3. Di Kampus Pandu

Selesai sarapan di rumah Lyra dan mengobrol ngaler ngidul hingga akhirnya hanya duduk-duduk bosan sambil menonton televisi yang tayangannya tidak sama sekali ada yang seru, akhirnya ibu hamil itu mengajak untuk pergi ke kampus dimana Pandu kuliah. Leo ingat bahwa di sana juga calon istrinya kuliah.

Bi Nani menyerahkan kotak berisi makan siang Pandu dan tak lama dari itu Lyra keluar dari kamarnya, penampilannya sudah siap, rapi meski hanya mengenakan dress hamil selutut berwarna biru muda yang terdapat tali pita di bagian atas perutnya dan sebuah kerutan di bagian belakang, memperlihatkan tonjolan perut buncit wanita itu.

Membukakan terlebih dulu pintu mobil sebelah kanan kemudian mempersilahkan sahabatnya masuk, setelah kembali menutup pintu barulah Leo berjalan memutar menuju pintu kemudi dan langsung menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Lyra-Pandu.

Seperti biasa jika bersama sahabat satunya ini tidak akan pernah kehabisan topik obrolan, perempuan itu terus saja mengoceh menanyakan keseharian Leo di Amerika sana, suasana kampus yang menjadi tempatnya menuntut ilmu, juga bule-bule yang menurut perempuan itu ganteng.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di kampus besar yang menjadi tempat sahabat-sahabatnya menuntut ilmu, karena kini, mereka sudah sampai di parkiran gedung fakultas bisnis dimana Pandu berada.

Leo turun dari mobil dan tidak lupa menguncinya kembali, menggandeng si ibu hamil berjalan menyusuri koridor yang tidak terlalu sepi, karena lumayan banyak orang yang diam, membaca buku, tertawa bersama teman-temannya bahkan berlalu lalang.

Leo sadar dengan banyaknya pasang mata yang menatap kearahnya apa lagi di koridor ini di huni lebih banyak oleh perempuan yang hampir semua menatapnya. Jiwa playboy Leo jelas bangkit apa lagi tidak sedikit dari mereka yang menatapnya terang-terangan, menunjukan tatapan tertarik akan dirinya.

Kedipan juga senyuman manis yang akan membuat siapa saja yang melihatnya terpesona, Leo lakukan sampai jeritan tertahan dan senyum malu-malu dapat Leo lihat.

“Di Amerika gak ada cewek cantik ya, Le?” Leo menoleh ke arah perempuan dalam gandengannya saat sebuah pertanyaan bernada cibiran itu ia dengar.

“Di Amerika banyaknya bule, Ly, gue gak suka. Mendingan yang kayak mereka itu, manis.” Jawab Leo.

Memang di Amerika banyak perempuan bule yang terkenal cantik dan seksi, tapi sedikitpun tidak membuat Leo tertarik. Leo lebih suka perempuan Asia yang memiliki wajah manis, tidak membosankan saat di pandang.

Kedipan kembali Leo layangkan pada sekumpulan perempuan yang tengah menatapnya penuh minat, hingga sebuah teriakan memanggil namanya mengalihkan Leo dari ketiga perempuan yang kini menyembunyikan wajah merahnya. Terlihat jelas di depan sana dua perempuan yang amat dikenali tengah berlari menghampiri.

Tanpa sadar Leo melepaskan tangan Lyra dari genggamannya dan berlari kecil ke arah dua perempuan yang berteriak memanggil, memeluk kedua orang itu secara bersamaan sampai telinganya terasa panas akibat jeweran yang ibu hamil itu berikan.

Ringisan nyatanya tak dipedulikan meskipun Leo memohon ampun hingga tak lama jeweran itu terlepas. Leo menghela napas lega, bersyukur karena Pandu cepat datang sebelum dedemit galak itu membuat kupingnya putus.

“Lo kenapa sih, Ra? Sakit nih kuping gue?!” Leo mengusap-usap telinganya yang luar biasa sakit.

“Abis gue kesel, lo malah ninggalin gitu aja nyamperin dua demit ini, lupa apa kalau gue lagi hamil, nanti kalau ada yang nyulik gue gimana coba?” gerutu Lyra yang masih saja cemberut dalam rangkulan Pandu.

“Mana ada yang mau nyulik lo,”

“Mereka juga mikir berulang kali buat nyulik ibu hamil doyan makan kayak lo,”

Leo ikut tertawa dengan kedua perempuan yang melancarkan ledekan pada ibu hamil itu.

