11. Wedding

Luna sudah di bangunkan sejak jam empat pagi padahal dirinya semalam tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan pernikahannya dan baru bisa terlelap saat jam menunjukan pukul dua dini hari tapi dengan teganya sang Mama sudah membangunkannya sepagi ini.

Dengan malas dan tentu saja masih mengantuk Luna turun dari tempat tidurnya, melangkah menuju kamar mandi mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu turun kelantai bawah yang sudah di huni banyak orang.

“Loh, loh, loh, kenapa malah duduk disini, sih sayang. Kamu itu harus di rias, tuh orang salonnya udah nunggu di kamar tamu,” Sari menegur Luna yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa. Menarik tangan Luna untuk bangkit dan membawa Anaknya menuju kamar tamu, dimana di sana penata rias sudah menunggu.

Setelah Luna duduk di meja yang berhadapan dengan cermin yang cukup besar dan mengobrol sejenak dengan orang yang akan merias anaknya, Sari keluar meninggalkan Luna dengan si MUA berdua. Hanya bisa pasrah yang Luna lakukan saat ini walau perasaannya tidak tenang dan juga deg-degan apa lagi saat wajahnya mulai di make over.

“Jangan tebal-tebal ya, Bu make upnya. Luna gak nyaman.”

Wanita yang di kisarkan usia di atas empat puluh itu tersenyum dan menganggukan kepala, menyetujui permintaan sang pengantin. “Kamu sudah cantik jadi, gak perlu make up yang tebal.”

Devi dan Amel yang baru saja datang langsung menghampiri Luna menyaksikan teman satunya itu yang tengah di rias. “Jadi pengen nikah juga gue,” ucap Devi dengan wajah yang mesem-mesem. Amel yang berada di sampingnya melayangkan sentilan di kening Devi yang membuat wanita itu cemberut.

Luna sendiri tidak sama sekali terganggu dengan perdebatan kecil yang dilakukan kedua sahabatnya karena ia terlalu fokus pada dirinya sendiri dan jantung yang semakin berdetak cepat.

“Tegang amat muka lo, Lun?”

“Deg-degan gue Dev,” jawab Luna seadanya.

“Kalau gak deg-degan berarti lo mati Lun,” ucap Amel yang langsung mendapat toyorang dari Devi.

“Ucapan lo terlalu kejam.”

Selesai dengan riasan di wajah, si penata rias meminta Luna untuk berganti pakaian dengan kebaya yang sudah di siapkan sang ibu. Luna hanya menurut dan tidak banyak membantah. Hari ini bukan lagi cara menggagalkan pernikahannya yang ia pikirkan, tapi kelancaran acara hari ini lah yang Luna harapkan.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, semua orang sudah siap dengan pakaian yang seragam, Lukman mengampit tangan anaknya dan membawanya untuk menaiki mobil yang akan di kemudikannya sendiri, mendudukan anaknya di jok belakang, tak lama Sari menyusul dan duduk di samping sang putri, Lukman duduk di balik kemudi, sedangkan Devi dan Amel menaiki mobil Dimas yang juga membawa mereka sampai di rumah Luna.

Rombongan Luna satu persatu melajukan mobil menuju ke gedung tempat pernikahan akan dilangsungkan. Sepanjang perjalanan Luna tidak tenang, tangannya saling bertaut dan meremas, cemas juga deg-degan. Sari yang mengerti dengan itu pun segera membawa anaknya kedalam pelukan. Elusan lembut ia berikan untuk menenangkan sang Putri. Sampai tiba di depan gedung Lukman turun lebih dulu membukakan pintu untuk anaknya dan kembali mengampit tangan putri satu-satunya itu di ikuti Sari yang mengambil tangan Luna yang satunya untuk masuk kedalam gedung yang sudah di hias dengan sedemikian rupa cantik.

Tidak lama Rombongan Leo datang sedangkan Luna sudah di amankan di sebuah ruangan yang cukup luas yang ia tebak sebagai ruang ganti karena gaun yang beberapa hari lalu ia coba berada di sana bersisian dengan jas milik Leo untuk acara resepsi nanti

Di ruangan ini Luna di temani oleh Amel dan Devi, sedangkan orang tuanya menyambut kedatangan dari rombongan Leo begitu juga dengan Dimas yang ikut menyambut kedatangan si mempelai pria.

“Baru kali ini gue berasa ada di jurang kematian,” ucap Luna yang sedari tadi duduk gelisah.

“Menikah itu jurang kenikmatan, Lun bukan kematian.” Amel membenarkan.

“Iya kalau nikahnya sama seseorang yang di cintai, nah gue? Masih gak percaya gue kalau Si Leo yang berakhir jadi suami gue.” Luna menggeleng-gelengkan kepala.

“Lo harusnya ber …”

Belum sempat Devi melanjutkan ucapannya, Sari lebih dulu membua pintu dan meminta anaknya supaya segera keluar dari persembunyiannya karena ijab kobul akan segera di mulai. Dada Luna semakin berdetak cepat apa lagi saat dirinya sudah duduk di samping Leo. Kedua tangannya bertaut, keringat dingin sudar bercucuran, perasaannya benar-benar tak menentu, entah ia harus bahagia atau justru bersedih saat ini.

