14. Apa Tidak Terlalu Cepat?

Luna berada di dapur bersama Melinda, menyiapkan untuk makan malam nanti. Sedangkan Leo dan Wisnu berada di teras belakang depan kolam renang, mengobrol santai sambil bermain catur. Kegiatan sore yang selalu keduanya lakukan di kala ada waktu luang.

“Yah, sebentar lagi Abang harus kembali kuliah. Luna gimana? Masa Abang harus ninggalin istri Abang?” di tengah permainan caturnya Leo menyampaikan apa yang sedari kemarin dirinya pikirkan.

“Besok kamu akan kembali ke Amerika, Bang…”

“Loh kok cepat banget? Kuliah Abang baru masuk dua minggu lagi loh, Yah? Abang masih pengen nikmatin pernikahan …”

“Ck! Makanya kalau orang tua lagi bicara itu dengar dulu sampai selesai bukan malah main potong seenaknya!” Wisnu mendelik pada anak semata wayangnya yang kini cengengesan.

“Ya maaf, Abang keburu panik, hehe.”

Wisnu mendengus kesal juga geli melihat anaknya yang sekarang malah tidak ingin kembali ke Negera tempat laki-laki itu menuntut ilmu padahal saat Wisnu dan Melinda memintanya untuk pulang dan menyetujui perjodohannya begitu gentar Leo melayangkan penolakan sampai beralasan bahwa banyak tugas yang tidak bisa di tinggalkan demi menghindar.

“Kamu kembali kesana untuk mengurus kepindahan kuliah kamu sekaligus membereskan dan membawa pulang barang-barang kamu yang masih tertinggal disana, Bang.” Jelas Wisnu yang masih tetap fokus pada papan catur di hadapannya.

“Maksud Ayah, Abang pindah lagi kesini? Kuliah di indo?” Wisnu menjentikan jarinya dan mengangguk.

“Kenapa gak Luna aja yang ikut Abang pindah ke Amerika?”

“Biaya di Amerika mahal, Bang jangankan untuk kalian berdua, biaya kamu sendiri aja Ayah sudah harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya.” Leo mencebikan bibirnya mendengar penuturan sang Ayah.

“Mode pelitnya muncul.” Cibir Leo pelan, tapi tetap saja dapat Wisnu dengar dan langsung melayangkan getokan pada kepala anaknya itu.

Saat hari sudah mulai gelap, Wisnu dan Leo masuk kedalam rumah menghampiri istri masing-masing yang ternyata sudah menyelesaikan aktivitas masaknya. Leo celingukan di dapur mencari Luna, tapi sayang, dia tidak mendapati perempuan cantik itu disana, di ruang tamu, teras depan dan ruang tengah pun tidak ada, akhirnya Leo naik kemarnya dan tidak juga mendapati Luna disana. Namun saat hendak kembali keluar dari kamar suara air yang keluar dari sower terdengar dari arah kamar mandi. Leo tersenyum menebak bahwa istrinya sedang mandi.

Duduk bersandar di kepala ranjang, Leo menunggu Luna selesai mandi sembari memainkan ponsel di tangannya. Tidak lama pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Luna yang sudah berganti pakaian dengan setelan rumahan, jeans selutut dan kaos bergambar panda lengan pendek. Terlihat sederhana bahkan mungkin orang-orang tidak akan percaya bahwa Luna adalah anak dari seorang Lukman si pebisnis kaya tidak beda jauh denganWisnu.

Leo turun dari ranjang mengabaikan ponselnya di atas kasur dan berjalan menghampiri Luna yang kini duduk di depan meja rias, Leo mengambil handuk yang tengah di gunakan Luna untuk mengeringkan rambut basahnya, mengambil alih kegitan tersebut yang membuat mata Luna membelalak dan mencoba merebut kembali handuknya.

“Udah diam ya, sayang biar suamimu ini yang keringkan rambut basah kamu.”

