13. Siang Pertama Pengantin Baru

Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah gorden yang sedikit terbuka mengganggu tidur Luna yang entah mengapa kali ini kenyamanan begitu dirinya rasakan dalam tidurnya. Merasa sesuatu berat yang ada di perutnya membuat tatapan luna turun, kembali terkejut saat mendapati sebuah tangan yang melingkar itu namun dengan cepat ia menutup mulutnya untuk menahan jeritan kagetnya.

Beberapa detik kemudian Luna baru sadar saat melihat wajah terlelap Leo yang berada di sampingnya begitu dekat dengan wajahnya, Luna ingat bahwa semalam ia tertidur dalam pelukan hangat Leo yang langsung bersentuhan dengan kulit laki-laki itu akibat tidak adanya kain yang menutupi dada bidang suaminya.

Mengingat semua itu membuat pipi Luna menghangat dan bisa ia pastikan bahwa kini wajahnya memerah. Luna hendak turun dari ranjang dengan perlahan karena takut membangunkan Leo yang masih terlelap. Namun baru bergeser sedikit saja pelukan Leo semakin erat dan kembali membawa tubuh Luna untuk mendekat sampai kini tidak lagi ada jarak diantara mereka berdua.

“Ih, Leo lepas, gue mau bangun woy ini udah siang bego!” Luna berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Leo.

“Diam! Gue masih nyaman kayak gini Lun,” balas Leo dengan suara serak khas bangun tidur terdengar merdu di pendengaran Luna yang berhenti berontak seolah kembali terhipnotis.

Terdiam dengan posisi dalam pelukan Leo membuat rasa kantuk Luna kembali menyerang dan tanpa sadar memejamkan matanya larut kembali kealam mimpi. Leo yang menyadari itu pun menyunggingkan senyum mengecup kening istrinya dan mengelus lembut kepala Luna agar perempuan itu semakin nyaman tertidur dalam pelukannya.

Jam sudah menunjukan pukul Sembilan, matahari pun sudah berada di atas, namun Leo enggan untuk membangunkan istrinya yang masih nyenyak dalam tidurnya. Perlahan Leo melepaskan pelukannya dan turun dari ranjang memakai kaosnya dan keluar dari kamar, memutuskan mandi di kamar mandi lain karena tidak ingin membuat Luna terganggu dari tidurnya.

Leo dengan keadaan yang lebih segar karena selesai mandi di kamar sebelah menuruni anak tangga, menghampiri sang Bunda yang tengah duduk santai di ruang tengah menonton televisi seorang diri.

“Pagi menjelang siang Bunda,” ucap Leo mendaratkan kecupan pada pipi sang Bunda seperti kebiasaannya dan ikut duduk di samping wanita kesayangannya itu.

“Duh segar banget tuh muka, senyumnya lepas banget lagi gak kayak biasanya. Roman-romannya berhasil nih bikin cucu buat Bunda?” Melinda menaik turunkan alisnya menggoda sang putra yang kini wajahnya memerah malu.

“Bunda jangan godain Abang please!” mohon Leo dengan wajah memelas. Melinda terkikik geli kemudian mengangguk.

“Istri kamu mana?” Melinda bertanya saat tidak mendapati keberadaan menantunya itu.

“Masih tidur, Abang gak tega banguninnya,” jawaban yang Leo berikan menerbitkan senyum penuh arti di bibir Melinda. Wanita setengah baya itu mengangguk dan tidak lagi banyak membahas tentang semalam tidak ingin membuat anaknya salah tingkah dan malu.

“Ya sudah, kamu makan dulu, minta bibi buat panasin makanannya.” Leo menggelengkan kepala, menolak tawaran Bundanya.

“Nanti aja Bun, nunggu Luna bangun baru Abang makan.”

Melinda mengembangkan senyumnya merengkuh anaknya kedalam pelukan. Ia begitu terharu mendengar apa yang di ucapkan anaknya barusan. Melinda percaya anaknya bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik dan bertanggung jawab, semoga Leo tidak akan mengecewakannya dan merusak kepercayaannya.

Saat jam menunjukan pukul setengah sebelas Melinda pamit pada anaknya untuk menghadiri arisan yang di adakan di rumah salah satu temannya. Leo hanya mengangguk mengizinkan sang Bunda untuk pergi, toh itu memang sudah biasa. Bukan hanya sekali dua kali Leo di tinggalkan karena arisan.

Langkah Leo membawanya menuju dapur, membuka lemari pendingin dan meneguk air mineral dingin hingga habis setengah botol, menaruh sisanya di atas meja kemudian membuka penutup saji, makanan yang ada di sana sudah di pastikan dingin, Leo inisiatip untuk menghangatkannya setelah itu baru akan membangunkan Luna dan mengajak istrinya itu untuk makan.

