Bab. 2 Masa Lalu

"Mommy, ini enak sekali." Quinn tidak berhenti memuji masakan Tiffany. Meskipun sederhana, tetapi masakan ibu kandungnya itu selalu saja enak. Cocok sekali di lidah Quinn yang memang tidak suka pedas.

"Habiskan ya," sahut Tiffany. Wanita itu kembali memandang putrinya sambil melamun.

"Sebenarnya siapa ayah Quinn? Sudah 7 tahun aku memiliki Quinn tetapi tidak pernah terbesit sedikitpun di dalam ingatanku untuk mencari keberadaan pria brengsek itu! Tetapi sekarang, ketika ekonomiku semakin sulit, aku mulai memikirkan masa depan Quinn. Apa mungkin aku bisa menyekolahkan Quinn ke sekolah bagus sedangkan untuk makan saja aku masih bingung harus masak apa," batin Tiffany.

Sebagai guru les dari rumah ke rumah, gaji Tiffany memang tidak besar. Belum lagi jika ada halangan dan wanita itu tidak bisa mengajar. Pendapatannya pun akan berkurang. Meskipun sudah berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan yang kayak, tetap saja semua sia-sia.

Tiffany hanya tamatan SMA. Jaman sekarang, bahkan yang tamatan S1 saja masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Mom ...." Quinn mengguncang tangan Tiffany. "Mommy kenapa?"

Tiffany kembali tersadar. Wanita itu menggeleng pelan. "Sayang, kau harus istirahat. Biar mama yang membereskan semua ini."

Quinn mengangguk. Anak kecil itu segera masuk ke dalam kamar setelah selesai makan siang. Sedangkan Tiffany lagi-lagi melamun. Wanita itu tiba-tiba saja ingat akan sesuatu. Dia berjalan menuju ke ruang keluarga dan membuka laci yang ada di sana. Tiffany mengambil sebuah kalung perak yang terdapat liontin berbentuk huruf L di sana.

"Apa nama pria itu berawal huruf L?" Tiffany kembali memasukkan kalung itu ke dalam laci. Lagi-lagi wanita itu mengenang kembali malam pahit yang pernah dia alami.

Beberapa tahun yang lalu . . .

"Pergi! Wanita sepertimu tidak pantas untuk menjadi istri Dante! Putraku sangat berharga. Hanya wanita berpendidikan yang layak untuk menjadi istri putraku. Aku heran, Kenapa Danti masih mempertahankanmu hingga usia pernikahan kalian menginjak 3 tahun. Tadinya aku pikir meskipun kau miskin, tetapi kau masih berguna untuk memberikan putraku keturunan. Tetapi aku salah. Ternyata kau tidak subur. Kau bahkan belum memberikanku cucu hingga detik ini. Lalu apalagi yang mau aku pertahankan? Sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencarikan dan ke istri yang baru!"

Tiffany merasa sakit hati ketika mertuanya terus saja mencacinya. Hari ini adalah hari pernikahan Tiffany dan suaminya yang bernama Dante. Mereka seharusnya merayakannya dengan penuh cinta seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi sayang. Malam ini justru Dante tidak pulang. Yang datang ke rumah adalah ibu mertuanya yang arogan itu.

"Aku sudah memeriksakan diri ke Dokter. Tetapi Dokter bilang aku sehat. Seharusnya anda menanyakan hal ini kepada Dante. Kenapa sampai detik ini ia tidak mau melakukan pemeriksaan! Apa ada yang sengaja ia tutupi dariku?"

"Lancang sekali kau wanita kampung!" Mertua Tiffany hampir saja menampar wajahnya jika saat itu Tiffany tidak segera menggenggam tangannya.

"Cukup! Saya selama ini sudah cukup sabar. Sekarang sudah saya putuskan kalau mulai Malam ini saya Dante tidak ada hubungan apapun lagi!"

Awalnya Tiffany tidak mau terlalu mempedulikan umpatan dan cacian mertuanya. Tetapi ketika wanita itu mengeluarkan surat cerai yang sudah ditandatangani oleh Dante, disitulah kekecewaan Tiffany memuncak. Bahkan suaminya menceraikannya tanpa bicara lebih dulu. Tanpa pikir lagi, Tiffany segera menandatangani surat cerai tersebut.

"Bagus! Wanita sepertimu memang pantas diperlakukan sekejam ini. Aku harap kedepannya kita tidak pernah bertemu lagi!"

Setelah di usir oleh mertuanya yang bernama Ny. Alesa, Tiffany langsung pergi meninggalkan rumah tanpa membawa satu barangpun. Wanita itu bertekad kalau dia bisa bangkit tanpa banyak keluarga mantan suaminya itu. Emas dan barang berharga lainnya yang pernah ia terima semasa pernikahannya, ia tinggalkan begitu saja di laci yang ada di kamar.

Hujan yang turun dengan deras membuat Tiffany kelelahan. Wanita itu jatuh pingsan di pinggiran jalan. Seorang pria paruh baya mengangkat tubuh Tiffany dan menyuntikkan sebuah cairan.

Setelah Tiffany dirias dengan begitu menggoda, wanita itu diletakkan di sebuah kamar yang ada di salah satu hotel berbintang. Detik itu juga Tiffany sudah mulai terlihat gelisah. Namun wanita itu masih belum sadar dengan apa yang dia lakukan.

Seorang pria misterius masuk ke dalam kamar. Tubuhnya yang tinggi tertutup menutupi sinar lampu. Pria itu langsung tergoda ketika pertama kali melihat tubuh molek Tiffany. Malam panas akhirnya harus dilewati oleh Tiffany. Dia menghabiskan malam penuh hasrat dengan sosok pria asing di hari perceraiannya.

Pria misterius itu segera pergi ketika dia tidak membutuhkan Tiffany lagi. Bukan hanya benih saja yang ia tinggalkan di dalam rahim Tiffany. Tetapi pakaian yang ia kenakan juga ia biarkan tergeletak di lantai. Di situlah Tiffany menemukan sebuah kalung yang ia pikir itu adalah milik pria yang sudah menghamilinya.

***

Tok Tok

Tiffany tersadar dari lamunannya. Wanita itu segera merapikan penampilannya lalu berlari ke arah pintu. Dia juga tidak mau sampai Quinn lebih dulu membuka pintu.

"Ya, sebentar!" teriak Tiffany. Wanita itu segera membuka pintunya. Betapa kagetnya Tiffany ketika dia melihat debkolektor berdiri di depan sana.

"Tiffany, senang bertemu dengan anda lagi. Sekarang, apa anda mau kabur lagi? Eh?"

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

hahhhh deptcollector....jd Tiffany pingsan dan di umpan kan dihotel ma org tdk di knl ....ya Allah tega nian udh dicerai suami dia dipeikosa di hotel 🙈🙈🙈😭😭😭

2025-02-24

0

evvylamora

evvylamora

bnyk typo nih Thor

2023-08-30

2

Kuro

Kuro

lanjuttt

2023-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!