“Tapi gu … aku bisa sendiri, Le. Biar aku aja,”

Dengan cepat Leo menggelengkan kepalanya dan terus melanjutkan mengusap rambut basah Luna menggunakan handuk. Perempuan itu hanya bisa menghela napas pasrah dan membiarkan suaminya melakukan apa yang di inginkan laki-laki itu.

Setelah dirasa sudah setengah kering dan tidak ada lagi air yang menetes Leo mengambil sisir yang tergeletak di atas meja rias, dengan telaten pria itu merapikan rambut sepunggung Luna yang acak-acakan kemudian mengembangkan senyum, merasa puas dengan hasilnya.

“Cantik.”

Luna tersenyum mendengar pujian yang di berikan suaminya itu, tapi dengan cepat menetralkan dan menyembunyikannya sebelum Leo menyadari itu. Pernikahannya baru berjalan hari kedua, walau begitu sikap manis Leo tidak bisa Luna elak kan bahwa dirinya baper, tapi ia tidak ingin suaminya tahu bahwa dirinya senang dengan perlakuan yang laki-laki itu berikan. Ia hanya merasa ini terlalu cepat untuk mengartikan semua ini sebagai rasa yang baru karena dengan jelas pikirannya mengatakan bahwa Leo hanyalah sekedar sahabatnya meski kenyataan status mereka sudah berubah.

“Lun,” panggil Leo yang hanya di balas Luna Dengan deheman.

“Aku sayang sama kamu,” ucap Leo menatap tepat pada manik mata Luna yang berada dalam bayang cermin. Karena posisinya yang masih sama yaitu berdiri di belakang Luna yang duduk di kursi rias.

“Ma-maksudnya?” Luna tergagap melayangkan tanya dengan masih menatap bayangan laki-laki itu di cermin.

“Boleh kan aku sayang sama kamu? Sebagai istri, bukan sahabat seperti sebelumnya.”

“Apa tidak terlalu cepat?” meskipun hatinya terlonjak bahagia, tapi tetap saja ini terlalu cepat mengingat usia pernikahan mereka yang bahkan masih dalam hitungan 48 jam.

Luna memang menginginkan pengakuan dari suaminya, tapi bukan berarti dalam waktu secepat ini. Luna hanya tidak ingin apa yang di utarakan Leo sekarang hanya bersifat sementara dan nanti di saat dirinya sudah mulai membalas, laki-laki itu justru menghianatinya atau lebih parahnya lagi meninggalkannya. Luna tidak menginginkan itu.

“Apa tidak boleh?” Leo melayangkan tanya balik.

Dengan cepat Luna mengelengkan kepalanya. “Bukan gitu, aku hanya tidak ingin nantinya kamu berubah pikiran di saat aku sudah mulai membalas perasaan itu.”

Luna memilih untuk jujur. Ya, karena baginya itu penting untuk memulai sebuah hubungan. Menunduk yang bisa dirinya lakukan saat ini. Luna tidak berani menatap Leo, ia masih ragu juga takut.

Leo menyentuh pundak sang istri, berjalan sedikit dan memposisikan diri berada di depan Luna. Berlutut di depan perempuan cantik yang masih menundukan kepalanya itu kemudian meraih tangan Luna dan menggenggamnya erat.

“Tatap aku Lun,” titah Leo yang di turuti oleh perempuan cantik itu.

“Sajak aku memutuskan untuk pulang kenegara ini memenuhi keinginan Ayah dan Bunda, sejak itu pula aku menetapkan hati untuk menerima kamu dan belajar menyayangi juga mencintai kamu. Cukup lama bukan kita bersahabat?” Luna menganggu kecil, matanya masih menatap tepat di mata coklat Leo. “Tidak sulit untuk menumbuhkan rasa itu dalam hati aku Lun, karena kenyataannya sedari dulu kita memang dekat, meski tanpa di dasari oleh rasa suka sama suka…”

“…kamu tahu, aku tidak sama sekali terpaksa menikahi kamu karena sebelum itu terjadi aku sudah mulai memiliki perasaan itu untuk kamu. Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku akan berusaha untuk terus mempertahankan rasa yang saat ini aku miliki dan bahkan mungkin ingin ku tambah dengan rasa lain yang akan berakhir dengan rasa cinta. Sekarang kamu boleh ragu, dan mungkin rasa takut itu kamu miliki tapi tolong beri aku kepercayaan untuk meraih kamu.”

