Ternyata benar apa yang dikatakan Quinn saat itu. Mengelabui Tiffany memang merupakan masalah yang mudah. Sudah hampir dua minggu dia membantu Luca tanpa harus bertemu langsung. Berulang kali Luca ingin menemui Quinn tetapi Quinn menolak. Anak kecil itu tidak mau sampai ibunya mengetahui pekerjaan yang ia lakukan.
Hari ini bisa dibilang hari terakhir Quinn bekerja dengan Luca. Anak kecil itu harus memberikan data yang di minta oleh Luca. Namun, semua tidak bisa melalui email. Quinn lagi-lagi harus menemui Luca dan menjelaskan semuanya secara langsung.
"Aku harus bertemu dengan Paman Luca. Dia harus tahu kalau musuhnya masih saja bertindak. Mereka justru telah mempersiapkan virus berbahaya untuk merusak data milik paman Luca. Aku sendiri tidak yakin bisa mengendalikannya. Tetapi, pekerjaanku sudah selesai. Aku tidak seharusnya terlibat dalam masalah orang dewasa." Quinn memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Hari ini hari minggu. Tiffany memang tidak memiliki jadwal les. Tetapi wanita itu mendapatkan pekerjaan lain ketika hari minggu. Dia akan bekerja mencuci piring di salah satu restoran yang ada di pusat kota. Memang Tiffany hanya kerja setiap hari Minggu saja. Restoran itu sendiri butuh pekerja part time karena memang setiap minggu pekerja yang ada kewalahan melayani pelanggan.
Tentu saja kesempatan ini tidak di sia-siakan Quinn begitu saja. Anak kecil itu juga sudah mengatur janji dengan Luca di taman kota. Mereka akan mengobrol di sana.
"Semua sudah beres. Waktunya memesan taksi online." Quinn menahan jarinya ketika ingin memesan taksi. Kalau dipikir-pikir lagi jarak taman dengan rumahnya tidak terlalu jauh jika dia lewat jalan pintas. "Tidak perlu. Aku sudah tidak bekerja lagi dengan Paman Luca. Itu berarti aku harus hemat."
Quinn melangkah pergi meninggalkan rumah. Tidak lupa dia mengunci pintu dan memasukkannya ke dalam saku. Quinn merasa yakin kalau dia pasti akan pulang sebelum Tiffany tiba di rumah.
Quinn menuju ke gang sempit yang akan menghubungkannya dengan taman kota. Ini pertama kalinya Quinn melewati jalan itu.
"Tadinya aku pikir jalanan ini sangat menyeramkan. Ternyata hanya sunyi saja. Sangat cocok untuk dijadikan tempat menyendiri," gumam Quinn. Sambil menunduk dia berjalan lebih cepat lagi.
Deringan ponsel membuat Quinn menahan langkahnya. Dia melepas tasnya lalu mengambil ponselnya yang ada di dalam. Tertulis jelas mama Luca. Tanpa pikir panjang Quinn segera mengangkatnya.
"Halo, Paman."
"Kau dimana? Aku di depan rumahmu. Setelah aku pikir-pikir, aku jemput saja. Kita bisa pergi bersama ke Taman Kota," jelas Luca di dalam telepon.
"Anda terlambat paman. Karena sebentar lagi saya akan segera tiba," sahut Quinn.
Karena terlalu fokus mengobrol dengan Luca, Quinn tidak sadar kalau ada dua pria yang berjalan mendekatinya. Mereka tersenyum jahat. Ponsel yang di genggam Quinn menjadi salah satu benda yang kini mereka incar.
"Sekarang kau ada di mana? Tunggu aku!"
"Paman, aku lewat gang sempat. Mobil mewahmu itu tidak akan bisa masuk," tolak Quinn. "Kita akan jumpa di Taman. Cepatlah bergerak. Aku-"
Ponsel yang digenggam Quinn terlepas ketika seseorang membungkamnya dengan kain. Anak kecil itu berusaha berontak namun dia tidak memiliki kekuatan apapun.
Dari kejauhan Luca mengernyitkan dahi ketika Quinn tidak lagi berbicara. "Quinn, ada apa? Apa kau baik-baik saja?" Ponsel Quinn langsung dimatikan. Luca semakin panik ketika Quinn mengakhiri teleponnya secara tidak wajar. "Apa terjadi sesuatu?" Luca memang ke kanan dan ke kiri. Pria itu tahu ke arah mana Quinn berjalan menuju ke taman. Tanpa pikir panjang lagi pria itu langsung berlari.
"Quinn, aku harap kau baik-baik saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
C2nunik987
Luca pasti ada kontak bathin ma anaknya .....ayooo cpt sebelum anakmu diculik Luca 😡😡😡 gunakan feeling dan instingmu sbgi Daddy nya 💪💪💪
2025-02-24
0
Muse
ikut deg degan nich...Luca hurry up !!!
2023-11-02
1
Kuro
ayo....cepetan luca
2023-05-24
0