“Bismilahirahmanirohim… Leo Aryatama saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Luna Alisya binti Lukman Permana Rizky dengan maskawin sekian di bayar tunai!”

“Saya terima nikah dan kawinnya Luna Alisya binti Lukman Permana Rizky dengan maskawin tersebut tunai!”

“Bagaimana para saksi, sah?”

“SAH”

Tepat saat kata ‘sah’ di ucapkan air mata Luna menetes begitu derasnya. Ada bahagia juga sedih dalam perasaannya saat ini. Luna tidak tahu mana yang lebih besar dirinya rasakan saat ini, tapi yang jelas perasaan lega itu seolah mengalir menembus hatinya dan menghangat di bagian sana. Begitu juga dengan yang di rasakan Leo saat ini. Dalam hati keduanya berjanji untuk menjalani pernikahan ini dengan sungguh-sungguh dan belajar untuk mencintai satu sama lain.

Selesai dengan ijab kobul dan menandatangi berkas nikah juga sungkem, Luna dan Leo di persilahkan untuk istirahat dan berganti pakaian sebelum acara berlanju pada resepsi yang memang sengaja di adakan di hari yang sama.

Leo selalu tersenyum saat berada di atas pelaminan, berdiri berdampingan dengan Luna yang kini sudah sah menjadi istrinya. Tidak sedikit pun Leo ragu saat mengucapkan janji pernikahannya tadi bahkan seolah ada dorongan semangat hingga ia bisa dengan begitu percaya diri menggenggam tangan Lukman dan lancar menjawab ijab dari mertuanya itu.

Dapat ia lihat semua orang berbahagia termasuk kedua orang tuanya dan orang tua Luna. Senyum mengembang di wajah Melinda adalah kebahagian untuknya juga. Leo menyayangi Melinda maka dari itu ia juga akan menyayangi Luna sebagaimana ia menyayangi ibunya.

Leo menoleh kearah Luna yang tidak ia sangka bahwa perempuan itu pun akan menoleh kearahnya. Sama-sama melemparkan senyum sampai Dimas yang saat ini menaiki pelaminan untuk memberikan selamat pada kedua mempelai mengacaukan moment itu.

“Tatap-tatapannya nanti aja di kamar, sekarang masih banyak orang yang nontonin lo pada.” Ucapan Dimas itu membuat Luna menunduk malu wajahnya memerah sedangkan Leo mendegus kesal dan meninju pelan punggung sahabatnya itu.

“Cepat nyusul lo, Bro biar nanti reuni bawa pasangan masing-masing,” ucap Leo yang entah meledek atau mendoakan. Dimas hanya membalas dengan tersenyum dan langsung turun dari pelaminan setelah mengucapkan sederet ucapan selamat dan doa untuk kedua sahabatnya.

“Selamat ya, Lele gue senang banget akhirnya lo nikah juga. Walau jodoh lo ternyata demit macam Luna, tapi gue tetap bahagia. Setidaknya gue tenang karena lo menikahi perempuan yang baik dan sudah kita kenal. Sekali lagi selamat dan semoga cepat dapat bayi biar anak gue ada temannya dan gue gak jadi ibu sendirian, berasa tua gue tahu gak kalau nanti cuma gue yang bawa-bawa bayi.”

Ucapan panjang lebar Lyra membuat yang ada di sana pegal mendengarnya. Pandu yang setia berada di samping sang istri pun membawa istrinya untuk duduk di kursi pelaminan Luna-Leo agar wanita hamil itu tidak lelah karena harus terus berdiri sekaligus juga untuk membiarkan orang-orang mengantri di belakang bisa menyampaikan ucapan selamatnya pada kedua pengantin.

“Lun, jagain Lelenya gue ya? Gue berharap kalian akan bahagia dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Le, lo harus jadi laki-laki yang bertanggung jawab, ingat jangan sampai sahabat gue nangis gara-gara lo, kalau sampai itu terjadi gue pastiin lo menyesal!” ancam Lyra yang menatap tajam Leo.

***

Maaf ya Nikahannya Leo-Luna hanya segini, soalnya kan udah sebagian ni lapak Lyra-Pandu. Maaf juga gak ada kekocakan di antara mereka dlam moment ini, karena pernikahannya memang tidak seperti Levin-Devi begitu juga perasaan mereka. Jadi Maaf jika ada yang tidak puas. 🙏🙏🙏 sekali lagi mianhae.

Terpopuler

Comments

Coklat Item

Coklat Item

pengantinya nggak mandi😁

2021-12-29

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

asal tong aya bawangan we🙄🙄🙄🙄

2021-07-08

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Nadia 🎶🎶

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Nadia 🎶🎶

d panggil lele berasa seperti pecel lele 🤭🤣🤣
maaf 🙏🙏🙏chandha doang 😁😁😁

2021-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!