Luna di buat haru oleh setiap kata yang keluar dari mulut Leo. Wanita memang selemah ini bukan jika berkaitan dengan perasaan? Begitu juga dengan Luna yang sejatinya adalah seorang perempuan yang baru pertama kali mendapat perlakuan manis juga kata-kata romantis yang terdengar tulus dengan sorot mata serius. Coba siapa yang tidak akan meleleh? Yang jelas bukan Luna, karena saat ini dirinya tengah merasakan hati yang berbunga dan air mata yang menetes entah sejak kapan. Juga perasaan hangat yang menjalar, tapi satu pertanyaan yang ada di benak Luna saat ini. Haruskah ia memberikan kepercayaan itu kepada Leo?

Terpopuler

Comments

r

r

i

2021-04-09

0

Imas Tuti

Imas Tuti

Leo aku padamuh lah.....lope sekobon cabe Leo 😍😍😍😍

2021-02-08

2

Miv jannah

Miv jannah

suka semua ceritanmu thor;)sungguh!!
bhs dan kata" nya simpel padat jelas jd enak bacanya,,
semangat author;)

2020-05-04

10

lihat semua
Episodes
1 1. Kepulangan Leo
2 2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3 3. Di Kampus Pandu
4 4. Menemui Calon Istri
5 5. Cemburu?
6 6. Butik
7 7. Menyebalkan
8 8. Kecemasan
9 9. Meyakinkan
10 10. H-1 Menuju Pernikahan
11 11. Wedding
12 12. Reaksi Berlebihan
13 13. Siang Pertama Pengantin Baru
14 14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15 15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16 16. Melepas Kepergian
17 17. Rindu Ini Menyiksaku
18 18. Tidak Karuan
19 19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20 20. Rindu Yang Terobati
21 21. Pindah Rumah
22 22. Kekesalan Luna
23 23. Permintaan Maaf
24 24. Ketakutan Luna
25 25. Papi Leo
26 26. Calon Pelakor
27 27. Bahagia Itu Sederhana
28 28. Panik
29 29. Bali
30 30. Sesuai Harapan
31 31. Menyambut Kehamilan Luna
32 32. Keinginan Luna
33 33. Siksaan Terberat Leo
34 34. Wedding Amel-Dimas
35 35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36 36. Pingsan
37 37. Siapa Dia?
38 38. Salah Paham
39 39. Ibu Hamil Menyebalkan
40 40. Tujuh Bulanan
41 41. Devi Ngidam (?)
42 42. Toko Perlengkapan Bayi
43 43. Drama Hari Libur
44 44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45 45. Kalut
46 46. Kondisi Luna
47 47. Calon Istri Rapa
48 48. Welcome To The World Queen
49 49. Kegilaan Hakiki
50 50. Double Happy
51 51. Majikan Sableng
52 52. Rencana Para Ayah
53 53. Mall
54 54. Kemarahan Leo
55 55. Keadaan Luna
56 56. Penyesalan Leo
57 57. Kesedihan Leo
58 58. Kena Omelan
59 59. Bocah kencur
60 60. Terima Kasih Queen
61 61. Kisah Pilu Amel
62 62. Selesai
63 63. Sweet Moment
64 64. Sakit
65 65. Morning Sickness
66 66. Ngidam
67 67. Merepotkan
68 68. Momen Manis yang Terganggu
69 69. Kecelakaan
70 70. Kondisi Dimas
71 71. Kesedihan
72 72. Sindiran
73 73. Sadar
74 74. Mari Saling Mengingatkan
75 75. Pagi Sibuk
76 76. Happy With Little Family
77 77. Piknik
78 78. Nostalgia
79 79. Luna mau Lahiran (juga)?
80 80. Welcome To The World Baby Twins
81 81. Istri Galak
82 82. Cumi Oh Cumi
83 83. Pertemuan Tidak Sengaja
84 84. Cemburu
85 85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86 86. Hampir di Gondol Kucing
87 87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88 88. Rindu
89 89. Reuni
90 90. I Love You
91 Bonus Chapter
92 Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93 Bukan Update!!
94 INFO !!!
Episodes