Di tengah aktivitasnya menghangatkan makanan Leo di kejutkan dengan suara lembut yang berasal dari belakangnya, Leo menoleh dan mendapati istrinya berdiri beberapa langkah dari posisinya sekarang.

“Duduk aja Lun bentar lagi selesai kok,” ucap Leo seraya memberikan senyum manis pada istrinya itu.

Luna tidak sedikit pun membantah, speechless melihat laki-laki yang baru kemarin menjadi suaminya kini tengah berdiri di depan kompor memegang sodet dan mengenakan apron terlihat tampan apa lagi dengan senyum yang laki-laki itu berikan, membuat Luna terpesona. Baru menyadari bahwa Leo, sahabatnya yang kini naik derajat menjadi suaminya memiliki wajah tampan dengan senyum manis yang memikat.

“Kamu mau makan nasi langsung apa roti aja?” pertanyaan yang keluar dari mulut Leo lagi-lagi membuat Luna mampu terdiam. Sebutan ‘kamu’ itu sedikit terdengar aneh namun manis, jujur Luna belum terbiasa, tapi entah kenapa hatinya merasa hangat dan tentu ia menyukai panggilan itu.

“Luna,”

Panggilan itu membuat Luna tersadar dari lamunannya. “Eh kenapa, Le?”

“Mau makan nasi apa Roti?” Leo menyembunyikan senyum gelinya melihat istrinya yang salah tingkah itu. Menggemaskan. Kata pertanya yang Leo keluarkan dalam hatinya.

“Nasi aja, deh gue lapar banget soalnya,” Leo mengangguk dan mengisi piring Luna dengan nasi dan memberikan pada istrinya setelah itu baru dirinya mengambil untuk dirinya sendiri. Masih dapat Leo lihat kecanggungan dan salah tingkah Luna, namun mencoba untuk ia abaikan karena tidak ingin membuat percekcokan tidak penting di siang pertamanya menjadi sepasang suami istri.

Keduanya makan dalam diam, Luna bahkan menundukan kepalanya karena malu jika terus bersitatap dengan Leo yang entah kenapa tatapannya itu selalu berhasil membuat kerja jantungnya bekerja dengan cepat, sedangkan Leo malah sebaliknya, pria itu makan sambil menatap ke arah Luna sesekali senyumnya tersungging saat mengingat statusnya kini juga ingatan akan kejadian semalam.

“Udah selesai makannya?” Luna bertanya saat melihat piring Leo yang sudah kosong. Laki-laki itu mengangguk sebagai jawaban. Luna mengambil alih piring bekas Leo dan juga bekasnya dan membawa ke wastafel untuk ia cuci.

Leo terus mengikuti gerak-gerik Luna membuat perempuan cantik itu merasa risi karena terus di perhatikan, meskipun oleh suami sendiri tapi tetap saja, ia belum terbiasa dan jangan lupakan pula bahwa dirinya tidak sama sekali mencintai Leo dan jangan lupa juga bahwa pernikahan ini berawal dari perjodohan yang sama sekali tidak Luna maupun Leo inginkan.

“Berhenti natap gue, Le, gue risi.”

“Emangnya kenapa sih? Aku kan natap istri aku sendiri, masa gak boleh,” Luna berdecak kesal dan menghentakan kakinya melangkah menuju ruang tengah. Leo tentu saja mengikuti perempuan itu.

“Aku baru sadar kalau kamu ternyata cantik juga.” Ucapan itu berhasil menghentikan langkah Luna begitu juga dengan Leo yang ikut menghentikan langkahnya tepat selangkah di belakang istrinya.

Entah di sadari atau tidak laki-laki itu kini mengubah panggilannya, karena yang Luna dengar sedari tadi laki-laki itu selalu menggunakan ‘aku-kamu’ Luna ingin sekali mengingatkan laki-laki itu atas kata aneh yang keluar dari mulut laki-laki itu, tapi bagaimana pun Luna tidak bisa membohongi hatinya bahwa ia menyukai panggilan itu.

Terpopuler

Comments

Yusni

Yusni

luna ga mau belajar mencintai..leo udh berusaha..semoga ada cinta diantara mereka

2021-09-25

0

moemoe

moemoe

leo lboh dewasa ya keknya..pantas bs awet temenan sma perempuan... temen2 cowok ku jg dlu gini.jahil. tpi ngemong

2020-05-01

8

Lidia Oktarina

Lidia Oktarina

jgn pake kata2 kasar dong thor seperti setan /bego🙏

2020-02-01

10

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!