19. Rindu Yang Membuat Bodoh

Sudah sepuluh hari berlalu, tapi Leo belum juga pulang, itu membuat Luna semakin merana di tambah lagi dengan tidak adanya kabar dari laki-laki itu sejak kemarin hingga saat ini.

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tapi Luna belum juga merasakan kantuk padahal seharian tadi cukup di buat lelah dengan beberes mengemasi pakaiannya dan pakaian Leo juga beberapa barang lainnya yang masih mereka butuhkan.

Ayah mertuanya bilang bahwa beliau sudah membelikan rumah untuk mereka berdua tinggal tepat bersebelahan dengan rumah milik Lyra-Pandu. Tentu saja ia bahagia karena setidaknya disana ada Lyra yang akan menjadi teman di kala sepi atau bosannya saat tidak ada Leo seperti saat ini.

Waktu nyatanya terus saja berputar dan kini sudah menunjuk di angka dua dini hari, Luna sedari tadi tidak bosannya mengecek ponsel berharap ada satu saja panggilan atau sekedar pesan singkat dari sang suami. Tidak hanya menunggu, tapi juga ia sudah berkali-kali menghubungi Leo yang tidak juga mendapat jawaban dari laki-laki itu.

“Lo kemana sih, Leo! Gak tahu apa kalau gue kangen? Lo sendiri yang bilang kalau lo bakalan kangen banget sama gue, tapi kenapa malah gak ada kabar gini coba!”

Luna melempar sembarang ponselnya pada ranjang. Posisinya yang semula berbaring kini duduk meremas seprai dengan kuat untuk menyalurkan kekesalannya juga rindu yang semakin tidak bisa dirinya tahan. Lagi ia melirik pada ponsel yang sama sekali tidak menyala, sepi bagai kuburan.

Kembali membaringkan tubuhnya Luna berusaha memejamkan mata, hari sudah beranjak pagi, dan ia tidak ingin mertuanya bertanya-tanya dengan keadaannya yang pasti akan terlihat mengenaskan karena kurangnya tidur juga kegalauan yang dirinya rasakan

Tidak lama Luna terpejam dan dapat ia rasakan sebuah kecupan di kening juga bisikan selamat tidur. Mengerjapkan mata berkali-kali dalam ke gelapan di kamar yang sepi ini seolah Luna melihat bayangan sosok Leo yang tengah tersenyum manis dengan wajah yang berada tepat di depan wajahnya.

“Apa sebesar itu kerinduan gue sampai dia muncul di mimpi gue?” Luna bertanya pada dirinya sendiri.

“Apa cuma halusinasi gue aja?” lagi Luna bertanya pada dirinya sendiri saat senyum Leo bertambah lebar di hadapannya.

Cup. Satu kecupan Luna rasakan di bibirnya, hangat dan ini benar-benar terasa nyata. “Arrgghh! Kenapa gue jadi mimpiin dia segala coba?”

Luna bangun dari tidurnya langsung duduk seraya mengacak rambutnya frustasi juga memukul kepalanya saat bayangan wajah tampan Leo masih dirinya lihat. Lagi Luna melayangkan pukulan di kepalanya sampai sebuah tangan menahan pergerakannya. “Jangan sakiti diri kamu, sayang. Kamu gak mimpi, tidak juga berhalusinasi karena aku memang nyata ada di hadapan kamu saat ini.”

Suara itu jelas Luna kenal karena memang itu yang Luna rindukan, bukan hanya suaranya tapi juga sosoknya. Tangannya yang bebas ia gerakan untuk menyalakan lampu yang duduk di atas nakas samping ranjangnya dan sedikit pencahayaan dari lampu tidur tersebut kini Luna dapat melihat wajah tampan suaminya yang tengah tersenyum, beralih menatap tangannya yang di cekal dan disana tangan hangat itu nyata menyentuhnya.

“Apa harus gue percaya bahwa ini bukan mimpi?” gumam Luna yang ia tujukan pada dirinya sendiri. Cekalan tersebut terlepas membuat Luna yang semula percaya bahwa itu nyata dan senyum sudah akan terbit nyatanya harus begitu cepat surut saat bayangan wajah tampan suaminya kembali menghilang dalam kegelapan.

Cklek

Luna memejamkan matanya, mengerjap beberapa kali kemudian membuka matanya dengan perlahan suasana yang semula gelap kini berubah menjadi terang dan sosok itu berada di depannya tengah tersenyum namun dapat Luna artikan bahwa itu bukanlah senyum manis bukan pula senyum hangat melainkan senyuman yang mendekat kearah mengejek.

