JCTA # 11. POTO OY POTO!

Terkadang suaranya riuh rendah, tapi terkadang juga begitu kencang karena terbawa hembusan angin.

Awalnya musik khas degung, kemudian tarling, lalu selanjutnya organ tunggal.

Tap-tap-tap.

Meski cuaca sudah terik, namun tak menyurutkan niat Kanaya untuk hadir dalam hari bahagia 'sang mantan'. Ia memantapkan langkahnya yang terbalut oleh sepatu flatshoes merah muda berpita yang tahun lalu dibelikan teh Marni, sungguh manis menempel di kaki remaja cantik satu ini.

Tak ada yang lebih bagus di lemarinya selain dress batik mega mendung berwarna ungu selutut bergaya babydoll bekas panitia pemilu presiden tahun kemarin.

Parasnya yang ayu memang tak cocok dengan make up emak-emak, upa memang benar! Naya menghapus make up tebal dan menyisakan wajah yang benar-benar cantik nan manis remajanya. Ia juga menggelung rambut bak pramugari pesawat terbang hingga nampaklah leher jenjang nan mulusnya. Ibu sudah disana bersama upa sejak pagi tadi membantu bagian dapur setelah ia mengembalikan make up nya.

3 orang hansip dikerahkan di area parkir demi mengatur ketertiban ruang parkir. Hati Kanaya mencelos, lihatlah perintilan yang menghiasi gedung serbaguna yang sudah seperti istana Aladdin dan Jasmine.

"Kuat, Nay!" gumamnya dalam hati, berulang kali ia meloloskan nafas kasar, sesulit ini untuk berusaha tegar, tapi ia bukanlah gadis lemah dengan kehidupan bak princess, baginya hidup keras nan perih sudah biasa dijalani. Ia ingat dengan ucapan teh Marni saat terakhir ia pulang ke Indonesia, "teteh titip orang rumah sama ceceu, teteh tau dan yakin adik teteh ini adalah gadis paling kuat dari siapapun!" angguknya dalam memberikan kekuatan, sekaligus kepercayaan padanya setelah Naya mengadukan sikap bapak sambil menangis, sikap bapak yang selalu ingin menjodohkannya dengan para pria yang menginginkan Kanaya, seolah dengan menikahkannya adalah sebuah solusi yang tepat demi mengurai masalah ekonomi.

Tak dipungkiri, Kanaya adalah kembang desa yang tengah ranum-ranumnya. Mungkin Naya memang tak secantik Lisa Blackpink namun namanya adalah salah satu list kembang desa Giri Mekar yang parasnya cukup bisa dipuji, makanya banyak pula kumbang yang pengen nemplok gangguin. Dimana ada pesta hajatan maka disitu para pemuda preman kampung berkumpul di sudut terluar gedung.

"Neng Naya, witwiww!"

Naya mengabaikan ocehan dan siulan yang tertuju untuknya. Para pemuda itu bercampur aduk, ada yang rapi dengan baju batik juga celana jeans pudarnya, ada pula yang datang ngga pake mandi dulu, bangun tidur langsung pergi, makanya bajunya ya apa adanya kaya gelandangan, cuma pake jaket kusut sama celana selutut, bahkan kayanya tau hari udah siang aja ngga!

"Nay!"

Naya merotasi bola matanya saat melihat pemuda ini lagi, "kenapa?! Belum cukup aku mandiin di lumpur kaya ke bo?!" sengak Naya pada Agus.

Pemuda cungkring ini tampak mirip lidi dengan celana jeans hitam ketatnya, atasan batik lengan pendek yang ia kecilkan lebih pantes jadi bajunya Arif.

"Aduhhh siah udah maen mandi-mandian euy! Sikat Gus! Lamar!" tawa Otoy yang bikin Naya galfok dengan gigi ompong satunya dibagian atas depan, gara-gara keseringan minum minuman keras, mungkin lebih tepatnya sebangsa air accu membuat gigi-giginya itu sedikit hitam.

