7. Menyebalkan

Sepulang dari butik, Melinda menyuruh anaknya membawa Luna untuk membeli cincin yang lagi-lagi hanya bisa mereka angguki dengan patuh. Luna yang hanya mengenakan pakaian rumahan, jeans selutut juga kaos longgar bahkan sandal bulu yang selalu di pakianya di dalam rumah memilih cuek saja walau jika di sandingkan malah terlihat seperti pembantu pria tampan di sampingnya.

Masa bodo dengan penampilan karena saat ini yang Luna mau hanyalah segera pulang kerumah dan tidur, tapi sesampainya di toko perhiasan justru Luna lah yang begitu antusias dan banyak memilih cincin yang menurutnya cantik bahkan entah sudah berapa banyak cincin yang Luna coba. Leo hanya berdecih dan mencibir dalam hati.

“Lo mau pilih yang mana?” Leo bertanya entah untuk yang keberapa kalinya selama satu jam berada di toko perhiasan yang untungnya sedang dalam keadaan sepi pengunjung.

“Yang ini lucu, desainnya juga sederhana, tapi gue lebih suka yang ini terlihat elegan …” jawaban yang Luna berikan sedari tadi selalu seperti itu, pilihannya tidak pernah tepat dan itu membuat Leo kesal sendiri.

“Beli semua kalau lo mau!” ucapan yang keluar dari mulut Leo itu membuat Luna berbinar, tapi sedetik kemudian binar itu kembali meredup.

“Cincin nikah kan harus satu, Le masa iya nanti gue pakek semua?”

“Aish, lo banyak mikir! Minggir biar gue yang pilih aja, lo kelamaan, ngabisin waktu!” Luna mempoutkan bibirnya mundur beberapa langkah dan membiarkan calon suaminya itu memilih cincin untuk pernikahan mereka nanti.

Hanya butuh waktu sepuluh menit dan laki-laki itu sudah berhasil mengantongi benda berbentuk lingkaran tersebut.

“Yang mana yang lo pilih, Le?” penasaran Luna bertanya.

“Nanti lo akan tahu saat nih cincin melingkar di jari lo.”

Setelah mengatakan itu Leo menarik tangan Luna membawanya keluar dari toko perhiasan, tidak perduli bahwa wanita yang di seretnya itu masih cemberut karena tidak puas dengan jawaban yang di berikannya.

“Anterin gue pulang, Le gue cape,” ucap Luna yang berada di belakang Leo.

“Gak!”

“Ish, gue cape Leo pengen pulang!” sentak Luna menghentakan tangannya cukup keras sampai genggaman Leo terlepas.

“Lo mau pulang?” Luna mengangguk. “Silahkan pulang sendiri, gue lapar pengen makan.”

Luna membelalakan matanya juga mulutnya terbuka saat mendengar jawaban yang keluar dari bibir Leo, bahkan laki-laki itu sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya seorang diri di tengah keramaian mall. Menyebalkan.

Sebelum jauh Luna berjalan cepat menyusul laki-laki tega yang akan menjadi suaminya itu, ingat bukan karena Luna takut pulang sendiri, tapi saat ini ia tidak sepeserpun membawa uang jadi, bagaimana bisa ia pulang sedangkan datang kesini pun menumpang mobil laki-laki yang berubah menjadi menyebalkan seperti sekarang?

“Pelan dikit bisa kali jalannya, cape nih gue!” napas Luna tidak beraturan saking lelahnya mengejar Leo yang sama sekali tidak menghentikan langkah walau Luna sudah beberapa kali memanggil.

Tiba di sebuah café yang masih berada di dalam mall, Leo duduk tanpa menghiraukan Luna yang wajahnya terlihat kesal. Memanggil si pelayan lalu menyebutkan pesanannya setelah melihat buku menu yang di berikan. Luna menyebutkan pesanannya karena jujur dirinya pun lapar juga tenggorokannya terasa kering, masa bodo meski Leo tidak menawarinya.

“Jangan lupa lo yang bayar pesanan gue Le,” ucap Luna saat si pelayan café baru saja pergi dari hadapan mereka.

“Kenapa harus gue yang bayar, kan lo yang makan?”

