini.
"Sekali-kali dokter makan gorengan ngga apa-apa. Gorengan adalah dosa ternikmat setelah minum," jawab Gale bergidik acuh, dokter juga manusia punya rasa punya nav suu. Mereka lantas menoleh cepat dan mendelik pada Gale.
"Minum apa?!" tanya Fatur.
"Minum soda," lanjutnya, tapi Gale lantas tertawa tergelak saat melihat Andro.
"Ampun! Udah ah! Ini aku bekel buat di jalan, hayuk bang ah! Dunia sudah menunggu para dokter," ajaknya mencomot beberapa gorengan dan memasukkannya ke dalam kotak bekal makan miliknya.
"Dokter gila," desis om Andro ini.
"Fifah, Liyah, ayah sama bunda pergi ya?! Jangan nakal, nurut sama oma, opa, om Andro!"
"Sip!"
"Bye jagoan!" Fatur mengusap kepala Arion yang anteng dengan mainan di samping Shania.
"Mii, ayah, Ndro..pamit dulu!" ujar Fatur diangguki mereka, "iya, hati-hati."
Shania mengulum bibirnya beranjak menggendong si kecil Arion, "mas jangan lupa obat dimakan," tugas si nene hebring satu ini kalo weekend ya ngurusin cucu kalo engga bareng anak Kurawa kumpul-kumpul, yang udah ngga pantes disebut anak-anak lagi karena udah ubanan.
Andro beranjak dan membawa piring miliknya ke wastafel, memiliki asisten rumah tangga tak membuatnya jadi pria manja yang harus ngandelin tangan orang lain untuk mengerjakan pekerjaan mudah.
"Aden, biar bibi aja atuh..."
"Biar bi, ngga apa-apa,"
Bi Yani melipat bibirnya sudah tak aneh lagi dengan kelakuan kedua cucu kembar majikannya itu.
"Den, maaf. Kalo mau keluar ada baiknya ngaca dulu sambil cuci muka..." ucap bi Yani.
Andro mengerutkan dahi, "kenapa bi?" ia buru-buru melirik ke arah kulkas yang permukaan pintunya memantulkan benda di depannya.
"Fifahhh! Liyahhhh!" Andro berdecak geram, Shania tertawa melihat kedua tingkah usil cucu kembar yang terlampau usil pada putranya itu.
"Apa om?!" rupanya om ganteng mereka baru sadar jika kecupan tadi sengaja didaratkan dengan lipstik waterproof berwarna merah milik bundanya.
"Apa-apaan ini?!"
"Apa ih?!" dengan wajah tanpa dosanya Afifah bertanya seraya menggidikkan bahu sebelah.
Andro menghampiri si kembar nakal, "ngga usah pura-pura polos, om mau keluar ini?!" jewernya di telinga Fifah, galak-galak kebapak'an. Meskipun belum menikah, Andro sudah mahir gantiin popok, momong anak, dan nyuapin emaknya...eh maksudnya nyuapin anak.
"Oh ya bagus, om! Jadi nanti orang-orang ngga akan ada yang berani ngatain om jomblo lagi!" jawab Aliyah.
"See, masalah terpecahkan!" timpal Afifah bertos ria dengan saudara kembarnya.
Andro berdecak, "mi! Ini gimana ngilanginnya? Andro mau ketemu sama owner angkringan lain buat meeting?!"
"Oh, jadi?" tukas Arka.
Andro mengangguk, "coba pake minyak zaitun gih, nak!" balas Shania yang menyuapi Arion karena sejak tadi balita itu ngiler liat opanya nyemil buah.
"Kapan ke Cianjurnya?"
"Lusa kayanya kalo ngga ada halangan.." jawab Andro, langsung melengos dari pandangan Shania dan Arka.
"Halangan?!" Afifah mengerutkan dahinya.
"Om Andro cewek apa cowok sih?!" tanya Liyah.
"Mau bukti?!" tanya Andro geram siap membuka karet celana di depan kedua keponakan kembarnya, tapi bukannya takut atau ngeri Afifah justru maju, "mana sini aku liat!" tantangnya.
Andro berdecak, tau jika kedua keponakannya ini jelmaan kakaknya, tak akan menyerah apalagi soal keusilan.
"Bener ya?!" Andro benar-benar memel lorotkan celananya membuat Aliyah menjerit namun Afifah tertawa, "hahaha bo xer om Andro si one piece dong! Hahahaha!"
"See, laki banget! Coba ayah Fathur apa coba bo xernya? Paling-paling love!" jawab Andro menarik kembali celana selututnya.
"Enak aja! Bo xer ayah mah macan, rawrrrr!" jawab Afifah.
"Ck, kirain beneran telan jank!" sewot Aliyah.
"Maunya kalian ituh!" senyum miring Andro. Arka menggelengkan kepalanya, tingkah usil anak cucunya tidak lain tidak bukan ya gen Shania.
"Sekalian cari jodoh ya nak ke Cianjurnya!" teriak Shania, di usia segini Andro belum juga mengenalkan Shania pada calon menantu yang berikutnya, yang kali ini ngga datang lalu hilang tanpa jejak, sebagai seorang ibu ia sedikit worry, karena tak selamanya ia akan sehat wal'afiat, ia ingin Andro memomong anaknya sendiri bukan anak Gale. Disebut family man bukan duda anak 3.
"Apa sih mi,"
"Awas ya kalian berdua!" ancam Andro saat melintas ke arah lantai atas melewati halaman dimana kandang kelinci berada. Afifah dan Aliyah malah tertawa, "ih om Andro, jangan dihapus! Biar aja atuh anggap aja stiker bibir emesh!"
Arka melirik Shania, "jangan dipaksa...jangan juga dijodoh-jodohin," warning ex guru kimia itu. Lalu apa kabar dengan Gale yang ia jodohkan?
"Engga mas, kecuali ada yang soleh...." jedanya.
"----Haaaa..." lanjut Shania kembali menyuapi Arion buah naga.
"Abisnya Sha gedek mas, kalo tetangga nanya...Andro belum nikah ya bu Arka? Berapa umurnya sekarang, saya kira Arion anaknya Andro, ta kira istrinya kemana?! Jangan terlalu tua bu," tiru Shania menyamakan ucapannya dengan mulut julid para tetangga.
"Pengen Sha sobek-sobek aja tuh mulut terus di celup ke kopi!" sengitnya.
"Biar aja ngga usah di denger, dulu almarhum ibu juga gitu. Tapi toh buktinya mas nikah juga kan?!"
"Ya karena almarhum ayah yang nodong, kalo engga ya ngga tau. Masa iya harus ada makhluk se incredible Sha dulu baru Andro nikah mas," sewot oma cantik 3 cucu ini dengan pedenya, ia selalu terlihat awet muda karena hidupnya dipenuhi canda tawa.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Huan
nyimak
2024-11-05
0
Anonymous
k
2024-09-01
1
Kak Eja🌜
keren...
mampir juga yuk ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
2024-07-29
1