"A Agus temenin atuh ya Nay," ia membuang batang rokok lalu menginjaknya, tangannya meminta tangan Naya, tapi gadis itu bergidik menolak.

"Udah janjian sama orang!" ujarnya berbohong dan mengada-ngada.

Sontak saja Agus menatap tajam nan sewot, "Siapa?!!"

"Langkahi dulu mayat a Agus kalo mau sama neng Naya!" tambahnya menepuk-nepuk dadha, membuat Naya meringis khawatir, khawatir jika ia ternyata sedang melayani orang kurang se ons saat ini. Tapi untungnya itu tak berlangsung lama, saat seseorang memanggilnya dari segerombol pemuda tengil dan begundalan kampung.

"Neng Naya?!" langkah kaki bersepatu delta murah dengan ciri khas serragam hijau dan rompi menghampiri Naya.

"Pak Yayat!" angguknya sopan pada salah satu hansip yang dikenalnya.

"Naya ketemu pak Yayat dulu!" pamitnya pada Agus.

"Neng! Kanaya!"

"Ah, dasar aki-aki, ngga bisa liat daun muda seger!" dumel Agus menggerutu melihat pak Yayat membawa Naya.

"Cegat aja di jalan Gus!" saran menyesatkan Atep.

"Neng kesini sama siapa?" tanya pak Yayat.

"Sendiri aja pak, kenapa bapak mau nemenin?!" kekehnya berseloroh yang dibalas tawa pak Yayat.

"Wah, istri saya udah dateng belum ya?!" ia celingukan lalu tawanya, Naya ikut tertawa.

"Eh, ada siapa pak Yayat?!" sapa hansip yang lebih muda menatap Naya kelilipan serbuk pesona, sepertinya ia hansip baru dari rw berbeda.

"Nih kenalin, istri muda!" jawab pak Yayat berseloroh menepuk pundak juniornya itu sementara sebelah tangannya memegang tonfa.

Naya tertawa, "mangga atuh pak! Saya mau masuk dulu!"

"Neng Naya yakin?" tanya pak Yayat yang tau hubungannya dengan Salman, dulu ia sempat melihat Kanaya bersama Salman di kantor kecamatan bersama, Salman sedang mengantar Naya yang mau ambil e-ktp perdananya.

"Ngga apa-apa atuh pak. Lelaki masih banyak!" jawabnya mantap melangkah masuk ke arah meja daftar tamu.

"Tapi jangan si Agus juga, ya neng!" ia tergelak.

"Naya," sapa Mey bernada tak percaya, ia adalah sepupu sekaligus pemudi di kampung Giri Mekar juga, tak begitu dekat dengan Naya karena terkadang sifatnya yang angin-anginan macam layangan terbawa angin, kadang baik tapi kadang pula nyinyir penuh dengki pada Naya, apalagi setelah tau jika Naya adalah gadis pintar nan cantik namun tak mampu, semakin ia memendam iri.

Gadis yang sudah kuliah itu cukup terkejut dengan kedatangan Naya kesini, "siapa Mey?" tanya gadis lainnya di meja buku tamu.

"Kanaya, mantannya a Salman..." bisik Mey pada Farisa dengan menutup mulutnya sebelah, meski tetap saja ucapannya terdengar Naya, gadis ini memutar bola mata jengah.

"Oh," mulut Farisa membentuk huruf O.

"Kamu berani kesini Nay? Jangan nekat!" ancamnya tak ingin Naya menghancurkan pesta kakak sepupunya, mungkin ketakutan Mey sama dengan ketakutan para readers😂😂 yang deg-degan dari kemarin.

