Selesai makan malam dan mengobrol ringan dengan kedua orang tuanya, Leo dan Luna memutuskan untuk naik ke kamar saat jam menunjukan pukul 21:20. Luna langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi tidak sadar bahwa suaminya membuntuti di belakang.
“Aish, kenapa ngikutin sampai sini sih, Le?” geram Luna saat Leo sudah memposisikan diri di sampingnya.
“Aku juga kan mau cuci muka sama gosok gigi, Yang,” jawab Leo ringan.
“Ck, gak bisa apa nunggu aku selesai?”
“Lebih baik barengan biar sweet.” Leo cengengesan sedangkan Luna memutar mata malas.
Luna memulai menggosok giginya begitu juga dengan Leo. Memang dasarnya laki-laki itu jahil dan menyebalkan, acara gosok gigi mereka di warnai dengan canda yang mengundang tawa bahkan Leo sempat-sempatnya memberikan gelitikan di pinggang Luna yang membuat perempuan itu lari, beruntung karena kamar mandi kamar Leo cukup luas, memudahkannya untuk ia menghindar dan acara kejar-kejaran itu berakhir dengan tangan Leo yang merangkul pundak Luna, memiting leher gadis itu menggunakan tangan satunya yang menganggur, sedangkan tangan Luna yang bebas melingkar di pinggang Leo.
“Kamu keluar dulu ya, aku mau pipis,” ucap Luna seraya mendorong tubuh Leo agar keluar.
“Yakin gak mau aku temenin?” kerlingan juga nada menggoda itu membuat Luna mendengus dan langsung menutup pintu dengan sedikit membanting.
“Dasar mesum!” teriak Luna kesal, sedangkan Leo tertawa puas.
Tak lama Luna keluar dari kamar mandi berjalan menuju ranjang dimana laki-laki yang menjadi suaminya berada, tersenyum lebar hingga membuat Luna ngeri sendiri melihatnya. Leo menepuk kasur di sebelahnya yang kosong, meminta sang istri untuk mendekat
“Kenapa?”
Leo tidak langsung menjawab, laki-laki itu malah menarik Luna kedalam pelukannya. Jujur saja Luna masih sering menegang saat Leo menyentuhnya dengan sengaja, canggung, bahkan dirinya masih ragu untuk membalas pelukan sang suami.
“Besok aku harus kembali ke Amerika,” ucap Leo membuka suara. Mendengar itu Luna jelas terkejut bahkan refleks mendorong tubuh Leo agar menjauh, menatap sang suami dengan bertanya menuntut penjelasan.
“Kok, udah mau berangkat? Bukannya dua minggu lagi? Terus aku? Kita baru aja nikah loh, Le masa udah mau di tinggal lagi?” pertanyaan demi pertanyaan Luna layangkan, wajah terkejutnya masih belum luntur dan itu membuat Leo tersenyum geli. Sebenarnya ingin sekali terbahak, tapi ia tidak ingin merusak moment yang terjalin hangat ini.
Kembali Leo merengkuh tubuh istrinya namun dengan cepat Luna kembali melepaskan diri. Kesal dan Marah jelas Luna rasakan. Bagaimana tidak? Laki-laki itu bilang akan berangkat besok, sedangkan pernikahan mereka baru saja selesai di laksankan dan pengakuan tentang perasaan laki-laki itu baru sore tadi suaminya itu utarakan.
“Kamu jangan bercanda dong Le, baru tadi sore kamu utarain perasaan kamu dan aku baru akan memulai mempercai kamu, tapi… kenapa kamu malah memutuskan untuk pergi secepat itu?” mata Luna nyatanya sudah berkaca-kaca, walau perasaan itu belum ada, mungkin, tapi siapa yang tidak akan sedih jika tahu bahwa akan kembali di tinggalkan secepat itu? Mereka masih pengantin baru, bahkan baru dua hari, apa iya harus secepat itu berpisah?
“Aku emang harus berangkat besok, Lun tadi sore Ayah baru bilang …”
“Terus aku gimana? Masa baru nikah udah di tinggal,” potong Luna cepat. Perempuan cantik itu menunduk sedih dengan air mata yang mulai menetas. Leo ingin sekali terbahak saat ini, tapi jelas ia tidak setega itu apa lagi melihat wajah sendu istrinya.
Leo menangkup wajah Luna dengan kedua telapak tangannya mengarahkan wajah itu agar menatapnya, ibu jari Leo mulai bergerak mengelus pipi dan sudut mata Luna yang basah kemudian mendekatkan wajahnya dan mengecup kedua mata indah itu bergantian.
“Keberangkatan aku besok untuk mengurus kepindahanku kembali kesini sekaligus mengambil barang-barangku yang masih ada di sana. Jadi, kamu gak usah sedih karena aku pasti kembali dan akan selalu berada di samping kamu,” senyum tampan terukir di bibir Leo.