Updated 94 Episodes

1
1. Kepulangan Leo
2
2. Kunjungan ke Rumah Lyra
3
3. Di Kampus Pandu
4
4. Menemui Calon Istri
5
5. Cemburu?
6
6. Butik
7
7. Menyebalkan
8
8. Kecemasan
9
9. Meyakinkan
10
10. H-1 Menuju Pernikahan
11
11. Wedding
12
12. Reaksi Berlebihan
13
13. Siang Pertama Pengantin Baru
14
14. Apa Tidak Terlalu Cepat?
15
15. Perempuan Itu Sulit Di Mengerti
16
16. Melepas Kepergian
17
17. Rindu Ini Menyiksaku
18
18. Tidak Karuan
19
19. Rindu Yang Membuat Bodoh
20
20. Rindu Yang Terobati
21
21. Pindah Rumah
22
22. Kekesalan Luna
23
23. Permintaan Maaf
24
24. Ketakutan Luna
25
25. Papi Leo
26
26. Calon Pelakor
27
27. Bahagia Itu Sederhana
28
28. Panik
29
29. Bali
30
30. Sesuai Harapan
31
31. Menyambut Kehamilan Luna
32
32. Keinginan Luna
33
33. Siksaan Terberat Leo
34
34. Wedding Amel-Dimas
35
35. Luna Yang Tiba-Tiba Menangis
36
36. Pingsan
37
37. Siapa Dia?
38
38. Salah Paham
39
39. Ibu Hamil Menyebalkan
40
40. Tujuh Bulanan
41
41. Devi Ngidam (?)
42
42. Toko Perlengkapan Bayi
43
43. Drama Hari Libur
44
44. Kecemasan Menjelang Persalinan
45
45. Kalut
46
46. Kondisi Luna
47
47. Calon Istri Rapa
48
48. Welcome To The World Queen
49
49. Kegilaan Hakiki
50
50. Double Happy
51
51. Majikan Sableng
52
52. Rencana Para Ayah
53
53. Mall
54
54. Kemarahan Leo
55
55. Keadaan Luna
56
56. Penyesalan Leo
57
57. Kesedihan Leo
58
58. Kena Omelan
59
59. Bocah kencur
60
60. Terima Kasih Queen
61
61. Kisah Pilu Amel
62
62. Selesai
63
63. Sweet Moment
64
64. Sakit
65
65. Morning Sickness
66
66. Ngidam
67
67. Merepotkan
68
68. Momen Manis yang Terganggu
69
69. Kecelakaan
70
70. Kondisi Dimas
71
71. Kesedihan
72
72. Sindiran
73
73. Sadar
74
74. Mari Saling Mengingatkan
75
75. Pagi Sibuk
76
76. Happy With Little Family
77
77. Piknik
78
78. Nostalgia
79
79. Luna mau Lahiran (juga)?
80
80. Welcome To The World Baby Twins
81
81. Istri Galak
82
82. Cumi Oh Cumi
83
83. Pertemuan Tidak Sengaja
84
84. Cemburu
85
85. Omelen Jiwa Hemat Leo
86
86. Hampir di Gondol Kucing
87
87. Memangnya Tidak Sakit Hati?
88
88. Rindu
89
89. Reuni
90
90. I Love You
91
Bonus Chapter
92
Cuplikan eps 1 Rapa & Cleona + ucapan terima kasih
93
Bukan Update!!
94
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!