"Jangan permaluin diri kamu sendiri Nay,"

Alis Naya berkerut, ia mengeluarkan selembar undangan Salman atas nama bapak, "aku cuma wakilin bapak yang ngga bisa hadir karena harus ngangon ke bo pak Salim. Tenang aja, aku bukan cewek bo doh lagi! Aku memang pernah be go Mey, tapi setiap manusia ngga ada yang langsung pinter, mesti bo do dulu baru bisa belajar jadi pinter!" jawab Kanaya.

Kanaya berbaris bersama tamu lain, ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, persis seperti resepsi nikahan idamannya. Begitu teganya Salman memberikan apa yang menjadi impiannya untuk Desi. Naya tersenyum miring menatap souvenir pernikahan kipas yang dibungkus kain tile warna kesukaannya,

...Salman ❤ Desi...

...Terimakasih atas kehadirannya...

Dari pojok singgasana ratu dan raja sehari, hati Naya semakin remuk melihat kedua pengantin yang kini tengah dibalut kebahagiaan sembari bersalaman dengan para tamu. Seperti tak ada beban di wajahnya, Salman bisa ketawa-ketiwi bahagia dilingkari lengan Desi yang senantiasa berada di lengannya.

Naya bukan cewek lemah! Kamu sudah memutuskan maka kamu tau resikonya.

Ia maju saat antrean mulai berkurang. Semakin dekat, degupan jantung Kanaya semakin cepat, ia hanya berharap lututnya tak tremor dan tulangnya tak melunak saat berhadapan dengan Salman dan Desi.

Deg!

Deg!

Deg!

Salman tampak tampan, begitupun Desi yang cantik, pasangan serasi.

Naya menarik senyuman di atas podium, tapi bukan balasan senyuman yang ia dapatkan justru Pak Lurah dan istri sempat mengerutkan dahinya melihat Kanaya, namun sedetik kemudian keduanya tersenyum getir.

"Selamat ya pak, bu...akhirnya ngunduh mantu!" ucap Naya tulus.

"Iya, makasih." Jawab bu Lurah setengah kaku.

Lantas Salman, ia membeku ditempatnya melihat kecantikan Kanaya saat ini.

Salman sampai tak berkedip melihat Kanaya, sementara gadis ini bersikap biasa saja.

"Selamat ya A, teteh!" ucap Naya mengatupkan tangan di dadha saat berhadapan dengan sang mantan, menatapnya singkat lalu berpindah pada Desi.

"Atas nama taruna karya RW 9, Naya ucapin selamat ya teh! Semoga samawah!" ucap Naya, disambut senyum hangat Desi, ia memang tak tau menau jika Salman memiliki kekasih sebelum menikahinya.

"Makasih, Naya---ya namanya?!" ia dan Naya bahkan sempat bersalaman dan cipika-cipiki tanpa rasa dendam atau sakit hati.

"Gadis Giri Mekar cantik-cantik ih! Iya kan, A?!" liriknya ke samping, "pantes a Salman kalo lagi dihubungin selalu lagi sibuk sama anak-anak Taruna," jawab Desi, Naya tertawa kaku, itu artinya lelaki ini sudah berhubungan dengan Desi sebelumnya, dasar pembohong!

"Oh, ya?! Kalo gitu anak-anak Taruna boleh foto sama penganten ngga teh?! Buat kenang-kenangan, takut teteh atau a Salman keburu ganti baju, lama..." tanya Naya berseru antusias.

"Boleh atuh!" jawab Desi. Sontak saja Naya tersenyum puas, Desi mengangguk pada fotografer di depan podium, membuat antrian mengular harus terjeda karena aksi mereka.

"Heyy! Anak Taruna Giri Mekar, naikkk oyyyy!" panggil Naya bersiul dan menepuk tangannya, melambai-lambai ke arah kursi tamu, dimana beberapa pemuda kampung datang bersama sanak keluarga.

"Nay, jangan semua Nay...nanti podiumnya---" belum sempat Salman menyelesaikan ucapannya, anak-anak Taruna yang hadir dan merasa terpanggil sudah berlarian naik ke atas podium, sesi foto memang selalu jadi moment paling bikin excited siapapun.