“Ya, lo harus tanggung jawab dong! Gue ada di sini juga gara-gara lo yang seret sampai gue gak bawa uang sepeser pun,”

“Dih bodo amat itu mah salah lo sendiri, kenapa jadi nyalahin gue?” cuek Leo menaikan sebelah alisnya.

“Ck, jadi calon suami kok gak tanggung jawab. Gimana bisa coba Papa nikahin gue sama laki-laki kayak gini?” omel luna pelan, tapi masih dapat di dengar oleh Leo.

Laki-laki tinggi berwajah tampan dalam setelan kasual nya itu sedari tadi memperhatikan wajah kesal perempuan yang duduk di depannya, gerakan bibir yang terus mengeluarkan omelan sedari tadi saja tidak lepas dari pandangan Leo. Menggemaskan. Kata yang hati Leo ucapkan dengan senyum lebar yang sedari tadi ia tahan agar perempuan itu tidak melihatnya.

“Lo lapar apa doyan?”

Memperhatikan cara makan Luna yang sedikit bringas itu membuat Leo menatapnya dengan geli, padahal sejak SMA dulu mereka selalu makan siang bersama saat di kantin atau saat berada di luar, tapi baru kali ini Leo tahu bahwa perempuan cantik di depannya tidak begitu anggun dalam melahap makanan. Apa mungkin karena dulu memang tidak terlalu memperhatikan perempuan itu? Ah, mungkin iya, karena bagaimana pun sejak dulu perasaan Leo hanya untuk Lyra jadi tidak terlalu memperhatikan perempuan lain meskipun Luna juga adalah sahabat dekatnya.

“Berisik! Ini juga gara-gara ngejar lo, gue jadi lapar,” ucap Luna memberikan delikan tajam pada Leo. Laki-laki tampan itu hanya terkekeh geli kemudian menyantap makanannya tanpa membalas lagi perkataan Luna.

Selesai menghabiskan makannya, mereka langsung pulang saat hari sudah beranjak malam dan hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di kediaman Luna.

Leo menoleh kesampingnya dan mendapati Luna tertidur di sana. Tidak tega sebenarnya membangunkan perempuan cantik yang terlihat kelelahan itu. Namun mau bagaimana lagi, Leo terpaksa karena kalau tidak maka entah sampai kapan dirinya harus menunggu di dalam mobil sampai si cantik itu bangun.

“Udah sampai, Lun. Buruan lo turun, gue mau pulang,” menepuk pelan pipi Luna juga mengguncang tangan perempuan itu Leo lakukan sampai ia lelah, tapi sang putri tidur tidak juga bangun. Apa harus ia menciumnya seperti yang ada pada dongeng? Pikir Leo yang dengan cepat menggelengkan kepala, menepis pemikirannya yang konyol itu.

“Luna Bangun woy!” memilih berteriak pada akhirnya Leo berhasil membangunkan gadis itu.

“Arrggh Leo sialan, kenapa selalu teriak tiap bangunin gue sih lo, gak bisa apa lembut dikit?!”

“Dari tadi gue udah lembut, tapi lo gak bangun-bangun, dasar emang kebo, lo!” Luna mendengus kemudian membuka sabuk pengaman yang masih terpasang.

“Ya, kalau gak bangun-bangun tinggal lo gendong bawa ke kamar aja kenapa susahnya? Harusnya paham dong kalau gue tuh cape. Katanya mau jadi calon suami, tapi… ck! Pulang sana lo!"

Leo hanya melongo mendengar dumelan calon istrinya yang berakhir dengan pengusiran, sedangkan Luna keluar begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun atau meninggalkan sebuah kecupan selamat malam masuk kedalam rumah tanpa repot-repot menoleh untuk memastikan Leo bergerak atau belum.

“Model kayak gini mau jadi calon bini gue? Astaga apa Ayah gak salah pilih calon mantu? Ck, awas lo Lun, gue pastiin lo cinta mati setelah ini sama gue!”

Terpopuler

Comments

Imas Tuti

Imas Tuti

semangat Le buat bikin Luna cinta mati 😅😅😅

2021-02-07

1

Baresta 02

Baresta 02

jangan kasih kendor bang leoo 😂

2020-12-03

1

Novia Via

Novia Via

SERU

2020-10-23

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!