Diam-diam Leo menikmati tawa renyah gadis di depannya, tersenyum kecil saat merasakan desiran hangat di hatinya seakan ada rasa baru yang menerobos untuk masuk, dan membuatnya hangat hanya dengan tawa perempuan itu, perempuan yang tidak lama lagi akan dirinya nikahi. Dan sejak itu lah Leo mulai menempatkan hatinya.

Kini mereka duduk di kantin dengan dua meja yang di satukan, duduk bertujuh menikmati makan siang masing-masing. Tadi Leo sempat berkenalan dengan kedua teman baru Pandu, mereka mudah bergaul dan menerima orang baru seperti Leo dan juga cukup menyenangkan.

Sedari tadi pandangan Leo tak lepas dari Lyra dan Pandu, kedua sahabatnya yang terlihat manis dan begitu hangat, kesabaran Pandu mendapat dua acungan jempol dari Leo melihat bagiamana manjanya Lyra.

“Lo mentang-mentang lagi hamil, Ly manjanya malah nambah!” Leo mencibir dan menarik hidung Lyra dengan gemas hingga sang empunya mendengus dan menatapnya dengan kesal.

“Sirik aja lo, jomblo!”

“Sembarangan aja lo kalau ngomong! Sorry ya gue udah gak jomblo lagi,” jawab bangga Leo seraya melirik ke arah Luna, menatap perempuan yang tengah menyantap makanannya dengan sedikit anggun.

“Ah masa, emang ada yang mau sama lo?” tanya Lyra meremehkan.

“Ngeremehin gue lo? Lihat dua lagi gue kirim undangan ke rumah lo.” Jawab bangga Leo. Semua orang yang berada satu meja dengannya menghentikan aktivitas makan mereka, menatap Leo dengan tatapan yang seolah bertanya ‘lo serius'.

Leo memberikan senyum smirknya ke arah mereka, menatap sekilas pada Luna untuk melihat respons perempuan cantik yang akan menjadi istrinya. Dan wajah cengo juga tatapan tak percaya itu lah yang membuat Leo yakin bahwa perempuan itu sampai saat ini belum tahu akan perjodohan juga pernikahan yang sudah di susun orang tua mereka.

“Lo gak bercanda kan, Le? Lo nikah sama siapa? Kok gak pernah cerita sama gue? Bule Amerika? Bukannya lo bilang gak suka cewek bule?” rentetan pertanyaan yang Lyra layangkan jujur saja membuat Leo pusing mendengarnya dan ingin sekali menjedotkan kepalanya ketembok jika saja ia tidak tahu akan rasa sakitnya.

“Nanti gue kirim undangannya. Dari sana lo akan tahu siapa perempuan yang gue nikahi.” Jawab Leo sok misterius.

“So-soan main rahasia-rahasiaan lo, Le tinggal bilang aja nama ceweknya susah banget!” dengus Luna mendaratkan sentilan di pelipis Leo.

“Kalau gue kasih tahu sekarang, nanti gak akan surprise lagi dong,” ucap Leo menaik turunkan alisnya menggoda ke arah Luna.

“Gue penasaran, sumpah Le! Kasih tahu dong! Lo gak kasian sama gue yang lagi hamil? Nanti kalau anak gue ileran gimana?” wajah memelas yang Lyra berikan untuk membujuk agar sahabatnya itu mau memberi tahu, tapi sayang itu tidak berhasil saat sebuah gelengan Leo berikan.

“Yang ngeces juga anak lo, bukan anak gue!” jawab Leo tak perduli yang membuat Lyra mendengus kesal dan melayangkan cubitan-cubitan kecil di tangan laki-laki tampan itu.

Terpopuler

Comments

Kepiting Cina

Kepiting Cina

coba sebutkan nama kamu deh lun, ya itu namanya

2022-05-28

0

inayah mentul

inayah mentul

kok gue jd lbh suka leo sama lyra yaaa
ap nanti setelah leo nikah
dan pandu membuat hati lyra skt lagi
ap leo yang akan maju menghajar pandu duluan.
seru kayak nya.😆

2020-06-23

1

inayah mentul

inayah mentul

kok gue jd lbh suka leo sama lyra yaaa
ap nanti setelah leo nikah
dan pandu membuat hati lyra skt lagi
ap leo yang akan maju menghajar pandu duluan.
seru kayak nya.😆

2020-06-23

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!