"Yang ini aja pak," Andro mengambil batik lengan panjang berwarna ungu dan langsung dilepaskannya dari gantungan, membuat pak Akbar tersentak ingin menghentikkannya, namun ia urungkan saat Andro justru sudah memakainya, "lumayan pak, nyaman!"

Ia hanya berharap, batik bekas panitia tahun kemarin tak ada lagi yang memakai, memangnya siapa yang berpikir mau make seragam bekas panitia pemilu ke acara kondangan pernikahan Salman, kan?

"O---oke mas, cocok!" pak Akbar mengangguk, "kalo gitu saya juga siap-siap."

Andro tampak mengancingkan sisa kancingnya di depan cermin, badannya ternyata sama dengan pak Akbar namun Andro lebih tinggi membuat batik yang sedikit kepanjangan dibadan pak Akbar tampak menempel pas di badan Andro.

\*\*\*\*

Andro dan pak Akbar bersama Rezki sudah sampai di tempat acara menggunakan motor dempet-dempetan, yang penting ngga jalan kaki.

"Uh, penuh ya pak?!" Andro mengerutkan alisnya demi melihat pintu masuk yang sudah dipenuhi tamu, juga parkiran yang padat.

Pak Akbar tersenyum seraya menaruh helm dan merapikan rambut Rezki.

"Maklumlah mas, pestanya orang nomer 1 se-kelurahan, ya pasti rame! Mari mas!"

Terbiasa menuntun si kembar, Andro jadi refleks meraih pundak Rezki, "ayo Ki, sama mas Andro jalannya!"

Anak lelaki itu menurut, siapa tau barengan gini, gantengnya nular! Ketiganya berjalan bersama, tak sedikit gadis desa yang langsung membeliak salah tingkah, membenarkan bajunya melihat pria yang tengah bersama pak Akbar.

"Eh siapa tuh!"

Bukan hanya para gadis saja, tapi pun gerombolan Agus ikut menyipitkan matanya, "Gus--Gus, saha eta?! Yang sama pak Akbar!" tunjuk Otoy.

Namun Agus menepis udara, "ah! Paling juga sodaranya dari kota!" jawabnya, tapi sejurus kemudian mata Agus memicing dan lebih meneliti, "perasaan kenal sama bajunya!" tunjuk Agus.

"Neng Kanaya!"

"Si alan! Apa dia orang yang janjian sama neng Naya?!"

"Sikat Lur! Sikat!" ujar Ujang. Tapi baru saja ia maju bersama yang lain, dari arah dalam Kanaya berlari keluar...

"A Agus! Hayuk masuk ke dalem sama yang lain! Kita foto-foto dulu sama penganten, cepetan! Yang lain udah pada di dalem! Ada Cici Siti, Eka, Wildan, Fitri sama yang lain! Buat perwakilan pemuda RW 9!" ujarnya heboh melongokan kepalanya dari gawang gate bunga.

Agus menoleh bersama yang lain, "woy! Buru, poto oy poto sama penganten!!!" mereka bersama-sama masuk ke dalam karena seruan Kanaya.

Kanaya tertawa puas, jika biasanya sesi foto akan dilakukan paling banyak hanya 10, Kanaya memanggil pemuda satu RW yang hadir untuk naik ke atas podium penganten kaya mau ngajak penganten tawuran.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