Tidak seperti dugaan Leo yang mengharapkan istrinya langsung memeluk dengan bahagia justru Luna malah menepis tangan Leo dan mundur untuk menjauh, tatapannya tajam dan wajah marahnya ketara sekali. Senyum yang semula mengembang berubah pudar, tentu Leo bingung dengan respon yang di berikan istrnya. Tadi terlihat sedih dan tidak rela saat dirinya bilang akan kembali ke Amerika tapi saat dirinya menyatakan tujuannya perempuan itu malah menatapnya dengan Marah. Kadang Leo bingung pada perempuan, apa yang sebenarnya kaum mereka inginkan? Perempuan itu memang sulit di mengerti.
“Kamu kenapa sih, Yang?” bingung Leo bertanya.
“Kenapa gak langsung jelasin aja kalau kamu pergi untuk ngurus kepindahan kamu, kenapa malah berbelit-belit coba?” marah Luna mengutarakan kekesalannya. “Kamu mau permainin aku?” lanjutnya lagi yang malah membuat Leo bingung sendiri.
“Ya udah, aku minta maaf ya,” sebagai laki-laki dan sebagai suami Leo memilih untuk mengalah walau belum mengerti maksud dari kekesalan sang istri.
“Ck, tau ah, nyebelin tahu gak!” Luna membuang muka melipat kedua tangannya di depan dada sedangkan Leo menahan tawanya, geli dengan sikaf istrinya yang mulai menunjukan aksi merajuk.
Leo memeluk pinggang Luna dari samping, membuat perempuan yang tengah merajuk itu terkejut dan menjerit. Memukul-mukul tangan Leo meminta di lepaskan. Namun tidak sedikit pun laki-laki itu hiraukan.
Menarik tubuh mungil istrinya dan sedikit ia angkat, memposisikan Luna di atas pangkuannya membuat posisi keduanya saat ini berhadapan. Saat hendak melayangkan protes, Leo lebih dulu membungkam mulut Luna, melumat bibir kenyal dan hangat yang rasanya manis itu dengan lembut.
Perempuan cantik itu tentu saja terkejut, bingung harus melakukan apa di saat seperti ini, menolak atau menerima. Luna tidak tahu harus apa sekarang, disisi lain dirinya merasa harus menghentikan ini, tapi di sisi lain juga ia menikmati hangatnya bibir tipis Leo yang kini lebih dalam menciumnya.
Entah setan apa yang merasuki dirinya karena kini tangan Luna sudah mengalung di leher Leo, bahkan entah keberanian dari mana ia mulai membalas setiap lumatan yang Leo berikan di bibirnya. Sensasi yang baru pertama kali ini ia rasakan seakan membuatnya melayang di atas awan. Luna mengakui bahwa dirinya menyukai ini.
Luna merasa kehilangan saat Leo melepaskan ciumannya. Walau ia tahu napasnya sudah mulai menipis, tetap saja ia tidak rela, tapi malu juga untuk mengakui apa lagi jika dirinya yang memulai. Oh tidak! Mau di simpan dimana wajahnya jika ia melakukan itu.
Leo mengusap bibir basah dan merah Luna dengan lembut kemudian tersenyum manis. Mengecup kening sang istri dengan penuh sayang dan sorot mata yang sayu penuh gairah. Leo memeluk istrinya menyimpan kepalanya di ceruk leher Luna, menghirup aroma tubuh istrinya yang begitu manis dan membuatnya nyaman.
Perlahan dan sedikit ragu Luna mengulurkan tangannya membalas pelukan yang di berikan suaminya. Tentu saja itu membuat laki-laki jangkung dan tampan itu mengembangkan senyumnya. Leo tahu istrinya sudah mulai menerima dirinya dalam hidup perempuan itu. Walau tidak terucap, tapi Leo yakin bahwa Luna juga mulai memiliki perasaan yang sama dengannya.
“Boleh aku lakukan sekarang?”
Bisikan yang Leo berikan terdengar sensual dan membuat kuduk Luna meremang. Di usianya yang menginjak 21 ini jelas Luna mengerti dengan maksud suaminya di tambah dengan bertambah eratnya pelukan yang laki-laki itu berikan juga hembusan napas yang memburu dan terasa panas di leher belakangnya.
Kepalanya berpikir keras, Luna bingung antara mengizinkan atau justru menolak. Perasaannya belum jelas, tapi untuk menolak pun Luna tidak kuasa karena bagaimana pun ini adalah kewajibannya, hak Leo untuk memiliki dirinya seutuhnya. Jadi jawaban apa yang seharusnya Luna berikan saat ini? Jika di tanya siap atau tidak, jelas Luna akan menjawab ia belum siap, bukan karena memikirkan bahwa pernikahannya baru berjalan dua hari, tapi Luna masih belum yakin pada perasaannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Riska Wulandari
gaskeun Le..💗
2021-11-08
0
Onih Sulastri
adeeehh luna,,,bilg aj nau g usah malu2 npa...
2021-07-18
0
amyrizannor edora
sweet banget panggilan'y thor 😍 ..( yang) ❤
2020-03-31
5