“Apa sudah selesai bermimpi dan berhalusinasinya, sayang?” nada mengejek itu terdengar menyebalkan di telinga Luna. Perempuan cantik itu tidak bergerak, matanya menatap lurus kearah laki-laki tinggi yang tengah berdiri di sisi ranjang dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

“Kamu kok bisa ada disini?” pertanyaan bodoh yang malah keluar dari mulutnya.

“Karena urusanku di sana sudah selesai.”

“Jadi aku gak lagi mimpi?” dalam hati Luna terus merutuki mulutnya yang lagi-lagi melayangkan pertanyaan bodoh.

“Apa segitu kangennya kamu sampai gak bisa bedain mana mimpi dan mana nyata? Sini deh biar aku buat kamu sadar.”

Entah sadar atau tidak karena kini Luna benar-benar mendekat, seolah terhipnotis ia menghampiri laki-laki di hadapannya masih menatap lurus pada manik mata pria itu dan ‘cup’ bukan hanya kecupan saja yang laki-laki itu berikan tapi juga sebuah lumatan kecil, hanya berlangsung beberapa detik kemudian terlepas dan sebuah cubitan di pipinya yang cukup keras membuat Luna menjerit dan ia sadar bahwa ini benar-benar nyata.

“Aw, sakit Leo!” jerit Luna menepis tangan Leo yang masih berada di pipinya. Laki-laki itu tertawa dan melepaskan cubitannya, sedangkan Luna melayangkan tatapan kesal, juga mendaratkan pukulan-pukulan kecil pada dada bidang laki-laki yang menjadi suaminya itu.

“Aishh, nyebelin banget sih, kenapa pulang gak bilang-bilang coba? Kenapa juga gak ada hubungin aku dari kemarin? Kamu jahat Leo! Aku benci, benci pokonya benci!"

Luna terus mendaratkan pukulan pada dada Leo yang tentu saja membuat pria itu meringis sakit namun tidak ia hiraukan karena rasa bahagianya lebih mendominasi saat ini dimana wanita yang ia nikahi dua minggu ini kini menangis dalam pelukannya.

“Segitu kangen kamu sama aku sampai nangis gini?” mendapat anggukan dari Luna membuat Leo semakin mengembangkan senyumnya dan membalas pelukan istrinya dengan erat.

“Hebat, ya Rindu bisa bikin kamu bodoh kayak tadi,” Leo terkekeh geli mengingat perlakuan istrinya sebelum ini. Benar-benar terlihat bodoh karena bisa-bisanya perempuan itu tidak bisa membedakan mana nyata dan mana mimpi.

“Ish, diam deh, Le jangan bahas itu lagi.” Dengus Luna kesal. Kekehan geli tidak juga bisa Leo hentikan.

“Padahal aku masih ingat loh waktu iu kamu bilang gak akan kangen sama aku, tapi kok seka… aw, aw, sakit sayang,”

“Makanya udah diam jangan godain aku terus,” ucap Luna melepaskan tangannya yang mencubit keras perut Leo.

“Kenapa pulang gak bilang dulu?” masih dengan nada kesal Luna bertanya.

“Kejutan!” jawab Leo dengan senyum mengembang dan kedua tangan yang ia rentangkan.

“Aish, kejutan apa kayak gini?” dengus Luna yang malah melipat kedua tangannya di depan dada juga membuang muka enggan menatap Leo.

“Jadi gak senang nih aku pulang? Gak ada pelukan selamat datang apa? Padahal aku kangen banget loh sama kamu makanya cepat-cepat pulang dan saking buru-burunya sampai gak sempat charger ponsel,”

“Bodo amat!”

“Yakin nih gak kangen sama aku? Ya udah, aku pergi lagi aja deh,” ucap Leo seraya berbalik hendak melangkah namun terhenti oleh sebuah pelukan erat yang diberikan Luna menerbitkan senyum Leo.

“Jangan pergi lagi, please. Kita baru nikah loh, masa iya akunya di tinggal lagi, kamu tahu kan kalau rindu itu berat? Jangan buat aku menanggungnya karena aku gak sanggup apa lagi tanpa kamu.”

“Manis banget sih ucapannya, bikin gemas dan buat aku tambah cinta," ucap Leo yang kembali membalikan tubuhnya menghadap sang istri yang masih memeluknya.

“Jadi sekarang udah cinta nih?” goda Luna.

“Eh, emang barusan aku bilang gitu ya?” Leo bertanya dengan polos membuat Luna yang semula tersenyum langsung kembali cemberut bahkan kini melepaskan pelukannya.

Terpopuler

Comments

melia

melia

emhessss dech

2020-10-28

3

Nay nay M

Nay nay M

sukses leo

2020-09-15

2

xk_ekga🤓

xk_ekga🤓

aaaa gemessss

2020-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!