DozkyCrazy

DozkyCrazy

bisa jisoo g author or rosee gitu hehe

2024-10-28

0

Land19

Land19

dasar si nay
bisa Bae Bikin pasukan dadakn

2024-10-15

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

emang somplak si kanaya bisa ae bikin rusuh 🤣🤣🤣🤣

2024-07-28

4

lihat semua
Episodes
1 JCTA# 1. PERTANYAAN TABU
2 JCTA # 2. LIKE FATHER LIKE SON
3 JCTA # 3. KANDASNYA SAJAK INDAH
4 JCTA # 4. SELAMAT TINGGAL CINTA PERTAMA
5 JCTA # 5. SELALU MASALAH YANG SAMA
6 JCTA #6. AKU IKHLAS MELEPASMU
7 JCTA # 7. MENUTUP LEMBARAN LAMA
8 JCTA # 8. SI GADIS GEMBALA
9 JCTA #9. KANAYA, GADIS GILA!
10 JCTA # 10. ANTUSIAS
11 JCTA # 11. POTO OY POTO!
12 JCTA # 12. SIAPA YANG SALAH?
13 JCTA # 13. ANDRO VS KANAYA
14 JCTA # 14. APA LAGI SEKARANG?
15 JCTA #15. BIDUAN KAMPUNG GIRI MEKAR
16 JCTA # 16. CASH BACK
17 JCTA # 17. HUTANG PIUTANG
18 JCTA # 18. USIA WAJAR
19 JCTA #19. BAPAK-BAPAK GALAK
20 JCTA # 20. KELILIPAN PESONA
21 JCTA #21. MAKSUD DAN TUJUAN
22 JCTA # 22. SIAPA DIA?
23 JCTA # 23. BIMBANG DAN GALAU
24 JCTA # 24. KEPUTUSAN SEPIHAK
25 JCTA # 25. KABUR
26 JCTA # 26. MELAMAR
27 JCTA # 27. PENGANTIN YANG HILANG
28 JCTA # 28. BELUM PAHAM
29 JCTA # 29. AKU TERKEJUT!
30 JCTA # 30. SEBENARNYA AKU SUDAH TAU
31 JCTA # 31. KAUM HAWA OH KAUM HAWA
32 JCTA # 32. PINJEM DUIT DONG, PAK?!
33 JCTA # 33. SIAP MEMULAI SEMUANYA
34 JCTA # 34. KITA NIKAH AJA!
35 JCTA # 35. ADA SAYA!
36 JCTA 36. KARYAWAN BARU
37 JCTA # 37. BERAPA YANG BAPAK MAU?
38 JCTA # 38. CALON BESAN MAU DATANG NIH!
39 JCTA # 39. ROMBONGAN POSYANDU
40 JCTA # 40. UNBELIEVABLE !
41 JCTA # 41. MAKSUD DAN TUJUAN ANDROMEDA
42 JCTA # 42. PERMINTAAN ANDRO
43 JCTA # 43. TAK PERNAH BERTELE-TELE
44 JCTA # 44. KAU HAPUSKAN KENANGAN PAHIT
45 JCTA # 45. KESAN NEGATIF YANG MENYERTAI
46 JCTA # 46. YANG BURUK AKAN TERLIHAT SAMA BURUKNYA
47 JCTA # 47. SEDERHANA NAMUN....
48 JCTA # 48. TAK LAGI SUNGKAN
49 JCTA # 49. HATTRICK!
50 JCTA # 50. PEMANDANGAN PERTAMA
51 JCTA # 51. MALAM PERTAMA, MIMPI BASAH.
52 JCTA # 52. RESEPSI JAKARTA 1
53 JCTA # 53. RESEPSI JAKARTA 2
54 JCTA # 54. RESEPSI JAKARTA 3
55 JCTA # 55. BARANG HA*RAM
56 JCTA # 56. JADILAH MILIK SAYA
57 JCTA # 57. KITA COBA!
58 JCTA # 58. VACATION
59 JCTA #59. KARMA JALUR BULE
60 JCTA # 60. BARANG YANG SUDAH DIKEMBALIKAN TAK BISA DIAMBIL LAGI
61 JCTA # 61. MARI MENGUDARA
62 JCTA #62. KECIL-KECIL NAKAL
63 JCTA # 63. DATANGNYA PENGHUNI BARU
64 JCTA # 64. DI KALA SUBUH TIBA
65 JCTA # 65. TERKONTAMINASI
66 JCTA # 66. 1-2, I WIN
67 JCTA #67. KANAYA TETAPLAH KANAYA
68 JCTA # 68. DUO SERIGALA
69 JCTA # 69. OON'NYA SI GEMBLONG
70 JCTA # 70. BAUT DAN MUR
71 JCTA # 71. GOSIP LAK NAT
72 JCTA # 72. FITNAH LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN
73 JCTA #73. MACAN GILA
74 JCTA # 74. BIANG KEROK
75 JCTA # 75. SARJANA I'M COMING!
76 JCTA # 76. PAK GURU VS MURID
77 JCTA # 77. NIAT HATI BALAS DENDAM
78 JCTA # 78. SELERA ANDROMEDA
79 JCTA # 79. TIDAK PERCAYA DIRI
80 JCTA #. 80. MOMONG TWIN
81 JCTA #81. OM ANDRO VS TWIN
82 JCTA #.82. HILANG!!
83 JCTA # 83. KESAL
84 JCTA #84. BAPERAN
85 JCTA # 85. REMUK
86 JCTA # 86. NGGA BERBAKAT BOHONG
87 JCTA # 87. NAYA KABUR, WATI MENGOMEL
88 JCTA # 88. PENJELASAN
89 JCTA # 89. MENCOBA KEMBALI TAK ADA SALAHNYA
90 JCTA # 90. PANTAS SAJA!
91 JCTA # 91. MAHESA FC
92 JCTA # 92. KEBOHONGAN BUMIL
93 JCTA # 93. ENERGIK DAN PECICILAN
94 JCTA # 94. TERISNPIRASI DARIMU
95 JCTA # 95. CINTA DI USIA SENJA
96 JCTA # 96. BIAR CINLOK
97 JCTA #97. MENDADAK MALAS
98 JCTA. THE END
Episodes

Updated 98 Episodes

1
JCTA# 1. PERTANYAAN TABU
2
JCTA # 2. LIKE FATHER LIKE SON
3
JCTA # 3. KANDASNYA SAJAK INDAH
4
JCTA # 4. SELAMAT TINGGAL CINTA PERTAMA
5
JCTA # 5. SELALU MASALAH YANG SAMA
6
JCTA #6. AKU IKHLAS MELEPASMU
7
JCTA # 7. MENUTUP LEMBARAN LAMA
8
JCTA # 8. SI GADIS GEMBALA
9
JCTA #9. KANAYA, GADIS GILA!
10
JCTA # 10. ANTUSIAS
11
JCTA # 11. POTO OY POTO!
12
JCTA # 12. SIAPA YANG SALAH?
13
JCTA # 13. ANDRO VS KANAYA
14
JCTA # 14. APA LAGI SEKARANG?
15
JCTA #15. BIDUAN KAMPUNG GIRI MEKAR
16
JCTA # 16. CASH BACK
17
JCTA # 17. HUTANG PIUTANG
18
JCTA # 18. USIA WAJAR
19
JCTA #19. BAPAK-BAPAK GALAK
20
JCTA # 20. KELILIPAN PESONA
21
JCTA #21. MAKSUD DAN TUJUAN
22
JCTA # 22. SIAPA DIA?
23
JCTA # 23. BIMBANG DAN GALAU
24
JCTA # 24. KEPUTUSAN SEPIHAK
25
JCTA # 25. KABUR
26
JCTA # 26. MELAMAR
27
JCTA # 27. PENGANTIN YANG HILANG
28
JCTA # 28. BELUM PAHAM
29
JCTA # 29. AKU TERKEJUT!
30
JCTA # 30. SEBENARNYA AKU SUDAH TAU
31
JCTA # 31. KAUM HAWA OH KAUM HAWA
32
JCTA # 32. PINJEM DUIT DONG, PAK?!
33
JCTA # 33. SIAP MEMULAI SEMUANYA
34
JCTA # 34. KITA NIKAH AJA!
35
JCTA # 35. ADA SAYA!
36
JCTA 36. KARYAWAN BARU
37
JCTA # 37. BERAPA YANG BAPAK MAU?
38
JCTA # 38. CALON BESAN MAU DATANG NIH!
39
JCTA # 39. ROMBONGAN POSYANDU
40
JCTA # 40. UNBELIEVABLE !
41
JCTA # 41. MAKSUD DAN TUJUAN ANDROMEDA
42
JCTA # 42. PERMINTAAN ANDRO
43
JCTA # 43. TAK PERNAH BERTELE-TELE
44
JCTA # 44. KAU HAPUSKAN KENANGAN PAHIT
45
JCTA # 45. KESAN NEGATIF YANG MENYERTAI
46
JCTA # 46. YANG BURUK AKAN TERLIHAT SAMA BURUKNYA
47
JCTA # 47. SEDERHANA NAMUN....
48
JCTA # 48. TAK LAGI SUNGKAN
49
JCTA # 49. HATTRICK!
50
JCTA # 50. PEMANDANGAN PERTAMA
51
JCTA # 51. MALAM PERTAMA, MIMPI BASAH.
52
JCTA # 52. RESEPSI JAKARTA 1
53
JCTA # 53. RESEPSI JAKARTA 2
54
JCTA # 54. RESEPSI JAKARTA 3
55
JCTA # 55. BARANG HA*RAM
56
JCTA # 56. JADILAH MILIK SAYA
57
JCTA # 57. KITA COBA!
58
JCTA # 58. VACATION
59
JCTA #59. KARMA JALUR BULE
60
JCTA # 60. BARANG YANG SUDAH DIKEMBALIKAN TAK BISA DIAMBIL LAGI
61
JCTA # 61. MARI MENGUDARA
62
JCTA #62. KECIL-KECIL NAKAL
63
JCTA # 63. DATANGNYA PENGHUNI BARU
64
JCTA # 64. DI KALA SUBUH TIBA
65
JCTA # 65. TERKONTAMINASI
66
JCTA # 66. 1-2, I WIN
67
JCTA #67. KANAYA TETAPLAH KANAYA
68
JCTA # 68. DUO SERIGALA
69
JCTA # 69. OON'NYA SI GEMBLONG
70
JCTA # 70. BAUT DAN MUR
71
JCTA # 71. GOSIP LAK NAT
72
JCTA # 72. FITNAH LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN
73
JCTA #73. MACAN GILA
74
JCTA # 74. BIANG KEROK
75
JCTA # 75. SARJANA I'M COMING!
76
JCTA # 76. PAK GURU VS MURID
77
JCTA # 77. NIAT HATI BALAS DENDAM
78
JCTA # 78. SELERA ANDROMEDA
79
JCTA # 79. TIDAK PERCAYA DIRI
80
JCTA #. 80. MOMONG TWIN
81
JCTA #81. OM ANDRO VS TWIN
82
JCTA #.82. HILANG!!
83
JCTA # 83. KESAL
84
JCTA #84. BAPERAN
85
JCTA # 85. REMUK
86
JCTA # 86. NGGA BERBAKAT BOHONG
87
JCTA # 87. NAYA KABUR, WATI MENGOMEL
88
JCTA # 88. PENJELASAN
89
JCTA # 89. MENCOBA KEMBALI TAK ADA SALAHNYA
90
JCTA # 90. PANTAS SAJA!
91
JCTA # 91. MAHESA FC
92
JCTA # 92. KEBOHONGAN BUMIL
93
JCTA # 93. ENERGIK DAN PECICILAN
94
JCTA # 94. TERISNPIRASI DARIMU
95
JCTA # 95. CINTA DI USIA SENJA
96
JCTA # 96. BIAR CINLOK
97
JCTA #97. MENDADAK MALAS
98
JCTA. THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!